Ketidakadilan Gender pada Anak Perempuan Tuna Grahita

Choose a study mode

Play Quiz
Study Flashcards
Spaced Repetition
Chat to Lesson

Podcast

Play an AI-generated podcast conversation about this lesson

Questions and Answers

Apa tujuan utama penelitian tentang ketidakadilan gender pada anak perempuan penyandang tuna grahita di SLB C Pancaran Kasih?

  • Mengetahui bentuk ketidakadilan gender yang dialami anak perempuan penyandang tuna grahita. (correct)
  • Menganalisis efektivitas program pendidikan inklusif di SLB.
  • Membandingkan prestasi akademik antara siswa laki-laki dan perempuan di SLB.
  • Mengukur tingkat kecerdasan anak perempuan tuna grahita.

Menurut artikel, ketidakadilan gender hanya terjadi pada perempuan yang normalitas saja.

False (B)

Sebutkan salah satu upaya yang dilakukan oleh guru di SLB C Pancaran Kasih untuk menangani ketidakadilan gender.

Memberikan edukasi tentang kesetaraan gender

Ketidakadilan gender seringkali ditujukan pada orang yang dianggap ______, salah satunya adalah anak perempuan penyandang tuna grahita.

<p>lemah</p> Signup and view all the answers

Cocokkan bentuk ketidakadilan gender dengan definisinya:

<p>Marjinalisasi = Terpinggirkan dan tidak mendapatkan kesempatan yang sama. Subordinasi = Perlakuan penomorduaan atau dianggap kurang penting. Stereotipe = Pelabelan negatif atau penandaan negatif terhadap suatu kelompok. Kekerasan = Serangan fisik, psikologis, atau mental.</p> Signup and view all the answers

Apa yang dimaksud dengan 'beban ganda' (double burden) dalam konteks perempuan tuna grahita?

<p>Mengalami diskriminasi karena jenis kelamin dan disabilitas mereka. (C)</p> Signup and view all the answers

Artikel menyatakan bahwa kasus kekerasan terhadap perempuan disabilitas selalu mendapat pembelaan yang adil dari petugas kepolisian.

<p>False (B)</p> Signup and view all the answers

Sebutkan salah satu faktor dari luar lingkungan sekolah yang menyebabkan ketidakadilan gender pada anak perempuan penyandang tuna grahita.

<p>Lingkungan masyarakat</p> Signup and view all the answers

Menurut artikel, salah satu cara untuk menghilangkan ketidakadilan gender dalam pendidikan adalah dengan memberi anak tuna grahita pemahaman tentang ______ sejak usia dini.

<p>kesetaraan gender</p> Signup and view all the answers

Apa yang menjadi fokus kritik utama gerakan feminisme menurut artikel?

<p>Budaya patriarki yang kurang memberikan tempat bagi perempuan. (C)</p> Signup and view all the answers

Menurut penelitian, partisipasi murid perempuan dan laki-laki di SLB C Pancaran Kasih dalam pendidikan formal tidak sebanding.

<p>False (B)</p> Signup and view all the answers

Apa yang menyebabkan tuna grahita sering dianggap sebagai orang dengan gangguan jiwa oleh masyarakat awam?

<p>Keterbatasan dalam menjaga kebersihan diri</p> Signup and view all the answers

Dalam menangani ketidakadilan gender, orang tua memberikan dukungan ______ berupa pengarahan dan nasehat kepada anak dalam menyelesaikan suatu persoalan.

<p>informasional</p> Signup and view all the answers

Apa yang dimaksud dengan tuna grahita?

<p>Orang yang memiliki kecerdasan di bawah rata-rata. (D)</p> Signup and view all the answers

Indonesia menempati peringkat 100 dalam Indeks Kesenjangan Gender Global tahun 2023

<p>False (B)</p> Signup and view all the answers

Flashcards

Ketidakadilan Gender pada Tuna Grahita

Ketidakadilan gender tidak hanya terjadi pada perempuan normal, tetapi juga pada perempuan penyandang disabilitas, khususnya tuna grahita.

