Imunologi Dasar dan Infeksi

Choose a study mode

Play Quiz
Study Flashcards
Spaced Repetition
Chat to Lesson

Podcast

Play an AI-generated podcast conversation about this lesson
Download our mobile app to listen on the go
Get App

Questions and Answers

Apa yang berfungsi sebagai barier mekanis pada kulit?

  • Keratin pada epidermis (correct)
  • Defensin
  • Asam lemak
  • Peptida

Mengapa kematian akibat penyakit infeksi lebih tinggi di negara berpendapatan rendah?

  • Kurang mengetahui penyakit infeksi
  • Adanya vaksin yang efektif
  • Akses kesehatan yang baik
  • Malnutrisi dan pelayanan kesehatan yang inadekuat (correct)

Apa peran defensin dalam traktus gastrointestinal?

  • Membantu sistem peredaran darah
  • Mempengaruhi pH lambung
  • Berfungsi sebagai antimikroba (correct)
  • Menghancurkan sel bakteri

Apa yang dimaksud dengan mekanisme pertahanan mukosil dalam traktus respiratorius?

<p>Mentransportasikan mikroorganisme ke belakang tenggorok (A)</p> Signup and view all the answers

Bagaimana Staphylococcus aureus menyebabkan patogenesis penyakit infeksi?

<p>Produksi toksin (D)</p> Signup and view all the answers

Mikroorganisme mana yang dapat mengganggu aktivitas silier dalam traktus respiratorius?

<p>Mycoplasma pneumoniae (D)</p> Signup and view all the answers

Apa salah satu faktor risiko kematian akibat penyakit infeksi di negara berpendapatan tinggi?

<p>Imunokompromais (C)</p> Signup and view all the answers

Mikroorganisme mana yang menyebabkan kolonisasi bakteri dan produksi toksin di saluran pencernaan?

<p>Vibrio cholerae (B)</p> Signup and view all the answers

Apa yang menjadi penyebab resistensi dari fagositosis pada Mycobacterium tuberculosis?

<p>Kemampuan untuk menghindari sistem imun (C)</p> Signup and view all the answers

Apa faktor risiko yang dapat menyebabkan infeksi saluran kemih pada wanita?

<p>Obstruksi aliran urin (C)</p> Signup and view all the answers

Apa yang dapat terjadi akibat transfusi infeksi secara vertikal dari ibu ke fetus?

<p>Gangguan perkembangan fetus (C)</p> Signup and view all the answers

Apa mekanisme pertahanan utama pada trakus urogenital terhadap infeksi?

<p>Produksi asam laktat oleh lactobacilli (B)</p> Signup and view all the answers

Apa yang merangsang reaksi inflamasi sistemik seperti SIRS atau sepsis?

<p>Penetrasi barier mukosa atau epitel (A)</p> Signup and view all the answers

Bagaimana strategi patogen dalam menghindari sistem imun host?

<p>Dengan menyamar sebagai sel tubuh (B)</p> Signup and view all the answers

Apa yang dapat terjadi akibat respons imun terhadap mikrob?

<p>Kerusakan jaringan sebagai reaksi inflamasi (B)</p> Signup and view all the answers

Rute transmisi mikrob antarmanusia yang paling umum adalah:

<p>Transmisi melalui rute respirasi (C)</p> Signup and view all the answers

Bakteri apa yang dapat menyebabkan infeksi oportunistik pada pasien dengan penyakit kronis atau penggunaan steroid?

<p>Nocardia spp. (A)</p> Signup and view all the answers

Apa yang dilakukan oleh Herpes Simplex Virus (HSV) untuk menghindari pengenalan oleh sel imun?

<p>Menghambat jalur pengenalan MHC kelas I (D)</p> Signup and view all the answers

Apa yang dapat menyebabkan reaktivasi virus Herpes Simplex?

<p>Metilasi/fosforilasi akibat stres (D)</p> Signup and view all the answers

Apa yang merupakan bentuk pertumbuhan Nocardia di kultur?

<p>Ranting bercabang membentuk filamen tipis (A)</p> Signup and view all the answers

Apa penyebab utama dari infeksi VZV yang dikenal sebagai chickenpox?

<p>Infeksi akut (A)</p> Signup and view all the answers

Apa yang dapat terjadi akibat infeksi Nocardia?

<p>Pneumonia dengan nodul dan fistula kronis (B)</p> Signup and view all the answers

Bagaimana Cytomegalovirus (CMV) dapat menghindari sistem imun?

<p>Dengan menurunkan modulasi MHC kelas I dan II (C)</p> Signup and view all the answers

Apa metode pewarnaan yang digunakan untuk mengidentifikasi Nocardia?

<p>Pewarnaan acid-fast modifikasi (A)</p> Signup and view all the answers

Apa yang menjadi ciri khas dari Neisseria spp. yang signifikan secara klinis?

<p>Berbentuk diplokokus gram negatif (B)</p> Signup and view all the answers

Pada siapa saja infeksi herpes simplex dapat menyebabkan infeksi serius?

<p>Neonatus dan individu dengan gangguan imunitas (D)</p> Signup and view all the answers

Apa yang menyebabkan lesi pada kulit akibat Varicella-Zoster Virus (VZV)?

<p>Reaktivasi virus yang laten (A)</p> Signup and view all the answers

Manakah dari berikut ini yang merupakan faktor virulensi dari Bordetella pertussis?

<p>Toksoin pertusis (A)</p> Signup and view all the answers

Apa yang terjadi pada sel yang terinfeksi oleh Cytomegalovirus (CMV)?

<p>Menjadi sel yang berukuran besar dan disebut owl’s eye (C)</p> Signup and view all the answers

Apa yang terjadi akibat dari infeksi oleh Pseudomonas aeruginosa?

