Jenis Sapi Potong Bos Taurus

Baiklah, berikut adalah catatan belajar dari teks diatas:

Pengenalan Bangsa Sapi Potong

• Sapi Bos taurus berasal dari daerah subtropis atau Eropa.
• Ciri-ciri umum sapi potong subtropis meliputi ujung telinga tumpul, tanpa punuk, kepala pendek, kulit tebal (7-8 mm), timbunan lemak tebal, garis punggung lurus, tulang pinggang lebar, rongga dada berkembang, dan kaki pendek.

Jenis Sapi Bos Taurus

• Sapi Simental berasal dari Swiss, tubuh berwarna merah gelap hingga kuning, muka dan kaki bawah berwarna putih.
  • Berat badan jantan dewasa 1000-1200 kg, betina 550-800 kg, PBBH >1,2 kg/hari, persentase karkas 45-50%.
• Sapi Limousin berasal dari Perancis, tubuh merah gelap atau coklat tua, area mata dan kaki bawah berwarna lebih muda.
  • Berat badan jantan dewasa 600-1200 kg, betina 600-800 kg, PBBH 1,2-1,4 kg/hari, persentase karkas 45-50%.
• Sapi Hereford berasal dari Inggris, mirip Simental tetapi muka, dada, perut bawah, kaki bawah, dan ekor putih, moncong putih kemerahan.
  • Berat badan jantan dewasa 850-950 kg, betina 650-750 kg, PBBH 1,25 kg/hari, persentase karkas 51,4%.
• Sapi Shorthorn berasal dari Inggris, tubuh merah bata dan kecoklatan dengan corak putih, tanduk mengarah ke samping.
  • Berat badan jantan dewasa ±1100 kg, betina ±900 kg, PBBH >1,2 kg/hari, persentase karkas 40-50%.
• Sapi Angus berasal dari Skotlandia, tubuh hitam, telinga dan leher pendek, tidak bertanduk.
  • Berat badan jantan dewasa 800-1000 kg, betina 550-750 kg, PBBH 1-1,2 kg/hari, persentase karkas 45-48%.
• Sapi Charolais berasal dari Perancis, tubuh berwarna putih cream, pigmentasi kemerahan di kulit.
  • Berat badan jantan dewasa ±1200 kg, betina ±750 kg, PBBH 1,5-1,6 kg/hari, persentase karkas 48-51%.
• Sapi Belgian Blue berasal dari Belgia, tubuh berwarna putih, hitam, atau kombinasi, double muscling.
  • Berat badan jantan dewasa 1.100–1.250 kg, betina 850–900 kg, PBBH 0,97 kg/hari, persentase karkas 73%.

Bos Indicus

• Bos indicus (Zebu) berkembang biak di India dan menyebar ke daerah tropis.
• Ciri-ciri umum sapi potong tropis meliputi berpunuk, ujung telinga meruncing, kulit longgar dan tipis (5-6 mm), timbunan lemak rendah, garis punggung cekung dan tahan panas.

Jenis Sapi Bos Indicus

• Sapi Brahman berasal dari India, tubuh putih, abu-abu sampai merah, punuk besar dan bergelambir, telinga lebar terkulai.
  • Berat badan jantan dewasa ±900 kg, betina ±600 kg, PBBH 0,9 kg/hari, persentase karkas 48,6-54,2%.
• Sapi Brahman Cross (BX) berasal dari Australia, tubuh coklat kemerahan atau putih keabuan, telinga menggantung, masih berpunuk dan bergelambir, moncong hitam.
  • Berat badan jantan dewasa ±800 kg, betina ±550 kg, PBBH 1-1,8 kg/hari, persentase karkas 50%.
• Sapi PO (Peranakan Ongole) berasal dari Indonesia, tubuh putih atau kelabu, lingkaran mata dan moncong hitam, tanduk gelap, telinga menggantung, rambut ekor hitam.
  • Berat badan jantan dewasa ±600 kg, betina ±450 kg, PBBH 0,4-0,8 kg/hari, persentase karkas 42-57,2%.
• Sapi SO (Sumba Ongole) berasal dari Sumbawa, tubuh putih, kepala, leher, dan lutut lebih gelap, tanduk pendek, bergelambir, dan berpunuk.
  • Berat badan jantan dewasa 400-559 kg, betina ±450 kg, PBBH 1,18 kg/hari, persentase karkas 50%.
• Sapi Santa Gertrudis berasal dari Texas, tubuh merah-cokelat, tanduk pendek, gelambir kecil, jantan berpunuk kecil, betina tidak berpunuk.
  • Berat badan jantan dewasa 750-1000 kg, betina 600-850 kg, PBBH 1,13 kg/hari, persentase karkas 58,63%.