Bentuk Ketidakadilan Gender

Bentuk ketidakadilan gender seperti diskriminasi dan kekerasan juga terjadi pada perempuan penyandang disabilitas tuna grahita.

Marjinalisasi

Perempuan disabilitas tuna grahita sering dianggap tidak pantas mendapat kesempatan yang sama dalam mengembangkan diri.

Subordinasi

Perempuan disabilitas tuna grahita dinomorduakan dalam pendidikan karena dianggap memiliki keterbatasan dalam berpikir.

Signup and view all the flashcards

Stereotipe Negatif

Perempuan disabilitas sering dilabeli negatif, dianggap kasar atau tantrum, sehingga orang tidak nyaman.

Signup and view all the flashcards

Kekerasan

Kekerasan fisik, psikologis, dan mental sering dialami oleh perempuan penyandang tuna grahita.

Signup and view all the flashcards

Beban Ganda (Double Burden)

Perempuan tuna grahita memiliki beban ganda sebagai disabilitas dan perempuan.

Signup and view all the flashcards

Faktor Sosial Budaya

Anggapan masyarakat yang memojokkan perempuan disabilitas menyebabkan persoalan ketidakadilan gender.

Signup and view all the flashcards

Peran Gender Tradisional

Konsep peran gender membagi peran laki-laki di publik dan perempuan di domestik.

Signup and view all the flashcards

Sekolah Luar Biasa (SLB)

Sekolah Luar Biasa bertujuan untuk memberikan pendidikan khusus bagi peserta didik yang mengalami kesulitan belajar.

Signup and view all the flashcards

Edukasi Kesetaraan Gender

Memberikan edukasi tentang kesetaraan gender, menyamakan hak akses, kontrol, partisipasi, dan manfaat bagi anak penyandang tuna grahita.

Signup and view all the flashcards

Perlakuan Setara

Memberikan perlakuan sama antara anak laki-laki dan perempuan penyandang tuna grahita.

Signup and view all the flashcards

Motivasi Diri

Memberikan motivasi kepada anak penyandang tuna grahita untuk menangani ketidakadilan gender.

Signup and view all the flashcards

Dukungan Emosional

Guru dan orang tua memberikan dukungan emosional, simpati, dan kepercayaan kepada individu.

Signup and view all the flashcards

Pemahaman Hak

Guru dan orang tua memberikan pengertian tentang hak anak penyandang tuna grahita.

Signup and view all the flashcards

Study Notes

Ketidakadilan Gender pada Anak Perempuan Penyandang Tuna Grahita

  • Ketidakadilan gender tidak hanya terjadi pada perempuan normal, tetapi juga pada perempuan penyandang disabilitas, termasuk tuna grahita.
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi ketidakadilan gender pada anak perempuan tuna grahita di SLB C Pancaran Kasih.
  • Penelitian menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
  • Ketidakadilan gender yang dialami siswa perempuan SLB C berasal dari lingkungan masyarakat di luar sekolah.
  • Guru dan orang tua berupaya menangani ketidakadilan gender di lingkungan sekolah dan masyarakat.

Pendahuluan

  • Feminisme adalah topik yang menarik perhatian dalam berbagai aspek kehidupan.
  • Fokus utama feminisme adalah kritik terhadap budaya patriarki dan solusi untuk kesetaraan gender.
  • Ketidakadilan gender seperti diskriminasi dan kekerasan terjadi pada penyandang disabilitas tuna grahita.
  • Indeks Ketimpangan Gender (IKG) Indonesia menurun menjadi 0,447, menunjukkan perbaikan kesetaraan gender.
  • Namun, Indonesia masih berada di peringkat 100 dalam Indeks Kesenjangan Gender Global tahun 2024.
  • Kasus kekerasan terhadap perempuan disabilitas menunjukkan tindakan kekerasan terhadap perempuan disabilitas masih mendesak.
  • Ketidakadilan gender adalah pembedaan peran dan perilaku antara laki-laki dan perempuan.
  • Ketidakadilan gender bersumber dari keyakinan gender, seperti anggapan wanita yang lembut tidak pantas menjadi pemimpin.

