Qada dan Qadar: Ketentuan Allah

Pengertian Qada' dan Qadar

• Qada secara bahasa berarti ketentuan atau ketetapan.
• Menurut istilah, qada adalah ketetapan Allah sejak zaman azali yang belum diketahui dan diterima makhluk.
• Qadar secara bahasa berarti ukuran.
• Menurut istilah, qadar adalah ketentuan Allah yang telah ditentukan, diterima, dan berlaku bagi makhluk-Nya.
• Qada dan qadar juga disebut takdir, yaitu ketentuan Allah.
• Iman kepada qada dan qadar berarti meyakini segala sesuatu yang terjadi di alam semesta, termasuk yang terjadi pada diri manusia, adalah takdir atau ketentuan Allah.
• Alam semesta, termasuk manusia, tunduk dan patuh terhadap sunnatullah atau hukum alam yang telah ditetapkan Allah.

Bukti-bukti Adanya Takdir Allah

• Bukti adanya takdir dapat dilihat pada diri manusia sejak lahir sampai mati, misalnya kapan dan di mana manusia lahir tidak dipilih oleh manusia.
• Manusia tidak memilih ibu dan bapak, bangsa, tanah air, jenis kelamin, bentuk, dan rupa tubuhnya.
• Takdir yang lebih jelas adalah fase kehidupan manusia, dari bayi, anak-anak, remaja, dewasa, hingga tua.
• Benda-benda di alam seperti matahari, bumi, bulan, dan bintang-bintang berjalan teratur sesuai ketentuan Allah.
• Contoh qada dan qadar lainnya adalah pohon kelapa yang tumbuh dari biji, berdaun dan beranting, lalu mati.
• Manusia memiliki kemampuan terbatas sesuai ukuran yang diberikan Allah, misalnya tidak dapat terbang kecuali dengan akal menciptakan alat.

Takdir Muallaq

• Takdir muallaq adalah ketentuan Allah yang masih mungkin diubah melalui usaha atau ikhtiar manusia, jika Allah mengizinkan.
• Takdir muallaq antara lain kekayaan, kepandaian, dan kesehatan yang harus diusahakan.
• Takdir muallaq dapat dirubah dengan cara berdoa.
• Rasulullah SAW bersabda bahwa tidak ada yang mampu menolak takdir Allah kecuali doa.
• Takdir muallaq membutuhkan ikhtiar (usaha maksimal).
• Usaha dapat berupa silaturrahmi, sedekah, pengobatan, dan amal shaleh lainnya.
• Ikhtiar manusia terbatas, misalnya batas umur.
• Ikhtiar harus disempurnakan untuk sembuh saat sakit, seperti berobat ke dokter spesialis.
• Semua makhluk di alam ini adalah perwujudan qada dan qadar Allah, namun manusia tidak boleh pasrah tanpa ikhtiar.
• Ikhtiar adalah usaha manusia untuk mencapai sesuatu yang diinginkan.
• Manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya.
• Ikhtiar dan tawakkal harus dilakukan dalam urusan dunia dan akhirat, berusaha memperbaiki diri dan beramal saleh.

Hikmah Iman kepada Qada' dan Qadar

• Menumbuhkan ketenangan jiwa dan kesehatan jasmani.
• Mendorong semangat kerja.
• Menumbuhkan sikap optimis dan tidak berputus asa.
• Tidak terlalu berduka ketika gagal dan tidak sombong ketika sukses.
• Melatih sifat sabar.
• Tidak takabbur terhadap keberhasilan yang dicapai.
• Memelihara diri dari kemusyrikan.
• Ikhlas menerima hasil yang diperoleh.

Tata Krama Terhadap Orang Yang Lebih Tua

• Kasih sayang merupakan cerminan sifat Allah SWT, sehingga yang lebih tua menyayangi yang lebih muda dan sebaliknya.
• Islam mengajarkan umatnya menghormati yang lebih tua.
• Rasulullah bersabda bahwa bukan termasuk golongan kami siapa saja yang tidak menghormati yang tua dan tidak menyayangi yang muda.
• Orang yang lebih tua memberikan bimbingan, arahan, dan nasihat kepada yang muda.
• Adab terhadap orang yang lebih tua:
• Mengucapkan salam.
• Mempersilahkan yang tua untuk menikmati hidangan terlebih dahulu.
• Mendahulukan orang yang lebih tua untuk berbicara.
• Mengunjungi rumahnya.
• Mendengarkan dan menghargai pendapatnya.
• Meminta saran dan nasihatnya.
• Mempersilahkan untuk mendapatkan fasilitas (misalnya saat berjalan atau naik kendaraan).

