Praktikum: Tes Presipitasi Lateral Flow

Choose a study mode

Play Quiz
Study Flashcards
Spaced Repetition
Chat to Lesson

Podcast

Play an AI-generated podcast conversation about this lesson

Questions and Answers

Apa fungsi dari 'running solution' dalam tes presipitasi lateral flow untuk diagnosis demam tifoid?

  • Mencegah reaksi non-spesifik antara serum dan kertas nitroselulosa.
  • Menghasilkan warna merah pada garis kontrol untuk validasi tes.
  • Mengikat antigen _Salmonella typhi_ secara langsung.
  • Mencairkan reagen deteksi dan membawa molekul melalui strip tes. (correct)

Dalam tes lateral flow untuk deteksi Salmonella typhi, bagaimana interpretasi hasil jika hanya garis kontrol yang terlihat?

  • Terjadi kesalahan teknis dalam proses pelaksanaan tes lateral flow.
  • Sampel positif mengandung antibodi IgM spesifik terhadap _Salmonella typhi_.
  • Sampel negatif, tidak mengandung antibodi IgM spesifik terhadap _Salmonella typhi_. (correct)
  • Tes tidak valid dan perlu diulang karena reagen deteksi tidak berfungsi.

Apa yang dimaksud dengan pita antigen (lower band) dalam tes lateral flow untuk diagnosis demam tifoid?

  • Daerah yang mengandung antigen Lipopolisakarida (LPS) dari _Salmonella typhi_. (correct)
  • Pita yang menunjukkan integritas reagen deteksi dan validitas tes.
  • Area tempat antibodi IgM spesifik berikatan dengan antigen _Salmonella typhi_.
  • Pita yang hanya muncul jika sampel mengandung antibodi selain IgM.

Mengapa penting untuk membiarkan larutan serum dan running buffer berinteraksi selama 10-15 menit pada tes lateral flow?

<p>Untuk memastikan antibodi IgM memiliki cukup waktu untuk berikatan dengan antigen LPS dan reagen deteksi. (D)</p> Signup and view all the answers

Apa peran kertas nitroselulosa dalam tes lateral flow untuk mendeteksi demam tifoid?

<p>Sebagai matriks tempat reagen deteksi dan antigen diimobilisasi. (A)</p> Signup and view all the answers

Apa fungsi dari antibodi anti-human IgM yang dilabel dengan partikel koloid emas merah dalam tes lateral flow?

<p>Untuk menghasilkan sinyal visual yang dapat dideteksi jika antibodi IgM spesifik hadir. (C)</p> Signup and view all the answers

Dalam prosedur MLPA untuk mendeteksi Mycobacterium leprae, mengapa digunakan sumur yang berbeda dengan pengenceran serum yang berbeda?

<p>Untuk menentukan titer antibodi dan meningkatkan sensitivitas deteksi. (A)</p> Signup and view all the answers

Apa yang menjadi dasar interpretasi hasil positif pada tes aglutinasi MLPA untuk diagnosis kusta?

<p>Terbentuknya gumpalan partikel yang terlihat jelas di sumur ketiga. (B)</p> Signup and view all the answers

Apa fungsi dari partikel yang disensitisasi (sensitized particles) dalam tes MLPA untuk mendeteksi antibodi terhadap Mycobacterium leprae?

<p>Untuk mengikat antibodi yang spesifik terhadap antigen <em>Mycobacterium leprae</em>. (D)</p> Signup and view all the answers

Dalam tes MLPA, apa yang membedakan antara 'sensitized particles' dan 'unsensitized particles (kontrol negatif)'?

<p>'Sensitized particles' dilapisi dengan antigen spesifik <em>Mycobacterium leprae</em>, sedangkan 'unsensitized particles' tidak. (A)</p> Signup and view all the answers

Mengapa reagensia MLPA didiamkan selama 30 menit setelah direkonstitusi sebelum digunakan?

<p>Untuk memungkinkan komponen-komponen dalam reagen terlarut sempurna dan mencapai kondisi stabil. (C)</p> Signup and view all the answers

Dalam konteks laboratorium, mengapa penting untuk segera melaporkan setiap kecelakaan atau kontaminasi dengan darah atau serum?

<p>Untuk mencegah penyebaran infeksi dan mendapatkan penanganan medis yang tepat. (C)</p> Signup and view all the answers

Mengapa larutan lisol atau alkohol digunakan untuk membersihkan tumpahan darah atau serum di laboratorium?

<p>Karena larutan tersebut memiliki sifat desinfektan yang dapat membunuh mikroorganisme patogen. (C)</p> Signup and view all the answers

Apa yang harus diperiksa pada pipet sebelum digunakan dalam praktikum?

