Ekskresi Obat: Ginjal dan Prosesnya

Choose a study mode

Play Quiz
Study Flashcards
Spaced Repetition
Chat to Lesson

Podcast

Play an AI-generated podcast conversation about this lesson
Download our mobile app to listen on the go
Get App

Questions and Answers

Molekul obat diekskresi dari tubuh hanya melalui biotransformasi menjadi senyawa inaktif.

False (B)

Obat yang larut dalam lemak harus melalui biotransformasi menjadi metabolit yang kurang polar sebelum diekskresi.

False (B)

Ekskresi ginjal hanya terjadi melalui filtrasi glomerulus.

False (B)

Ginjal adalah satu-satunya organ yang berperan dalam ekskresi obat.

<p>False (B)</p> Signup and view all the answers

Filtrasi glomerulus dipengaruhi oleh polaritas dan pH molekul obat.

<p>False (B)</p> Signup and view all the answers

Molekul obat yang terikat pada protein plasma lebih mudah melewati pori-pori kapsul glomerulus.

<p>False (B)</p> Signup and view all the answers

Laju Filtrasi Glomerulus (GFR) normalnya adalah 200 ml/menit.

<p>False (B)</p> Signup and view all the answers

Penurunan fungsi ginjal dapat meningkatkan ekskresi obat dan metabolitnya.

<p>False (B)</p> Signup and view all the answers

Membran glomerulus permeabel terhadap molekul dengan berat molekul di atas 50.000.

<p>False (B)</p> Signup and view all the answers

Semua obat yang bebas dalam darah akan diekskresikan melalui ultrafiltrat.

<p>True (A)</p> Signup and view all the answers

Sekresi aktif di tubulus proksimal melibatkan transfer pasif molekul obat dari kapiler peritubular ke dalam sel tubulus.

<p>False (B)</p> Signup and view all the answers

Molekul obat dengan berat molekul kecil lebih mudah diekskresikan melalui glomerulus dan arteriole eferen.

<p>False (B)</p> Signup and view all the answers

Spesifitas sistem transport pada sekresi aktif di tubulus proksimal sangat tinggi, sehingga tidak ada kompetisi antar obat.

<p>False (B)</p> Signup and view all the answers

Pada bayi, perkembangan sekresi tubular sudah optimal.

<p>False (B)</p> Signup and view all the answers

P-gp dan MRP hanya berperan dalam sekresi anion organik.

<p>False (B)</p> Signup and view all the answers

Probenesid diberikan bersama penisilin untuk mempercepat ekskresi penisilin.

<p>False (B)</p> Signup and view all the answers

Reabsorbsi pasif terjadi di sepanjang tubulus proksimal dan distal untuk semua bentuk obat.

<p>False (B)</p> Signup and view all the answers

Derajat ionisasi obat tidak mempengaruhi reabsorbsi.

<p>False (B)</p> Signup and view all the answers

Volume urin yang berkurang menyebabkan peningkatan konsentrasi obat dan metabolit.

<p>True (A)</p> Signup and view all the answers

Manipulasi pH urin bertujuan untuk meminimalkan jumlah obat yang berdifusi keluar lumen.

<p>True (A)</p> Signup and view all the answers

Ketika pH urin meningkat, ekskresi asam lemah meningkat.

<p>True (A)</p> Signup and view all the answers

Pada keracunan salisilat, pH urin diturunkan agar ekskresi salisilat meningkat.

<p>False (B)</p> Signup and view all the answers

Peningkatan aliran urin meningkatkan reabsorbsi obat.

<p>False (B)</p> Signup and view all the answers

Obat dan metabolit yang larut lemak tidak dapat direabsorbsi kembali ke dalam tubuh dari lumen usus.

<p>False (B)</p> Signup and view all the answers

Pada kasus keracunan merkuri, resin diberikan untuk meningkatkan reabsorbsi merkuri.

<p>False (B)</p> Signup and view all the answers

Siklus Enterohepatik memperpendek efek obat.

<p>False (B)</p> Signup and view all the answers

Ekskresi melalui paru terutama untuk eliminasi antibiotik.

