Sistem Pencernaan Manusia: Biologi Kelas 8

• Sistem pencernaan adalah serangkaian organ yang bekerja sama untuk mengubah makanan menjadi energi dan nutrisi yang dibutuhkan tubuh.

Tujuan Pembelajaran

• Siswa memahami, menjelaskan, dan menganalisis jenis-jenis bahan makanan, kandungan, serta fungsinya.
• Siswa mampu menjelaskan pencernaan mekanis dan kimiawi.
• Siswa memahami dan menjelaskan organ-organ sistem pencernaan manusia beserta fungsinya.
• Siswa mampu menjelaskan macam-macam enzim yang membantu pencernaan makanan.
• Siswa mampu menjelaskan gangguan yang terjadi pada sistem pencernaan dan cara menjaga kesehatannya.

Materi Pokok

• Zat makanan dan uji makanan
• Saluran pencernaan dan enzim pencernaan
• Pencernaan mekanis dan kimiawi
• Gangguan atau penyakit pada sistem pencernaan

Pertanyaan Esensial

• Mengapa kita perlu makan?
• Apa saja fungsi makanan bagi kita?
• Bagaimana makanan bisa dicerna dan diserap oleh tubuh?
• Bagaimana cara menjaga kesehatan sistem pencernaan kita?

Zat Makanan

• Makanan sehat tidak hanya memberikan rasa kenyang, tetapi juga mengandung gizi yang cukup.
• Makanan yang kita makan diproses menjadi zat penyusun sederhana, masuk ke pembuluh darah, diedarkan ke sel.
• Di dalam sel, makanan bertemu oksigen lalu dioksidasi di mitokondria untuk menghasilkan energi.

Karbohidrat

• Tersusun dari unsur C, H, dan O.
• Hasil oksidasi setiap gram karbohidrat menghasilkan 4,1 kalori.
• 80% energi berasal dari karbohidrat.
• Kelebihan karbohidrat disimpan dalam bentuk glikogen (gula otot) dan lemak.
• Sumber karbohidrat meliputi padi, jagung, gandum, singkong, ubi, sagu, kentang, talas, gula, madu, dan buah-buahan.
• Fungsi karbohidrat adalah sebagai sumber energi, penyusun sel, menjaga keseimbangan asam-basa, dan metabolisme.
• Monosakarida tersusun dari 1 molekul gula, contohnya glukosa, galaktosa, dan fruktosa.
• Disakarida tersusun dari 2 molekul gula, contohnya laktosa (glukosa dan galaktosa), maltosa (glukosa dan glukosa), dan sukrosa (glukosa dan fruktosa).
• Polisakarida tersusun dari banyak molekul gula, contohnya amilum, selulosa (pada dinding sel tumbuhan), dan glikogen.
• Karbohidrat diserap di usus halus dalam bentuk glukosa.
• Kekurangan karbohidrat menyebabkan lemas dan kurus.
• Kelebihan karbohidrat menyebabkan overweight bahkan obesitas.

Lemak

• Tersusun atas unsur C, H, dan O.
• Hasil oksidasi setiap gram lemak menghasilkan 9,3 kalori.
• Komponen lemak adalah asam lemak dan gliserol.
• Lemak berfungsi sebagai sumber energi, pelarut vitamin A, D, E, K, pelindung organ dalam, pelindung dari suhu rendah, cadangan makanan di bawah kulit, dan penyusun sel.
• Lemak hewani berasal dari hewan, contohnya daging, susu, kuning telur, ikan, keju, dan mentega.
• Lemak nabati berasal dari tumbuhan, contohnya kemiri, kelapa, alpukat, durian, biji bunga matahari, kacang tanah, dan kacang-kacangan lain.
• Lemak hewani banyak mengandung asam lemak jenuh dan kolesterol.
• Kelebihan kolesterol menyebabkan penyempitan dan penyumbatan pembuluh darah.
• Jika arteri koroner tersumbat, jantung kekurangan makanan dan menyebabkan penyakit jantung koroner.

Protein

• Tersusun dari unsur C, H, O, N, S, dan P.
• Hasil oksidasi setiap gram protein menghasilkan 5,3 kalori.
• Komponen pembentuk protein adalah asam amino.
• Asam amino esensial tidak dapat dibentuk tubuh dan diperoleh dari makanan.
• Asam amino non-esensial dapat disusun oleh tubuh.
• Protein hewani terdapat pada hewan, contohnya daging, ikan, susu, putih telur, keju, dan mentega.
• Protein nabati terdapat pada tumbuhan, contohnya kacang-kacangan.
• Kekurangan protein menyebabkan gangguan pertumbuhan yang disebut kwashiorkor.
• Kondisi yang semakin parah disebut hongeroedem atau busung lapar.

