Kondisi Perekonomian Indonesia Masa Kemerdekaan

Kondisi Perekonomian Masa Kemerdekaan

• Indonesia menyatakan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.
• Pemerintah mulai melakukan penataan perekonomian pasca-proklamasi.
• Kondisi perekonomian pada masa awal kemerdekaan terjadi karena inflasi yang terlalu tinggi (hiperinflasi) dan blokade laut yang dilakukan pemerintah Belanda.

Kondisi Politik dan Keamanan

• Kondisi politik awal kemerdekaan menjadi salah satu penyebab utama lemahnya perekonomian negara.
• Kondisi Indonesia pasca proklamasi masih belum stabil karena adanya sisa kekuatan Jepun dan tentara sekutu.
• Bangsa Indonesia juga harus menghadapi gangguan keamanan yang berasal dari dalam, seperti pemberontakan PKI Madiun tahun 1948.

Hiperinflasi

• Hiperinflasi terjadi karena mata uang Jepun beredar sangat banyak, sedangkan Indonesia belum memiliki mata uang sendiri sebagai pengganti.
• Ketidakstabilan kondisi politik menyebabkan hiperinflasi.
• Kas negara pun kosong, pajak dan bea masuk sangat kecil.

Upaya Mengatasi Masalah

• Pemerintah mengambil kebijakan berlakunya mata uang De Javasche Bank, mata uang pemerintah Hindia Belanda, dan mata uang pendudukan Jepun.
• Melakukan Program Pinjaman Nasional dengan nilai 1 miliar rupiah dan dibagi atas dua tahap.
• Melakukan diplomasi ke India dengan mengirimkan beras seberat 500.000 ton dan mendapatkan bahan pakaian yang dibutuhkan rakyat Indonesia.
• Membuka hubungan dagang langsung ke luar negeri melalui Banking and Trading Coperation (BTC).

Hasil Perundingan

• Perjanjian Linggarjati antara Indonesia dan Belanda merupakan salah satu upaya diplomasi akibat konflik Indonesia Belanda.
• Salah satu hasil perundingan menyebutkan bahwa Indonesia mendapatkan pengakuan eksistensi di mata dunia.