Gotong Royong: Harmoni dalam Keragaman

Prinsip Gotong Royong untuk Membangun Harmoni dalam Keragaman

Makna Umum Gotong Royong

• Gotong royong adalah identitas dan kekayaan budaya Indonesia.
• Pepatah "Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing" menggambarkan gotong royong, di mana pekerjaan berat terasa ringan jika dilakukan bersama-sama.
• Manusia sebagai makhluk sosial memerlukan bantuan orang lain sebagai fitrahnya.
• Gotong royong berasal dari bahasa Jawa, "gotong" (memikul/angkat) dan "royong" (bersama-sama), berarti mengangkat beban bersama agar ringan.
• Koentjaraningrat membagi gotong royong menjadi dua jenis: tolong-menolong (individual) dan kerja bakti (kepentingan umum).
• Koentjaraningrat membagi jenis gotong royong di masyarakat pedesaan menjadi empat: tolong-menolong dalam pertanian, sekitar rumah tangga, persiapan pesta/upacara, dan peristiwa kecelakaan/bencana/kematian.
• Gotong royong lahir dari kesadaran dan semangat mengerjakan sesuatu bersama-sama tanpa memikirkan keuntungan pribadi.
• Gotong royong dilandasi keikhlasan, kerelaan, kebersamaan, toleransi, dan kepercayaan.
• Nilai-nilai Pancasila (ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah, keadilan sosial) melekat dalam gotong royong sebagai landasan filsafat bangsa.
• Gotong royong dapat menjadi modal sosial (social capital) untuk mendukung kekuatan institusional di berbagai tingkatan.
• Nilai gotong royong adalah semangat yang dimanifestasikan dalam perilaku individu tanpa pamrih demi kepentingan bersama.
• Gotong royong adalah perilaku sosial dan tata nilai kehidupan yang sudah lama ada di desa-desa Indonesia.
• Bagi bangsa Indonesia, gotong royong adalah perilaku dan nilai-nilai moral yang menjadi pedoman hidup.

Makna Penting Gotong Royong

• Tradisi gotong royong yang sarat nilai luhur harus dilestarikan sebagai identitas budaya bangsa Indonesia.
• Gotong royong merekatkan solidaritas sosial, melahirkan sikap kebersamaan, menolong, dan menghargai perbedaan.
• Gotong royong mengurangi kesalahpahaman dan mencegah konflik.
• Melestarikan gotong royong penting di masyarakat majemuk karena meningkatkan kerja sama dan persatuan.
• Spirit gotong royong berkontribusi besar dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, seperti menyebarkan informasi kemerdekaan.
• Tokoh bangsa lintas agama dan etnis mempraktikkan gotong royong selama revolusi kemerdekaan di Yogyakarta.
• Semangat gotong royong mengesampingkan perbedaan terlihat di Yogyakarta, misalnya perjumpaan tokoh lintas agama.

Contoh Kegiatan Gotong Royong

• Indonesia dikenal karena masyarakatnya ramah, kekeluargaan, dan budaya gotong royong.
• Sartono Kartodirjo menyebut gotong royong sebagai budaya yang tumbuh dalam kehidupan sosial masyarakat Indonesia dan menjadi penanda identitas budaya bangsa.
• Budaya gotong royong memiliki bentuk dan istilah yang berbeda di berbagai daerah, contohnya "sambatan" di Jawa (meminta pertolongan masyarakat untuk membantu keluarga yang membutuhkan).
• Di Toraja, Sulawesi Selatan, ada "arisan tenaga" (kerja bakti bergilir menggarap sawah/ladang).
• Konsep gotong royong harus dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya membantu tetangga, mengatasi masalah lingkungan hidup, menyantuni orang miskin/yatim, membersihkan kelas.
• Gotong royong tidak hanya fisik, tetapi juga nonfisik seperti mencari solusi bersama, memberikan gagasan/ide, dan bantuan.

Perwujudan Gotong Royong dalam Ekonomi Pancasila

Sistem Ekonomi Pancasila

• Pancasila sebagai ideologi dan paradigma pembangunan menghendaki keterkaitan antara pembangunan politik dan ekonomi untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
• Pembangunan ekonomi diarahkan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur.
• Manusia atau rakyat merupakan subjek pembangunan.
• Sistem ekonomi adalah cara mengorganisasi kegiatan ekonomi dalam masyarakat, baik oleh negara maupun individu.
• Sistem ekonomi Pancasila didasari Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945, dengan gotong royong (koperasi) sebagai landasan perekonomian nasional.
• Prinsip gotong royong dipahami sebagai semangat tolong-menolong, kekeluargaan, kebermanfaatan bersama, dan solidaritas sosial.
• BUMN dan swasta harus berjiwa kooperasi atau gotong royong sesuai Pasal 33 ayat (1) UUD 1945.
• Hak milik perorangan diakui dalam sistem perekonomian gotong royong, tetapi penggunaannya dibatasi kepentingan bersama dan memiliki fungsi sosial.
• Peran gotong royong ditunjukkan melalui pemberdayaan partisipasi rakyat dalam politik anggaran.
• Contoh sifat gotong royong di masyarakat: keterbukaan kesempatan berusaha dan bekerja, akses permodalan, pemberdayaan pekerja, dan rasa kepemilikan dengan semangat kekeluargaan.
• Sifat gotong royong penting dalam pembangunan ekonomi untuk menghindari penguasaan ekonomi oleh pemilik modal sepihak.
• Unit usaha mikro harus dikembangkan dan dilindungi pemerintah.
• Sistem ekonomi Pancasila berwawasan sila-sila Pancasila (ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, keadilan sosial).
• Ciri-ciri sistem ekonomi Pancasila: digerakkan rangsangan ekonomi, sosial, dan moral; kehendak kuat mewujudkan kemerataan sosial-ekonomi; prioritas pengembangan ekonomi nasional; koperasi sebagai sokoguru; imbangan sentralisme dan desentralisme.
• Prinsip gotong royong (kooperasi) meletakkan perekonomian dalam kerangka keadilan dan kesejahteraan sosial.

