Podcast
Questions and Answers
Mengapa semua kegiatan kualifikasi dan validasi harus direncanakan dengan mempertimbangkan siklus hidup fasilitas, peralatan, sarana penunjang, proses, dan produk?
Mengapa semua kegiatan kualifikasi dan validasi harus direncanakan dengan mempertimbangkan siklus hidup fasilitas, peralatan, sarana penunjang, proses, dan produk?
- Agar kegiatan validasi lebih cepat diselesaikan.
- Untuk memastikan bahwa semua aspek yang mempengaruhi kualitas produk telah dievaluasi dan dikendalikan sejak awal hingga akhir. (correct)
- Untuk memenuhi persyaratan audit dari badan pengawas.
- Agar semua personel yang terlibat dapat memahami tujuan validasi.
Mengapa hanya personel terlatih dan mengikuti prosedur yang disetujui yang boleh melakukan kegiatan kualifikasi dan validasi?
Mengapa hanya personel terlatih dan mengikuti prosedur yang disetujui yang boleh melakukan kegiatan kualifikasi dan validasi?
- Untuk memastikan bahwa kegiatan tersebut dilakukan dengan kompeten dan sesuai standar yang ditetapkan. (correct)
- Untuk mengurangi biaya pelaksanaan validasi.
- Untuk mempercepat proses validasi.
- Untuk menghindari konflik kepentingan antar personel.
Mengapa personel yang bertanggung jawab atas kualifikasi/validasi harus melapor sesuai dengan Sistem Mutu Industri Farmasi?
Mengapa personel yang bertanggung jawab atas kualifikasi/validasi harus melapor sesuai dengan Sistem Mutu Industri Farmasi?
- Untuk memfasilitasi komunikasi antar departemen.
- Untuk memastikan akuntabilitas dan transparansi dalam proses validasi, serta mematuhi standar mutu yang berlaku. (correct)
- Agar manajemen senior dapat memantau kegiatan validasi.
- Agar laporan dapat diarsipkan dengan mudah.
Mengapa elemen kunci program kualifikasi dan validasi harus ditetapkan secara jelas dan didokumentasikan dalam Rencana Induk Validasi (RIV) atau dokumen setara?
Mengapa elemen kunci program kualifikasi dan validasi harus ditetapkan secara jelas dan didokumentasikan dalam Rencana Induk Validasi (RIV) atau dokumen setara?
Apa tujuan utama dari penetapan sistem kualifikasi/validasi dalam dokumen RIV atau yang setara?
Apa tujuan utama dari penetapan sistem kualifikasi/validasi dalam dokumen RIV atau yang setara?
Mengapa semua dokumen kualifikasi dan validasi harus disetujui dan disahkan oleh personel yang berwenang?
Mengapa semua dokumen kualifikasi dan validasi harus disetujui dan disahkan oleh personel yang berwenang?
Mengapa saling keterkaitan antar dokumen dalam proyek validasi yang kompleks harus ditetapkan dengan jelas?
Mengapa saling keterkaitan antar dokumen dalam proyek validasi yang kompleks harus ditetapkan dengan jelas?
Apa tujuan dari penyiapan protokol validasi dengan menetapkan sistem, atribut dan parameter kritis, serta kriteria keberterimaan?
Apa tujuan dari penyiapan protokol validasi dengan menetapkan sistem, atribut dan parameter kritis, serta kriteria keberterimaan?
Kapan dokumen kualifikasi seperti Kualifikasi Instalasi (KI) dan Kualifikasi Operasional (KO) dapat digabungkan?
Kapan dokumen kualifikasi seperti Kualifikasi Instalasi (KI) dan Kualifikasi Operasional (KO) dapat digabungkan?
Mengapa personel di lokasi pabrik harus memastikan kesesuaian dan kepatuhan terhadap prosedur internal sebelum menyetujui protokol validasi dari pihak ketiga?
Mengapa personel di lokasi pabrik harus memastikan kesesuaian dan kepatuhan terhadap prosedur internal sebelum menyetujui protokol validasi dari pihak ketiga?
Mengapa tiap perubahan terhadap kriteria keberterimaan validasi harus dijustifikasi secara ilmiah?
Mengapa tiap perubahan terhadap kriteria keberterimaan validasi harus dijustifikasi secara ilmiah?
Mengapa kegiatan kualifikasi harus mempertimbangkan semua tahap dari pengembangan awal hingga akhir penggunaan peralatan, fasilitas, sarana penunjang, atau sistem?