<p>Infeksi kulit opportunistik (D)</p> Signup and view all the answers

Melalui cara apa saja Cytomegalovirus (CMV) dapat ditransmisikan?

<p>Transmisi lewat transplacental, perinatal, dan iatrogenik (D)</p> Signup and view all the answers

Apa yang meningkatkan kemampuan Neisseria spp. untuk menempel pada sel epitelial?

<p>Pili panjang (D)</p> Signup and view all the answers

Apa yang diproduksi oleh sel Th1 untuk mengaktifkan makrofag?

<p>IFN-γ (B)</p> Signup and view all the answers

Apa yang terjadi pada makrofag yang diaktifkan oleh IFN-γ?

<p>Berdiferensiasi menjadi histiosit epiteloid (B)</p> Signup and view all the answers

Apa yang menunjukkan nekrosis kaseosa dalam infeksi tuberkulosis?

<p>Granuloma (D)</p> Signup and view all the answers

Apa kompleks Ghon dalam konteks tuberkulosis?

<p>Lesi parenkimal paru bersama keterlibatan nodal (D)</p> Signup and view all the answers

Manakah yang bukan merupakan metode deteksi tuberkulosis?

<p>Analisis darah lengkap (D)</p> Signup and view all the answers

Apa manifestasi klinis dari infeksi Mycobacterium Non Tuberkulosis?

<p>Limfadenitis (D)</p> Signup and view all the answers

Faktor predisposisi mana yang berkaitan dengan infeksi Mycobacterium?

<p>HIV (A)</p> Signup and view all the answers

Apa peran TNF dalam patogenesis tuberkulosis?

<p>Mepercepat reaktivasi tuberculosis (B)</p> Signup and view all the answers

Apa penyebab utama dari leprosy (Morbus Hansen)?

<p>M. leprae (D)</p> Signup and view all the answers

Lesi kulit mana yang biasanya terlihat pada lepromatous leprosy?

<p>Lesi hipoestetik (A)</p> Signup and view all the answers

Apa karakteristik patogenesis dari sifilis?

<p>Endarteritis proliferatif (C)</p> Signup and view all the answers

Pengobatan apa yang digunakan untuk leprosy?

<p>MDT (D)</p> Signup and view all the answers

Apa ciri khas infeksi MAC pada pasien HIV?

<p>Basil tahan asam di dalam makrofag (A)</p> Signup and view all the answers

Pada temperature berapa M. leprae berkembang biak dengan baik?

<p>32-34 derajat Celsius (D)</p> Signup and view all the answers

Apa yang tidak menjadi tujuan Nontreponemal tests pada pemeriksaan sifilis?

<p>Mengidentifikasi kondisi autoimun (D)</p> Signup and view all the answers

Apa yang biasanya terdapat dalam lesi lepromatosa?

<p>Agregat besar makrofag kaya lipid (B)</p> Signup and view all the answers

Flashcards

Pola Penyakit Infeksi di Seluruh Dunia

Penyakit infeksi merupakan masalah kesehatan utama di seluruh dunia. Pola penyakit infeksi berbeda di negara berpendapatan tinggi dan rendah. Di negara berpendapatan tinggi, kematian terutama terjadi pada pasien imunokompromais, sementara di negara berpendapatan rendah, pelayanan dan akses kesehatan yang inadekuat serta malnutrisi memperparah luaran penyakit.

Bagaimana Mikroorganisme Menyebabkan Penyakit?

Mikroorganisme dapat menyebabkan penyakit melalui kontak atau port de entry, melawan imun host, mengeluarkan toksin, atau merangsang respons imun host yang merusak jaringan.

Pertahanan Kulit Terhadap Infeksi

Keratin pada epidermis yang intak berfungsi sebagai barier mekanis dan memiliki pH rendah, memproduksi asam lemak dan defensin sebagai antimikroba, serta peptida yang toksik bagi bakteri.

Pertahanan Traktus Gastrointestinal Terhadap Infeksi

Beberapa mekanisme pertahanan lokal di saluran cerna meliputi asam lambung, lapisan mukosa usus, enzim pankreas, empedu, defensin, antibodi IgA, peristalsis, dan flora normal.

Signup and view all the flashcards

Patogenesis Penyakit Infeksi di Saluran Cerna

Beberapa patogen menginfeksi saluran cerna dengan cara memproduksi toksin (Staphylococcus aureus), kolonisasi dan produksi toksin (V. cholerae, enterotoxigenic Escherichia coli), atau adhesi dan invasi mukosa (Shigella spp., Salmonella enterica, Campylobacter jejuni, Entamoeba histolytica).

Signup and view all the flashcards

Mekanisme Pertahanan Traktus Respiratorius

Mucociliary blanket di hidung dan saluran napas atas memerangkap mikroorganisme, mentransportasikannya ke belakang tenggorok melalui ciliary action sehingga tertelan.

Signup and view all the flashcards

Patogenesis Infeksi di Traktus Respiratorius

Beberapa patogen menginfeksi saluran pernapasan melalui mengeluarkan toksin yang mengganggu aktivitas silier seperti Mycoplasma pneumoniae dan Bordetella pertussis.

Signup and view all the flashcards

Resisten dari fagositosis pada Mycobacterium tuberculosis

Kemampuan Mycobacterium tuberculosis untuk bertahan hidup di dalam sel fagosit, sehingga menghindar dari sistem kekebalan tubuh.

Signup and view all the flashcards

Defek Pertahanan Traktus Respiratorius

Sistem pertahanan tubuh di saluran pernapasan yang dapat terganggu oleh berbagai faktor, seperti influenza, merokok, dan fibrosis kistik. Hal ini dapat menyebabkan infeksi bakteri sekunder, dan pada kasus imunodefisiensi, infeksi jamur seperti Pneumocystis jirovecii dan Aspergillus spp.

