Sistem Saraf Manusia

Sistem saraf manusia bertanggung jawab untuk mengontrol dan mengkoordinasi semua bagian tubuh manusia.
Fungsi sistem saraf adalah menerima, mengolah, dan merespon rangsang baik dari dalam maupun luar tubuh manusia.
Sistem saraf tersusun atas jutaan sel saraf atau neuron.
Struktur neuron terdiri atas:
- Dendrit: menerima impuls atau sinyal dari sel lain dan dikirimkan ke badan sel.
- Badan sel: mengolah impuls dan mengirimkan ke akson.
- Akson: meneruskan impuls dari badan sel ke sel lainnya.
- Sel Schwann: membentuk selubung mielin, mempercepat jalannya impuls dan melindungi akson.
- Nodus Ranvier: berfungsi sebagai tempat masuknya ion.
- Sinapsis: menghubungkan antara sel saraf dengan sel lainnya.
Ada tiga jenis neuron:
- Neuron sensoris: menghantarkan impuls dari organ sensor ke pusat saraf.
- Neuron motoris: menghantarkan impuls dari pusat saraf ke organ motor seperti otot atau kelenjar.
- Neuron konektor: menghubungkan satu neuron dengan neuron lainnya.

Sistem Saraf Pusat Manusia

Sistem saraf pusat manusia meliputi otak dan sumsum tulang belakang.
Otak terdiri atas serebrum (otak besar) dan serebelum (otak kecil).
Fungsi serebrum:
- Pusat gerakan sadar
- Mengolah berbagai impuls dari berbagai macam indra
Fungsi serebelum:
- Pusat keseimbangan gerakan
- Kontrol gerakan mata
- Koordinasi gerakan sadar yang terkait keterampilan

Alat Indra Manusia

Manusia memiliki lima alat indra:
- Indra penglihatan (mata)
- Indra pendengaran (telinga)
- Indra pembau (hidung)
- Indra pengecap (lidah)
- Indra peraba (kulit)
Struktur mata manusia:
- Sklera: lapisan terluar bola mata
- Koroid: banyak mengandung pembuluh darah untuk memberikan nutrisi pada mata
- Retina: lapisan terdalam bola mata untuk menangkap bayangan benda
- Iris: mengatur kadar intensitas cahaya yang masuk
- Pupil: mengatur kadar intensitas cahaya yang masuk
- Lensa: memfokuskan cahaya agar bayangan jatuh tepat di retina
Struktur telinga manusia:
- Telinga luar: menangkap gelombang bunyi
- Telinga tengah: memperkuat getaran gelombang bunyi
- Telinga dalam: meneruskan getaran bunyi sehingga menggetarkan rambut pada reseptor pendengaran
Struktur hidung manusia:
- Manusa dapat mendeteksi sekitar 2000 jenis bau.
- Sel olfactorius: berfungsi untuk mendeteksi bau.
Struktur lidah manusia:
- Permukaan lidah tertutup ribuan benjolan yang disebut papila.
- Manusia dapat mendeteksi lima sensasi rasa utama: manis, asam, asin, pahit, dan umami.
Struktur kulit manusia:
- Kulit berisi jutaan ujung saraf yang mengirim informasi tentang sentuhan, nyeri, tekanan, dan suhu ke otak.
- Kelenjar sebasea: menghasilkan minyak yang membantu menjaga kulit lembut dan tidak retak.
- Kelenjar keringat: menghasilkan keringat dan membuang panas dari tubuh saat air menguap dari permukaan kulit.

Hormon Manusia

Hormon diproduksi oleh kelenjar endokrin yang tersebar di seluruh bagian tubuh manusia.
Kelenjar endokrin adalah kelenjar yang tidak memiliki saluran sehingga produknya diangkut oleh darah.
Fungsi hormon: mengatur fungsi seperti pertumbuhan, perkembangan, keseimbangan air, seksual, reproduksi, dan laju reaksi kimia dalam sel.
Kelenjar endokrin yang terpenting:
- Kelenjar hipofisis atau pituari: menghasilkan GH, TSH, ACTH, FSH, LH, ADH, dan oksitosin.
- Kelenjar tiroid: menghasilkan hormon tiroksin yang berperan dalam metabolisme tubuh.
- Kelenjar paratiroid: menghasilkan parathormon yang berfungsi mengubah kalsium tulang menjadi kalsium darah.
- Kelenjar adrenal: menghasilkan adrenalin yang berfungsi dalam mempercepat denyut jantung.
- Kelenjar pancreas: menghasilkan insulin yang berfungsi mengatur kadar gula darah.
- Kelenjar testis: menghasilkan testosteron yang berfungsi mengatur perkembangan seksual pria.
- Kelenjar ovarium: menghasilkan estrogen dan progesteron yang berfungsi mengatur perkembangan seksual wanita.