Mengapa kegiatan kualifikasi harus mempertimbangkan semua tahap dari pengembangan awal hingga akhir penggunaan peralatan, fasilitas, sarana penunjang, atau sistem?
Apa tujuan utama pendefinisian spesifikasi peralatan, fasilitas, sarana penunjang atau sistem dalam Spesifikasi Kebutuhan Pengguna (SKP)?
Apa tujuan utama pendefinisian spesifikasi peralatan, fasilitas, sarana penunjang atau sistem dalam Spesifikasi Kebutuhan Pengguna (SKP)?
Mengapa unsur-unsur penting mutu perlu ditetapkan pada tahap SKP dan dilakukan mitigasi risiko CPOB?
Mengapa unsur-unsur penting mutu perlu ditetapkan pada tahap SKP dan dilakukan mitigasi risiko CPOB?
Mengapa SKP harus menjadi dasar acuan selama siklus hidup validasi?
Mengapa SKP harus menjadi dasar acuan selama siklus hidup validasi?
Apa tujuan utama dari Kualifikasi Desain (KD) dalam kualifikasi peralatan, fasilitas, sarana penunjang, atau sistem?
Apa tujuan utama dari Kualifikasi Desain (KD) dalam kualifikasi peralatan, fasilitas, sarana penunjang, atau sistem?
Apa yang harus dilakukan selama kualifikasi desain?
Apa yang harus dilakukan selama kualifikasi desain?
Mengapa evaluasi terhadap peralatan di lokasi pemasok (Factory Acceptance Testing/FAT) perlu dilakukan sebelum pengiriman, terutama jika menyangkut teknologi baru atau kompleks?
Mengapa evaluasi terhadap peralatan di lokasi pemasok (Factory Acceptance Testing/FAT) perlu dilakukan sebelum pengiriman, terutama jika menyangkut teknologi baru atau kompleks?
Apa tujuan dari konfirmasi kesesuaian peralatan dengan SKP/spesifikasi fungsional di lokasi pemasok sebelum pemasangan peralatan?
Apa tujuan dari konfirmasi kesesuaian peralatan dengan SKP/spesifikasi fungsional di lokasi pemasok sebelum pemasangan peralatan?
Kapan pengkajian dokumentasi dan beberapa pengujian dapat dilakukan saat FAT atau tahap lain tanpa perlu mengulangi kembali di lokasi pabrik pada saat KI/KO?
Kapan pengkajian dokumentasi dan beberapa pengujian dapat dilakukan saat FAT atau tahap lain tanpa perlu mengulangi kembali di lokasi pabrik pada saat KI/KO?
Apa yang dimaksud dengan Site Acceptance Testing (SAT) dan kapan pelaksanaannya?
Apa yang dimaksud dengan Site Acceptance Testing (SAT) dan kapan pelaksanaannya?
Mengapa Kualifikasi Instalasi (KI) harus dilakukan terhadap peralatan, fasilitas, sarana penunjang atau sistem?
Mengapa Kualifikasi Instalasi (KI) harus dilakukan terhadap peralatan, fasilitas, sarana penunjang atau sistem?
Apa saja yang termasuk dalam cakupan Kualifikasi Instalasi (KI)?
Apa saja yang termasuk dalam cakupan Kualifikasi Instalasi (KI)?
Kapan Kualifikasi Operasional (KO) umumnya dilakukan?
Kapan Kualifikasi Operasional (KO) umumnya dilakukan?
Apa tujuan utama dari pengujian yang dilakukan selama Kualifikasi Operasional (KO)?
Apa tujuan utama dari pengujian yang dilakukan selama Kualifikasi Operasional (KO)?
Untuk apa penyelesaian KO yang berhasil digunakan?
Untuk apa penyelesaian KO yang berhasil digunakan?
Kapan Kualifikasi Kinerja (KK) umumnya dilakukan?
Kapan Kualifikasi Kinerja (KK) umumnya dilakukan?
Apa tujuan utama dari pengujian yang dilakukan selama Kualifikasi Kinerja (KK)?
Apa tujuan utama dari pengujian yang dilakukan selama Kualifikasi Kinerja (KK)?
Apa yang harus dilakukan terhadap frekuensi pengambilan sampel yang digunakan untuk mengonfirmasi pengendalian proses selama Kualifikasi Kinerja (KK)?
