Otot Polos: Kontraksi dan Eksitasi_2

<p>GI tract dan organ berongga lainnya (B)</p> Signup and view all the answers

<p>Lebih lambat dan secara gelombang (C)</p> Signup and view all the answers

<p>Otot polos bersifat involuntary, otot skelet voluntary (D)</p> Signup and view all the answers

<p>Otot polos tidak teratur dalam susunan protein (A)</p> Signup and view all the answers

<p>Kontraksi yang terjadi dengan ritme dan berkesinambungan (C)</p> Signup and view all the answers

<p>Aktivasi protein G (B)</p> Signup and view all the answers

<p>Mengaktifkan sel endotel untuk melepaskan vasodilator (D)</p> Signup and view all the answers

<p>Mengaktifkan enzim guanylate cyclase (A)</p> Signup and view all the answers

<p>Menghambat masuknya Ca2+ ke dalam sel (C)</p> Signup and view all the answers

<p>Kontraksi otot polos (C)</p> Signup and view all the answers

<p>Kalium (K+) (C)</p> Signup and view all the answers

<p>Mengaktifkan protein kinase yang menurunkan Ca2+ intraseluler (C)</p> Signup and view all the answers

<p>Sebagai titik jangkar bagi filamen aktin (D)</p> Signup and view all the answers

<p>Filamen tipis tertarik ke arah dense body (A)</p> Signup and view all the answers

<p>Otot lurik memiliki banyak inti, otot polos memiliki satu inti (B)</p> Signup and view all the answers

<p>Mentrasfer tegangan dari kontraksi ke seluruh sel (C)</p> Signup and view all the answers

<p>Prinsip sliding filament (B)</p> Signup and view all the answers

<p>Pengaturan sarkomer (A)</p> Signup and view all the answers

<p>Karena adanya filamen intermediet (D)</p> Signup and view all the answers

<p>Struktur sarkomer (A)</p> Signup and view all the answers

<p>Gerakan tidak sadar (A)</p> Signup and view all the answers

<p>Karena terdiri dari filamen tebal dan tipis yang teratur (A)</p> Signup and view all the answers

<p>Dense bodies terpisah cukup jauh. (B)</p> Signup and view all the answers

<p>Sel otot polos menjadi lebih bulat dan memendek. (D)</p> Signup and view all the answers

<p>Konsentrasi ion kalsium (Ca2+) meningkat di dalam sel. (C)</p> Signup and view all the answers

<p>Kontraksi besar dan tidak teratur. (C)</p> Signup and view all the answers

<p>Konsentrasi ion kalsium (Ca2+) di dalam sel menurun. (A)</p> Signup and view all the answers

<p>Filamen aktin dan miosin tersusun secara acak. (B)</p> Signup and view all the answers

<p>Memfasilitasi masuknya ion kalsium ke dalam sel. (D)</p> Signup and view all the answers

<p>Potensi membran menjadi lebih positif. (D)</p> Signup and view all the answers

<p>Struktur yang membentang dari satu dense body ke dense body lainnya. (C)</p> Signup and view all the answers

<p>Sebagai tempat melekatnya filamen aktin. (B)</p> Signup and view all the answers

<p>Filamen aktin meluncur di sepanjang filamen miosin. (B)</p> Signup and view all the answers

<p>Tidak banyak tumpang tindih. (B)</p> Signup and view all the answers

<p>Memberikan dukungan struktural dan membantu mempertahankan bentuk sel. (C)</p> Signup and view all the answers

<p>Sel otot memendek dan berbentuk lebih bulat. (B)</p> Signup and view all the answers

<p>Menjaga posisi filamen aktin saat otot berkontraksi. (C)</p> Signup and view all the answers

<p>Dense bodies menarik filamen aktin sehingga otot mengkerut. (A)</p> Signup and view all the answers

<p>Berperan dalam interaksi dengan filamen miosin. (B)</p> Signup and view all the answers

<p>Memberikan dukungan struktural dan distribusi gaya. (A)</p> Signup and view all the answers

<p>Organisasi filamen pada otot polos tidak teratur. (A)</p> Signup and view all the answers

Otot yang terdapat pada saluran pencernaan (usus, lambung), rahim, dan organ berongga lainnya. Sel-selnya memanjang dan meruncing (fusiform), memiliki satu inti sel (nucleus) per sel, dan tidak memiliki garis-garis melintang (non-striated).

Otot yang melekat pada rangka dan bertanggung jawab atas pergerakan tubuh (voluntary). Terdiri dari serat-serat otot (serat rimba/otot lurik) dan memiliki garis-garis melintang (striated).

Kontraksi otot polos cenderung lambat dan bergelombang, berbeda dengan kontraksi otot skelet yang cepat.

Kontraksi otot yang terjadi tanpa disadari atau disengaja. Contohnya kontraksi otot polos.

Otot yang tidak memiliki garis melintang (striated); artinya susunan protein penyusunnya tidak tersusun secara teratur.

Otot yang memiliki pita gelap dan terang (striated) yang terlihat di bawah mikroskop. Contohnya otot skelet.

Sel otot polos berbentuk memanjang dan meruncing (fusiform) dengan satu inti sel (nucleus) di tengah.

Otot polos tidak memiliki garis-garis melintang, berkontraksi secara lambat dan involunter, sementara otot skelet memiliki garis-garis melintang, berkontraksi cepat, dan volunter.

Serabut otot panjang dan silindris, memiliki banyak inti sel di tepi serabut.

Unit kontraktil di dalam otot lurik, membentuk garis-garis lurik.

Unit terkecil otot lurik, terdiri dari filamen tebal dan tipis.

Filamen yang terbuat dari protein miosin, berpartisipasi dalam kontraksi otot.