<p>Kelengkapan pipet dan tidak ada bagian yang rusak. (C)</p> Signup and view all the answers

Mengapa mahasiswa tidak diperkenankan makan, merokok, atau memasukkan benda apapun ke dalam mulut selama praktikum mikrobiologi?

<p>Untuk mencegah kontaminasi sampel dan melindungi diri dari paparan mikroorganisme berbahaya. (B)</p> Signup and view all the answers

Flashcards

Tujuan Tes Presipitasi Lateral Flow?

Mendeteksi presipitasi dari reaksi antigen spesifik Salmonella typhi dengan antibodi IgM penderita demam tifoid menggunakan metode lateral flow.

Prinsip Kerja Typhoid Lateral Flow?

Tes imunokromatografi satu langkah menggunakan antigen Lipopolisakarida (LPS) dari Salmonella typhi.

Reagen Deteksi pada Lateral Flow?

Anti-human antibodi yang dilabel dengan partikel red colloidal gold.

Bahan dalam Tes Lateral Flow?

Paket Lateral flow, Cairan Running buffer, dan Strip putih (pita antigen, kontrol internal).

Signup and view all the flashcards

Langkah-langkah Tes Lateral Flow?

Menusuk jari, mengambil darah dengan pipet kapiler, menambahkan ke lubang sampel, menambahkan running buffer.

Signup and view all the flashcards

Interpretasi Hasil Lateral Flow?

Interpretasi didasarkan pada munculnya pita merah di daerah kontrol dan/atau test.

Signup and view all the flashcards

Makna Pita Antigen?

Adanya antibodi IgM spesifik terhadap S. typhi dalam sampel serum.

Signup and view all the flashcards

Tujuan Tes Aglutinasi MLPA?

Untuk Menentukan aglutinasi akibat reaksi antigen spesifik Mycobacterium leprae dengan imunoglobulin M (IgM).

Signup and view all the flashcards

Alat dan Bahan MLPA?

Microplate 96 sumur, micropipet, reading mirror, Kit MLPA lengkap.

Signup and view all the flashcards

Prosedur Tes MLPA?

Teteskan serum diluent, tambahkan serum penderita, campurkan, inkubasi, baca hasil setelah 2 jam.

Signup and view all the flashcards

Dasar Pemeriksaan MLPA?

Interpretasi visual pengumpalan pada sumur microplate setelah inkubasi.

Signup and view all the flashcards

Antigen pada Pemeriksaan MLPA?

Antigen spesifik Mycobacterium leprae (Phenolic Glycolipid-1/PGL-1).

Signup and view all the flashcards

Perbedaan ELISA dan MLPA?

ELISA menggunakan enzim, MLPA menggunakan aglutinasi partikel.

Signup and view all the flashcards

Study Notes

Peraturan Praktikum

  • Mahasiswa bekerja dalam kelompok dengan satu pipet yang disediakan, periksa kelengkapannya dan lapor jika ada kekurangan
  • Mahasiswa menyediakan baju praktikum dan pensil berwarna
  • Dilarang merokok, makan, atau memasukkan benda asing ke mulut selama praktikum
  • Laporkan segera jika terjadi kecelakaan, seperti luka atau kontaminasi darah/serum
  • Bersihkan tumpahan darah/serum dengan lisol atau alkohol

Praktikum I: Tes Presipitasi Lateral Flow

  • Untuk mendeteksi presipitasi akibat reaksi antara antigen spesifik Salmonella enteritica serovar typhi (LPS) dan IgM dari serum pasien demam tifoid

  • Prinsip kerjanya yaitu imunokromatografi satu langkah

  • Antigen yang digunakan adalah Lipopolisakarida (LPS) dari bakteri Salmonella enterica serovar typhi yang diisolasi dari penderita demam tifoid di Makassar

  • LPS dilewatkan pada garis dalam porus kertas nitroselulosa pada strip tes serum

  • Reagen deteksi terdiri dari antibodi anti-human yang dilabel dengan partikel "red colloidal gold"

  • Test menggunakan anti-human IgM antibodi dan LPS Salmonella enteritica serovar Typhi IgM dengan anti human IgM antibodi

  • Sampel serum ditempatkan dalam lubang sampel

  • “Running solution” ditambahkan untuk mencairkan reagen deteksi dan membawa molekul serum melalui membran porus

  • Antibodi spesifik Salmonella serovar typhi akan melekat pada antigen LPS dan diwarnai oleh reagen deteksi

  • Antibodi IgM spesifik terhadap LPS Salmonella enteritica serovar Typhi akan menampilkan garis merah di daerah tes

