Sistem Integumen: Kulit, Rambut, dan Kuku

Sistem Integumen (Bagian 1)

• Sistem integumen adalah sistem organ yang meliputi kulit, rambut, dan kuku.

Fungsi Kulit dan Hipodermis

• Perlindungan: Kulit melindungi tubuh dari kerusakan fisik, kimia, dan biologis.
• Ekskresi: Kulit mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme melalui keringat.
• Pemeliharaan suhu tubuh: Kulit membantu mengatur suhu tubuh melalui pembuluh darah dan kelenjar keringat.
• Produksi keratin: Kulit menghasilkan keratin, protein yang kuat dan tahan air yang melindungi kulit dari kerusakan.
• Sintesis vitamin D3: Kulit menghasilkan vitamin D3 saat terpapar sinar matahari.
• Penyimpanan lipid: Kulit menyimpan lipid, yang berfungsi sebagai cadangan energi dan melindungi kulit dari kekeringan.
• Resepsi: Kulit memiliki reseptor sensorik yang mendeteksi sentuhan, tekanan, suhu, dan nyeri.

Komponen Sistem Integumen

• Membran kutaneus terdiri dari epidermis dan dermis.
• Struktur asesori meliputi rambut, kelenjar sebasea, kelenjar keringat, dan kuku.

Epidermis

• Epidermis adalah lapisan terluar kulit.
• Sel epidermis adalah epitelium skuamosa.
• Fitur spesifik dan yang paling banyak ditemukan adalah keratinosit.
• Epidermis memiliki dua jenis: tipis (1-2 mm) dan tebal (hingga 6 mm).
• Epidermis yang tipis menutupi sebagian besar tubuh, kelopak mata (0.5 mm), dan berambut kecuali telapak tangan dan kaki.
• Epidermis tebal tidak berambut dan menutupi telapak tangan dan kaki.
• Stratum korneum: Bagian terluar dari kulit.
• Keratinisasi atau kornifikasi adalah pembentukan lapisan sel pelindung superfisial yang berisi keratin.
• Waktu yang dibutuhkan untuk stratum germinativum/basale berpindah sekitar 7-10 hari.
• Waktu yang dibutuhkan untuk mengelupas/tercuci sekitar 2 minggu.
• Stratum lusidum: Transparan (lusid).
• Stratum lusidum hanya ada di telapak tangan dan kaki (epidermis tebal).
• Sel-selnya pipih, padat, dan berisi keratin.
• Stratum granulosum: Tempat keratin berada.
• Stratum granulosum terdiri dari 3-5 lapisan sel keratinisasi.
• Stratum granulosum mengandung protein keratohyalin & keratin (protein fibrosa).
• Stratum granulosum tebal dan kurang permeabel.
• Stratum spinosum: Lapisan spina (runcing).
• Stratum spinosum adalah sel anak dari sel basal.
• Stratum spinosum terdiri dari 8-10 lapisan.
• Keratonosit terikat bersama oleh desmosom.
• Fungsi sel Langerhans adalah menstimulasi sistem kekebalan untuk melindungi dari penetrasi mikroorganisme dan kanker kulit superfisial.
• Sel Langerhans tidak dapat dibedakan dalam preparasi histologis standar.
• Stratum basale: Terdiri dari sel germinatif (sel basal).
• Germinasi adalah kapasitas pertumbuhan.
• Stratum basale adalah lapisan terdalam.
• Stratum basale membentuk bubungan epidermal, yang meluas ke dalam dermis dan berdekatan dengan proyeksi dermal yang disebut papila dermal.
• Kontur permukaan kulit mengikuti pola bubungan.
• Bentuk bubungan ditentukan secara genetik dan merupakan dasar dari sidik jari.
• Melanosit memberikan warna pada kulit.

Epidermis - Bubungan Epidermal dan Papila

• Bubungan epidermal dan papila adalah struktur yang saling terkait yang meningkatkan luas permukaan antara epidermis dan dermis.

Epidermis - Melanosit

• Melanosit memproduksi melanin untuk melindungi kulit dari sinar UV.
• Jika sinar UV melebihi apa yang dapat diblokir oleh kadar melanin, dapat menyebabkan kulit terbakar.

Dermis (dan fungsi terkait)

• Dermis adalah lapisan kulit yang terletak di bawah epidermis.

Dermis

• Ketebalan dermis adalah 2 mm.
• Dermis terdiri dari dua lapisan: lapisan papiler dan retikuler.
• Lapisan papiler mengandung kapiler, pembuluh limfatik, dan neuron sensorik.
• Lapisan retikuler mengandung serat kolagen dan elastis.
• Epidermis dipersarafi oleh reseptor sensorik yang sensitif terhadap nyeri dan suhu.
• Dermis memiliki reseptor khusus, misalnya korpuskel taktil (terletak di papila dermal) dan korpuskel lamelata (tekanan dan vibrasi, terletak di lapisan retikuler).

Klasifikasi Reseptor Sensorik

• Reseptor sensorik dikelompokkan secara struktural (kondisi ujung dendrit) sebagai: Bebas, Terutama reseptor temperatur dan rasa sakit, dan Terenkapsulasi.
• Mekanoreseptor yang terenkapsulasi meliputi korpuskel Meissner, korpuskel Pacini, bulbus Krause, korpuskel Ruffini, muscle spindle, organ tendon Golgi, dan reseptor kinestetik sendi.

Hipodermis

• Hipodermis bukan bagian dari sistem integumen.
• Hipodermis terdiri dari jaringan ikat dengan sel lemak yang melimpah sebagai cadangan energi substansial.
• Hipodermis mengandung suplai darah dan saraf.

Rambut

• Rambut adalah struktur non-hidup yang dihasilkan dalam folikel rambut.
• Aktivitas mitosis yang kompleks dari epidermis dan dermis menghasilkan 5 juta rambut di tubuh manusia.
• 98% rambut berada di permukaan tubuh secara umum.
• Rambut memiliki dua jenis, yaitu rambut velus (halus di seluruh permukaan tubuh) dan rambut terminal (berat, lebih berpigmen, terkadang keriting di kepala, alis, dan bulu mata).
• Fungsi umum rambut sangat penting sebagai reseptor sensorik.
• Rambut berfungsi sebagai pelindung dari radiasi UV, bantalan dari benturan ringan ke kepala, dan isolasi tengkorak.
• Rambut juga mencegah masuknya partikel asing dan serangga, serta membantu menjauhi keringat dari mata.
• Rambut tumbuh melalui dua aktivitas utama folikel rambut, yaitu produktif (mitosis) dan non-produktif (akar rambut terlepas dari matriks & mati).
• Pertumbuhan rambut meliputi fase anagen (pertumbuhan aktif), katagen (regresi), telogen (istirahat), dan eksogen (pelepasan).
• Setiap fase diatur ketat oleh hormon, faktor pertumbuhan, dan molekul pensinyalan.
• Gangguan pada siklus ini dapat menyebabkan berbagai gangguan rambut.
• Rambut di kulit kepala tumbuh selama 2-5 tahun, dengan kecepatan 0.33 mm/da.
• Rambut rontok normal pada orang dewasa adalah 100 helai rambut setiap hari.

Kuku

• Kuku terbentuk dari keratinisasi S. korneum & S. lusidum.
• Warna merah muda kuku disebabkan oleh suplai darah di bawahnya.
• Kuku terdiri dari dasar kuku, lunula, matriks kuku, eponikium, dan hiponikium.