Signup and view all the flashcards

Pertahanan Traktus Urogenital

Urin normal mengandung sedikit bakteri dengan virulensi rendah, mekanisme pertahanan utamanya adalah pengosongan rutin melalui mikturisi. Namun, obstruksi aliran urin atau refluks urin dapat meningkatkan risiko infeksi saluran kemih.

Signup and view all the flashcards

Transmisi Vertikal Mikrob

Transmisi dari ibu ke janin atau bayi baru lahir dapat terjadi melalui plasenta, selama persalinan pervaginam, atau melalui ASI.

Signup and view all the flashcards

Penyebaran Mikrob dalam Tubuh

Mikrob dapat menyebar melalui sistem limfatik, darah, atau saraf, setelah menginfeksi saluran pernapasan, pencernaan, atau kulit. Penyebaran ini dapat menyebabkan reaksi inflamasi sistemik.

Signup and view all the flashcards

Transmisi Mikrob Antarmanusia

Mikrob dapat menyebar dari manusia ke manusia melalui berbagai cara, termasuk melalui pernapasan, fekal-oral, seksual, dan kontak dengan saliva, darah, serta vektor seperti nyamuk.

Signup and view all the flashcards

Interaksi Host-Patogen

Interaksi antara host dan patogen menentukan hasil infeksi, yang dipengaruhi oleh virulensi patogen dan respons imun host. Sistem imun dapat mengeliminasi patogen, memperburuk infeksi, atau menyebabkan kerusakan jaringan.

Signup and view all the flashcards

Evas Immune

Strategi yang digunakan oleh patogen untuk menghindari sistem imun host, sehingga dapat bertahan hidup dan menyebabkan penyakit.

Signup and view all the flashcards

Apa itu Nocardia?

Nocardia adalah bakteri gram positif aerobik yang ditemukan di tanah dan dapat menyebabkan infeksi oportunistik pada individu dengan daya tahan tubuh yang lemah.

Signup and view all the flashcards

Bagaimana bentuk pertumbuhan Nocardia?

Nocardia tumbuh membentuk rantai bercabang dan dalam kultur membentuk filamen udara tipis yang menyerupai hifa.

Signup and view all the flashcards

Di mana infeksi Nocardia paling sering terjadi?

Nocardia paling sering menyebabkan infeksi saluran pernapasan pada pasien dengan sistem imun yang lemah, seperti akibat penggunaan steroid jangka panjang, HIV, atau diabetes.

Signup and view all the flashcards

Apa saja manifestasi klinis infeksi Nocardia?

Nocardia dapat menyebabkan infeksi kulit seperti selulitis, penyakit limfokutan, dan aktinomisetoma dengan pembentukan nodul yang berkembang menjadi fistula kronis yang mengeluarkan cairan.

Signup and view all the flashcards

Bagaimana bentuk Neisseria?

Neisseria adalah diplokokus gram negatif yang berbentuk seperti kacang kopi.

Signup and view all the flashcards

Bagaimana Neisseria tumbuh?

Neisseria adalah bakteri aerobik yang tumbuh dengan baik pada media yang diperkaya, seperti agar darah domba yang dilisiskan (agar cokelat).

Signup and view all the flashcards

Apa saja spesies Neisseria yang penting secara klinis?

Neisseria meningitidis dan Neisseria gonorrhoeae adalah dua spesies Neisseria yang paling signifikan secara klinis.

Signup and view all the flashcards

Di mana Neisseria menginfeksi?

Neisseria melekat dan menginvasi sel epitel non-silia pada tempat masuknya, seperti nasofaring, uretra, atau serviks.

Signup and view all the flashcards

Respons Th1 Pada TB

Respons imun yang dimediasi oleh sel T helper tipe 1 (Th1) yang mengaktifkan makrofag untuk melawan infeksi Mycobacterium tuberculosis (M.tb).

Signup and view all the flashcards

Mekanisme Bakterisidal Makrofag

Makrofag yang diaktifkan oleh sel Th1 menjadi bakterisidal, membunuh bakteri M.tb. dengan meningkatkan proses fagositosis, memproduksi senyawa reaktif seperti NO, dan memicu autophagy yang membantu dalam menghancurkan bakteri.

Signup and view all the flashcards

Peran Granuloma Pada TB

Pembentukan granuloma, struktur yang terbentuk dari makrofag yang teraktivasi dan sel kekebalan lainnya, sebagai respons terhadap infeksi M.tb. Granuloma berfungsi untuk mengurung bakteri dan mencegah penyebarannya.

Signup and view all the flashcards

Peran TNF-α Pada TB

Peran TNF-α sebagai mediator utama dalam proses inflamasi pada TB. TNF-α dapat menyebabkan aktivasi kembali infeksi TB yang telah tidak aktif.

Signup and view all the flashcards

Tuberkulosis Primer

Bentuk TB yang terjadi pada individu yang belum pernah terpapar M.tb. dan memiliki sistem imun yang sehat. Biasanya ditandai dengan pembentukan Ghon complex dan respon imun yang berhasil mengendalikan infeksi.

Signup and view all the flashcards

Tuberkulosis Sekunder

Bentuk TB yang terjadi pada individu yang sebelumnya pernah terpapar M.tb. dan telah memiliki respon imun terhadap bakteri ini. TB sekunder ditandai dengan peningkatan risiko penyakit yang lebih parah dan menyebar.

Signup and view all the flashcards

Infeksi Mycobacterium Avium Kompleks (MAC)

Kelompok gejala yang muncul akibat infeksi Mycobacterium avium kompleks (MAC) pada individu dengan sistem imun yang lemah. Manifestasi klinisnya meliputi penyakit paru kronik, limfadenitis, dan penyakit kulit.

Signup and view all the flashcards

Mycobacterium Non-Tuberculosis (MNT)

Kelompok bakteri yang dapat menyebabkan penyakit mirip TB.

Signup and view all the flashcards

Bagaimana LAT menghambat replikasi virus?

