Pengantar Psikologi Komunitas

Baiklah, berikut adalah catatan studi yang dibuat dari teks yang disediakan:

Pengantar Psikologi Komunitas

• Mata kuliah ini mempelajari perspektif komunitas terhadap perilaku manusia, termasuk paradigma, prinsip dasar, dan konsep dalam psikologi komunitas.
• Pembelajaran sebagian besar dilakukan secara luring dengan metode sinkronus dan asinkronus (blended learning), melibatkan kuliah kelas dan lapangan (praktikum), serta project based learning.
• Evaluasi pembelajaran meliputi ujian formatif individual dan tugas terstruktur (proyek).
• Referensi utama mencakup karya Jason et al. (2019) dan Moritsugu et al. (2019), serta rekomendasi dari Nelson & Prilleltensky (2010).

Capaian Pembelajaran

• Mahasiswa mampu menjelaskan perilaku sosial dari perspektif Psikologi Komunitas.
• Mahasiswa mampu menganalisis masalah psikologis pada individu, kelompok, dan organisasi dalam setting komunitas.
• Lulusan menguasai konsep teoritis hubungan manusia dengan lingkungan sosial, prinsip pendekatan komunitas untuk peningkatan kesehatan mental.
• Lulusan mampu menganalisis masalah psikologis nonklinis dan perilaku, serta menyajikan solusi alternatif.

Topik dan Paradigma

• Topik perkuliahan mencakup pengertian, ruang lingkup, sejarah, prinsip dasar, dan paradigma Psikologi Komunitas (mengacu pada Jason & Glantzman).
• Paradigma psikologi tradisional berorientasi individual, intrapsikis, dan reaktif.
• Model medis dalam penanganan psikologis berfokus pada individu dan kekurangan.
• Konferensi Swampscott (1965) pertama kali menggunakan istilah Community Psychology.

Peran Psikolog Komunitas

• Memperluas layanan psikologi kepada masyarakat "under-represented".
• Memfokuskan pada pencegahan (prevention) daripada penanganan (treatment).
• Aktif melibatkan anggota komunitas dalam proses perubahan.

Pencegahan

• Pencegahan melibatkan identifikasi akar masalah dan kerja sama dengan anggota komunitas dengan tujuan mencegah terjadinya masalah/isu sosial melalui peningkatan ketrampilan individu dan melibatkannya dalam perubahan lingkungan.
• Model penanganan psikologi terdiri kekuatan dalam membantu mengatasi masalah daripada hanya berfokus pada kekurangan.
• Model yang berbasis pada kekuatan juga melibatkan fokus pada pencegahan daripada individu.
• Dasar pengembangan strength-based model adalah karena model medis (penanganan individual) tidak memadai.
• Perspektif ekologis yang melibatkan ekosistem juga merupakan dasar pengembangan model ini.

Paradigma Psikologi Komunitas

• Paradigma psikologi komunitas berusaha melepaskan diri dari kerangka kerja medis.
• Orientasi dalam paradigma ini berfokus pada individu dalam konteks (mikro - makro sosial).
• Sifat dari pandangan ini adalah pendekatan yang lebih mengedepankan pemberdayaan.

Prinsip-prinsip dasar

• Level analisis: beralih dari intrapsikis/interpersonal ke perspektif ekologis.
• Pendefinisian masalah: beralih dari "blaming the victim" ke relativitas dan keragaman budaya.
• Saat intervensi: beralih dari remedial (reaktif) ke prevention (proaktif).
• Tipe Intervensi: mengubah untuk mempromosikan kesehatan dan kesejahteraan dengan pengembangan diri.
• Fokus dari Intervensi: Menekankan Kompetensi dan kekuatan alih-alih kekurangan/kelemahan
• Peran "Klien": berubah dari Penerima jasa menjadi Partisipan yang aktif

Level Analisis dan Sistem Nilai

• Level analisis meliputi mikro (individu), meso (kelompok), dan makro (kebijakan).
• Nilai-nilai penting dalam psikologi komunitas meliputi individual sense of wellness, sense of community, social justice, citizen participation, collaboration and community strength, respect for human diversity, dan empirical grounding.

Community values

• Individual Well-being: Fokus pada kombinasi kesehatan fisik, mental, sosial, dan pencapaian tujuan personal.
• Sense of Community: Persepsi kesamaan, perasaan menjadi bagian dari kelompok yang stabil dan saling ketergantungan.
• Social Justice: Mendampingi masyarakat yang lemah dan tertindas dengan kesetaraan akses sumber daya. Kesetaraan distribusi sumber daya, pengurangan hambatan akses, perlakuan adil, dan peningkatan kemandirian.
• Citizen Participation: Meningkatkan kecakapan dan memberikan suara yang berpengaruh kepada masyarakat. Serta minmeminimaisir Hirarki kekuasan
• Community Strength: Pemanfaatan sumber daya yang memadai.
• Empirical Grounding (berbasis bukti): Menerapkan pengetahuan yang dikumpulkan melalui partisipasi dalam penelitian aksi dan penerapan praktis.
• Cultural Humility versus Cultural Competence: cultural humility adalah kemampuan untuk tetap terbuka untuk belajar tentang budaya lain sambil mengakui kekurangan kompetensi seseorang dan menyadari dinamika kekuasaan yang memengaruhi hubungan.

Pencegahan

• Intervensi First Order berfokus pada gejala individual dan hanya akan menghilangkan hasil negatif untuk individu tanpa membuat perubahan sistem yang berarti
• Intervensi Second Oerder berfokus pada penyediaan sistem baru dan struktur dukungan dan dengan demikian membuat perubahan luas dalam komunitas.

Perspekstif Ekologis

• Lingkungan memiliki pengaruh langsung apda kesejahteraan.
• Ekosistem dapat menginformasikan perkembangan individu

Empat Prinsip Ekologi Kelly

• Interdependensi
• Sumber daya siklus
• Kemampuan adaptif
• Suksesi

Hegemoni

• Hegemoni mengacu pada dominasi satu kelompok atas semua yang lain.
• Hegemoni budaya adalah dominasi kelas atau kelompok penguasa atas norma, nilai, keyakinan, dan ideologi budaya masyarakat.
• Dampak hegemoni secara psikologis termasuk stres, kecemasan, harga diri rendah, dan diskriminasi.

Baik itulah daftar studi utama yang diambil dari bacaan mata kuliah.