Metode Penelitian Eksperimen

Metode Penelitian Eksperimen

• Penelitian eksperimen adalah metodologi yang digunakan dalam metodologi penelitian eksperimen.
• Tim dosen mengampu mata kuliah metodologi penelitian eksperimen pada tahun 2025.
• Dr. Prasetyo Budi Widodo, S.Psi., M.Si mengampu kelas 1 & 5.
• Dr. Anggun Resdasari Prasetyo, S.Psi., M.Psi mengampu kelas 2.
• Vemita Sinantia, S.Psi,. M.Si mengampu kelas 3.
• Jati Ariati, S.Psi, M.Psi., Ph.D. mengampu kelas 4 & 7.
• Milcha Fakhria, S.Psi., M.Psi., Psikolog mengampu kelas 4 & 7.
• Hasan Fahrur Rozi S.Psi., M.Psi., Psikolog mengampu kelas 6.
• Milcha Fakhria, S.Psi., M.Psi., Psikolog mengampu kelas 6.
• Dr. Ika Febrian Kristiana, S.Psi., M.Psi mengampu kelas 8.
• Mata kuliah ini membahas pengetahuan dan ilmu pengetahuan serta cara mendapatkannya.
• Karakteristik penelitian eksperimen menjadi fokus pembahasan.
• Mata kuliah membahas sejarah psikologi eksperimen serta prinsip kausalitas dalam penelitian eksperimen.
• Tahapan penelitian eksperimen dan ragam validitas juga menjadi materi.
• Variabel penelitian eksperimen, populasi dan sampel, randomisasi juga masuk dalam pembahasan.
• Eliminasi dan konstansi, varians, variabel sekunder, desain penelitian, pengukuran, interpretasi, dan evaluasi hasil adalah bagian dari mata kuliah.
• Mahasiswa diharapkan mampu memahami metodologi penelitian eksperimen.
• Mahasiswa mampu melakukan review artikel jurnal penelitian eksperimen dalam bentuk laporan tertulis dan presentasi.
• Laporan dan presentasi harus sesuai dengan sistematika yang ditentukan dan dilengkapi dengan saran atau kritik terhadap jurnal (saran pengembangan).
• TM 1 membahas kontrak perkuliahan, materi pengetahuan, karakteristik penelitian eksperimen, dan sejarah psikologi eksperimen.
• TM 2 membahas tahapan penelitian eksperimen dan prinsip kausalitas.
• TM 3 membahas jenis dan ragam validitas penelitian eksperimen, serta faktor yang memengaruhi validitas.
• TM 4 mencakup variabel penelitian, hipotesa penelitian, dan teknik pengumpulan data (observasi, wawancara, kuesioner).
• TM 5 membahas populasi dan sampel, randomisasi, eliminasi, konstansi, varians, dan variabel sekunder.
• TM 6 - 7 terkait dengan Static group design, nonrandomized pretest-posttest control group, pretest-posttest control group, randomized two groups, posttest only, randomized matched two group.
• Review jurnal (tugas kelompok) dikumpulkan pada pertemuan ke-10 dan dipresentasikan pada pertemuan 11-13.
• TM 8 berisi UTS dengan materi pertemuan 1-7.
• TM 9 membahas pengukuran penelitian eksperimen.
• TM 10 membahas interpretasi dan evaluasi hasil penelitian eksperimen.
• TM 11-13 adalah diskusi review jurnal tugas kelompok.
• TM 14 membahas eksperimen di setting kontemporer.
• TM 15 adalah kuliah dosen tamu (tentatif setelah UTS).
• TM 16 adalah UAS berupa tugas individu review jurnal eksperimen.

Kontrak Perkuliahan

• Minimal kehadiran 75% di kelas dengan presensi SIAP.
• Izin dan sakit mengikuti peraturan akademik yang berlaku dan tercantum dalam PERAK.
• Penugasan adalah bagian dari proses pembentukan karakter.
• Tugas dikerjakan sesuai arahan dosen.
• Hindari submit tugas di batas akhir (deadline).
• Gadget hanya boleh digunakan saat diskusi.
• Integritas dan tanggung jawab penting.
• Nitip absen, nebeng nama, dan plagiasi akan berakibat pada Nilai E.
• Partisipasi berkontribusi 50% terhadap penilaian, mencakup review jurnal eksperimen & presentasi (30%) dan resume materi (20%).
• UTS berkontribusi 20% terhadap penilaian dengan ujian tulis soal pilihan ganda dan esai yang meliputi materi TM 1-7.
• UAS berkontribusi 30% terhadap penilaian yang mencakup review jurnal eksperimen (tugas individu).

Metodologi Penelitian Eksperimen - TM1

• Metode ilmiah terdiri dari metode alternatif pra-ilmiah, metode sains, dan metode khusus non-ilmiah: menghasilkan pengetahuan.
• Metode alternatif pra-ilmiah meliputi pengalaman pribadi, akal sehat, opini ahli, pesan media, dan keyakinan ideologis.

Kelemahan Metode Pra-ilmiah

• Generalisasi berlebihan melampaui data empiris.
• Observasi selektif memperkuat pemikiran yang sudah ada.
• Penutupan prematur membuat penilaian sebelum bukti cukup.
• Efek halo dipengaruhi oleh reputasi.
• Konsensus palsu memproyeksikan jalan pikiran seseorang.

