Sejarah Bank Sentral Indonesia

Sejarah Bank Sentral Indonesia

• Bank Indonesia berawal dari De Javasche Bank N.V., bank milik pemerintah Belanda, didirikan pada 10 Oktober 1827.
• Bank Indonesia dinasionalisasi oleh Pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 6 Desember 1951, berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 tahun 1951.
• Undang-Undang Nomor 13 tahun 1968 mengukuhkan Bank Indonesia sebagai bank sentral Indonesia.

Implementasi UU Nomor 13 Tahun 1968

• Kebijakan fiskal (APBN) dan moneter (uang beredar) dikoordinasikan oleh pemerintah.
• Namun, tujuan kebijakan moneter (sistem pembayaran lancar, stabil) seringkali tidak sejalan dengan pelaksanaan kebijakan.
• Hal ini mengakibatkan target kebijakan moneter tidak tercapai maksimal.
• Campur tangan pemerintah yang besar berisiko menyebabkan pembinaan dan pengawasan lembaga keuangan tidak efisien dan rawan intervensi individu pejabat.

Tujuan dan Tugas Bank Indonesia

• Tujuan utama Bank Indonesia (UU No. 3 Tahun 2004 pasal 7 ayat (1)) adalah menjaga stabilitas nilai rupiah.
• Tugas Bank Indonesia (UU No. 23 tahun 1999 pasal 8) meliputi menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, mengatur dan mengawasi bank.

Kebijakan Moneter Bank Indonesia

• Bank Indonesia menetapkan sasaran moneter dengan memperhatikan laju inflasi.
• Bank Indonesia melakukan pengendalian moneter.
• Bank Indonesia dapat memberikan kredit atau pembiayaan berprinsip syariah untuk jangka pendek (maksimal 90 hari) bagi bank yang mengalami kesulitan pendanaan.
• Bank Indonesia menjalankan kebijakan nilai tukar berdasarkan sistem yang telah ditetapkan.
• Bank Indonesia mengelola cadangan devisa.

Tugas Bank Indonesia terkait Sistem Pembayaran

• Melakukan persetujuan dan pemberian izin terhadap penyelenggaraan jasa sistem pembayaran.
• Mewajibkan penyelenggara untuk melaporkan kegiatannya.
• Menetapkan penggunaan alat pembayaran.
• Mengatur sistem kliring antar bank (rupiah dan valuta asing).
• Menyelenggarakan penyelesaian transaksi antar bank (rupiah dan valuta asing).
• Menetapkan spesifikasi dan tanggal berlakunya uang rupiah sebagai alat pembayaran sah.
• Bank Indonesia sebagai satu-satunya lembaga yang mengeluarkan, mengedarkan, mencabut, menarik, dan memusnahkan uang rupiah.

Tugas Bank Indonesia terkait Pengawasan Bank

• Menetapkan ketentuan perbankan berprinsip kehati-hatian.
• Memberikan dan mencabut izin usaha bank, termasuk izin pembukaan, penutupan, dan pemindahan kantor bank.
• Melaksanakan pengawasan bank secara langsung dan tidak langsung.
• Bank Indonesia dapat menugaskan pihak lain melakukan pemeriksaan atas nama bank Indonesia.
• Dapat menghentikan sementara kegiatan transaksi yang dicurigai tindak pidana perbankan.
• Mengatur dan mengembangkan sistem informasi antar bank.
• Bank Indonesia dapat menerapkan tindakan sesuai UU perbankan jika suatu bank dinilai membahayakan kelangsungan usahanya.
• Lembaga independen yang mengawasi industri jasa keuangan dibentuk berdasarkan undang-undang.

Hubungan Bank Indonesia dengan Pemerintah

• Bank Indonesia sebagai pemegang kas pemerintah.
• Bank Indonesia dapat melakukan pinjaman luar negeri atas nama pemerintah, menata usahakan, dan menyelesaikan kewajiban keuangan pemerintah terhadap pihak luar negeri.
• Pemerintah wajib meminta pendapat atau mengundang Bank Indonesia dalam rapat kabinet yang membahas ekonomi, perbankan, keuangan, dan isu terkait tugas Bank Indonesia.
• Bank Indonesia memberikan nasihat kepada pemerintah terkait APBN.
• Pemerintah wajib berkonsultasi dengan Bank Indonesia sebelum menerbitkan surat utang negara.
• Bank Indonesia dilarang memberikan kredit kepada pemerintah.

Bank Sentral Islam

• Ada tiga pandangan mengenai peran bank sentral dalam ekonomi Islam:
  • Bank sentral haruslah bank sentral Islam.
  • Sistem ekonomi ganda dengan dua bank sentral (satu konvensional, satu Islam).
  • Bank sentral konvensional tetap beroperasi tetapi dapat menerapkan kebijakan moneter sesuai syariat Islam.

Bank Syariah

• Bank syariah adalah lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat dan menyalurkan pembiayaan berdasarkan prinsip-prinsip syariat Islam.