Vitamin

• Vitamin A: menjaga kesehatan mata, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, pertumbuhan tulang, dan menguatkan gigi (sumber: susu, telur, hati, sereal, sayuran oranye, buah-buahan).
• Vitamin B: mengatur fungsi tubuh, membantu menghasilkan sel darah merah (sumber: gandum, makanan laut, daging, telur, produk susu, sayuran berdaun hijau, kacang).
• Vitamin C: membentuk kolagen, menjaga kesehatan jaringan tubuh, dan membantu tubuh melawan infeksi (sumber: buah jeruk, stroberi, jambu biji, cabai, tomat, brokoli, bayam).
• Vitamin D: menguatkan tulang dan gigi, membantu tubuh menyerap kalsium pembentuk tulang (sumber: kuning telur, minyak ikan, makanan yang diperkaya, susu, susu kedelai).
• Vitamin E: sebagai antioksidan, membantu melindungi sel dari kerusakan, penting bagi kesehatan sel-sel darah merah (sumber: minyak sayur, kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau, alpukat, gandum, biji-bijian).
• Vitamin K: membantu pembekuan darah dan meningkatkan pertumbuhan serta kesehatan tulang (sumber: alpukat, anggur, sayuran hijau, produk susu asam, umbi-umbian, biji-bijian, telur).

Mineral

• Kalsium (Ca): bahan pembentuk tulang, gigi, kerja otot, dan kerja saraf (sumber: telur, sayuran hijau, kedelai).
• Fosfor (P): membantu dalam kontraksi dan relaksasi otot serta pembentukan tulang-gigi (sumber: daging, gandum, keju).
• Potassium/Kalium (K): mengatur keseimbangan air dalam sel, mempercepat hantaran impuls pada saraf, dan kerja otot (sumber: pisang, kentang, kacang, daging, dan jeruk).
• Sodium/Natrium (Na): menjaga keseimbangan cairan dalam jaringan tubuh, dan mempercepat hantaran impuls pada saraf (sumber: daging, susu, keju, garam, dan wortel).
• Besi (Fe): bahan utama penyusunan hemoglobin pada sel darah merah (sumber: daging merah, kacang, bayam, dan telur).
• Iodium (I): sebagai salah satu sumber hormon tiroksin dan merangsang metabolisme (sumber: ikan laut dan garam beriodium).
• Seng: menjaga kekebalan tubuh, kesehatan mata, menghambat virus, mengurangi risiko kanker, kesehatan organ vital laki-laki, dan mempercepat penyembuhan luka (sumber: kacang-kacangan, biji-bijian, dan gandum).

Proses Pencernaan

• Proses pencernaan terdiri dari pencernaan mekanis dan kimiawi.

Pencernaan Mekanis

• Proses fisik untuk mengubah ukuran makanan dari besar menjadi bagian-bagian kecil.
• Terjadi di mulut dengan bantuan gigi (mengunyah) dan di lambung (gerakan peristaltik).

Pencernaan Kimiawi

• Menggunakan enzim untuk mengubah struktur makanan kompleks menjadi sederhana.
• Terjadi di mulut, lambung, dan usus halus.

Saluran Pencernaan

• Mulut
• Kerongkongan
• Lambung
• Usus halus
• Usus besar
• Rektum
• Anus

Mulut

• Makanan pertama kali masuk melalui mulut.
• Di mulut terjadi proses pencernaan mekanik (oleh gigi) dan kimiawi (dibantu enzim).

Gigi

• Gigi seri: pipih, untuk memotong dan mengigit.
• Gigi taring: runcing, untuk mengoyak, merobek, dan mencabik.
• Gigi geraham: besar, lebar, permukaannya tidak rata, untuk menghaluskan, mengunyah, dan melembutkan.
• Gigi anak-anak (gigi susu) berbeda dengan gigi dewasa (gigi tetap/permanen).
• Jumlah gigi anak-anak adalah 20 buah (8 gigi seri, 4 gigi taring, 8 gigi geraham).
• Jumlah gigi dewasa adalah 32 buah (8 gigi seri, 4 gigi taring, 20 gigi geraham).

Rumus Gigi

• Gigi sulung (susu): I2/2 C1/1 P2/2 M0/0
• Gigi tetap (permanen): I2/2 C1/1 P2/2 M3/3

Lidah

• Berfungsi mengaduk makanan, memindahkan posisi makanan, membantu menelan, dan merasakan makanan (karena ada papila berisi sel saraf).