Lewat LAT akan membentuk heterokromatin serta sebagai prekursor membentuk microRNA (miRNA). Hal ini menyebabkan gen-gen litik virus terdiam dan tidak aktif.

Signup and view all the flashcards

Bagaimana HSV menghindar dari sistem imun?

HSV dapat menghindari pengenalan oleh sel imun dengan cara menghambat jalur pengenalan MHC kelas 1. Hal ini mencegah CTL mengenali virus dalam sel inang dan memberikan perlindungan dari respons imun.

Signup and view all the flashcards

Apa saja penyakit yang disebabkan oleh HSV?

HSV dapat menyebabkan lesi kulit dan kelamin, infeksi kebutaan kornea, dan encephalitis.

Signup and view all the flashcards

Apa saja penyakit yang disebabkan oleh VZV?

VZV dapat menyebabkan cacar air (chickenpox) pada infeksi akut dan herpes zoster (shingles) pada reaktivasi.

Signup and view all the flashcards

Bagaimana CMV ditularkan?

Transmisi CMV dapat terjadi melalui berbagai jalur, termasuk transplasental, neonatal, saliva, seksual, dan iatrogenik.

Signup and view all the flashcards

Apa ciri khas sel yang terinfeksi CMV?

Sel yang terinfeksi oleh CMV akan mengalami gigantism (baik ukuran sel dan inti sel), yang dikenal sebagai 'mata burung hantu' (owl’s eye).

Signup and view all the flashcards

Bagaimana CMV menghindar dari sistem imun?

CMV dapat menghindari sistem imun dengan menurunkan regulasi molekul MHC kelas I dan II serta memproduksi reseptor TNF yang homolog seperti IL-10.

Signup and view all the flashcards

Apa dampak infeksi CMV?

CMV menyebabkan berbagai penyakit tergantung usia dan status imun. Infeksi CMV bisa bersifat asimptomatik atau mirip mononucleosis.

Signup and view all the flashcards

TNF inhibitor

Terapi dengan TNF inhibitor digunakan untuk mengobati penyakit seperti M.abscessus dan M.kansasii yang resistan terhadap terapi konvensional, serta pada pasien dengan kelainan genetik IL-12/IFN-y.

Signup and view all the flashcards

Ciri khas infeksi MAC pada pasien HIV

Infeksi Mycobacterium avium complex (MAC) pada pasien HIV seringkali ditandai dengan keberadaan banyak basil tahan asam di dalam makrofag.

Signup and view all the flashcards

Leprosy

Leprosy, atau Morbus Hansen, adalah infeksi kronis yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae. Infeksi ini menyerang kulit dan saraf perifer.

Signup and view all the flashcards

Terapi Leprosy

Multi Drug Therapy (MDT) adalah terapi utama untuk mengobati Leprosy.

Signup and view all the flashcards

Perbedaan Leprosy tuberculoid dan lepromatosa

Leprosy tipe tuberculoid ditandai dengan granulomas yang terlihat di bawah mikroskop, sementara lepromatosa ditandai dengan agregat makrofag yang berisi banyak basil tahan asam.

Signup and view all the flashcards

Patogenesis Sifilis

Sifilis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Treponema pallidum. Pada semua tahap sifilis terjadi endarteritis proliferatif yang mempengaruhi pembuluh darah kecil.

Signup and view all the flashcards

Tes nontreponemal untuk sifilis

Tes nontreponemal (RPR dan VDRL) untuk diagnosis sifilis mengukur antibodi terhadap antigen cardiolipin kolesterol-lesitin yang ditemukan pada jaringan inang dan T. pallidum.

Signup and view all the flashcards

Tes treponemal untuk sifilis

Tes treponemal (FTA-ABS dan T. pallidum) untuk diagnosis sifilis mengukur antibodi terhadap Treponema pallidum.

Signup and view all the flashcards

Study Notes

Infeksi Menular

  • Penyakit menular merupakan masalah kesehatan utama di seluruh dunia.
  • Pola penyakit infeksi bervariasi di negara berpendapatan tinggi dan rendah.
  • Di negara berpendapatan tinggi, kematian terutama terjadi pada pasien dengan imunokompromais, dengan influenza dan pneumonia sebagai penyebab kematian teratas.
  • Di negara berpendapatan rendah, pelayanan kesehatan dan akses yang tidak memadai, serta malnutrisi dapat memperburuk hasil penyakit.

Prinsip Umum Patogenesis Penyakit Akibat Mikroba

  • Faktor utama penyebab penyakit menular di seluruh dunia.
  • Pola penyakit infeksi terbagi atas dua kategori: negara berpendapatan tinggi dan rendah.
  • Di negara berpendapatan tinggi, faktor kematian utama pada pasien imunokompromais didominasi oleh penyakit influenza dan pneumonia.
  • Di negara berpendapatan rendah, kurangnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan, serta malnutrisi menjadi faktor yang memperburuk hasil penyakit menular.

Bagaimana Mikroorganisme Menyebabkan Penyakit

  • Mikroorganisme menyerang melalui pintu masuk ke tubuh.
  • Mikroorganisme menyebabkan kerusakan jaringan dengan menghasilkan toksin yang mematikan sel, mendegradasi komponen jaringan, dan merusak pembuluh darah.
  • Reaksi imun dari inang yang terjadi dapat menyebabkan kerusakan jaringan tambahan.

Jalur Infeksi Mikroba

  • Infeksi mikroba dapat menembus sistem pertahanan tubuh melalui berbagai jalur.
  • Saluran kulit adalah pertahanan pertama terhadap penetrasi mikroorganisme.
  • Kerusakan integritas kulit memungkinkan masuknya mikroorganisme patogen.
  • Gigitan serangga, tusukan jarum atau luka merupakan jalur umum mikroorganisme untuk menyerang kulit.

