Jenis-Jenis Awan

Jenis-Jenis Awan

• Lenticularis: awan berbentuk topi yang menutupi puncak gunung, terjadi karena angin lembab yang naik ke puncak gunung.
• Roll/Gulung: awan berbentuk gulungan/tabung yang memanjang secara horizontal, terjadi karena udara dingin dari atas turun dan menyebar di atas permukaan tanah.
• Undulatus Asperatus: awan berbentuk ombak/gelombang laut.
• Arcus/Shelf Cloud/Tsunami: awan tebal yang memanjang seperti gelombang yang terbentuk di sekitar awan cumulonimbus, terbentuk akibat angin laut yang mendorong udara lembab ke daratan atau ketidakstabilan atmosfer saat pertemuan udara dingin dan hangat yang lembab.
• Mammatus/Awan Payudara: awan yang berbentuk seperti payudara atau tetesan air menggantung, terbentuk pada dasar awan cumulonimbus.

Kabut

• Kabut: awan yang sangat rendah dan dekat dengan permukaan bumi.
• Jenis-jenis kabut:
  • Kabut Sawah: kabut yang terjadi pada malam atau pagi hari ketika cuaca panas, diakibatkan air yang bersuhu lebih panas berubah menjadi uap yang kemudian berubah menjadi kabut akibat pendinginan dan kondensasi.
  • Kabut Adveksi: kabut yang terjadi akibat uap air yang panas melewati massa udara yang dingin sehingga terjadi kondensasi dan membentuk kabut.
  • Kabut Industri: kabut kehitaman akibat kumpulan asap pabrik akibat intikondensasi yang banyak sehingga mengubah uap air menjadi kabut.

Curah Hujan

• Curah hujan: fenomena dimana awan meneteskan butiran-butiran air yang sudah tidak dapat ditampung.
• Alat pengukur curah hujan: fluviograf/rain gauge (berskala mm) atau Ombrometer.
• Isoliet: garis pada peta cuaca yang menghubungkan daerah yang memiliki curah hujan.
• Jenis-jenis hujan:
  • Hujan Muson: hujan yang turun pada kurun waktu tertentu akibat adanya Angin Muson.
  • Hujan Siklonal: hujan yang diakibatkan pertemuan angin pasat timur laut dan angin pasat tenggara di daerah ekuator/lintang 0°-10°.
  • Hujan Zenithal: hujan yang diakibatkan pertemuan angin pasat timur laut dan angin pasat tenggara yang memusat akibat udara panas di ketinggian rendah, kemudian udara dingin terkumpul dan naik secara vertikal, mengembun dan kemudian meneteskan hujan di daerah khatulistiwa.

Jenis-Jenis Awan Berdasarkan Ketinggian

• Awan Rendah/Stratus (Ketinggian < 2000m):
  • Stratocumulus: awan tipis yang berbentuk gulungan/gelombang, tidak dapat menghasilkan hujan.
  • Stratus: awan rendah yang sangat luas melebar seperti kabut dat berlapis-lapis.
  • Nimbustratus: awan yang menyebar sangat luas dan tanpa bentuk, menghasilkan hujan yang tidak terlalu deras/gerimis.
• Awan Menengah/Alto (Ketinggian 2000-8000m):
  • Altocumulus: awan berukuran kecil yang terkumpul/bergelombol dan tersebar dalam jumlah yang banyak.
  • Altostratus: awan yang berukuran luas dan tebal yang dapat menghalangi sinar matahari/bulan.
• Awan Tinggi/Cirrus (Ketinggian > 3000m):
  • Cirrus: awan halus yang berbentuk seperti serat/bulu burung melengkung, memiliki kristal es tetapi tidak menghasilkan hujan.
  • Cirrostratus: awan halus besar yang tersebar rata/luas/besar, umumnya menimbulkan halo (lingkaran cahaya) yang mengelilingi matahari/bulan di musim kemarau.
  • Cirromulus: awan yang berbentuk seperti gerombolan domba/gumpalan kapas yang terkumpul dalam jumlah sangat banyak, umumnya pertanda badai.

Awan Unik

• Cumulus: awan tebal putih dengan bentuk yang tidak beraturan (umumnya memiliki puncak/tonjolan ke atas) yang berwarna putih, terbentuk akibat konveksi.
• Cumulonimbus: awan yang sangat besar dan tebal, membentang secara vertikal dari ketinggian rendah hingga tinggi, menghasilkan fenomena hujan deras, kilat, guntur, badai petir, dan angin kencang.