Mengenal Teks Eksplanasi: Ciri dan Struktur

Teks Eksplanasi

• Menjelaskan tentang fenomena alam, sosial, atau budaya dalam kehidupan sehari-hari.
• Penjelasan disajikan secara ilmiah dan faktual.
• Contoh fenomena alam adalah pelangi, aurora, banjir, gempa bumi, dan hujan.
• Contoh fenomena sosial adalah kemiskinan, kerja bakti, arisan, dan kesenjangan sosial.
• Contoh fenomena budaya adalah gamelan, wayang golek, dan upacara adat ngaben.

Ciri-Ciri Teks Eksplanasi

• Bersifat faktual, berdasarkan fakta dan kejadian sebenarnya.
• Bersifat keilmuan atau ilmiah, berdasarkan ilmu pengetahuan dan mengandung kata ilmiah yang baku.
  • Contoh pada fenomena alam: proses terjadinya hujan.
  • Contoh pada fenomena sosial: kemiskinan.
• Bersifat informatif, fokus pada informasi yang disampaikan dan bermanfaat, tanpa unsur ajakan.
• Fokus pada hal atau fenomena yang bersifat umum, terjadi di masyarakat umum, dan ditujukan untuk banyak orang.

Struktur Teks Eksplanasi

• Identifikasi Fenomena/Pernyataan Umum: Gambaran awal tentang hal yang disampaikan mengenai fenomena alam, sosial, maupun budaya. Berupa ide dasar atau informasi awal mengenai fenomena yang sedang dibicarakan.
• Rangkaian Kejadian/Penjelasan: Uraian tentang proses terjadinya suatu fenomena, dijelaskan secara rinci dan detail.
• Ulasan/Penafsiran: Pemberian kesan, pendapat, pandangan, dan simpulan penulis tentang fenomena tersebut.

Kaidah Bahasa Teks Eksplanasi

• Menggunakan istilah ilmiah, seperti erosi, emisi, fotosintesis, imigrasi, dan nitrogen.
• Menggunakan kata kerja aksi, terbagi menjadi dua:
  • Kata kerja material: dapat dilihat atau dirasakan secara fisik (membangun, memakan, membaca, menyapu, memasak, dll.).
  • Kata kerja rasional: berkaitan dengan aktivitas emosional (berharap, berpikir, mengerti, dll.).
• Menggunakan konjungsi kausal (sebab-akibat), ditandai dengan kata karena, sebab, dengan demikian, oleh karena itu, sehingga, maka, dll.
• Menggunakan konjungsi waktu/temporal, ditandai dengan kata kemudian, lalu, sejak, kemarin, dini hari, ketika, saat, dll.
• Menggunakan kalimat pasif (subjek mendapatkan perlakuan/tindakan.
  • Ciri imbuhan: ter-, di-, ter--an, dan, ke--an. Contoh: Bulan lalu, rumahku kebanjiran.
  • Subjek tidak melakukan tindakan secara langsung. Contoh: Baju dicuci kakak.
  • Terdapat kata ganti yang menunjukkan kepemilikan. Contoh: Piano ini sudah dibersihkan mama.
• Kalimat tidak langsung, menyampaikan/melaporkan kembali ucapan yang pernah disampaikan tanpa mengutip keseluruhan kalimat.
  • Tidak menggunakan tanda ("...").
  • Menggunakan kata konjungsi (bahwa, supaya, sebab, agar, untuk, tentang, dll.).
  • Contoh: Dokter menyatakan bahwa makanan sehat dan olahraga adalah kunci utama untuk menjaga kesehatan.
• Tujuan teks eksplanasi adalah menjelaskan secara jelas mengenai proses yang terjadi pada suatu fenomena.

Teks Diskusi

• Bertujuan menyampaikan pendapat untuk menyelesaikan masalah.
• Berisi pendapat pro dan kontra terhadap suatu isu.

Ciri-Ciri Teks Diskusi

• Mengandung lebih dari satu pendapat.
• Bersifat faktual, berdasarkan data atau fakta yang valid.
• Bersifat objektif.
• Memiliki struktur yang jelas.

Struktur Teks Diskusi

• Isu (Pendahuluan): Berisi topik pembahasan dan memperkenalkan isu yang akan didiskusikan.
• Argumen:
  • Pendapat pro (mendukung).
  • Pendapat kontra (menentang).
• Simpulan: Berisi rekomendasi, penyelesaian masalah, atau jalan tengah/solusi dari masalah.

Kaidah Bahasa Teks Diskusi

• Menggunakan istilah umum.
• Menggunakan kata modalitas (kemungkinan/keharusan): harus, wajib, akan, ingin, mungkin, bila, apabila, kemungkinan besar.
• Menggunakan kata kerja aksi : memasak, belajar, bermain, mengakibatkan.
• Menggunakan konjungsi pertentangan (menghubungkan dua kalimat yang memiliki makna yang bertentangan): tetapi, namun, akan tetapi, sebaliknya, sedangkan, di pihak lain.
• Menggunakan bahasa formal, jelas, dan mudah dipahami.

Jenis-Jenis Diskusi

• Diskusi akademis: membahas topik ilmiah atau pendidikan.
• Diskusi sosial/politik: membahas masalah sosial/politik di masyarakat.
• Diskusi sehari-hari: terjadi dalam pertemuan informal; membahas isu sehari-hari.

Teks Laporan Pengamatan

• Teks yang berisi informasi berdasarkan pengamatan.
• Merupakan jenis eksposisi.
• Bertujuan menyampaikan informasi secara objektif dan jelas.

Ciri-Ciri Teks Laporan Pengamatan

• Objektif: berdasarkan fakta yang ditemukan.
• Deskriptif: menjelaskan objek/fenomena yang diamati secara detail dan lengkap.
• Menggunakan bahasa baku.
• Struktur terorganisir dengan baik (judul, identitas, deskripsi).
• Fakta dan data: berfokus pada fakta dan data yang dapat dibuktikan.
• Sering digunakan dalam konteks ilmiah/penelitian, laporan praktikum, atau observasi lapangan.

Struktur Teks Laporan Pengamatan

• Judul: memberikan gambaran isi teks secara garis besar.
• Identitas laporan:
  • Pelapor.
  • Objek pengamatan.
  • Waktu.
  • Tempat.
  • Tujuan.
• Deskripsi umum: berada di awal teks; menjelaskan gambaran umum tentang objek yang diamati.
• Deskripsi bagian: menjelaskan rincian objek. -Deskripsi manfaat: berisi manfaat dan simpulan objek.

Kaidah Bahasa Teks Laporan Pengamatan

• Menggunakan kalimat yang jelas dan sederhana, mudah dipahami dan tidak berbelit-belit.
• Objektif: berdasarkan fakta yang diperoleh melalui pengamatan langsung.
• Menggunakan bahasa baku.
• Menggunakan istilah teknis.
• Menggunakan kalimat deskriptif, menggambarkan secara rinci.
• Menggunakan waktu lampau, karena pengamatan telah dilakukan sebelumnya.
• Menggunakan kalimat pasif, ditandai imbuhan di-, ter-, ke--an, ter--an.
• Menggunakan konjungsi yang tepat.

Langkah-Langkah Penyusunan Teks Laporan

• Menentukan objek.
• Pelaksanaan.
• Mencatat fakta.
• Menyusun kerangka teks sesuai struktur.
• Mengembangkan kerangka.
• Mengedit.
• Mempublikasikan.