Pertahanan Kulit

  • Keratin pada epidermis yang utuh berperan sebagai barier mekanis terhadap penetrasi mikroorganisme.
  • pH rendah, produksi asam lemak dan defensin merupakan mekanisme antimikroba tambahan pada kulit.
  • Peptida toksik bagi bakteri merupakan pertahanan tambahan pada kulit.

Patogenesis Infeksi pada Traktus Gastrointestinal

  • Pertahanan traktus gastrointestinal meliputi asam lambung, lapisan mukosa usus, enzim pankreas dan empedu.
  • Antibodi IgA, peristalsis, serta flora normal juga ikut berperan.
  • Mikroorganisme yang menginfeksi traktus tersebut dapat menghasilkan toksin yang menyebabkan penyakit.
  • Beberapa contohnya: S. aureus, V. cholerae, enterotoxigenic E. coli, Shigella spp., Salmonella enterica, Campylobacter jejuni, dan Entamoeba histolytica.

Patogenesis Infeksi pada Traktus Respiratorius

  • Pertahanan pada traktus respiratorius melibatkan lapisan mucociliary blanket di hidung dan saluran napas atas untuk memerangkap mikroorganisme.
  • Mekanisme pertahanan melibatkan transpor mikroorganisme ke belakang tenggorok melalui gerakan silia untuk ditelan.
  • Beberapa contoh patogen dalam menginfeksi traktus respiratorius yang mengganggu aktivasi silia di antaranya Mycoplasma pneumoniae dan Bordetella pertussis .
  • Contoh lain dari patogen yang resisten terhadap fagositosis adalah Mycobacterium TB.
  • Gangguan pertahanan pada traktus respiratorius dapat terjadi akibat defisiensi imun, penggunaan antibiotik spektrum luas, serta penyakit paru kronis seperti influenza, ventilasi mekanik, merokok, fibrosis kistik, dan infeksi jamur (Pneumocystis jirovecii pada pasien AIDS, dan Aspergillus spp. pada pasien neutropenia).

Patogenesis Infeksi pada Traktus Urogenital

  • Urin normal mengandung sedikit bakteri dengan virulensi rendah.
  • Mekanisme utama pertahanan adalah pengosongan rutin melalui mikturisi.
  • Obstruksi pada aliran urin, atau refluks urin dapat meningkatkan risiko infeksi saluran kemih.
  • Pada wanita, organ genital vagina diproteksi oleh lactobacilli yang menghasilkan asam laktat, yang akan menurunkan pH vagina dan menekan pertumbuhan patogen.
  • Ketidakseimbangan flora normal dapat menyebabkan pertumbuhan jamur (vaginal candidiasis).

Transmisi Vertikal

  • Transmisi dari ibu ke janin atau bayi baru lahir dapat melalui jalur plasenta-janin, selama proses persalinan pervaginam (gonococcal dan chlamydial conjunctivitis), atau melalui ASI (CMV, HIV, HBV).

Penyebaran dan Diseminasi Mikroba di dalam Tubuh

  • Mikroba dapat terlokalisasi atau menyebar melalui sistem limfatik, darah, atau saraf.
  • Proses dimulai dengan penetrasi barier mukosa atau epitel.
  • Dapat menyebabkan reaksi inflamasi sistemik (SIRS) atau sepsis.

Transmisi Mikrob Antarmanusia

  • Transmisi paling umum melalui rute respirasi, fekal-oral, atau seksual.
  • Rute transmisi tambahan meliputi saliva, darah dihisap vektor arthropoda (nyamuk, kutu, tungau), infeksi zoonosis (transmisi antar binatang-manusia), kontak langsung, konsumsi, atau vektor invertebrata.

Interaksi Inang-Patogen

  • Luaran infeksi ditentukan oleh virulensi mikrob dan respons imun inang.
  • Respon imun meliputi eliminasi, eksaserbasi, atau kerusakan jaringan.
  • Strategi patogen untuk menghindari sistem imun.

Efek Kerusakan pada Imunitas Host

  • Kerusakan jaringan dapat terjadi sebagai respon imun atas mikrob, meliputi reaksi inflamasi granulomatosa.
  • Respons sel T inang dan sel NK yang bertugas membunuh sel.
  • Cross-reaksi antibodi dengan jaringan.
  • Deposisi kompleks imun.
  • Siklus inflamasi dan cedera epitel yang berulang.
  • Aktivasi onkogen, terutama dipicu oleh inflamasi kronis.

Infeksi pada Pasien Imunodefisiensi

  • Defek pada imunitas bawaan dan adaptif dapat membuat pasien rentan terhadap infeksi oportunistik.
  • Penyebab umum imunodefisiensi meliputi defisiensi primer (bawaan) dan sekunder (didapat).

Imunodeficiensi Primer

  • Defisiensi antibodi, yang dapat menyebabkan kerentanan terhadap infeksi bakteri ekstraseluler dan beberapa virus.
  • Defek pada sistem komplemen yang menyebabkan kerentanan terhadap bakteri berkapsul dan terkait infeksi Neisseria spp.
  • Kelainan fungsi neutrofil, yang dapat menyebabkan kerentanan terhadap infeksi S. aureus, beberapa bakteri gram negatif, dan jamur.
  • Kelainan pada jalur pensinyalan TLR, yang menyebabkan predisposisi terhadap infeksi bakteri piogenik dan gangguan respon TLR3 yang terkait dengan ensefalitis.
  • HSV pada anak-anak yang dapat menyebabkan kerentanan terhadap patogen intraseluler, terutama virus, dan beberapa parasit.

Imunodeficiensi Sekunder

  • HIV/AIDS.
  • Proliferasi sel yang menekan fungsi sumsum tulang (seperti leukemia).
  • Obat imunosupresif (untuk pasien dengan penyakit autoimun, penerima transplantasi organ, pasien kanker)
  • Penurunan fungsi imun yang berkaitan dengan usia.
  • Penyakit non-imun (fibrosis kistik, penyakit sel sabit).
  • Malnutrisi.