Apa yang harus dilakukan terhadap frekuensi pengambilan sampel yang digunakan untuk mengonfirmasi pengendalian proses selama Kualifikasi Kinerja (KK)?
Apa yang dimaksud dengan validasi proses?
Apa yang dimaksud dengan validasi proses?
Kapan validasi proses perlu dilakukan?
Kapan validasi proses perlu dilakukan?
Pendekatan validasi retrospektif tidak lagi dapat diterima. Mengapa?
Pendekatan validasi retrospektif tidak lagi dapat diterima. Mengapa?
Mengapa penting untuk mendokumentasikan dasar penetapan parameter proses dan atribut mutu yang kritis atau tidak kritis?
Mengapa penting untuk mendokumentasikan dasar penetapan parameter proses dan atribut mutu yang kritis atau tidak kritis?
Perangkat Process Analytical Technology (PAT) dan pengendalian proses secara statistik multivariate dapat digunakan dalam?
Perangkat Process Analytical Technology (PAT) dan pengendalian proses secara statistik multivariate dapat digunakan dalam?
Industri Farmasi hendaklah memantau mutu produk untuk memastikan bahwa keadaan terkendali dipertahankan sepanjang siklus hidup produk dengan evaluasi tren proses yang relevan. Hal ini termasuk dalam tahapan?
Industri Farmasi hendaklah memantau mutu produk untuk memastikan bahwa keadaan terkendali dipertahankan sepanjang siklus hidup produk dengan evaluasi tren proses yang relevan. Hal ini termasuk dalam tahapan?
Mengapa penilaian risiko perlu dilakukan untuk mempertimbangkan dampak variabel dalam proses transportasi?
Mengapa penilaian risiko perlu dilakukan untuk mempertimbangkan dampak variabel dalam proses transportasi?
Flashcards
Perencanaan Kualifikasi dan Validasi
Perencanaan Kualifikasi dan Validasi
Merencanakan kegiatan kualifikasi dan validasi dengan mempertimbangkan siklus hidup fasilitas, peralatan, sarana penunjang, proses dan produk.
Pelaksanaan Kualifikasi dan Validasi
Pelaksanaan Kualifikasi dan Validasi
Dilakukan oleh personel terlatih dan mengikuti prosedur yang disetujui, melapor dalam Sistem Mutu Industri Farmasi dengan fungsi pengawasan mutu.
Rencana Induk Validasi (RIV)
Rencana Induk Validasi (RIV)
Elemen kunci program kualifikasi dan validasi yang ditetapkan dan didokumentasikan secara jelas dalam dokumen Rencana Induk Validasi (RIV).
Isi Dokumen RIV
Isi Dokumen RIV
Signup and view all the flashcards
Persyaratan Dokumentasi Kualifikasi dan Validasi
Persyaratan Dokumentasi Kualifikasi dan Validasi
Signup and view all the flashcards
Protokol Validasi Eksternal
Protokol Validasi Eksternal
Signup and view all the flashcards
Kegiatan Kualifikasi
Kegiatan Kualifikasi
Signup and view all the flashcards
Spesifikasi Kebutuhan Pengguna (SKP)
Spesifikasi Kebutuhan Pengguna (SKP)
Signup and view all the flashcards
Kualifikasi Desain (KD)
Kualifikasi Desain (KD)
Signup and view all the flashcards
Factory Acceptance Testing (FAT)
Factory Acceptance Testing (FAT)
Signup and view all the flashcards
Kualifikasi Instalasi (KI)
Kualifikasi Instalasi (KI)
Signup and view all the flashcards
Kualifikasi Operasional (KO)
Kualifikasi Operasional (KO)
Signup and view all the flashcards
Kualifikasi Kinerja (KK)
Kualifikasi Kinerja (KK)
Signup and view all the flashcards
Validasi Proses
Validasi Proses
Signup and view all the flashcards
Validasi Produk Baru
Validasi Produk Baru
Signup and view all the flashcards
Persiapan Validasi Bets
Persiapan Validasi Bets
Signup and view all the flashcards
Protokol Validasi Proses
Protokol Validasi Proses
Signup and view all the flashcards
Isi Protokol Validasi Proses
Isi Protokol Validasi Proses
Signup and view all the flashcards
Verifikasi Proses Kontinu
Verifikasi Proses Kontinu
Signup and view all the flashcards
Pendekatan Hibrida
Pendekatan Hibrida