Kelenjar Ludah

• Terdapat 3 kelenjar ludah: sublingualis (di bawah lidah), submandibularis (di bawah rahang bawah), dan parotis (di bawah telinga).
• Fungsi air ludah: membasahi makanan, membantu proses penelanan, mencerna karbohidrat menjadi maltosa.
• Ludah mengandung enzim ptialin/amilase yang mengubah amilum/zat tepung/karbohidrat menjadi maltosa.

Kerongkongan

• Setelah diproses di mulut, makanan menuju kerongkongan sebelum mencapai lambung.
• Di kerongkongan terjadi gerakan peristaltik (seperti meremas-remas) untuk mendorong makanan ke lambung.

Lambung

• Di lambung terjadi proses pencernaan mekanik (oleh gerakan otot-otot lambung) dan kimiawi (melalui enzim-enzim).
• Getah lambung mengandung HCl (asam klorida/asam lambung yang membunuh kuman), renin (menggumpalkan protein susu/kasein), dan pepsin (mengubah protein menjadi pepton/dipeptida).

Usus Halus

• Bagian-bagian usus halus: usus 12 jari/duodenum, usus kosong/jejunum, dan usus penyerapan/ileum.
• Di usus halus, makanan diproses secara kimiawi dengan bantuan enzim dari pankreas, empedu, dan hati yang berupa tripsin, amilase, maltase, sukrase, laktase, dan lipase.

Usus 12 Jari (Duodenum)

• Terdapat saluran dari kantong empedu dan pankreas.
• Saluran dari kantong empedu berisi getah empedu yang mengandung garam empedu (berfungsi mengemulsi lemak). Getah empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung di kantong empedu.
• Saluran dari pankreas mengirimkan enzim amilase/amilopsin (merubah zat tepung/amilum/karbohidrat menjadi maltosa), steapsin/lipase (merubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol), dan tripsin (merubah protein/pepton menjadi asam amino).
• Dinding usus 12 jari menghasilkan enzim maltase (maltosa menjadi glukosa + glukosa), laktase (laktosa menjadi glukosa + galaktosa), sukrase (sukrosa menjadi glukosa + fruktosa), enterokinase (mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin), dan tripsin (pepton menjadi asam amino).

Penyerapan Sari Makanan

• Karbohidrat diserap sebagai glukosa.
• Lemak diserap sebagai asam lemak dan gliserol.
• Protein diserap sebagai asam amino.
• Garam mineral diserap sebagai garam mineral.
• Vitamin diserap sebagai vitamin.
• Glukosa, asam amino, dan garam mineral masuk ke pembuluh darah.
• Asam lemak dan gliserol masuk ke pembuluh kil (getah bening).

Usus Kosong (Jejunum)

• Tidak terjadi pencernaan di usus kosong (jejunum).

Usus Penyerapan (Ileum)

• Terjadi proses penyerapan sari-sari makanan.
• Dinding usus halus penuh dengan jonjot usus/vili yang berisi pembuluh darah dan pembuluh kil/limfe.
• Vitamin B, vitamin C, glukosa, dan asam amino diserap oleh pembuluh darah.
• Vitamin A, vitamin D, vitamin E, vitamin K, asam lemak, dan gliserol setelah diemulsi oleh garam empedu diserap oleh pembuluh kil/limfe.

Usus Besar

• Terdiri dari usus besar naik (asendens), mendatar (transversum), dan turun (desendens).
• Bagian ujung usus besar naik disebut sekum dan terdapat umbai cacing/apendiks/usus buntu.
• Di usus besar terjadi penyerapan air, pembentukan vitamin K oleh bakteri Escherichia coli, dan pembusukan sisa makanan menjadi feses.
• Bagian bawah dari usus besar menurun dengan ukuran yang lebih besar disebut rektum.
• Rektum berfungsi menampung sementara feses sebelum dikeluarkan melalui anus.

Anus

• Tempat keluarnya feses.
• Proses pengeluaran feses terjadi karena kontraksi otot di anus.

Organ dan Proses Pencernaan

• Rongga mulut:
  • Mekanik: gerakan gigi dan lidah menghaluskan makanan serta mendorong ke esofagus.
  • Kimiawi: enzim ptialin/amilase mengubah amilum menjadi maltosa + glukosa.
• Esofagus (kerongkongan):
  • Mekanik: gerakan peristaltik dinding kerongkongan menghaluskan dan mendorong makanan ke lambung.
• Lambung (Ventrikulus):
  • Mekanik: gerakan peristaltik dinding lambung menghaluskan dan mendorong makanan ke usus halus.
  • Kimiawi:
    • HCl membunuh kuman penyakit, mengasamkan makanan, dan mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.
    • Enzim pepsin mengubah protein menjadi pepton.
    • Enzim renin mengemulsikan kasein/protein pada susu.