Zat Adiktif

Zat adiktif adalah zat yang apabila dikonsumsi oleh seseorang dapat menyebabkan ketagihan atau adiksi.
Contoh zat adiktif: narkotika, psikotropika, dan obat-obatan terlarang.
Narkotika: zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, sintetis atau semi-sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.
Psikotropika: zat atau obat baik alamiah maupun sintetis, bukan narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku.

Sistem Reproduksi Manusia

Sistem reproduksi manusia terdiri atas dua jenis kelamin: pria dan wanita.
Organ reproduksi pada pria:
- Alat kelamin luar: penis dan skrotum
- Alat kelamin dalam: testis, saluran sperma, uretra, dan kelenjar reproduksi
- Fungsi testis: menghasilkan sperma atau sel kelamin jantan dan hormon testosteron.
Organ reproduksi pada wanita:
- Alat kelamin luar: vulva, labium, dan saluran kelamin
- Alat kelamin dalam: ovarium, rahim, dan vagina
- Fungsi ovarium: menghasilkan sel telur atau ovum dan menghasilkan hormon estrogen dan progesteron.

Siklus Menstruasi

Siklus menstruasi adalah keluar darah dari alat kelamin wanita pada waktu tertentu.
Proses pembentukan sel telur yang belum matang mulai berkembang di dalam ovarium.
Telur yang telah matang dilepaskan dari folikel dan bergerak ke dalam tuba falopi.
Telur tersebut siap dibuahi dan bergerak ke rahim.
Jika telur tidak dibuahi, maka korus luteum berubah menjadi korus albicans, akibatnya produksi progesteron menurun, dan rahim akan meluruh (menstruasi).

Kontrasepsi dan Kesehatan Reproduksi

Kontrasepsi berguna untuk mencegah terjadinya kehamilan.
Kontrasepsi sementara pada pria: kondom
Kontrasepsi permanen pada pria: vasektomi
Kontrasepsi sementara pada wanita: diafragma, suntikan, dan IUD
Kontrasepsi permanen pada wanita: tubektomi

Homeostatis

Homeostatis adalah proses yang dilakukan oleh tubuh secara otomatis untuk mempertahankan kondisi stabil agar proses di dalam tubuh makhluk hidup berjalan normal.
Contoh proses homeostatis dalam tubuh manusia:
- Pengaturan suhu tubuh oleh hipotalamus
- Pengaturan kadar air dalam tubuh oleh ginjal
- Pengaturan kadar gula dalam tubuh oleh pankreas

Sistem Saraf Manusia

Sistem saraf manusia mengontrol dan mengkoordinasi semua bagian tubuh manusia.
Fungsi sistem saraf adalah menerima, mengolah, dan merespon rangsang baik dari dalam maupun luar tubuh manusia.
Sistem saraf tersusun atas jutaan sel saraf atau neuron.
Struktur neuron terdiri atas dendrit, badan sel, akson, sel Schwann, nodus Ranvier, dan sinapsis.
Ada tiga jenis neuron: neuron sensoris, neuron motoris, dan neuron konektor.

Sistem Saraf Pusat Manusia

Sistem saraf pusat manusia meliputi otak dan sumsum tulang belakang.
Otak terdiri atas serebrum (otak besar) dan serebelum (otak kecil).
Fungsi serebrum: pusat gerakan sadar, mengolah berbagai impuls dari berbagai macam indra.
Fungsi serebelum: pusat keseimbangan gerakan, kontrol gerakan mata, koordinasi gerakan sadar yang terkait keterampilan.

Alat Indra Manusia

Manusia memiliki lima alat indra: indra penglihatan (mata), indra pendengaran (telinga), indra pembau (hidung), indra pengecap (lidah), dan indra peraba (kulit).
Struktur mata: sklera, koroid, retina, iris, pupil, dan lensa.
Struktur telinga: telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.
Struktur hidung: manusia dapat mendeteksi sekitar 2000 jenis bau, sel olfactorius mendeteksi bau.
Struktur lidah: permukaan lidah tertutup ribuan benjolan yang disebut papila, manusia dapat mendeteksi lima sensasi rasa utama.
Struktur kulit: kulit berisi jutaan ujung saraf yang mengirim informasi tentang sentuhan, nyeri, tekanan, dan suhu ke otak, kelenjar sebasea menghasilkan minyak, kelenjar keringat menghasilkan keringat dan membuang panas.

Hormon Manusia

Hormon diproduksi oleh kelenjar endokrin yang tersebar di seluruh bagian tubuh manusia.
Fungsi hormon: mengatur fungsi seperti pertumbuhan, perkembangan, keseimbangan air, seksual, reproduksi, dan laju reaksi kimia dalam sel.
Kelenjar endokrin yang terpenting: kelenjar hipofisis atau pituari, kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, kelenjar adrenal, kelenjar pancreas, kelenjar testis, dan kelenjar ovarium.
Fungsi kelenjar-kelenjar tersebut: menghasilkan GH, TSH, ACTH, FSH, LH, ADH, oksitosin, hormon tiroksin, parathormon, adrenalin, insulin, testosteron, estrogen, dan progesteron.