Signup and view all the flashcards
Verifikasi Proses On-going
Verifikasi Proses On-going
Signup and view all the flashcards
Verifikasi Transportasi
Verifikasi Transportasi
Signup and view all the flashcards
Validasi Pengemasan
Validasi Pengemasan
Signup and view all the flashcards
Kualifikasi Sarana Penunjang
Kualifikasi Sarana Penunjang
Signup and view all the flashcards
Validasi Metode Analisis
Validasi Metode Analisis
Signup and view all the flashcards
Validasi Pembersihan
Validasi Pembersihan
Signup and view all the flashcards
Batasan Residu
Batasan Residu
Signup and view all the flashcards
Protokol Validasi Pembersihan
Protokol Validasi Pembersihan
Signup and view all the flashcards
Pembersihan Manual
Pembersihan Manual
Signup and view all the flashcards
Pengendalian Perubahan
Pengendalian Perubahan
Signup and view all the flashcards
Manajemen Resiko Mutu
Manajemen Resiko Mutu
Signup and view all the flashcards
Otorisasi Perubahan
Otorisasi Perubahan
Signup and view all the flashcards
Study Notes
Pengorganisasian dan Perencanaan
- Semua kegiatan kualifikasi dan validasi perlu direncanakan dengan mempertimbangkan siklus hidup fasilitas, peralatan, sarana penunjang, proses, dan produk.
- Kualifikasi dan validasi hanya dilakukan oleh personel terlatih yang mengikuti prosedur yang disetujui.
- Personel yang bertanggung jawab atas kualifikasi/validasi harus melapor sesuai Sistem Mutu Industri Farmasi.
- Fungsi pengawasan mutu yang memadai diperlukan sepanjang siklus hidup validasi.
Rencana Induk Validasi (RIV)
- Elemen kunci program kualifikasi dan validasi harus ditetapkan dan didokumentasikan dengan jelas dalam RIV atau dokumen setara.
- Dokumen RIV harus menetapkan sistem kualifikasi/validasi dan mencakup:
- Kebijakan kualifikasi dan validasi
- Struktur organisasi, peran, dan tanggung jawab
- Ringkasan fasilitas, peralatan, sistem, proses, dan status kualifikasi/validasi
- Pengendalian perubahan dan penanganan penyimpangan
- Pedoman pengembangan kriteria keberterimaan
- Dokumen yang digunakan
- Strategi kualifikasi dan validasi, termasuk rekualifikasi jika perlu
Dokumentasi dan RIV
- Semua dokumen kualifikasi dan validasi harus disetujui dan disahkan oleh personel berwenang sesuai Sistem Mutu Industri Farmasi.
- Keterkaitan antar dokumen dalam proyek validasi yang kompleks harus ditetapkan dengan jelas.
- Protokol validasi harus disiapkan dengan menetapkan sistem, atribut, parameter kritis, dan kriteria keberterimaan.
- Dokumen kualifikasi dapat digabungkan (misalnya, Kualifikasi Instalasi (KI) dan Kualifikasi Operasional (KO)).
Protokol Validasi dan Dokumentasi Pihak Ketiga
- Jika protokol disediakan oleh pihak ketiga, personel pabrik harus memastikan kesesuaian dengan prosedur internal.
- Protokol dari pemasok dapat dilengkapi dengan dokumentasi atau protokol uji tambahan.
- Pengkajian dan kesimpulan validasi harus dilaporkan serta dibandingkan dengan kriteria keberterimaan.
- Perubahan kriteria keberterimaan harus dijustifikasi ilmiah, dan rekomendasi akhir dibuat sebagai hasil validasi.
Tahapan Kualifikasi
- Kegiatan kualifikasi harus mempertimbangkan semua tahap, mulai dari pengembangan awal hingga akhir penggunaan peralatan, fasilitas, sarana penunjang, atau sistem.
Spesifikasi Kebutuhan Pengguna (SKP)
- Spesifikasi peralatan, fasilitas, sarana penunjang, atau sistem harus didefinisikan dalam SKP atau spesifikasi fungsional.
- Unsur mutu penting harus ditetapkan sejak awal dan risiko CPOB harus dimitigasi hingga tingkat keberterimaan.
- SKP menjadi dasar acuan selama siklus hidup validasi.
Kualifikasi Desain (KD)
- KD membuktikan dan mendokumentasikan kepatuhan desain terhadap CPOB.
