Tujuan Pendidikan Nasional dan Hukum Bacaan

Perkembangan potensi peserta didik menjadi manusia beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia.

Undang-undang yang mengatur Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia.

Manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia.

Berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Hukum bacaan pada huruf nun mati yang berharakat sukun dan diikuti oleh huruf lain yang berharakat tanwin.

Hukum bacaan pada huruf mati yang berharakat sukun yang bertemu dengan huruf mati lain (berharakat sukun), sehingga huruf mati pertama dibaca dengan huruf mati kedua.

Hukum bacaan yang memanjangkan harakat fathah / dengan alif dan huruf sebelumnya berharakat fathah.

Hukum bacaan ketika tanwin bertemu huruf waw.

Hukum bacaan pada huruf qof, yang bersukun (mati).

Hadits yang mendorong untuk berpikir kritis tentang ciptaan Allah.

Berpikir kritis dalam konteks hadis berarti merenungkan ciptaan Allah.

Hadits yang menekankan pentingnya merenungkan ciptaan Allah.

Hadits ini menekankan pentingnya berpikir tentang ciptaan Allah dan mencegah kebinasaan.

Hadits menghubungkan merenungkan ciptaan dengan terhindar dari kehancuran.

Istilah dalam Islam untuk pengetahuan yang tidak didukung bukti kuat, dan berpotensi salah.

Bukti yang tidak cukup kuat dan meyakinkan.

Pengetahuan yang didapat dari pemikiran dan penalaran.

Akal pikiran.

Al-Qur'an juga membahas pengetahuan yang didapat dari akal.

Keinginan untuk memiliki pengetahuan dan teknologi yang tinggi, seperti yang dimiliki para ulama.

Keterbatasan kemampuan manusia dalam menjelajahi alam semesta, meskipun ada kelompok yang mampu berkelana antar planet.

Ulama berperan penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, bahkan setelah mereka wafat, ilmu mereka masih bermanfaat untuk generasi selanjutnya.

Penting bagi semua orang untuk menyadari bahwa menjadi ulama bukan hal yang mudah, membutuhkan dedikasi dan perjuangan.

Pentingnya kesadaran bersama bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi hendaknya meningkatkan keimanan kepada Allah SWT.

Ilmu yang dimiliki ulama tetap bermanfaat bahkan setelah mereka wafat, karena ilmu dapat diwariskan dan digunakan oleh generasi selanjutnya.

Peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) seharusnya menjadi pendorong peningkatan keimanan kepada Allah SWT.

Hanya ilmu yang tinggi yang mampu menjelajahi ruang angkasa, seperti yang digambarkan di Gambar 1.7.

Memahami bahwa menjadi ulama membutuhkan usaha keras dan dedikasi tinggi, bukan sesuatu yang mudah didapat.

Gambar yang menunjukkan hubungan antara ilmu pengetahuan dan kemampuan manusia dalam menjelajahi ruang angkasa.