  • Hasil akhir menunjukkan garis pita merah di daerah tes, jika sampel tidak mengandung antibodi IgM Salmonella serovar Typhi, tidak akan ada warna merah di daerah tes

  • Semua sampel harus menunjukkan warna merah pada daerah kontrol, menandakan reagen deteksi aktif dan hasil akurat

Bahan yang Dibutuhkan

  • Paket Lateral flow
  • Cairan Running buffer
  • Strip putih berisi pita antigen (lower band) dan internal kontrol (upper band)

Cara Kerja

  • Buka kemasan test typhoid lateral flow dan letakkan mendatar
  • Siapkan kapas alkohol, autoklik, dan pipet kapiler
  • Disinfeksi ujung jari dengan kapas alkohol
  • Tusuk jari secara vertikal dengan autoklik
  • Hisap darah yang keluar dengan pipet kapiler (±5 µl)
  • Masukkan darah ke lubang dengan menempelkan ujung pipet
  • Tambahkan 130 µl atau 3 tetes "running buffer"
  • Biarkan selama 10-15 menit dan amati perubahan pada daerah tes dan kontrol
  • Pita merah pada daerah kontrol dan/atau tes menandakan hasil positif, semakin terang warna semakin tinggi nilainya

Interpretasi Hasil

  • Pemeriksaan menggunakan perbandingan 5:130 antara larutan serum dan running buffer pada kertas nitroselulosa
  • Pita antigen menunjukkan IgM antibodi spesifik S. typhi dalam serum sampel
  • Pita horisontal kontrol memvalidasi integritas reagen deteksi
  • Terjadi ikatan antara antibodi IgM spesifik dengan LPS dari Salmonella enterica serovar Typhi sebagai antigen tifoid
  • Reaksi non-enzimatik dengan antibodi IgM manusia bersifat stabil
  • Campuran 5 µl serum dengan 130 µl running buffer dilewatkan pada kertas nitroselulosa dan ditunggu 10-15 menit
  • Reaksi positif ditandai warna merah pada pita antigen (pita bawah), intensitas warna memberikan nilai semi kuantitatif:
    • Negatif (-) berarti tidak berwarna
    • Merah kabur (1+)
    • Merah sedang (2+/3+)
    • Merah jelas (4+)

Praktikum II: Tes Aglutinasi MLPA (Mycobacterium Leprae Particle Agglutination) Kualitatif

  • Untuk menentukan aglutinasi akibat reaksi antara antigen spesifik Mycobacterium leprae (Phenolic Glycolipid-1/PGL-1) dengan imunoglobulin M (IgM) dari serum penderita kusta/lepra

Bahan dan Alat

  • Microplate dengan 96 sumur kecil berbentuk U (3 sumur per pemeriksaan kualitatif)
  • Micropipet dan multipipet dengan berbagai ukuran tips
  • Reading mirror
  • Kit MLPA lengkap:
    • Dropper (25 µl per tetes)
    • Reconstituting solution
    • Serum diluent
    • Sensitized particles berisi NT-P-BSA (antigen semisintetik)
    • Unsensitized particles / kontrol negatif
    • Positive control

Prosedur Kualitatif

  • Buat reagensia dari KIT MLPA dengan melarutkan sensitized particle, control particle, dan positif control dengan reconstituting solution, diamkan 30 menit
  1. Teteskan 75 µl serum diluent ke sumur pertama, 25 µl ke sumur kedua dan ketiga
  2. Tambahkan 25 µl serum pasien ke sumur pertama dan campur hingga merata (pengenceran 1:4)
  3. Ambil 25 µl dari sumur pertama, campurkan ke sumur kedua, ambil lagi 25 µl dari sumur kedua, tambahkan ke sumur ketiga dan campur merata (pengenceran 1:8 di sumur kedua, 1:16 di sumur ketiga)
  4. Tambahkan 25 µl kontrol partikel (unsensitized particle control) ke sumur kedua, 25 µl sensitized particle ke sumur ketiga (menghasilkan larutan serum 1:16 di sumur kedua dan 1:32 di sumur ketiga)
  5. Diamkan pelat pada suhu kamar atau inkubator selama 2 jam
  6. Baca hasil setelah 2 jam, hasil positif pada sumur ketiga

Studying That Suits You

Use AI to generate personalized quizzes and flashcards to suit your learning preferences.

Quiz Team

Related Documents

More Like This

Batteri Enterici e Salmonella
45 questions
Enteric Fever and Salmonella Characteristics
30 questions

Enteric Fever and Salmonella Characteristics

SelfSatisfactionHeliotrope9824 avatar
SelfSatisfactionHeliotrope9824
Use Quizgecko on...
Browser
Browser