Tuna Grahita

  • Anak perempuan penyandang tuna grahita berusia 5-18 tahun dengan kecerdasan di bawah rata-rata.
  • Kondisi ini juga dikenal sebagai retardasi mental.
  • Kategori tuna grahita meliputi ringan (IQ 50-70), sedang (IQ 36-51), berat (IQ 20-35), dan sangat berat (IQ di bawah 20).
  • Ciri utama retardasi mental adalah lemahnya fungsi intelektual dan kesulitan menyesuaikan diri.
  • Sekolah luar biasa adalah lembaga formal untuk individu dengan keterbatasan atau kebutuhan khusus.
  • Sekolah luar biasa adalah fasilitas pembelajaran bagi anak yang memiliki keterbatasan atau kebutuhan khusus.
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi ketidakadilan gender pada anak perempuan tuna grahita di SLB C Pancaran Kasih.

Tinjauan Literatur

  • Perempuan disabilitas seringkali menjadi korban diskriminasi, kekerasan, dan beban ganda.
  • Penelitian ini membahas ketidakadilan gender pada anak perempuan tuna grahita, berbeda dengan penelitian lain yang membahas analisis side event w20.
  • Penyandang tuna grahita memiliki hambatan dalam kecerdasan dan cenderung kurang peduli terhadap lingkungannya.
  • Penelitian ini berbeda dari penelitian lain yang membahas penanganan kasus kekerasan seksual pada anak perempuan berkebutuhan khusus.
  • SLB adalah lembaga pendidikan khusus bagi peserta didik yang mengalami kesulitan belajar.
  • Penelitian ini berbeda dari penelitian lain yang membahas jenis-jenis SLB.
  • Stereotipe masyarakat terhadap perempuan disabilitas lebih banyak memberikan dampak negatif.
  • Penelitian ini berbeda dari penelitian lain yang membahas ketidakadilan gender pada perempuan disabilitas tuna daksa.
  • Diskriminasi gender, bias gender dalam pendidikan, dan ketidaksetaraan gender menyebabkan ketidakadilan gender.
  • Penelitian ini berbeda dari penelitian lain yang membahas ketidaksetaraan gender pada dunia pendidikan secara umum.

Metode Penelitian

  • Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk menggambarkan situasi sosial dengan bertatap muka langsung dengan informan.
  • Penelitian dilakukan di SLB C Pancaran Kasih karena subjek penelitian sesuai dengan target peneliti.
  • Jumlah siswa perempuan lebih sedikit (26) dibandingkan siswa laki-laki (37), dengan total 63 siswa.
  • Teknik purposive sampling digunakan untuk memilih narasumber yang mengerti tentang anak tuna grahita dan ketidakadilan gender.
  • Subjek penelitian meliputi kepala sekolah, guru, dan orang tua/wali murid.
  • Teknik pengumpulan data meliputi observasi partisipan, wawancara tidak terstruktur, dan studi dokumen.
  • Observasi partisipan melibatkan peneliti sebagai pengamat yang menjadi bagian dari kelompok yang diteliti.
  • Wawancara tidak terstruktur menggunakan kerangka umum dari masalah yang akan diajukan.
  • Studi dokumen mengumpulkan data dan dokumen yang diperlukan tentang ketidakadilan gender di SLB C Pancaran Kasih.
  • Teknik analisis data menggunakan model Miles dan Huberman, meliputi pengumpulan data, reduksi data, display data, dan pengambilan kesimpulan/verifikasi.
  • Teknik triangulasi digunakan untuk validasi data dengan pengumpulan data yang berbeda-beda dari sumber yang sama.