Konsep Bank Syariah

• Prinsip syariah utama adalah penghapusan riba.
• Bank syariah diarahkan untuk melayani kepentingan publik dan mewujudkan tujuan sosio-ekonomi Islam.
• Bank syariah bersifat universal, menggabungkan fungsi bank komersial dan investasi.
• Bank syariah melakukan evaluasi ketat pada permohonan pembiayaan yang berbasis penyertaan modal.
• Penerapan profit-loss sharing dalam pembiayaan, konsinyasi, ventura, dan industri.
• Bagi hasil dapat memperkuat hubungan antara bank dan pengusaha.
• Memanfaatkan instrumen pasar uang antar-bank syariat dan instrumen bank sentral berbasis syariat untuk mengelola likuiditas.

Tugas dan Peran Bank Syariah

• Manajer investasi, investor, penyedia jasa keuangan dan pembayaran, dan pelaksana kegiatan sosial (termasuk zakat dan wakaf).
• Tujuan bank syariah: bermuamalat secara islami, menciptakan keadilan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan umat, mengatasi kemiskinan, menjaga stabilitas ekonomi moneter, dan mengurangi ketergantungan pada bank konvensional.

Sejarah Perkembangan Bank Syariah

• Pembagian bagi hasil, jual beli dan sewa, berorientasi profit dan falah.
• Hubungan nasabah dalam bentuk kemitraan.

Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional

• Syariah: Investasi halal, prinsip bagi hasil, riba dihapus, berorientasi profit dan kesejahteraan, hubungan kemitraan nasabah.
• Konvensional: Investasi tidak dibatasi halal/haram, memakai bunga, berorientasi profit, hubungan nasabah berdasar debitur-kreditur.

Kekuatan dan Kelemahan Bank Syariah

• Kekuatan: Sesuai prinsip syariat, terbukti mampu mengatasi krisis, sistem adil dan memberdayakan, payung hukum yang kuat.
• Kelemahan: Jaringan belum merata, loyalitas nasabah belum maksimal, persentase bagi hasil, minim pemasaran dan promosi, sumber daya manusia (SDM) terbatas.

Pasar Modal Syariah

• Pasar modal yang sepenuhnya sesuai prinsip syariat dalam operasi emiten, efek, dan mekanisme perdagangan.

Perkembangan Pasar Modal Syariah di Indonesia

• Tahapan perkembangan pasar modal syariah di Indonesia.

Karakteristik Pasar Modal Syariah

• Syarat-syarat dan kaidah syariat untuk pasar perdana dan sekunder efek syariah.
• Instrumen pasar modal syariah meliputi saham syariah, sukuk, reksadana, KIK EBA Syariah, dan instrumen lain yang sesuai syariah.

Risiko Pasar Modal Syariah

Pasar Uang Syariah

• Pasar untuk transaksi instrumen keuangan jangka pendek (kurang dari satu tahun).

• Menggunakan prinsip syariat dalam akad dan transaksi.

• Fatwa DSN terkait pasar uang antar-bank syariah.

• Contoh instrumen pasar uang syariah.

• Perbedaan Pasar Uang Syariah dan Konvensional.

Reksadana

• Investasi kolektif yang menggabungkan investor dengan tujuan yang sama untuk diinvestasikan sebagai portofolio oleh manajer investasi.
• Reksadana syariah adalah reksadana yang beroperasi berdasarkan prinsip syariat Islamic.
• Karakteristik, perbedaan reksadana syariah dan konvensional.
• Prinsip dasar reksadana syariah.
• Open end dan closed end fund.
• Operasional reksadana syariah dan akadnya (wakalah, mudharabah).
• Jenis-Jenis Reksadana Syariah dan tujuan investasinya (Growth, Income, Safety).
• Risiko reksadana syariah.
• Manfaat reksadana syariah.
• Keuntungan reksadana syariah.

Asuransi Syariah

• Asuransi syariah sebagai usaha saling melindungi dan tolong menolong dengan prinsip Syariat Islam.
• Landasan hukum asuransi syariah di Indonesia.
• Sepuluh prinsip asuransi syariah.
• Jenis asuransi umum dan jiwa syariah.
• Akad asuransi syariah (Tajariyah dan tabarru').
• Ketentuan premi dan penentuan klaim.
• Proses klaim dalam jenis kerugian.
• Perbedaan asuransi syariah dan konvensional.

Pembiayaan Syariah

• Pembiayaan yang beroperasi sesuai prinsip-prinsip syariat seperti sewa guna usaha (leasing), anjak piutang, kartu kredit, dan permodalan ventura.
• Jenis Pembiayaan Syariah.
• Rukun dan ketentuan transaksi. Karakteristik, perbedaan Pembiayaan Syariah dan Konvensional.

Pegadaian Syariah

• Gadai berdasarkan prinsip syariah.
• Rukun Gadai.
• Akad Pegadaian Syariah.
• Perbedaan dengan Pegadaian Konvensional.

Zakat, Infaq, Sedekah

• Pengertian Zakat, Infaq, Sedekah dan sejarahnya.
• Syariat dan perbedaan Zakat, Infaq, Sedekah
• Bidang pemanfaatan Zakat, Infaq, Sedekah.

Wakaf

• Pengertian wakaf, unsur-unsurnya.
• Sejarah Wakaf.
• Perkembangan wakaf di Indonesia.
• Wakaf tunai dan tujuannya
  • Perbedaan Wakaf dan Infaq/Sedekah.