Enzim pada Pencernaan

• Mulut: kelenjar saliva menghasilkan amilase (memecah pati menjadi maltosa) dan mucus/lendir/air.
• Lambung: dinding lambung menghasilkan asam lambung (HCl, membunuh bakteri, membantu protein, melarutkan mineral), enzim renin (mengubah kaseinogen menjadi kasein), dan enzim pepsin (mengubah protein menjadi proteosa, pepton, dan polipeptida).
• Pankreas: menghasilkan enzim karbohidrase pankreas (mencerna amilum menjadi maltosa/disakarida), enzim lipase pankreas (mengubah emulsi lemak menjadi gliserol dan asam lemak), enzim tripsin (mengubah protein menjadi polipeptida), dan enzim amilase pankreas (mengubah amilum menjadi disakarida/maltosa).
• Usus halus: dinding usus halus menghasilkan enzim enterokinase (mengubah tripsinogen menjadi tripsin), enzim maltase (mengubah maltosa menjadi glukosa), enzim laktase (mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa), enzim sukrase (mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa), enzim peptidase (mengubah polipeptida menjadi asam amino), dan enzim lipase (mengubah lemak menjadi gliserol dan asam lemak).
• Hati dan Empedu: mengemulsikan lemak.

Kelenjar Pencernaan

• Hati
• Kantung empedu
• Pankreas

Hati

• Hati terletak di dalam rongga perut bagian kanan bawah diafragma.
• Merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh manusia dan terdiri atas dua lobus.
• Fungsi hati: menghasilkan empedu (sebagai kelenjar eksokrin), menyimpan cadangan lemak, glikogen, vitamin A, B12, D, dan albumin, serta melakukan detoksifikasi zat-zat beracun.

Kantung Empedu

• Organ kecil berbentuk buah pir yang berfungsi menyimpan dan melepaskan empedu.
• Terletak di bagian kanan atas perut, di bawah organ hati.
• Empedu adalah cairan yang dihasilkan hati, terbentuk dari campuran kolesterol, bilirubin, dan garam empedu.
• Berfungsi memecah lemak pada makanan yang dikonsumsi.
• Kantung empedu terhubung dengan bagian lain sistem pencernaan melalui saluran empedu.
• Saluran empedu merupakan sistem seperti pipa yang membawa empedu dari hati menuju usus halus.

Pankreas

• Terletak di bagian belakang bawah lambung, berwarna keputihan.
• Menghasilkan enzim pencernaan (getah pankreas) dan hormon insulin serta glukagon.
• Pengeluaran getah pankreas dipengaruhi oleh hormon yang disekresikan oleh dinding usus dua belas jari.
• Enzim pankreas: lipase (memecah lemak), amilase (memecah pati menjadi gula), dan tripsin (memecah protein).

Gangguan atau Penyakit pada Sistem Pencernaan

• Karies gigi: infeksi yang merusak struktur gigi dan menyebabkan gigi berlubang.
• Sariawan: kelainan pada selaput lendir mulut berupa luka dengan bercak putih kekuningan.
• Gingivitis: radang gusi karena kurangnya kebersihan mulut atau penumpukan karang gigi.
• Intoleransi laktosa: sistem pencernaan tidak dapat mencerna laktosa (gula dalam susu).
• Apendisitis: radang usus buntu karena infeksi bakteri.
• Diare: iritasi pada selaput dinding usus besar karena infeksi bakteri, parasit, virus, alergi makanan, atau konsumsi makanan tertentu.
• Konstipasi: disebut juga sembelit atau susah buang air besar.
• Maag: radang pada lambung karena kadar asam lambung yang meningkat atau luka dinding lambung yang terinfeksi bakteri.
• Gastritis: radang pada dinding lambung karena infeksi Helicobacter pylori.
• GERD (Gastroesophageal Reflux Disease): asam lambung naik ke kerongkongan.
• IBS (Irritable Bowel Syndrome): penyakit pencernaan kronis pada usus besar.
• Batu Empedu: endapan yang mengeras di dalam cairan kantung empedu.
• Ambeien: peradangan pada pembuluh darah di area anus.
• Hepatitis: peradangan pada hati atau liver.