Jenis-Jenis Abortus dan Diagnosa

Perdarahan Hamil Muda

• Perdarahan, amenore, dan sakit perut dapat mengindikasikan abortus, molahidatidosa, atau kehamilan ektopik terganggu.

Abortus

• Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan.
• Usia kehamilan (UK) kurang dari 20 minggu dan berat janin (BJ) kurang dari 500 gram.
• Etiologi abortus meliputi kelainan ovum, pertumbuhan konsepsi, plasenta, serviks atau uterus, serta penyakit ibu.
• Jenis-jenis abortus meliputi abortus iminens, insipiens, inkomplit, komplit, dan missed abortion.

Jenis-Jenis Abortus dan Diagnosa

• Abortus Iminens: Perdarahan sedikit, nyeri perut sedang, uterus sesuai usia kehamilan, serviks tertutup, dan tidak ada ekspulsi jaringan konsepsi.
• Abortus Insipiens: Perdarahan sedang-banyak, nyeri perut sedang-hebat, uterus sesuai usia kehamilan, serviks terbuka, dan tidak ada ekspulsi jaringan konsepsi.
• Abortus Inkomplit: Perdarahan sedang-banyak, nyeri perut hebat, uterus sesuai usia kehamilan, serviks terbuka, dan terdapat ekspulsi seluruh jaringan konsepsi.
• Abortus Komplit: Perdarahan sedikit, nyeri perut tanpa/sedikit, uterus lebih kecil dari usia kehamilan, serviks terbuka/tertutup, dan terdapat ekspulsi seluruh jaringan konsepsi.
• Missed Abortion: Tidak ada perdarahan, tidak ada nyeri perut, uterus lebih kecil dari usia kehamilan, serviks tertutup, janin telah mati tetapi tidak ada ekspulsi.

Abortus Iminens

• Gejala meliputi amenore, perdarahan pervaginam, dan nyeri perut/mules.
• Tanda meliputi VT (OUI/OUE tertutup) dan USG (kantong gestasi utuh).
• Penatalaksanaan meliputi tidak ada terapi khusus, tirah baring dianjurkan 2x24 jam, progesteron, dan analgesik bila perlu.

Abortus Insipiens

• Gejala meliputi amenore, perdarahan pervaginam, dan nyeri perut/mules lebih kuat.
• Tanda meliputi VT (OUE/I terbuka, serviks mendatar, ketuban menonjol) dan USG (kantong gestasi utuh, hasil konsepsi masih ada di kavum uteri).
• Penatalaksanaan seperti abortus inkomplit.

Abortus Inkomplit

• Gejala meliputi amenore, perdarahan banyak, kadang disertai syok, nyeri perut/mules lebih kuat, dan sebagian hasil konsepsi sudah keluar.
• Tanda meliputi VT (OUE/I terbuka) dan USG (kantong gestasi tidak utuh, sisa jaringan (+)).
• Penatalaksanaan meliputi perbaikan keadaan umum, injeksi oksitosin 10 IU/im, kuretase, Metilergometrin tablet 3x125 mg, hematinik/tablet besi, dan toksoid tetanus bila perlu.

Abortus Komplit

• Gejala meliputi amenore, perdarahan sedikit, nyeri perut/mules berkurang, dan hasil konsepsi sudah keluar lengkap.
• Tanda meliputi VT (OUE/I tertutup, uterus lebih kecil) dan USG (sisa jaringan tidak ada).
• Penatalaksanaan meliputi injeksi oksitosin 10 IU/im, Metilergometrin tablet 3x125 mg, dan hematinik/tablet besi.

Missed Abortion

• Definisi: Janin telah mati lebih dari 6 minggu.
• Gejala meliputi perdarahan sedikit atau tidak ada, gejala kehamilan hilang, dan tes kehamilan negatif.
• Tanda meliputi tinggi fundus uteri (TFU) menetap atau mengecil, VT (perdarahan pervaginam), dan USG (Fetal Heart Beat (-)).
• Penatalaksanaan meliputi periksa laboratorium, injeksi oksitosin 10 IU/im, dan dilatasi kuretase (≤ 12 minggu kuret, > 12 minggu tetesan oksitosin, kuretase).

Abortus Infeksiosa

• Gejala meliputi amenore, perdarahan pervaginam berbau, nyeri perut/mules, dan tanda infeksi (demam, takikardi).
• Tanda meliputi uterus besar, lunak, nyeri tekan, dan leukositosis.
• Penanganan meliputi antibiotik tripel (broad spectrum), atasi syok jika ada syok, dan segera kuretase jika tidak ada syok.

Abortus Septik

• Gejala sama dengan abortus infeksiosa.
• Tanda: sepsis.

Kehamilan Ektopik

• Kehamilan di mana ovum yang telah dibuahi tidak berimplantasi di tempat yang biasa, tetapi di luar endometrium.
• Lokasi meliputi tuba, ovarium, serviks, abdominal, dan intraligamenter.
• Etiologi meliputi inflamasi/infeksi, riwayat pembedahan, endometriosis, PMS, IUD, dan kelainan tuba.
• Kehamilan ektopik terganggu adalah kehamilan ektopik yang berakhir dengan abortus atau ruptur.
• Diagnosis dilakukan dengan anamnesis (amenore, nyeri perut, perdarahan pervaginam) dan pemeriksaan fisik (uterus membesar dengan massa tumor di adneksa, syok, tanda akut abdomen, VT: porsio lunak dan nyeri goyang, kavum Douglasi menonjol dan nyeri tekan).
• Pemeriksaan penunjang: Tes kehamilan positif, USG (GS di luar kav.uteri/massa kompleks), dan kuldosentesis positif.
• Diagnosis banding: radang panggul, kista ovarium pecah, torsi kista, abortus iminens, dan apendisitis.
• Penatalaksanaan: Perbaiki keadaan umum, laparotomi, salfingektomi (tuba), ovariektomi (ovarium), keluarkan janin dan tinggalkan plasenta (abdominal), dan kuretase (serviks).

Molahidatidosa

• Penyakit yang berasal dari kelainan pertumbuhan trofoblas disertai degenerasi kistik vili dan perubahan hidropik.
• Etiologi belum diketahui pasti, diduga karena teori infeksi, defisiensi protein (Acosta Sison), dan teori kebangsaan.
• Gejala meliputi tanda-tanda kehamilan (biasanya lebih hebat), uterus lebih besar dari normal, gerakan janin (-), perdarahan pervaginam kadang disertai gelembung mola, dan kadang disertai preeklampsia/eklampsia atau tirotoksikosis.
• Pemeriksaan penunjang meliputi tes kehamilan, USG, foto toraks, dan uji sonde menurut Hanifa.
• Penanganan meliputi perbaikan keadaan umum, pengeluaran jaringan mola (kuretase/Aspirasi Vakum Manual), dan follow up.
• Komplikasi meliputi perdarahan hebat sampai syok, anemia, infeksi, perforasi uterus, dan keganasan.

Follow-Up Molahidatidosa

• Periksa kadar β-hCG atau Plano tes setiap minggu sampai 3 kali berturut-turut normal/negatif, lalu setiap bulan sampai 6 bulan.