Kesejahteraan yang Berkeadilan

• Cita-cita nasional adalah mewujudkan masyarakat adil dan makmur, dengan keadilan dikedepankan.
• Keadilan sosial adalah perwujudan konkret dari sila-sila Pancasila dalam pembangunan nasional.
• Ketidakadilan menjadi pemicu kecemburuan dan kesenjangan sosial.
• Pembangunan tata kesejahteraan harus merespons empat sasaran utama: perjuangkan politik anggaran yang berpihak pada kesejahteraan umum, melembagakan jiwa kooperatif, melembagakan sistem penguasaan negara atas kekayaan bersama dan cabang produksi strategis, dan memajukan kemandirian ekonomi melalui penguasaan dan pengembangan teknologi.
• Perwujudan keadilan harus disertai kasih sayang sehingga terdapat kepantasan.
• Upaya mewujudkan keadilan harus berjalan serempak dengan usaha meningkatkan kemakmuran.
• Masyarakat yang adil dan makmur adalah cita-cita bangsa.
• Sistem perekonomian harus mampu mewujudkan nilai tambah berkelanjutan.
• Diperlukan inovasi yang menyebar di berbagai sektor dan lapisan masyarakat untuk menarik sumber daya dan modal.

Berdikari dalam Perekonomian

• Berdikari dalam bidang ekonomi adalah bagian dari konsep Trisakti Presiden Sukarno.
• Perlu dikembangkan sikap dan perilaku mampu mencukupi kebutuhan sendiri.
• Ketergantungan pada utang luar negeri dapat membuat kebijakan ekonomi negara didikte oleh negara lain.
• Rakyat Indonesia memegang peranan penting untuk berperilaku dan berupaya memenuhi kebutuhan sendiri.
• Berdikari atau berdiri di atas kaki sendiri penting untuk diupayakan, misalnya menggunakan produksi dalam negeri.
• Dalam sistem ekonomi Pancasila terkandung nilai-nilai kemandirian dan kekeluargaan yang menjadi jati diri bangsa.
• Upaya lain mewujudkan kemandirian ialah dengan membentuk ulang koperasi sebagai wujud demokrasi ekonomi.
• Usaha koperasi harus dibekali pengembangan kewirausahaan dengan memanfaatkan teknologi berbasis potensi dan karakteristik usaha.
• Landasan moral Pancasila dan hukum diperlukan dalam koperasi.

Revitalisasi Kesejahteraan Rakyat

• Negara Indonesia adalah negara kesejahteraan yang diselenggarakan oleh pemerintahan demokratis.
• Pemerintah harus mengatur distribusi pembagian kekayaan negara secara adil dan merata.
• Pada negara kesejahteraan, etika politik warga negara bukan penghapusan hak perorangan, hak milik perorangan memiliki fungsi sosial dan negara bertanggung jawab atas kesejahteraan umum masyarakat.
• Negara kesejahteraan Indonesia merupakan pelaksanaan sistem demokrasi ekonomi berdasarkan Pasal 33 UUD NRI Tahun 1945.
• Revitalisasi kesejahteraan dilakukan dengan meletakkan paradigma ekonomi untuk kesejahteraan rakyat, bukan untuk ekonomi.
• Kebijakan ekonomi adalah untuk rakyat, bukan menjadikan rakyat sebagai objek ekonomi.
• Kebijakan perekonomian harus berlandaskan moral ketuhanan dan kemanusiaan.
• Negara hendak mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
• Dalam menghadapi tantangan, perkembangan ekonomi global diterima dengan prinsip kemakmuran rakyat yang menjadi tanggung jawab negara.
• Negara berperan mewujudkan hubungan yang adil di semua tingkatan sistem kemasyarakatan, mengembangkan struktur yang menyediakan kesetaraan kesempatan, memfasilitasi akses informasi yang diperlukan, dan mendukung partisipasi bermakna atas pengambilan keputusan untuk semua orang.
• Sistem ekonomi Pancasila menekankan usaha bersama berdasar asas kekeluargaan yang berorientasi kerakyatan berdasarkan prinsip moral ketuhanan menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
• Pilar untuk mewujudkannya adalah prinsip gotong royong.
• Gotong royong dalam sistem ekonomi Pancasila: koperasi, badan usaha melalui perusahaan memberikan alokasi saham, pemberian gaji, cabang produksi dikuasai negara, kekayaan dikuasai negara, pembentukan UMKM dengan perlindungan dan bantuan pemerintah, mengembangkan sektor ekonomi kreatif dan pariwisata, dan pemerataan jaminan sosial.
• Pemerintah menciptakan iklim usaha perekonomian yang mudah dan sehat melalui penerbitan regulasi yang simpel.
• Kemudahan akses mendapatkan modal bagi rakyat yang belum sejahtera agar dapat berwirausaha.