- Verifikasi persyaratan spesifikasi kebutuhan pengguna dilakukan selama kualifikasi desain.
Factory Acceptance Testing (FAT) / Site Acceptance Testing (SAT)
- Evaluasi peralatan di lokasi pemasok dilakukan sebelum pengiriman, terutama untuk teknologi baru atau kompleks.
- Sebelum pemasangan, konfirmasi kesesuaian peralatan dengan SKP atau spesifikasi fungsional di lokasi pemasok.
- Jika sesuai, pengkajian dokumentasi dan pengujian dapat dilakukan saat FAT tanpa pengulangan di pabrik saat KI/KO, asalkan fungsi tidak terpengaruh transportasi dan pemasangan.
- FAT dapat dilengkapi dengan SAT setelah peralatan diterima di pabrik.
Kualifikasi Instalasi (KI)
- KI dilakukan terhadap peralatan, fasilitas, sarana penunjang, atau sistem.
- Cakupan KI meliputi:
- Verifikasi instalasi komponen, instrumentasi, peralatan, pemipaan, dan peralatan penunjang sesuai gambar teknis dan spesifikasi
- Verifikasi instalasi terhadap kriteria yang telah ditentukan
- Pengumpulan dan pemeriksaan dokumen instruksi kerja, pengoperasian, dan perawatan dari pemasok
- Kalibrasi instrumen
- Verifikasi bahan konstruksi
Kualifikasi Operasional (KO)
- KO umumnya dilakukan setelah KI, tetapi dapat dikombinasikan menjadi Kualifikasi Instalasi/Operasional (KIO) tergantung kompleksitas peralatan.
- Cakupan KO meliputi:
- Pengujian berdasarkan pemahaman proses, sistem, dan peralatan untuk memastikan sistem beroperasi sesuai desain
- Pengujian untuk mengonfirmasi batas operasi atas dan bawah, dan/atau kondisi "terburuk"
Penyelesaian KO
- Hasil KO digunakan untuk memfinalisasi prosedur operasional, pembersihan, pelatihan operator, dan persyaratan perawatan preventif.
Kualifikasi Kinerja (KK)
- KK umumnya dilakukan setelah KI dan KO berhasil, tetapi dapat dilakukan bersamaan dengan KO atau validasi proses.
- Cakupan KK meliputi:
- Pengujian dengan bahan produksi, bahan pengganti spesifikasi, atau produk simulasi dalam kondisi operasional normal dengan ukuran bets kondisi terburuk.
- Diperlukan justifikasi terhadap frekuensi pengambilan sampel untuk mengonfirmasi pengendalian proses.
- Pengujian mencakup rentang operasional proses yang diinginkan, kecuali ada bukti dari tahap pengembangan yang mengonfirmasi rentang operasional.
Validasi Proses
- Mencakup validasi awal proses baru, validasi perubahan proses, transfer lokasi pembuatan, dan verifikasi proses berkelanjutan.
- Proses pembuatan dapat menggunakan pendekatan tradisional atau verifikasi kontinu.
- Harus dibuktikan ketangguhan proses dan dipastikan mutu produk yang konsisten sebelum diluluskan ke pasar.
- Program validasi prospektif diterapkan pada proses pembuatan dengan pendekatan tradisional sebelum mendapatkan Izin Edar.
- Validasi retrospektif tidak lagi dapat diterima.
Validasi Proses Produk Baru
- Validasi harus mencakup semua kekuatan produk yang akan dipasarkan dan lokasi pembuatan.
- Proses pembuatan dan pengendalian produk yang ditransfer harus sesuai dengan Izin Edar dan standar terkini.
- Variasi terhadap Izin Edar harus diserahkan sesuai ketentuan yang berlaku.
- Validasi proses harus memastikan semua atribut mutu dan parameter proses penting dapat dipenuhi secara konsisten.
- Dasar penetapan parameter proses dan atribut mutu (kritis atau tidak) didokumentasikan dengan jelas, mempertimbangkan hasil penilaian risiko.
- Ukuran bets validasi proses umumnya sama dengan skala komersial, dan penggunaan ukuran bets lain harus dijustifikasi.
Persyaratan Validasi Proses
- Peralatan, fasilitas, sarana penunjang, dan sistem yang digunakan harus sudah dikualifikasi.
- Personel dari bagian produksi, pengembangan, atau penanggung jawab transfer perlu dilibatkan.