Bos Sondaicus

• Bos sondaicus (Bos bibos) merupakan sapi lokal Indonesia.
• Sapi ini merupakan keturunan banteng.

Jenis Sapi Bos Sondaicus

• Sapi Bali berasal dari Bali, betina merah dan jantan hitam dengan kaki bawah dan pantat putih, tubuh bulat, tidak berpunuk.
  • Berat badan jantan dewasa 350 – 400 kg, betina 250 – 300 kg, PBBH 0,5 kg/hari, persentase karkas 55 – 58%.
• Sapi Madura berasal dari Madura, tubuh merah bata, kaki keputih-putihan, berpunuk pada jantan, postur tubuh tegak.
  • Berat badan jantan dewasa 250-300 kg, betina 150-200 kg, PBBH 0,5–0,8 kg/hari, persentase karkas 50–60%.
• Sapi Pasundan berasal dari Jawa Barat, tubuh merah bata, pelvis dan kaki bawah putih, tanduk pendek, garis sepanjang punggung lebih tua.
  • Berat badan jantan dewasa 240 – 241 kg, betina 218 – 220 kg, PBBH 0,22-0,41 kg/hari, persentase karkas 52 – 53%.
• Sapi Jawa Brebes (Jabres) berasal dari Brebes, tubuh cokelat hingga hitam, jantan kehitaman dan betina cokelat, tidak berpunuk, kaki belakang putih, garis hitam dari punggung ke ekor.
  • Berat badan jantan dewasa 200–325 kg, betina 215 kg, PBBH 0,60 – 0,72 kg/hari, persentase karkas 45 – 50%.
• Sapi Pesisir berasal dari Sumatra Barat, tubuh bervariasi, ramping, moncong dan kuku hitam, tanduk jantan lebih besar, telinga kecil, ekor hitam.
  • Berat badan jantan dewasa ± 160 kg, betina ± 150 kg, PBBH 0,12-0.32 kg/hari, persentase karkas 50,6%.
• Sapi Aceh berasal dari Aceh, betina kuning langsat sampai merah bata, jantan merah bata sampai cokelat, leher lebih gelap, berpunuk, tanduk mengarah ke atas, telinga kecil, muka cekung.
  • Berat badan jantan dewasa ±550 kg, betina ±400 kg, PBBH 0,4 kg/hari, persentase karkas 55,75%.

Pengenalan Ternak Kerbau

• Kerbau (Buballis buballis) termasuk dalam suku Bovinae.
• Kerbau liar masih ditemukan di Pakistan, India, Bangladesh, Nepal, Bhutan, Vietnam, China, Filipina, Taiwan, Indonesia, dan Thailand.
• Kerbau didomestikasi di Asia, Amerika Selatan, Afrika Utara, dan Eropa.
• Kerbau digunakan sebagai ternak kerja dan sarana adat.

Jenis Kerbau

• Kerbau Rawa (Swamp Buffalo) ditemukan di Sumatera dan Kalimantan, tubuh coklat, hitam, keabu-abuan, tanduk melengkung panjang.
  • Berat badan jantan dewasa ±700 kg, betina ±500 kg, PBBH 0,2–0,3 kg/hari, persentase karkas 32 – 44%.
• Kerbau Murrah ditemukan di Sumatera Utara, tubuh hitam, dahi dan kaki putih, tubuh padat, leher dan kepala kecil, punggung lebar, tanduk melingkar rapat.
  • Berat badan jantan dewasa ±550 kg, betina ±450 kg, PBBH 0,2-0,4 kg/hari.
• Kerbau Toraja berasal dari Sulawesi Selatan, tubuh hitam sampai putih (albino/bule), tanduk melengkung ke atas.
  • Berat badan jantan dewasa 350-685 kg, betina 337-547 kg, PBBH 0,6 kg/hari.

Pengukuran Tubuh Ternak

• Pengukuran meliputi panjang badan (point of shoulder ke pin bone), lebar dada (brisket kanan ke kiri), lingkar dada (withers ke withers), dan tinggi badan (lantai ke withers).