Kerusakan Host oleh Mikrob

  • Kerusakan jaringan dapat terjadi melalui kontak langsung dengan sel inang,
  • Mikroorganisme menghasilkan toksin jarak jauh,
  • Enzim yang mendegradasi berbagai jaringan, atau merusak pembuluh darah dan menyebabkan nekrosis iskemia.
  • Menghasilkan respon imun host yang merusak.

Sistem Respon Inflamasi terhadap Infeksi

  • Berbagai respon inflamasi terhadap infeksi, yang bersifat supuratif/purulen, mononuklear/granulomatosa dan lainnya, yang berasosiasi dengan penyakit spesifik.
  • Tipe respon inflamasi yang terjadi dapat bervariasi berdasarkan penyebab infeksi.
  • Beberapa contoh penyakit yang memperlihatkan tipe-tipe respon inflamasi yang berbeda di antaranya: pneumonia (S. aureus), abses (Staphylococcus spp), penyakit sifilis, kanker serviks (human papillomavirus), cacar air, cacar ular, Herpes, ganggren (Clostridium perfringens), Hepatitis (hepatitis B virus) dll.

Infeksi Virus Akut

  • Jenis virus yang menyebabkan infeksi akut meliputi: campak, gondongan, poliomielitis, virus West Nile, dan Covid-19.
  • Jenis virus yang menyebabkan demam berdarah meliputi: demam berdarah, virus Zika.

Campak

  • Campak adalah infeksi virus akut yang berpengaruh luas pada multipel organ, beragam severitas klinisnya dari ringan hingga berat.
  • Karakteristiknya meliputi: sel raksasa dan inklusi eosinofilik intranuklear.

Gondongan

  • Gondongan merupakan infeksi virus sistemik akut yang ditandai dengan nyeri dan pembengkakan kelenjar ludah.
  • Karakteristiknya meliputi: sel epitel dan produksi infeksi laten di neuron post-mitotic.

Poliomielitis

  • Poliomielitis adalah infeksi virus akut yang dapat menyebabkan kelumpuhan.
  • Karakteristiknya meliputi: Denervasi otot skelet sekunder terkait dengan infeksi poliovirus yang dapat menyebabkan kelumpuhan.

Virus West Nile

  • Virus West Nile menginfeksi secara sistemik dengan kondisi ringan hingga berat, dan dapat menyebabkan komplikasi neurologis jangka panjang.
  • Karakteristiknya meliputi: sel degeneratif dan nekrosis.

Demam Berdarah

  • Demam berdarah disebabkan oleh virus RNA yang menginfeksi sel-sel dendritik
  • Virus ini dapat disebarkan lewat darah menuju sistem limfatik hingga menembus BBB.
  • Kematian dapat terjadi sekitar 40% kasus.

Infeksi Laten

  • Infeksi laten adalah infeksi di mana genom virus tetap ada di dalam sel inang tetapi tidak melakukan replikasi virus.
  • Virus herpes sering menyebabkan infeksi laten pada manusia.

Herpes Simplex Virus

  • HSV tipe 1 dan 2 bereplikasi pada kulit dan membran mukosa, serta sebagai jalur masuknya ke tubuh.
  • Virus menyebar ke saraf sensorik, nucleocapsid virus akan di bawa melalui akson ke badan sel saraf, dan produksi infeksi laten.
  • Virus melakukan replikasi dan menghasilkan Latency-associated viral RNA (LAT) untuk melakukan apoptosis dan menghasilkan mikroRNA (miRNA) untuk membungkam gen litik virus.
  • HSV bisa mencegah pengenalan sel imun dengan menghambat jalur pengenalan MHC kelas 1, menghindari respon imun humoral, dan menghambat sistem komplemen.
  • Reaktivasi dapat terjadi akibat metilasi/fosforilasi yang berkaitan dengan jalur respon stres oleh sel saraf, menyebabkan lesi pada kulit dan kelamin, infeksi kornea, ensefalitis sporadis, pada neonatus dan individu dengan gangguan imunitas selular.

Varicella-Zoster Virus (VZV)

  • Infeksi akut VZV menyebabkan cacar air.
  • Reaktifasi VZV laten menyebabkan herpes zoster.
  • VZV masuk ke tubuh melalui membran mukosa, kulit, dan sistem saraf.
  • Infeksi didiagnosa melalui kultur virus, PCR, dan deteksi antigen.

Cytomegalovirus (CMV)

  • CMV menyebabkan berbagai penyakit pada berbagai usia dan status imun individu,
  • Biasanya menginfeksi monosit dan sel progenitor sumsum tulang.
  • Gejalanya asimtomatik, atau menyerupai mononukleosis.
  • Sel-sel yang terinfeksi sering memperlihatkan gigantisme (ukuran sel dan inti sel membesar) dengan penampilan "owl's eye" pada hasil pemeriksaan histologis.
  • Transmisi meliputi transplasenta (infeksi kongenital), perinatal (saat menyusui), saliva, saluran kelamin, dan iatrogenik (transplantasi organ, transfusi darah).
  • CMV menghindarkan sistem imun dengan menurunkan modulasi molekul MHC kelas I dan II, menghasilkan reseptor TNF yang homolog (seperti IL-10), mengatasi sel NK, dan mengatasi respon imun humoral.
  • Infeksi pada ibu hamil atau janin dapat menyebabkan beberapa penyakit, termasuk cytomegalic inclusion disease, erythroblastosis, dan gangguan pertumbuhan.
  • Infeksi pada orang dewasa yang imunokompeten sering asimtomatik, tapi dapat memperlihatkan gejala seperti demam, limfositosis, limfadenopati, dan hepatitis.
  • Pemeriksaan serologi digunakan untuk mendeteksi.