<p>False (B)</p> Signup and view all the answers

ASI lebih asam daripada plasma, sehingga obat-obatan basa lebih banyak terdapat dalam ASI.

<p>True (A)</p> Signup and view all the answers

Kadar obat dalam saliva selalu lebih tinggi dibandingkan dalam plasma.

<p>False (B)</p> Signup and view all the answers

Waktu paruh obat adalah waktu yang dibutuhkan obat untuk mencapai konsentrasi efektif minimum.

<p>False (B)</p> Signup and view all the answers

Flashcards

Ekskresi Obat

Proses eliminasi molekul obat dari tubuh melalui biotransformasi atau ekskresi.

Ginjal

Organ utama untuk ekskresi obat dari tubuh. Menyaring obat dari darah.

Filtrasi Glomerulus

Proses penyaringan obat di glomerulus ginjal.

Sekresi Aktif di Tubulus Proksimal

Proses transpor aktif obat dari darah ke tubulus proksimal ginjal.

Signup and view all the flashcards

Reabsorbsi Pasif

Proses penyerapan kembali obat dari tubulus ginjal ke dalam darah.

Signup and view all the flashcards

Membran Glomerular Permeabel

Membran glomerular yang sangat mudah ditembus oleh molekul kecil.

Signup and view all the flashcards

Glomerular Filtration Rate (GFR)

Volume total filtrat yang dihasilkan oleh semua nefron ginjal per unit waktu.

Signup and view all the flashcards

P-gp dan MRP

Transporter membran yang berperan dalam sekresi obat di tubulus proksimal.

Signup and view all the flashcards

Waktu Paruh (t1/2)

Waktu yang dibutuhkan untuk kadar obat dalam plasma menurun menjadi separuhnya.

Signup and view all the flashcards

Manipulasi pH Urine

Mempercepat ekskresi ginjal dengan mengubah pH urine.

Signup and view all the flashcards

Ekskresi Obat melalui Empedu

Ekskresi obat melalui empedu, melibatkan transporter membran.

Signup and view all the flashcards

Ekskresi melalui Paru

Proses eliminasi gas anestetik umum melalui paru-paru.

Signup and view all the flashcards

Ekskresi Obat dalam Saliva

Kondisi saat kadar obat dalam saliva sama dengan kadar dalam plasma.

Signup and view all the flashcards

Kondisi yang Menurunkan t1/2

Kondisi meningkatnya aliran darah di ginjal atau hati.

Signup and view all the flashcards

Kondisi yang Meningkatkan t1/2

Berkurangnya kemampuan ginjal mengekstraksi obat dari plasma.

Signup and view all the flashcards

Waktu Paruh

Volume obat terlarut yang dihasilkan setiap menit oleh tubuh.

Signup and view all the flashcards

Ekskresi Obat

Molekul obat di eliminasi dari tubuh baik melalui biotransformasi atau melalui ekskresi dari tubuh

Signup and view all the flashcards

Filtrasi Glomerulus

Proses dimana molekul obat memasuki ginjal melalui arteriole renal dan masuk ke kapiler glomerular.

Signup and view all the flashcards

Sekresi Aktif di Tubulus

Setelah filtrasi, Molekul obat yang tidak tersaring meninggalkan glomerulus melalui arteriole eferen dan menuju ke kapiler.

Signup and view all the flashcards

Reabsorbsi Pasif

Volume urin berkurang sekitar 100x lipat, sehingga terjadi penyesuaian konsentrasi obat / metabolit yang disaring.

Signup and view all the flashcards

Study Notes

Ekskresi Obat

  • Eliminasi molekul obat dari tubuh terjadi melalui biotransformasi menjadi senyawa inaktif (terutama di hati) atau ekskresi.
  • Obat yang larut dalam lemak harus melalui biotransformasi agar menjadi metabolit yang lebih polar sebelum dapat diekskresikan.
  • Beberapa obat bersifat polar sehingga dapat dieliminasi langsung, terutama melalui ekskresi sebagai obat utuh dalam urin.

