Routing Dinamis: Konsep dan Konfigurasi

Tujuan Praktikum

• Praktikan diharapkan memahami konsep routing dinamis.
• Praktikan diharapkan mampu melakukan konfigurasi routing dinamis.
• Praktikan diharapkan memahami konsep administrative distance.

Perangkat dan Alat Penunjang

• PC/Laptop dengan Cisco Packet Tracer terinstal.
• Akun yang sudah sign in di Cisco Packet Tracer.

Router

• Router berfungsi untuk menghubungkan beberapa jaringan yang berbeda.
• Router berada di lapisan NETWORK model tujuh lapis OSI.
• Router menentukan jalur/rute yang tepat untuk paket data sesuai protokol routing yang diterapkan.
• Router secara fisik terbagi menjadi dua jenis: PC Router dan Dedicated Router.

PC Router

• PC yang telah dimodifikasi agar dapat berperan sebagai router.
• Membutuhkan sistem operasi khusus, contohnya MikroTik RouterOS.

Dedicated Router

• Perangkat keras khusus yang memiliki komponen dasar yang sama dengan PC desktop.
• Dilengkapi CPU, memori, system bus, dan interface input/output.
• IOS (Internetwork Operating System) digunakan sebagai sistem operasinya untuk menjalankan konfigurasi.
• Praktikum ini akan menggunakan Dedicated Router Cisco.

Routing Protocol

• Sistem yang digunakan router untuk menghubungkan dua atau lebih jaringan berbeda.
• Metode untuk bertukar informasi jaringan dan menentukan jalur terbaik.
• Terbagi menjadi dua jenis utama: static routing dan dynamic routing.

Static Routing

• Metode pengisian tabel routing dilakukan manual oleh administrator.

Dynamic Routing

• Metode pencarian jalur terbaik dan pembaruan tabel routing dilakukan otomatis oleh protokol routing.
• Cocok untuk jaringan yang luas, hanya mengenali alamat yang terhubung langsung, dan tidak perlu mengetahui semua jaringan.
• Memiliki kekurangan berupa peningkatan beban kerja router, kecepatan pengenalan IP yang lebih lama dan penurunan keamanan dibandingkan routing static.
• Ada lima protokol routing yang tersedia di Cisco Packet Tracer: RIP, IGRP, OSPF, IS-IS, dan EIGRP.

RIP (Routing Information Protocol)

• Menerapkan algoritma Distance Vector.
• Pembaruan tabel routing dilakukan setiap 30 detik.
• Perhitungan jalur terbaik berdasarkan jumlah hop, dengan batasan maksimal 15 hop.
• Terdapat dua versi: RIPv1 dan RIPv2.
  • RIPv1 menggunakan classful IP dan subnet harus sama untuk seluruh jaringan.
  • RIPv2 menggunakan classless IP dan subnet tidak harus sama karena mendukung VLSM.

IGRP (Interior Gateway Routing Protocol)

• Protokol routing yang penyaluran tabel routingnya mirip dengan RIP.
• Routing table dikirim secara rutin ke semua jaringan yang terhubung ke router.
• Menggunakan algoritma routing Distance Vector.

OSPF (Open Shortest Path First)

• Protokol routing yang menerapkan algoritma link-state.
• Tabel routing diperbarui setiap kali ada perubahan topologi.
• Beroperasi dengan membagi jaringan ke dalam beberapa tingkatan menggunakan sistem pengelompokkan area.

IS-IS (Intermediate System-to-Intermediate System)

• Protokol yang menggunakan algoritma link-state.
• Mengidentifikasi rute terbaik dalam jaringan packet-switch.

EIGRP (Enhanced IGRP)

• Protokol berlisensi Cisco yang dikembangkan berdasarkan IGRP.
• Menyertakan informasi subnet mask dalam proses update tabel routing.

Administrative Distance

• Fitur router untuk memilih jalur terbaik jika ada beberapa jalur dengan tujuan yang sama dari routing protokol yang berbeda.
• Menunjukkan "reliabilitas" suatu routing protocol.
• Setiap routing protocol diprioritaskan berdasarkan nilai Administrative Distance (AD).
• Semakin kecil nilai AD, semakin lebih dipercaya/reliable.
• Misalnya, jika router menerima informasi dari OSPF (AD default 110) dan IGRP (AD default 100), router akan memilih IGRP karena AD-nya lebih kecil.
• Jika source address untuk IGRP tidak tersedia, router akan menggunakan OSPF sampai IGRP aktif kembali.
• Nilai AD default pada router di Cisco Packet Tracer:
  • Connected interface: 0
  • Static route: 1
  • Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP) summary route: 5
  • External Border Gateway Protocol (BGP): 20
  • Internal EIGRP: 90
  • IGRP: 100
  • OSPF: 110
  • Intermediate System-to-Intermediate System (IS-IS): 115
  • Routing Information Protocol (RIP): 120
  • Exterior Gateway Protocol (EGP): 140
  • On Demand Routing (ODR): 160
  • External EIGRP: 170
  • Internal BGP: 200
  • Unknown: 255 (router tidak mengenali source, sehingga route/jalur tidak diinstall/disimpan)