Perjanjian Linggarjati dan Renville

Perjanjian Linggarjati (10 November 1946)

• Alasan Disetujui: Tekanan dari negara-negara Sekutu membuat Indonesia perlu menunjukkan itikad baik untuk mendapatkan dukungan.
• Keadaan Militer: Indonesia dalam fase konsolidasi kekuatan militer, menghadapi serangan terorganisir Belanda, menjadikan negosiasi pilihan yang rasional.
• Kebutuhan Pengakuan: Pengakuan internasional crucial bagi legitimasi pemerintahan baru, memperkuat posisi di kancah internasional.
• Dampak:
  • Memberikan pengakuan de facto oleh Belanda terhadap kekuasaan Indonesia di Jawa, Sumatera, dan Madura.
  • Membuka jalur untuk negosiasi lanjutan meskipun berisiko ketegangan.
  • Terdapat kekecewaan dari pejuang kemerdekaan yang merasa perjanjian ini lebih menguntungkan Belanda.

Perjanjian Renville (17 Januari 1948)

• Alasan Disetujui:
  • Agresi Militer Belanda I mengakibatkan kekalahan besar untuk Indonesia, mendorong pencarian solusi diplomatik.
  • Memungkinkan TNI memperkuat diri dan konsolidasi untuk serangan balasan di masa depan.
  • Mencari dukungan internasional dengan menunjukkan kesediaan untuk berdialog.
• Dampak:
  • Garis Van Mook mengurangi kekuasaan Indonesia dengan memberikan kendali atas banyak wilayah strategis kepada Belanda.
  • Penurunan kontrol pemerintah atas wilayah namun memaksa TNI untuk meningkatkan kemampuan gerilya.
  • Memberikan waktu bagi TNI untuk konsolidasi kekuatan.

Perjanjian Roem-Roijen (7 Mei 1949)

• Alasan Disetujui:
  • Agresi Militer Belanda II menekan posisi Indonesia, dengan penangkapan pemimpin dan pendudukan Yogyakarta.
  • Tekanan internasional dari negara-negara pendukung kemerdekaan Indonesia, termasuk Amerika Serikat.
  • Dilihat sebagai strategi jangka panjang untuk mengembalikan kendali wilayah dan melanjutkan diplomasi.
• Dampak:
  • Membuka jalan untuk mengembalikan Yogyakarta sebagai ibu kota sementara, meningkatkan moral.
  • Menghentikan agresi militer Belanda, mengurangi ketegangan.
  • Menjadi dasar bagi Konferensi Meja Bundar (KMB) yang memberikan pengakuan kedaulatan penuh kepada Indonesia.

Konferensi Meja Bundar (23 Agustus - 2 November 1949)

• Alasan Disetujui:
  • Tekanan internasional dari negara-negara yang mendukung kemerdekaan Indonesia mendorong Belanda untuk mengakhiri perang.
  • Belanda menyadari bahwa pertempuran terus menerus tidak menguntungkan secara militer dan ekonomi.
  • Kerugian besar yang dialami Belanda selama perang mempercepat proses negosiasi.

Pelajari dua perjanjian penting dalam sejarah Indonesia, yaitu Perjanjian Linggarjati dan Perjanjian Renville. Kedua perjanjian ini memainkan peran kunci dalam upaya diplomatik Indonesia menghadapi agresi Belanda. Temukan alasan, keadaan militer, dan dampak dari kedua perjanjian tersebut.