Penelitian Ilmiah

• Penelitian ilmiah adalah kegiatan sistematik dan objektif untuk mengkaji masalah dan mencapai pemahaman mendasar.
• Dipandu oleh teori yang ada, bertujuan menambah/menyempurnakan teori yang ada.
• Penelitian ilmiah berlandaskan metode ilmiah, meliputi observasi, eksperimen, generalisasi, dan verifikasi.
• Penelitian ilmiah muncul karena pengetahuan terwujud dari pengalaman pancaindera.
• Fakta harus diverifikasi empiris.

Ciri Penelitian Ilmiah

• Fokus pada tujuan yang jelas.
• Teliti dengan dasar teori dan desain metodologi yang baik.
• Testibilitas: prosedur pengujian hipotesis yang jelas.
• Replikasi, obyektifitas, generalisasi, dan presisi harus ada.
• Parsimoni: kesederhanaan dalam pemaparan masalah dan metode.
• Penelitian ilmiah adalah metode penyelidikan berdasarkan evidensi yang diamati dan diukur.
• Tunduk pada prinsip-prinsip penalaran spesifik.
• Penelitian ilmiah mencakup teknik investigasi fenomena, memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi pengetahuan sebelumnya.
• Penelitian ilmiah terdiri dari pengumpulan data melalui observasi dan eksperimen.
• Formulasi dan pengujian hipotesis adalah bagian dari penelitan ilmiah.
• Tujuan ilmu pengetahuan menurut Christensen (2001) meliputi deskripsi, eksplanasi, prediksi, dan kontrol.
• Positivisme menyatakan pengetahuan benar jika rasional/logis dan ada bukti empiris yang dapat diamati/diukur.
• Pengetahuan yang memenuhi kriteria positivisme disebut pengetahuan ilmiah/sains.
• Positivisme memerlukan metode khusus yang disebut Metode Ilmiah.
• Logico-Hipotetico-Verifikatif: Tahapan proses pembuktian hipotesis secara logis melalui eksperimen dan verifikasi.

Metodologi dibedakan dari Metode

• Metodologi Penelitian: Memahami seluruh proses, konteks sosial-organisasi, asumsi filosofis, etika, dan dampak kebijakan dari pengetahuan baru produk riset.
• Metode Penelitian: Teknik memilih kasus/tema, mengukur kehidupan sosial, mengumpulkan dan menganalisis data, serta melaporkan hasil.
• Metodologi dan metode penelitian saling terkait erat.

Sejarah Penelitian Eksperimental

• Abad ke-7: Kata eksperimen mulai diperhatikan, bermakna tindakan disengaja diikuti pengamatan sistematis.
• manipulasi aktif diperlukan untuk menemukan keteraturan.
• Eksperimen dalam kesehatan masyarakat/pendidikan sulit dikendalikan.
• Penugasan acak (Fisher, 1925) dan kelompok kontrol (Coover & Angell, 1907) dikembangkan.
• Sumber bias diidentifikasi dan metode dikembangkan untuk mengatasinya (Dehue, 2000).
• Karakteristik Penelitian Eksperimen: Hipotesis sebab-akibat, mencari pengaruh perlakuan, dan kontrol.

Sejarah Psikologi Eksperimen

• Ernst Weber (1795-1878): Meneliti fenomenologi sensorik dari pengalaman taktil.
• Weber membuktikan hubungan antara peristiwa fisik/pengalaman fisik dan kondisi internal (mental).
• Pengalaman fisik yang sama dapat dirasakan berbeda antar individu.
• Gustav Fechner (1801-1887): Pionir psikologi eksperimen dan pendiri psychophysics.
• Psychophysics mempelajari hubungan intensitas stimulus dan pengalaman subjektif (deteksi).
• Psychophysicists menggunakan rangsangan eksperimental yang dapat diukur objektif.
• Penelitian psychophysics meliputi penglihatan, pendengaran, sentuhan, rasa, dan bau.
• Hermann von Helmholtz (1821-1894): Meneliti persepsi, memandang persepsi sebagai proses aktif, sadar, otomatis, dan logis.
• Persepsi memanfaatkan informasi dari sensasi untuk menyimpulkan sifat eksternal.
• Persepsi pengenalan bentuk top-down processing adalah sumbangan pemikiran Helmholtz.
• Wilhelm Wundt (1832-1920): Pendiri psikologi eksperimental dan kognitif.
• Karyanya terkenalnya adalah Principles of Physiological Psychology dan Voelkerpsychologie.
• Voelkerpsychologie berfokus pada metode historical psychology, pikiran, dan perkembangan spesies.
• Principles of Physiological Psychology membahas pengalaman langsung dari kesadaran, sensasi, perasaan, volitions, apersepsi, dan ide-ide.
• Hermann Ebbinghaus (1850-1909): Menggunakan pendekatan eksperimen untuk mempelajari memori.

Eksperimen Hermann Ebbinghaus

• Memori dapat dipelajari secara empiris.
• Menggunakan pengalamannya sendiri sebagai sumber data dalam eksperimen memori.
• Menggunakan 2300 suku non-syllables kemudian diingat dan direcall.
• Hasil eksperimennya menunjukkan bahwa materi yang tidak bermakna sulit dihafalkan.
• Materi yang banyak membutuhkan waktu yang lebih lama untuk disimpan dalam memori.
• Metode mengingat yang dibagi-bagi lebih baik daripada sekali waktu disimpan.