Sindrom Terowongan Karpal: Pengetahuan Umum

Sindrom Terowongan Karpal

• Sindrom terowongan karpal adalah sindrom akibat kompresi saraf median di terowongan karpal.
• Penyebabnya biasanya kombinasi trauma mekanis, peningkatan tekanan, dan kerusakan iskemik pada saraf median.
• Gejala meliputi nyeri, mati rasa, dan kesemutan di tangan dan jari-jari, termasuk kehilangan kekuatan genggaman dan penurunan sensasi di tangan.
• Gejala CTS (Sindrom Terowongan Karpal) dapat meliputi seluruh tangan dan meluas ke lengan bawah atau lengan atas atau dapat terisolasi pada satu atau dua jari.
• Faktor risiko meliputi gender, pekerjaan dengan aktivitas pergelangan tangan yang monoton, peradangan rheumatoid, hipertensi, dan penyakit diabetes melitus.
• Diagnosa biasanya melalui anamnesis, pemeriksaan fisik (terutama tanda Phalen dan Tinnel), dan pemeriksaan penunjang (elektromiografi, konduksi saraf, USG).
• Penatalaksanaan dapat berupa perawatan non-bedah (seperti penggunaan kortikosteroid, terapi fisik, yoga, dan bidai tangan) atau bedah (dekompresi bedah), tergantung pada tingkat keparahan penyakit.

Anatomi Persarafan Ekstremitas Atas

• Inervasi ekstremitas atas berasal dari plexus brachialis yang dibentuk oleh akar saraf spinal servikal bawah dan torakal atas (C5-T1).
• Akar-akar anterior ini bergabung membentuk 3 trunkus (superior, medius, dan inferior).
• Ketiga trunkus lalu terbagi menjadi 3 fasikulus (lateral, medial, dan posterior).
• Posisi fasikulus-fasikulus ini terkait dengan arteri aksilaris.
• Saraf median berasal dari radix lateralis dan medialis, berjalan di sepanjang sisi medial lengan atas.
• Saraf ini melalui sulkus bicipitalis medialis lalu masuk ke fossa cubitalis, dan kemudian memasuki telapak tangan melalui terowongan karpal.
• Terowongan karpal dibentuk oleh tulang-tulang karpal proksimal (skafoid, trapesium, lunatum, pisiformis) dan distal (trapezium, trapezium, kapitata, dan hamatum).
• Atap terowongan karpal adalah retinakulum fleksor.

Stadium

• Tahap 1: gejala muncul saat tidur dengan mati rasa dan/atau bengkak di tangan, yang menjalar sampai ke jari-jari.
• Tahap 2: gejala muncul selama siang hari.
• Tahap 3: terjadi atrofi pada eminensia tenar (jaringan otot di ibu jari).

Gejala Klinis

• Rasa nyeri, mati rasa, atau kesemutan pada distribusi saraf median di tangan.
• Berkurangnya kekuatan genggaman dan fungsi tangan
• Penurunan sensasi pada distribusi saraf median
• Kelemahan oposisi dan abduksi ibu jari
• Gejala memburuk di malam hari atau saat melakukan aktivitas pergelangan tangan yang banyak membutuhkan gerakan tangan.

Patofisiologi

• Kompresi pada saraf median di terowongan karpal dapat menyebabkan gangguan aliran darah dan metabolisme
• Hal ini bisa menyebabkan edema lokal, iskemia, demielinasi, dan degenerasi akson di saraf median.
• Hipertrofi jaringan sinovial yang mengelilingi tendon ekstrinsik dan trauma pada pergelangan tangan juga dapat meningkatkan tekanan di terowongan karpal.

Etiologi dan Faktor Risiko

• Idiopatik, artinya tidak diketahui penyebabnya pasti.
• Aktivitas berulang-ulang, terutama gerakan pergelangan tangan yang berulang.
• Gender (perempuan lebih sering terkena).
• Pekerjaan (misalnya pekerjaan yang mengandalkan penggunaan pergelangan tangan berulang-ulang).
• Kondisi peradangan (misalnya rheumatoid arthritis).
• Diabetes
• Hipertensi.