Etika Pengurusan Maklumat

Study Notes

Topik utama adalah etika pengurusan maklumat.
Materi membahas definisi etika, falsafah pengurusan maklumat, dan etika pengurusan maklumat menurut sarjana Islam (klasik dan kontemporari).
Terdapat latihan pengukuhan untuk mencari contoh kasus pelanggaran etika pengurusan maklumat.

Etika didefinisikan sebagai perbincangan mengenai perilaku baik dan buruk dalam tingkah laku manusia.
Etika berkaitan dengan akidah, syariat, dan akhlak.
Kebenarannya di luar jangkauan akal.

Al-Haq (Validity): Kesasihan informasi, menepati prinsip wahyu, dan dapat diaplikasikan.
Yuntafa'un bihi (Aplikabiliti): Informasi yang dapat digunakan dan bermanfaat dalam kehidupan.
Muktabar (Realibility): Ketepatan informasi. Menentukan nilai, prioritas, dan penguasaan ilmu.

Ibnu Khaldun: Penyebar maklumat harus memahami dan memvalidasi informasi sebelum menyebarkannya, memperhatikan audiens, dan menggunakan metode penyampaian yang sistematis. Maklumat dan ilmu perlu dihormati, dan penyampaian harus mudah dipahami.
Al-Ghazali: Penyebar informasi tidak boleh sombong, harus memprioritaskan informasi sesuai hirarki, dan memastikan informasi yang disampaikan adalah sahih. Pengakses informasi sebaiknya tidak merendahkan atau membandingkan sumber, menghindari pertanyaan remeh, dan tidak menilai sumber dengan cara-cara yang tidak relevan. Etika ini untuk keduanya.
Dr. Ahmad Syalaby: Penyebar informasi harus jujur, ikhlas, dan memperlakukan orang lain dengan baik dan ramah. Pengakses harus menghargai kredibilitas sumber dan tidak terlibat dalam persaingan yang tidak perlu.

Hubungan antara guru dan murid dalam menyampaikan dan menerima ilmu.
Konsep budaya ilmu yang dijalankan secara kontekstual.
Keduanya penting untuk memastikan konsep budaya ilmu terjalin secara kontekstual.

Siswa diminta mencari contoh kasus pelanggaran etika dalam pengurusan maklumat melalui video atau artikel berita.
Latihan meliputi identifikasi kesalahan dan dampaknya.