Epstein-Barr Virus (EBV)

  • EBV sering menyebabkan infeksi mononukleosis terkait dengan tumor jinak.
  • Gejala meliputi: demam, radang tenggorokan, limfadenopati, splenomegali, dan peningkatan limfosit atipikal pada darah tepi.
  • Infeksi berlangsung selama 4-6 minggu dan dapat menyebabkan kelelahan berkepanjangan, komplikasi, dan disfungsi hati.
  • Diagnosis menggunakan pemeriksaan darah tepi (limfositosis atipikal), tes antibodi heterofil (monospot test), dan peningkatan titer antibodi spesifik terhadap antigen EBV.
  • EBV berkontribusi dalam perkembangan kasus limfoma Burkitt akibat translokasi kromosom 8 ke 14 yang mengaktifkan onkogen MYC.

Infeksi Bakteri

  • Infeksi bakteri Gram positif meliputi stafilokokus, streptokokus, difteri, listeriosis, dan antraks.
  • Infeksi bakteri Gram negatif meliputi: neisseria, pertussis, pseudomonas, pes, chancroid, granuloma inguinale.
  • Infeksi M. tuberculosis (tuberkulosis) dan M. leprae (kusta) termasuk dalam infeksi mycobakterium.

Stafilokokus

  • Infeksi stafilokokus sering berupa pyogenik (pembentukan nanah),
  • Terdiri dari gugus atau kelompok dan berupa kokus gram positif.
  • Berbagai komplikasi, diantaranya pneumonia, abses, osteomyelitis, keracunan makanan, endocarditis.

Streptokokus dan Enterokokus

  • Infeksi streptokokus dan enterococcus sering berupa suppuratif, dengan berbagai komplikasi post-infeksi seperti demam rematik, glomerulonefritis pascastreptokokus, dan eritema nodosum.
  • Streptokokus dan enterococcus merupakan kokus gram positif yang tumbuh secara berpasangan atau berantai.

Difteri

  • Difteri disebabkan oleh Corynebacterium diphtheriae, berupa batang gram positif.
  • Penyebaran melalui droplet atau sekret kulit dan menyebabkan infeksi pada faring, kadang hidung atau laring.
  • Pembentukan toksin A-B yang menghambat sintesis protein sel inang.
  • Penyakit ini dapat berkembang bila tidak ditangani dengan segera dan bisa menyebabkan nekrosis jaringan pada organ-organ lain, seperti jantung, dan saraf.

Listeriosis

  • Listeriosis disebabkan oleh Listeria monocytogenes, spesies basil gram positif.
  • Infeksi melalui makanan yang terkontaminasi.
  • Dapat menyebabkan amnionitis, keguguran, kematian bayi baru lahir, dan sepsis pada neonatus dan imunokompromais.
  • Karakteristiknya meliputi: sel infiltrasi dan kegagalan untuk membunuh bakteri intraseluler.

Antraks

  • Antraks disebabkan oleh Bacillus anthracis, bakteri batang besar gram-positif yang memproduksi spora.
  • Infeksi dapat terjadi melalui konsumsi daging hewan terinfeksi, pernafasan, dan infeksi kulit.
  • Tiga bentuk klinis utama: kulit, inhalasi, dan gastrointestinal.

. Nocardial Infeksi

  • Disebabkan oleh spesies bakteri Nocardia, yang merupakan bakteri gram positif aerobik dan berantai bercabang.
  • Infeksi ini paling sering terjadi pada orang dengan sistem kekebalan yang lemah, seperti pengobatan steroid jangka panjang, HIV, atau diabetes.
  • Manifestasinya berupa selulitis, penyakit lymphocutaneous, actinomycetoma (dengan nodul yang berakhir membentuk fistula), dan respon suppuratif dengan liquefaction pusat dan granuloma yang mengelilinginya.

Infeksi Neisseria

  • Disebabkan oleh Neisseria meningitidis , bakteri diplkokus gram negatif yang menyebabkan meningitis (infeksi pada selaput otak).
  • Disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae , bakteri diplkokus gram negatif yang menyebabkan gonore (infeksi pada saluran kelamin).
  • Transmisi melalui saluran pernapasan dan saluran kelamin.

Infeksi Pertussis

  • Pertussis (batuk rejan): disebabkan oleh Bordetella pertussis , bakteri gram negatif cocci.
  • Penyebaran melalui droplet pernapasan.
  • Patogen dalam menginfeksi melibatkan produksi toksin yang menghambat kerja sel imun dan merusak/paralisis silia.

Infeksi Pseudomonas

  • Infeksi Pseudomonas aeruginosa , bakteri gram negatif aerobik yang merupakan patogen oportunis, terutama bagi pasien dengan fibrosis kistik, luka bakar berat, atau neutropenia.
  • Infeksi akut dapat menyebabkan pneumonia nekrotis di saluran pernapasan terminal, dengan nekrosis pada fokus dan perdarahan perifer.

Infeksi Pes

  • Disebabkan oleh Yersinia pestis , bakteri gram negatif fakultatif intraseluler.
  • Ditularkan oleh gigitan kutu pada hewan pengerat.
  • Ini bisa menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening (bubo), dan menyebar ke seluruh tubuh.

Chancroid

  • Disebabkan oleh Haemophilus ducreyi , bakteri coccobacillus.
  • Infeksi dimulai dengan ulkus, sering di daerah kelamin.
  • Infeksi melibatkan infiltrat neutrofil dan debris fibrin yang disertai peradangan.

Granuloma Inguinale

  • Disebabkan oleh Klebsiella granulomatis, bakteri coccobacilli.
  • Infeksi pada daerah kelamin, dengan karakteristik nodul yang muncul sebagai akibat peradangan kronis.