Rumus Perhitungan Bobot Badan

• Sapi Lokal: (LD+4)²/100, Sapi Import: (LD+22)²/100, Sapi SO: -257,142 + 3,155 LD + 0,585 PB, Sapi Bali: 2,36 LD + 0,78 PB – 236, Kerbau: 4,19 x LD – 385,05

Domba dan Kambing

• Domba dan kambing berbeda spesies namun memiliki kemiripan.
• Domba memiliki 54 kromosom, kelenjar di bawah mata dan celah kuku, rambut keriting (wol), tidak berbau prengus, merumput, tanduk segitiga, ekor lurus ke bawah, tidak berjenggot.
• Kambing memiliki 60 kromosom, tidak berkelenjar, rambut tidak dimanfaatkan sebagai wol, berbau prengus (feromon dari kelenjar tiroid), meramban, tanduk bulat, ekor mengarah ke atas, dan berjenggot.

Pengenalan Bangsa Domba

• Domba Kisar berasal dari Maluku, dominan warna polos dan belang putih-hitam, jantan bertanduk besar, betina tidak.
  • Berat badan jantan dewasa 29,43±6,69 kg, betina 21,74±4,53 kg.
• Domba Ekor Gemuk (Sapudi/Gibas) berasal dari Jawa Barat, rambut putih kasar, tidak bertanduk, ekor besar sebagai tempat menimbun lemak.
  • Berat badan jantan dewasa 40 – 60 kg, betina 25 – 50 kg, PBBH 40-100 gr/hari.
• Domba Ekor Tipis (Wedus Gembel) yaitu sama seperti domba ekor gemuk namun ekornya tipis, memiliki tanduk
  • Berat badan jantan dewasa 20-30kg dan betina 15-20kg dan PBBH = 40-100 gr/hari
• Domba Garut besar dengan tanduk besar dan kuat - persilangan antara domba Merino, Kappstad dan domba priangan Jabar.
  • Berat badan domba jantan=40-80kg dan berat domba betina =30-40kg dengan PBBH=98,72-204,49kg/d
• Domba Batur berasal dari banjarnegara dengan warna tubuh putih yang memiliki wool halus dan lebat.
  • Domba ini memiliki berat badan jantan 100-120 kg dan betina 80-90 kg dengan PBBH= 47-81gr/d dan merupakan persilangan domba merino dan domba ekor tipis
• Domba Wonosobo wol berkeriting halus berbentuk spiral dan Persilangan: Domba Texel dengan Domba Ekor Tipis dan atau Domba Ekor gemuk
• Berat badan jantan dewasa 108±13,0 kg dan pada Betina Dewasa : 82,0±4,5 kg dengan Pbbh : ±650 gr/d
• Domba texel berasal dari belanda (wajah lebar dengan hidung berwarna hitam)
  • Berat badan Domba jantan dewasa : 100 – 120 kg dan BB Betina Dewasa : 80 - 100 kg dengan Pbbh : 250-540 gr/d
• Domba merino berasal dari spanyol yang didominasi warna outih yang berambut tebal
  • Berat badan Jantan Dewasa : 80 - 105 kg dan BB Betina Dewasa : 55 - 80 kg dengan Pbbh: 79,37-150,80 gr/d
• Kambing Kacang berasal dari daerah jawa dengan tanduk yang melengkung keatas sampai ke-belakang
  • Berat badan Jantan Dewasa : ±25 Kg dan BB Betina Dewasa : ±20 Kg dengan Pbbh : 53,13 ± 5,37 g/d Presentase karkas: 43-44%
• Kambing Boer berasal dari afrika serlatangang memiliki rambut berwarna putih dibagian badan dan hidung cembung Berat badan Berat badan Jantan Dewasa : 120-150 Kg dan BB Betina Dewasa : 80-90 Kg dengan Pbbh : 150-250 gr/d Presentase Karkas : 40-50 %
• Kambing Boerawa yang merupakan prsilangan andata kambin boer dan etawa
  • Berat badan yang jantan =90-150kg dan betina =60-90 g dengan PBBH 0.17 kg/hari serta peesentase karkas =48-50%
• Kambing peranakan etawa adalah yang memiliki rambut belang itam, mera dll dengan Berat badan jantan Dewasa : 40 Kg dan BB Betina Dewasa : 35 Kg dengan PBBH : 50-150 gr/d dan Presentase Karkas : 50 %
• Kambing Jawarandu yang memiliki bentu wajah cembung dengan BB jantan dewasa : >40 Kg dan BB betina Dewasa : <40 Kg dengan Pbbh : 0,05-0,1 gr/d serta Persentase karkas: 40-50%
• Kambing Kejobong berasal dari Purbalingga memiliki ciri tubuh berwarna dominan hitam, hitam putih -cokelat dan memiliki telinga panjang terkulai dengan Berat badan BB jantan Dewasa : > 35 Kg dan BB Betina Dewasa : 30-35 Kg dengan Presentase Karkas : 40,86 % serta Pbbh: 50-70 gr/d
• kambing Saanen memiliki ciri wajah berbentuk cekung dengn BB Jantan Dewasa : ±90 kg dan BB Betina Dewasa : ±60 kg dan Pbbh : 50-150 gr/d
• kambing Sapera memiliki warna tubuh putih sampai krim dengan BB Jantan Dewasa : 68-91 kg dan Betina Dewas: 36-63 kg dengan Pbbh: 75-100 gr/d Persilangan : Kambing Saanen dan Kambing Peranakan Etawa (PE).
• Kambing etawa adalah berwarna putih kecoklatan dengna ukuran telingan panjang ± 25cm

