Seni Rupa Kelas XI: 2D, 3D, Murni & Terapan

Berikut adalah catatan belajar tentang Seni Rupa Kelas XI:

Karya Seni Rupa 2 dan 3 Dimensi

• Seni rupa dua dimensi (dwimatra) hanya dapat dinikmati dari satu arah pandang.
• Volume adalah unsur yang membedakan karya seni rupa tiga dimensi (trimatra) dari dua dimensi.
• Poster dan mozaik merupakan contoh karya seni rupa dua dimensi.
• Teknik memahat digunakan dalam pembuatan karya seni rupa tiga dimensi yang menggunakan bahan yang dipahat.

Karya Seni Rupa Murni dan Terapan

• Penciptaan seni rupa murni bertujuan menghargai nilai estetikanya.
• Karya seni rupa terapan dibuat untuk memenuhi kebutuhan praktis.
• Lukisan adalah contoh karya seni rupa murni.
• Meja ukir termasuk dalam kategori karya seni rupa terapan.
• Seni rupa murni lebih menekankan pada nilai keindahan.

Fungsi dan Teknik Karya Seni Rupa

• Fungsi utama karya seni rupa terapan adalah memenuhi kebutuhan praktis.
• Penggabungan berbagai bahan menjadi satu kesatuan disebut teknik merakit.
• Perekatan berbagai bahan pada permukaan disebut teknik montase, menghasilkan karya seni rupa.
• Pembentukan keramik menggunakan teknik membentuk.
• Mencetak karya seni rupa tiga dimensi menggunakan bahan cair seperti logam disebut teknik cetak tuang atau cor.
• Seni grafis berperan sebagai media penyampaian pesan atau informasi.
• Membentuk patung dari bahan lunak seperti tanah liat disebut teknik membutsir.
• Fungsi utama seni rupa murni adalah untuk fungsi keindahan.
• Teknik cetak saring adalah teknik mencetak yang digunakan dalam seni grafis.
• Seni kriya dibuat dengan teknik anyaman menggunakan bahan alami.

Gambar Bentuk

• Ketepatan proporsi dan perspektif ditekankan dalam gambar bentuk realistik.
• Kesan kedalaman dalam menggambar diciptakan dengan teknik arsir atau membuat bayangan.
• Gambar yang menampilkan manusia, hewan, atau tumbuhan disebut gambar figuratif.
• Kesan kedalaman dapat dihasilkan dengan teknik perspektif.
• Teknik menggambar bayangan menggunakan titik-titik dikenal sebagai teknik pointilis.
• Sebuah karya gambar yang menampilkan efek pencahayaan dan bayangan disebut chiaroscuro.
• Prinsip keseimbangan dapat dicapai melalui simetri dan asimetri.
• Menggambar bayangan dengan menyusun garis-garis sejajar disebut teknik arsir.
• Seni gambar tiga dimensi dengan pengaturan gelap terang diciptakan melalui teknik chiaroscuro.
• Perspektif satu titik hilang (one-point perspective) sering digunakan untuk menggambar ruangan atau jalan.

Warna

• Warna primer tidak dapat dihasilkan dari campuran warna lain.
• Kombinasi warna merah dan kuning menghasilkan warna jingga.
• Warna hijau termasuk dalam kelompok warna sekunder.
• Warna tersier dihasilkan dari perpaduan warna primer dan sekunder.
• Warna-warna yang berseberangan di lingkaran warna disebut warna komplementer.
• Kombinasi warna analog menciptakan harmoni karena berdekatan dalam lingkaran warna.
• Warna merah, jingga, dan kuning termasuk dalam kelompok warna hangat.
• Perpaduan merah dan biru menghasilkan warna ungu.
• Warna hitam, putih, dan abu-abu bersifat netral.
• Hijau muncul dari percampuran biru dan kuning.

Karya Seni Lukis 3 Dimensi

• Panjang, lebar, dan volume adalah ciri utama karya seni rupa tiga dimensi.
• Membutsir adalah teknik menambahkan bahan pada pembuatan patung hingga membentuk bentuk tertentu.
• Pembuatan karya seni menggunakan teknik memahat biasanya menggunakan bahan yang bersifat keras.
• Relief adalah contoh karya seni rupa tiga dimensi.
• Patung logam yang dibuat dengan teknik cor termasuk dalam jenis patung teknik cetak tuang.
• Patung yang berdiri sendiri dan dapat dilihat dari berbagai arah adalah patung free standing.
• Teknik mengukir digunakan untuk membuat patung dengan mengurangi bahan menggunakan alat tajam.
• Tanah liat adalah bahan lunak yang sering digunakan untuk membuat patung.
• Pemanfaatan bahan logam dan pengelasan pada karya seni tiga dimensi termasuk dalam seni patung.
• Monumen adalah karya seni tiga dimensi yang ditempatkan di ruang terbuka untuk memperindah lingkungan.