- Pemasok bahan awal dan pengemas kritis harus dikualifikasi sebelum bets validasi diproduksi.
- Pengetahuan proses yang mendasari justifikasi design space dan pengembangan model matematis (jika digunakan) sangat penting.
Bets Validasi
- Prosedur pelulusan bets validasi harus ditetapkan lebih dulu jika akan dipasarkan.
- Kondisi produksi harus memenuhi persyaratan CPOB, kriteria keberterimaan validasi, dan kriteria verifikasi proses kontinu (jika digunakan), serta sesuai dokumen Izin Edar atau uji klinik yang disetujui.
- Protokol validasi proses harus menjelaskan parameter proses kritis (CPP), atribut mutu kritis (CQA), dan kriteria keberterimaan berdasarkan data pengembangan atau pemahaman proses yang terdokumentasi.
Protokol Validasi Proses
- Protokol validasi proses harus mencakup:
- Penjelasan singkat proses dan mengacu Prosedur Pengolahan Induk
- Fungsi dan tanggung jawab
- Ringkasan CQA yang diinvestigasi
- Ringkasan CPP dan batasan terkait
- Ringkasan atribut dan parameter lain (tidak kritikal) yang diinvestigasi atau dipantau, dan alasannya
- Daftar peralatan/fasilitas yang digunakan (termasuk status kalibrasi)
- Daftar metode analisis dan validasi metode yang sesuai
- Usulan parameter pengawasan selama-proses, kriteria keberterimaan, dan alasan pemilihan
- Pengujian tambahan yang dilakukan, dengan kriteria keberterimaan
- Pola pengambilan sampel dan alasannya
- Metode mencatat dan mengevaluasi hasil
- Proses pelulusan dan sertifikasi bets (jika perlu)
Verifikasi Proses Kontinu
- Verifikasi proses kontinu dapat digunakan sebagai alternatif validasi proses tradisional untuk produk yang dikembangkan dengan pendekatan Quality by Design (QbD).
- Metode verifikasi harus ditetapkan, dengan strategi pengendalian proses berbasis sains tersedia untuk atribut bahan, CQA, dan CPP.
- Perlu evaluasi strategi pengendalian proses secara reguler, menggunakan Process Analytical Technology (PAT) dan pengendalian proses secara statistik multivariate.
Pendekatan Hibrida
- Hibrida dari pendekatan tradisional dan verifikasi proses kontinu dapat digunakan jika sudah diperoleh pengetahuan dan pemahaman tinggi mengenai produk dan proses.
- Pendekatan ini juga digunakan untuk validasi pascaperubahan atau verifikasi proses berkelanjutan pada produk yang awalnya divalidasi dengan pendekatan tradisional.
Verifikasi Proses Berkelanjutan
- Industri Farmasi harus memantau mutu produk untuk memastikan keadaan terkendali sepanjang siklus hidup produk.
- Luas dan frekuensi verifikasi on-going dikaji secara berkala, dan persyaratan dapat dimodifikasi dengan mempertimbangkan tingkat pemahaman dan kinerja proses.
- Verifikasi dilakukan berdasarkan protokol yang disetujui, dan laporan disiapkan untuk mendokumentasikan hasil menggunakan perangkat statistik yang sesuai.
Verifikasi Transportasi
- Jalur transportasi harus ditetapkan dengan jelas.
- Variasi musim dan variasi lain harus dipertimbangkan.
- Penilaian risiko dilakukan untuk mempertimbangkan dampak variabel selama transportasi, selain kondisi yang terus dikendalikan atau dipantau.
Validasi Pengemasan
- Variasi parameter peralatan selama proses pengemasan primer dapat berdampak signifikan pada integritas kemasan, seperti strip, blister, saset, dan bahan pengemas steril.
- Peralatan pengemas primer dan sekunder harus dikualifikasi.
- Kualifikasi peralatan dilakukan pada rentang operasional minimum dan maksimum untuk parameter proses kritis seperti suhu, kecepatan mesin, dan tekanan penyegelan.
Kualifikasi Sarana Penunjang
- Periode dan luas kualifikasi mencerminkan variasi musim (jika ada) dan tujuan penggunaan sarana penunjang.
- Penilaian risiko dilakukan jika ada kemungkinan kontak langsung dengan produk (misalnya, sistem tata udara) atau tidak langsung (misalnya, alat penukar panas), untuk mitigasi risiko kegagalan.