Tata Krama Terhadap Teman Sebaya

• Islam mengajarkan agar kita mencintai teman atau saudara seagama seperti mencintai diri sendiri.
• Harus menghormati dan menghargai teman dan saudara kita.
• Bila kita suka ditolong ketika dalam kesulitan, maka kita pun harus menolong teman dan saudara kita yang kesulitan.
• Tidak boleh menghina dan menzalimi teman dan saudara kita.
• Adab terhadap teman:
• Tidak boleh saling mengolok.
• Saling menebarkan salam.
• Saling menjaga kehormatan, harta, dan keselamatannya.
• Mendamaikan perselisihan di antara teman.

Tata Krama Terhadap Lawan Jenis

• Islam telah memberi tuntunan bagi manusia, cara berhubungan dengan Allah, dengan sesama manusia dan terhadap alam sekitarnya.
• Dalam hubungan sesama manusia, Allah SWT tidak melarang dengan siapa berhubungan, termasuk bergaul dengan lawan jenis.
• Sebenarnya dalam Islam pergaulan antara perempuan tidak haram, melainkan jaiz (boleh).
• Bekerja sama dalam kebaikan serta tolong menolong dalam kebajikan dan takwa, dalam batas-batas hukum yang telah ditetapkan oleh Islam.
• Batas-batas hukum:
• Menahan pandangan dari kedua belah pihak.
• Pihak wanita harus mengenakan pakaian sopan yang dituntunkan syara, yang menutup seluruh tubuh selain muka dan telapak tangan. Jangan yang tipis dan menampakkan bentuk tubuh.
• Jangan berduaan (laki-laki dengan perempuan) tanpa disertai mahram.

Tata Krama Dalam Berpakaian

• Islam mengajarkan agar berpakaian yang baik dan bagus, sesuai dengan kemampuan masing-masing.
• Lebih penting pakaian yang dapat menutupi aurat dan memberi keindahan terutama saat beribadah.
• Mulailah dengan membaca basmalah dan berdoa.
• Pakailah pakaian yang bersih, rapi, dan sopan, yaitu yang menutup aurat.
• Pakaian tidak tipis dan tidak tembus pandang.
• Tidak memakai pakaian yang khusus dipakai orang kafir seperti kalung salib dan atribut khusus agama lain.
• Bagi laki-laki haram hukumnya memakai perhiasan emas dan pakaian sutera.
• Tidak memakai pakaian untuk kesombongan. Laki-laki tidak boleh memakai pakaian perempuan dan sebaliknya.

Tata Krama Dalam Makan dan Minum

• Tata krama makan dan minum berarti etika yang harus dilakukan oleh seseorang, ketika makan dan minum, baik sebelum makan dan minum, ketika sedang makan dan minum, maupun setelah makan dan minum.
• Hendaklah perut diisi dengan tiga bagian yaitu: 1/3 diisi makanan, 1/3 diisi minuman, dan 1/3 lagi diisi udara untuk bernafas
• Hal-hal yang perlu diperhatikan pada waktu makan dan minum:
• Mencuci tangan
• Membaca “Bismillah”,
• Menggunakan tangan kanan
• Tidak sambil berdiri
• Secukupnya, jangan berlebihan
• Makanlah dari rizki yang halal dan baik
• Tidak mencela makanan
• Memberi kesempatan kepada orang yang lebih tua,
• Berdoa.

Malu

• Malu (dalam bahasa Arab: al-Haya’) artinya perasaan sangat tidak enak hati karena berbuat sesuatu yang kurang baik.
• Malu berfungsi menghalangi seseorang dari kejelekan dan mencegah dari perbuatan menghinakan.
• Keutamaan dan hikmah malu:
• Merupakan tolok ukur kesempurnaan iman seseorang.
• Memperoleh kemantapan dan ketenangan hati (karena terhindar dari perbuatan dosa).
• Terhindar dari perbuatan maksiat dan perbuatan hina.
• Terhindar dari murka Allah SWT

Tradisi Lokal Yang Bernafaskan Islam

• Wayang (pertunjukkan yang disajikan dalam berbagai bentuk, terutama yang mengandung unsur pelajaran (wejangan) yang diiringi gamelan).
• Marawis (jenis “band tepuk” dengan perkusi sebagai alat musik utamanya hasil kolaborasi antara kesenian Timur Tengah dan Betawi yang memiliki unsur keagamaan yang kental).
• Tradisi Lebaran Ketupat (lebaran yang dilakukan umat Islam di Jawa enam hari setelah merayakan Idul Fitri).
• Upacara Sekaten Dan Grebeg Muludan (Yogyakarta).
• Tradisi Tahlilan (Selamatan Kematian).
• Tradisi Nyadran (Nyekar).
• Tari Saman.