Struktur pada otot polos, berperan mirip diskus Z pada otot lurik.

Filamen pada otot polos yang mentransfer tegangan dari kontraksi.

Mengontrol gerakan tidak sadar, seperti organ dalam.

Bertanggung jawab untuk gerakan sadar, menggerakan anggota tubuh.

Serabut pendek dan berbentuk gelendong, 1 inti sel di tengah.

Sliding Filament, sama dengan otot lurik. Filamen tipis meluncur di sepanjang filamen tebal.

Struktur unik pada otot polos yang berfungsi sebagai tempat melekatnya filamen aktin,类似于骨骼肌中的Z盘。

Filamen tipis yang melekat pada dense bodies dan berperan dalam kontraksi otot polos. Saat otot berkontraksi, filamen aktin akan tertarik ke arah dense bodies.

Filamen tebal yang berinteraksi dengan filamen aktin untuk menghasilkan gaya kontraksi dalam otot polos. Susunannya tidak setepat seperti pada otot lurik.

Filamen yang memberikan dukungan struktural pada sel otot polos, seperti desmin. Mereka membantu mempertahankan bentuk sel dan mendistribusikan gaya kontraksi secara merata

Dalam keadaan relaksasi, filamen aktin dan miosin tidak banyak tumpang tindih. Sel otot memiliki bentuk yang lebih memanjang.

Ketika otot berkontraksi, filamen aktin meluncur di sepanjang filamen miosin, menarik dense bodies semakin dekat satu sama lain. Hal ini menyebabkan sel otot memendek dan berbentuk lebih bulat.

Saat kontraksi, otot polos tidak memanjang atau memendek, melainkan mengkerut. Hal ini dikarenakan penarikan pada dense bodies.

Struktur yang berperan dalam kontraksi otot polos, menarik otot agar mengkerut.

Jaringan filamen protein, termasuk aktin, miosin, dan filamen intermediet, yang memberikan dukungan struktural dan membantu kontraksi otot polos.

Filamen aktin dan miosin bekerja sama untuk menghasilkan kontraksi dalam otot polos. Filamen aktin melekat pada dense bodies, dan filamen miosin berinteraksi dengan filamen aktin untuk menarik dense bodies dan menyebabkan kontraksi.

Area pada membran sel otot polos tempat filamen-filamen melekat dan berinteraksi dengan komponen seluler lainnya. Berperan dalam proses kontraksi dan relaksasi seperti pada otot skelet.

Proses oto polos memanjang dan menipis, meningkatkan jarak antara Dense Bodies. Filamen aktin dan miosin kembali ke posisi awal.

Bagian otot polos yang terletak antara dua Dense Bodies. Melakukan proses kontraksi dan relaksasi bersamaan.

Perbedaan muatan listrik antara bagian dalam dan luar membran sel. Perbedaan potensial membran mempengaruhi masuknya ion kalsium ke dalam sel otot polos.

Perubahan potensial membran menjadi lebih positif. Meningkatkan konsentrasi ion kalsium di dalam sel otot polos, memicu kontraksi.

Perubahan potensial membran menjadi lebih negatif. Menurunkan konsentrasi ion kalsium di dalam sel otot polos, memicu relaksasi.

Kontraksi otot polos yang terus menerus dan kuat, tidak terkendali. Kondisi ini bisa terjadi akibat rangsangan saraf yang berlebihan.

Obat yang digunakan untuk meredakan kejang otot, seperti kram usus. Bekerja dengan memblokir sinyal saraf yang memicu kontraksi otot.

Proses kontraksi dan relaksasi otot polos melibatkan kerja sama antara Dense Bodies, filamen aktin, filamen miosin, dan pergerakan ion kalsium. Depolarisasi meningkatkan konsentrasi kalsium, memicu kontraksi, sedangkan hiperpolarisasi menurunkan konsentrasi kalsium, memicu relaksasi.

Ion kalsium (Ca2+) dapat disimpan di dalam sel otot polos dan dilepaskan sebagai respons terhadap stimulus, seperti jalur protein G, yang dapat menyebabkan kontraksi.

Ketika sel otot polos mengalami hiperpolarisasi (potensial membran menjadi lebih negatif), hal ini dapat menyebabkan kontraksi dengan mengurangi aliran Ca2+ ke dalam sel.

Gesekan pada dinding pembuluh darah yang terjadi ketika aliran darah meningkat, disebut shear stress. Ini merangsang sel endotel untuk melepaskan zat-zat vasodilator, seperti NO.

NO berdifusi ke dalam sel otot polos dan mengaktifkan enzim guanylate cyclase yang mengubah GTP menjadi cGMP. cGMP selanjutnya mengaktifkan protein kinase yang menyebabkan relaksasi otot polos dengan menurunkan kadar Ca2+ intraseluler.

Peningkatan aliran darah menyebabkan ion K+ keluar dari sel endotel, berdifusi ke sel otot polos, dan menyebabkan hiperpolarisasi. Hiperpolarisasi ini menghambat masuknya Ca2+, sehingga menyebabkan relaksasi.

Konsentrasi Ca2+ intraseluler yang tinggi menyebabkan kontraksi otot polos. Ca2+ masuk melalui saluran Ca2+, atau dilepaskan dari retikulum sarkoplasma. Ca2+ berikatan dengan troponin C pada filamen tipis, memicu interaksi aktin dan miosin untuk kontraksi.

NO menghasilkan relaksasi otot polos dengan menurunkan kadar Ca2+ intraseluler, sedangkan peningkatan kadar Ca2+ intraseluler menyebabkan kontraksi otot polos. Oleh karena itu, NO dan Ca2+ bekerja secara berlawanan untuk mengatur tonus vaskular.