Validasi Metode Analisis
- Semua metode analisis yang digunakan dalam kualifikasi, validasi, atau pembersihan harus divalidasi dengan batas deteksi dan kuantifikasi yang tepat.
- Jika dilakukan pengujian mikroba, metode analisis divalidasi untuk memastikan produk tidak memengaruhi perolehan kembali mikroorganisme.
- Validasi dilakukan pada metode analisis jika pengujian mikroba permukaan dilakukan di ruang bersih, untuk memastikan bahan sanitasi tidak memengaruhi perolehan kembali mikroorganisme.
Validasi Pembersihan
- Validasi dilakukan untuk mengonfirmasi efektivitas prosedur pembersihan peralatan yang kontak dengan produk.
- Jika peralatan sejenis dikelompokkan bersama, diperlukan justifikasi untuk menentukan peralatan yang akan divalidasi.
- Pemeriksaan kebersihan secara visual merupakan bagian penting dari kriteria keberterimaan.
- Pembersihan berulang dan uji ulang tidak dianggap sebagai pendekatan yang dapat diterima jika tidak memenuhi syarat residu.
- Penilaian dilakukan untuk menentukan faktor variabel yang memengaruhi efektivitas dan kinerja pembersihan (misalnya, operator, tingkat kerincian prosedur, waktu pembilasan).
- Jika faktor variabel telah diidentifikasi, situasi terburuk digunakan sebagai dasar untuk studi validasi pembersihan.
Batasan Residu Produk
- Batasan residu produk sebelumnya didasarkan pada evaluasi toksikologi dan didokumentasikan dalam penilaian risiko.
- Batas keberterimaan ditetapkan untuk sisa bahan pembersih yang digunakan, mempertimbangkan potensi efek kumulatif dari beberapa peralatan dalam rangkaian proses (equipment train).
- Jika tidak mampu menguji residu produk, parameter lain (misalnya, total karbon organik (TOC) dan konduktivitas) dapat dipilih.
- Risiko kontaminasi mikroba dan endotoksin dipertimbangkan selama penyusunan protokol validasi.
- Pengaruh waktu antara pembuatan dan pembersihan serta waktu antara pembersihan dan penggunaan diperhitungkan untuk menentukan “waktu tunggu kotor” (dirty hold time) dan “waktu tunggu bersih” (clean hold time).
Protokol Validasi Pembersihan
- Protokol harus menentukan posisi tempat pengambilan sampel, alasan pemilihan posisi, dan kriteria keberterimaan.
- Pengambilan sampel dilakukan dengan cara usap, bilas, atau cara lain tergantung pada peralatan produksi, dan bahan serta metode pengambilan sampel tidak boleh memengaruhi hasil.
- Perolehan kembali sampel harus dapat dicapai dari semua material yang kontak produk dengan semua metode pengambilan sampel.
- Prosedur pembersihan diulang beberapa kali berdasarkan penilaian risiko dan memenuhi kriteria keberterimaan untuk membuktikan bahwa metode pembersihan telah divalidasi.
- Jika pembersihan dilakukan secara manual, efektivitasnya dikonfirmasi pada periode yang telah dijustifikasi.
Pengendalian Perubahan
- Pengendalian perubahan merupakan bagian penting dari pengelolaan pengetahuan dan ditangani dalam Sistem Mutu Industri Farmasi.
- Prosedur tertulis harus merinci langkah yang diambil bila ada usul perubahan terhadap bahan awal, komponen produk, peralatan, proses, bangunan-fasilitas, ragam produk, proses produksi, metode pengujian, ukuran bets, design space, atau perubahan apa pun pada siklus hidup produk yang mungkin berpengaruh pada mutu atau reprodusibilitas.
- Manajemen risiko mutu digunakan untuk mengevaluasi perubahan, menentukan dampak potensial pada mutu produk, Sistem Mutu Industri Farmasi, dokumentasi, validasi, status pemenuhan persyaratan, kalibrasi, perawatan, dan sistem lain.
Otorisasi dan Persetujuan Perubahan
- Perubahan harus diotorisasi dan disetujui oleh personel yang bertanggung jawab sesuai dengan Sistem Mutu Industri Farmasi.
- Setelah implementasi, dilakukan evaluasi efektivitas untuk memastikan perubahan tersebut telah berhasil.
Studying That Suits You
Use AI to generate personalized quizzes and flashcards to suit your learning preferences.