Infeksi Mycobacterium

  • Infeksi M. tuberculosis (tuberkulosis) dan M. leprae (kusta) melibatkan bakteri gram positif yang bersifat acid-fast .
  • M. tuberculosis menyebabkan penyakit menular paru yang serius, dengan penyebaran melalui droplet pernapasan.
  • M. leprae menyebabkan kusta, penyakit kronis yang terjadi pada kulit dan saraf perifer, dengan infiltrasi makrofag.

Infeksi Protozoa

  • Organisme eukariotik uniseluler. Diduga terjangkit melalui serangga atau rute fekal-oral.
  • Beberapa infeksi protozoa umum di antaranya malaria, babesiosis, leishmaniasis, tripanosomiasis Afrika, penyakit Chagas, dan toksoplasmosis.

Malaria

  • Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit Plasmodium.
  • Parasit ini hidup di dalam eritrosit dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles.
  • Infeksi dapat menyebabkan malaria serebral, hepatosplenomegali, dan kerusakan berbagai organ.
  • Diagnosis umumnya dilakukan dengan pemeriksaan apusan darah tepi yang diwarnai Giemsa, serta PCR.

Babesiosis

  • Babesiosis disebabkan oleh parasit Babesia.
  • Parasit ini menyerang eritrosit dan ditularkan melalui gigitan kutu.
  • Gejala awal berupa demam dan anemia hemolitik.
  • Diagnosis perlu didukung oleh pemeriksaan apusan darah tepi untuk melihat ciri khas lesi.

Leishmaniasis

  • Leishmaniasis disebabkan oleh parasit Leishmania.
  • Transmisi terjadi melalui gigitan lalat pasir.
  • Leishmaniasis dapat menyebabkan: kulit, mukosa, dan bentuk viseral.
  • Diagnosis dapat dilakukan dengan uji kultur, PCR, atau pemeriksaan histologi.

Tripanosomiasis Afrika

  • Tripanosomiasis Afrika disebabkan oleh parasit trypanosoma dan ditularkan melalui gigitan lalat tsetse.
  • Parasit ini berkembang biak di dalam darah dan otak, menyebabkan gejala seperti demam, limfadenopati, splenomegali, disfungsi otak, cachexia, dan kematian.
  • Diagnosis termasuk pemeriksaan apusan darah tepi dan penemuan trypomastigot, yang membedakan spesies terkait.

Penyakit Chagas

  • Penyakit Chagas disebabkan oleh parasit Trypanosoma cruzi.
  • Parasit masuk ke dalam tubuh melalui tinja serangga triatomine.
  • Menyebabkan berbagai organ kerusakan jaringan
  • Diagnosis dilakukan melalui apusan darah dan serologi

Toxoplasmosis

  • Toxoplasmosis disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii.
  • Manusia terinfeksi melalui konsumsi daging mentah dan terkontaminasi atau lewat kotoran kucing.
  • Parasit ini dapat menyebabkan reaksi inflamasi yang dapat menyebabkan gangguan pada bayi yang baru lahir atau pasien dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Infeksi Kapang

  • Infeksi kapang atau mikosis dapat diklasifikasikan berdasarkan tingkat keparahan, lokasi, dan jenis.
  • Tipe-tipe mikosis termasuk superficial, cutaneous, subcutaneous, endemic, dan oportunistik.
  • Beberapa contoh patogen menyebabkan infeksi kapang diantaranya Aspergillus, Candida, dan Cryptococcus.

Infeksi Protozoa

  • Infeksi protozoa disebabkan oleh berbagai spesies parasit protozoa
  • Disebabkan oleh hewan pengerat (khususnya tikus) dan lalat berukuran kecil.
  • Menyebabkan penyakit yang serius.

Cacing

  • Terdapat dua jenis utama cacing, yakni cacing yang hanya ada di usus dan cacing yang invasif.
  • Cacing Taenia solium, Taenia saginata, dan Diphyllobothrium latum berada di dalam usus dan cenderung tidak menginfeksi jaringan tubuh lainnya.
  • Sedangkan Trichinella spiralis menginfeksi otot, dan Echinococcus granulosus sering menginfeksi hati/paru-paru.
  • Strongyloides stercoralis dapat menyebabkan infeksi yang parah pada pasien yang imunosupresif (dengan infeksi yang meluas ke berbagai sistem organ).
  • Wuchereria bancrofti ditularkan oleh nyamuk dan bersarang di pembuluh limfatik, serta Onchocerca volvulus ditularkan oleh lalat blackfly dan menginfeksi kulit, menyebabkan penyakit onkocerciasis.

Teknik Khusus untuk Diagnosa Agen Infeksi

  • Standar emas meliputi identifikasi secara kultur, serologi dan molekuler.
  • Pemeriksaan langsung melalui pewarnaan hematoksilin-eosin dan untuk mencari bentuk inklusi sel (misal CMV dan HSV), perkumpulan / benjolan dengan pewarnaan khusus (misal pewarnaan biru untuk bakteri).
  • Pewarnaan khusus atau antibodi yang spesifik untuk mengidentifikasi patogen.
  • Teknik amplifikasi asam nukleat (PCR dan amplifikasi termediasi transkripsi) digunakan untuk deteksi cepat berbagai mikroba.
  • Kuantifikasi RNA virus (HIV, HBV, HCV) dapat digunakan untuk mengukur jumlah virus dalam sampel biologis.

Studying That Suits You

Use AI to generate personalized quizzes and flashcards to suit your learning preferences.

Quiz Team

Related Documents

INFECTIOUS DISEASE PDF

More Like This

Leukocyte Defense Mechanisms Quiz
5 questions
Mechanisms of Viral Infection
10 questions

Mechanisms of Viral Infection

SelfSufficientObsidian6209 avatar
SelfSufficientObsidian6209
Use Quizgecko on...
Browser
Browser