Keunggulan Komparatif dan Ekonomi Kreatif

• Catatan berikut adalah ringkasan poin-poin penting.
• Gunakan ini sebagai bantuan studi.

Analisis Wacana, Grafik, Infografis, dan Gambar

• Diperlukan pemikiran logis untuk menjawab pertanyaan berdasarkan informasi yang diberikan dalam berbagai format visual dan tekstual.

Keunggulan Mutlak dan Komparatif

• Keunggulan mutlak terjadi ketika suatu negara mampu memproduksi barang atau jasa dengan lebih efisien dibandingkan negara lain.
• Keunggulan komparatif terjadi ketika suatu negara dapat memproduksi barang atau jasa dengan biaya relatif lebih rendah dibandingkan negara lain.

Manfaat Perdagangan Internasional

• Perdagangan internasional memungkinkan suatu negara untuk memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi sendiri.
• Perdagangan internasional dapat meningkatkan devisa negara.
• Perdagangan internasional memperluas pasar dan menciptakan peluang kerja yang lebih besar.
• Perdagangan internasional meningkatkan hubungan antar negara.

Bidang-Bidang Ekonomi Kreatif

• Contoh bidang ekonomi kreatif meliputi kuliner, fashion, seni pertunjukan, desain produk, game, film, dan arsitektur.

Organisasi Kerja Sama Internasional

• Organisasi seperti ASEAN, WTO, IMF, dan Bank Dunia memainkan peran penting dalam kerja sama ekonomi global.

Pertempuran Fisik Pasca Kemerdekaan

• Setelah kemerdekaan, terjadi pertempuran fisik di berbagai daerah, termasuk Semarang, Ambarawa, Surabaya (Pertempuran 10 November 1945), dan Bandung (Bandung Lautan Api).

Perundingan dan Konferensi

• Serangkaian perundingan dan konferensi diadakan, termasuk Hooge Veluwe, Linggarjati, Renville, Roem-Royen, Konferensi Inter-Indonesia, dan Konferensi Meja Bundar (KMB).

Agresi Militer Belanda

• Belanda melakukan Agresi Militer I pada tahun 1947 dan Agresi Militer II pada tahun 1948 untuk merebut kembali Indonesia.

Komisi Tiga Negara & UNCI

• Komisi Tiga Negara (KTN), terdiri dari Australia, Belgia, dan Amerika Serikat, serta United Nations Commission for Indonesia (UNCI) membantu menyelesaikan konflik antara Indonesia dan Belanda.

Inflasi Awal Kemerdekaan

• Inflasi pada awal kemerdekaan disebabkan oleh banyaknya mata uang yang beredar, kekurangan barang, dan kebijakan ekonomi yang belum stabil.

Demokrasi Liberal

• Sistem demokrasi liberal menyebabkan ketidakstabilan politik karena kabinet pemerintahan sering berganti.

Pemberontakan APRA (1950)

• Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) melakukan pemberontakan untuk mempertahankan Negara Pasundan dan menolak Republik Indonesia Serikat (RIS).

Konferensi Asia-Afrika (1955)

• Konferensi Asia-Afrika diadakan untuk memperkuat solidaritas antara negara-negara Asia dan Afrika serta menentang kolonialisme.

Kebijakan Ekonomi

• Gunting Syafrudin adalah kebijakan pemotongan nilai mata uang.
• Program Benteng adalah program proteksi untuk industri dalam negeri.
• Ekonomi Ali Baba adalah upaya kerja sama antara pengusaha pribumi dan nonpribumi.
• Nasionalisasi De Javasche Bank dilakukan untuk mengubahnya menjadi Bank Indonesia.

Dekrit Presiden 5 Juli 1959

• Dekrit Presiden 5 Juli 1959 dikeluarkan untuk kembali ke Undang-Undang Dasar 1945 karena kegagalan sistem parlementer.

Konfrontasi Malaysia (1963-1966)

• Indonesia menolak pembentukan Malaysia karena dianggap sebagai proyek neokolonialisme Inggris.

G 30/S PKI (1965)

• Gerakan 30 September oleh Partai Komunis Indonesia (G 30/S PKI) adalah pemberontakan yang menewaskan perwira tinggi TNI AD dan memicu perubahan politik besar di Indonesia.

Aksi Mahasiswa dan Tritura (1966)

• Aksi mahasiswa dan Tritura (Tiga Tuntutan Rakyat) menuntut pembubaran PKI, perombakan kabinet, dan penurunan harga.

Supersemar (1966)

• Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) adalah surat perintah kepada Soeharto untuk memulihkan keamanan, yang kemudian menjadi awal Orde Baru.

Reformasi (1998)

• Gerakan mahasiswa dan rakyat menuntut Soeharto mundur, yang akhirnya memicu era Reformasi dengan perubahan sistem politik dan ekonomi Indonesia.