Ketidakadilan Gender

  • Gender memengaruhi laki-laki dan perempuan. Ketidakadilan gender terjadi terutama pada perempuan, termasuk penyandang disabilitas tuna grahita.
  • Ketidakadilan gender adalah perlakuan tidak adil karena perbedaan gender.
  • Perbedaan gender telah lama ada dan melahirkan ketidakadilan gender.
  • Bentuk ketidakadilan gender meliputi marjinalisasi, subordinasi, stereotipe, beban ganda, dan kekerasan.
    • Marjinalisasi: Perempuan disabilitas tuna grahita dianggap memiliki keterbatasan sehingga tidak pantas mendapat kesempatan yang lebih banyak.
    • Subordinasi: Perempuan disabilitas tuna grahita sering dinomorduakan dalam pendidikan.
    • Stereotipe: Perempuan disabilitas tuna grahita dianggap kasar atau tantrum.
    • Kekerasan (violence): Perempuan disabilitas tuna grahita sering mengalami kekerasan fisik, psikologis, dan mental.
    • Beban ganda (double burden): Perempuan tuna grahita memiliki beban sebagai disabilitas dan perempuan.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketidakadilan Gender

  • Ketidakadilan gender dilatarbelakangi oleh konstruksi sosial dan budaya tentang gender.
  • Masyarakat memojokkan perempuan disabilitas tuna grahita.
  • Konsep peran gender membedakan laki-laki dan perempuan, memungkinkan perempuan hanya berperan di wilayah domestik.
  • Perempuan penyandang disabilitas dianggap sulit mendapatkan pendidikan formal.
  • Di SLB C Pancaran Kasih, tidak ditemukan faktor penyebab ketidakadilan gender.
  • Partisipasi murid perempuan sebanding dengan murid laki-laki.
  • Guru memberikan dorongan dan perhatian yang sama serta memberikan akses fasilitas pendidikan yang sama.
  • Ketidakadilan gender yang dialami murid perempuan SLB C berasal dari lingkungan masyarakat.
  • Masyarakat menganggap anak tuna grahita dapat membahayakan dan memiliki keterbatasan dalam menjaga kebersihan diri.

Upaya dalam Menangani Ketidakadilan Gender

  • Bentuk ketidakadilan gender meliputi stereotipe, marjinalisasi, kekerasan, subordinasi, dan beban ganda.
  • Bentuk ketidakadilan gender ditujukan pada orang yang dianggap lemah, termasuk anak perempuan tuna grahita.
  • Anak tuna grahita sering dicap berbahaya dan mengalami subordinasi dari masyarakat awam.
  • Penyandang tuna grahita memiliki akses, hak partisipasi, hak kontrol, dan hak atas manfaat pendidikan.
  • Upaya guru menangani ketidakadilan gender:
    • Memberikan edukasi tentang kesetaraan gender.
    • Memberikan perlakuan yang sama antara anak laki-laki dan perempuan tuna grahita.
    • Memberikan motivasi kepada anak tuna grahita.
    • Memberikan perlindungan secara menyeluruh.
  • Upaya orang tua menangani ketidakadilan gender:
    • Memberikan pengertian tentang hak anak tuna grahita.
    • Memberikan dukungan informasional dan motivasi.
    • Memberikan dukungan emosional.
  • Upaya ini bertujuan agar anak tuna grahita merasa aman dan dilindungi.

Kesimpulan

  • Di SLB C Pancaran Kasih tidak ditemukan faktor penyebab ketidakadilan gender.
  • Ketidakadilan gender yang dialami murid perempuan SLB C berasal dari lingkungan masyarakat.
  • Guru dan orang tua harus memberikan dukungan kepada anak tuna grahita agar merasa aman dan dilindungi.

Studying That Suits You

Use AI to generate personalized quizzes and flashcards to suit your learning preferences.

Quiz Team

Related Documents

More Like This

Gender Inequality
5 questions

Gender Inequality

FastestGrowingDiscernment avatar
FastestGrowingDiscernment
Gender Inequality
3 questions

Gender Inequality

AbundantSunstone avatar
AbundantSunstone
Gender Inequality and Language Usage
10 questions
Gender Inequality in Education
21 questions
Use Quizgecko on...
Browser
Browser