Sejarah Fathu Makkah

Study Notes

Fathu Makkah

Fathu Makkah adalah pembebasan Kota Makkah dari orang-orang Kafir Quraisy pada tahun 8 Hijriah.
Peristiwa ini menandai kembalinya umat Islam ke Ka'bah, tempat lahir Nabi Muhammad dan awal Islam.

Latar Belakang Sejarah

Sejarah Fathu Makkah berawal dari pelanggaran Perjanjian Hudaibiyah oleh kaum Quraisy.
Perjanjian tersebut ditandatangani pada tahun ke-6 Hijriah antara Nabi Muhammad dan Suhail bin Amr, mewakili Quraisy, yang berisi kesepakatan genjatan senjata selama sepuluh tahun.
Kaum Quraisy melanggar perjanjian dengan membantu Bani Bakr menyerang Bani Khuza’ah, sekutu umat Islam.

Respons Nabi Muhammad

Setelah tragedi tersebut, Bani Khuza’ah menghadap Nabi Muhammad di Madinah untuk melaporkan pengkhianatan Quraisy.
Nabi Muhammad menyiapkan 10.000 pasukan untuk menaklukkan Makkah, meskipun tujuan utamanya bukan untuk berperang.
Nabi menginstruksikan agar pasukan hanya menyerang dalam keadaan terpaksa.

Penaklukan Makkah

Pasukan Muslim berhasil menaklukkan Makkah tanpa perlawanan berat dari kaum Quraisy, yang jumlahnya kalah banyak.
Sa’d bin Ubadah, seorang pemimpin dalam pasukan, menyebut hari itu sebagai hari pembalasan, namun Nabi Muhammad menegaskan bahwa hari itu adalah hari kasih sayang.

Negosiasi dan Keamanan

Banyak kaum Quraisy yang datang bernegosiasi dengan umat Islam, meminta Nabi Muhammad mundur karena merasa masalah ini berkaitan dengan Bani Khuza’ah.
Nabi Muhammad menolak tawaran negosiasi, karena tindakan Quraisy yang melanggar perjanjian.
Nabi memberikan jaminan keamanan kepada semua orang Quraisy yang tidak melawan, selama mereka tetap di rumah mereka, masuk ke rumah Abu Sufyan, atau memasuki Masjidil Haram.

Description

Fathu Makkah merupakan peristiwa penting dalam sejarah Islam yang terjadi pada tahun 8 Hijriah. Ini adalah pembebasan kota Makkah dari kaum Kafir Quraisy dan menjadi titik balik bagi umat Islam untuk kembali ke Ka'bah. Peristiwa ini juga terkait dengan perjanjian Hudaibiyah yang dilanggar oleh kaum Quraisy.