Rumus menghitung bobot badan

• KAmbign dihitung dengan =-17,8+ (0,615 x LD) dan domba ((LD x 0,03) +0,9)^3

Konsep dan Peetumbungan Ternak

• pertumbuhan merupakan meningkatnya ukuran tubuh dengan Pre-natal dan post-natal
  • pada terma dapat memiliki 3 periode yaitun periode Anak(lebih dominan pertubuhan tulang) dengan umum dan cempe untuk domba-kambing masing-masing mencapai 10 bulan dan 2 bulan
  • pereode muda : terjadi percepatan peetumbuhan otot dengna masa puber sekitar umur 11-24 bulan dan 3-6 bulan
• Pertumbuhan tulang sangat tergatungan dengan nutrisi(vitamin Kalsium dna mineral
• Pertumbuhan kompesani merupakan kemampuantearnak uuntuk tetup tumbuh lebh epat dari pafa eettubuhan nomal
• Kurva Pertumbuhan yang memiliki 3 fase:
  • Lag,Ekponensial, dan stasioner

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Pertumbungan Ternak

• hormon - pertumbuhan , sex dan insuli
• factor internal (penyakit), dan factor ernoal (genetika)
• factor Wilson dan Ossbourn

Mentukan dan Menduga umur

• Melau rekording,mengammayi gigi, dan menghimtunh lingkar cancin tanduk
• rumus perhitungan: : menghitung bobot tubuh

Rumah Potong Hewan(RPH)

• Menurut Suadyo(2017) Rumah portobg hewtan Ruminansia:
  • Suatu kompleks bagan yang desain uuntuk mwnwmbwlihan sehingga menghasilkn daging . (andermortom,pengeluaran darah,pwrpisahan,dll)
  • Temapt pelaksanaan potong hewtan secara benar.
• UU no UU Nomor 18, pasal 61 tahun 2009 mengenai Peternakan dan Kesehatan Hewan -Mentri mewajibkan syarat rumah potong dan cara pelaksaan yang benar -Daging hasil edaran harus mengikuti kaidah dengan mengutamakan, Kesehatan masyarakat dan veteriner (dokter hewan)

Tahap Pemotongan Ternak

• dilaksana deegan fiksasi(dipuasakan lalu diistirahatkan)
  • Fiksasi dilakukan dengan pemuasan atau tanpa, ( bertujuan memperoleh bobot badan kosong
  • Peraturan Mentri Petanian No: 13/permentan/ot. 140/1/2010
    • pemeriksaan terhadao hewan (apakah sakit atau tidak
• 3 Prosedur Pemotongan
  1. Stonning( di buat pingsan), di stun dengan stun gun
     • chemical stun(memberi stun gas, gas yang sering di gunakan karbon di oksida) -elctrical stun ( aliran listrik yang mengakibat gaga fungsi pada otak"
  2. Pengluaran Darah, dilakukan pemotongan dengan berpatokan pada. warna daging kenaikan temperature,PH, dqn kecepata daging membusuk
  3. penanganan karkas dilakukan pemisahan
• Pengeluaran jeroan atau organs dilakukan dengan: perut tengah , penis di pisahkan ,bongol kaki di belah, irisa anus agar tidak berkontamniasai, pemisahanesopogus, mengeluarkan kandung kemih -pemerisaan organ pun harus dipertimbanngkan dan di nilai
• betina produksi adalah istilah ruminansia yanv masih bereproduktif dan tidak sedang mengandug
  • UU no 18 tahun2008 dalam pasal 86 maka melarang memotong ternah dengan jenis ini"
• bagaimama denda ketika tersangka berbeda dalam pasal tersebut