Organ Utama Ekskresi

  • Ginjal adalah organ terpenting untuk ekskresi obat.
  • Selain ginjal, obat juga dapat diekskresikan melalui empedu, saluran gastrointestinal, paru-paru, keringat, air mata, dan ASI.
  • Obat diekskresikan ginjal dalam bentuk utuh maupun bentuk metabolitnya

Proses Ekskresi Obat di Ginjal

  • Proses ekskresi obat di ginjal melibatkan filtrasi glomerulus, reabsorbsi pasif, dan sekresi aktif di tubulus proksimal.

Filtrasi Glomerulus

  • Molekul obat memasuki ginjal melalui arteriol renal dan masuk ke kapiler glomerular.
  • Filtrasi dipengaruhi oleh GFR (Glomerular Filtration Rate) yang normalnya 125 ml/menit.
  • Jika molekul obat terikat pada protein, berat molekul meningkat sehingga menurunkan kemampuan melewati pori kapsul glomerular.
  • Filtrasi glomerulus tidak dipengaruhi oleh polaritas dan pH.
  • Air dan zat terlarut (tidak terikat protein) berukuran lebih kecil dari protein melewati dinding kapiler dan pori kapsul glomerular menuju tubulus ginjal.
  • GFR adalah total volume filtrat glomerular yang dihasilkan per unit waktu oleh semua nefron.
  • GFR orang sehat sekitar 120 ml/menit, setara dengan 10% dari total aliran darah ginjal.
  • Penurunan fungsi ginjal dapat menyebabkan akumulasi obat dan metabolitnya di tubuh.
  • Membran glomerular bersifat permeable terhadap molekul dengan berat molekul <30.000, sehingga senyawa seperti elektrolit, solut endogen, dan molekul obat terlarut dalam plasma dapat disaring.
  • Filtrasi menghasilkan ultrafiltrat, di mana semua obat bebas akan keluar dalam ultrafiltrat, sedangkan yang terikat protein akan tetap tinggal dalam darah.
  • Jumlah obat yang masuk ke dalam tubulus tergantung pada kecepatan filtrasi glomerulus dan kekuatan obat yang terikat plasma; hanya obat bebas yang dapat difiltrasi.

Sekresi Aktif di Tubulus Proksimal

  • Molekul obat yang tidak tersaring (dengan berat molekul besar) meninggalkan glomerulus melalui arteriol eferen.
  • Molekul obat yang tidak tersaring menuju kapiler di permukaan tubulus proksimal.
  • H+, K+, kreatinin, dan molekul obat berpindah dari kapiler peritubular dan disekresi ke sel tubulus menjadi filtrat.

Reabsorbsi Pasif

  • Reabsorbsi pasif terjadi di sepanjang tubulus proksimal dan distal.
  • Reabsorbsi terjadi hanya pada bentuk nonion obat yang larut dalam lemak yang dapat melewati membran sel.
  • Derajat ionisasi bergantung pada pKa dan pH obat atau metabolitnya serta menentukan jumlah obat yang tidak terionisasi yang dapat direabsorbsi.
  • Di tubulus ginjal, volume urin mengalami penyusutan hingga 100 kali lipat, sehingga terjadi penyesuaian konsentrasi obat/metabolit yang disaring meningkat.
  • Kenaikan ini menyebabkan terjadinya gradien konsentrasi yang dapat menyebabkan obat berdifusi keluar dari lumen tubular hingga mencapai perivascular, memungkinkan obat kembali ke sistemik.
  • Molekul obat yang diarahkan menuju tubulus distal meningkat konsentrasinya dan dapat keluar sampai ke perivascular,bersama air, gula dan asam amino
  • Molekul obat dalam bentuk tidak bermuatan listrik akan berdifusi keluar dari lumen tubular untuk kembali direabsorbsi ke sirkulasi sistemik.
  • Manipulasi pH urin dapat meningkatkan fraksi obat yang terionisasi, meminimalkan jumlah obat yang berdifusi keluar lumen dan meningkatkan ekskresi obat.

Manipulasi pH Urine

  • Pemanfaatan untuk mempercepat ekskresi ginjal pada kasus keracunan obat asam atau basa, misalnya alkalinisasi pada urine untuk keracunan salisilat.
  • Ketika pH urine ditingkatkan dari 6 menjadi 8, ekskresi salisilat dapat meningkat.
  • Peningkatan aliran urin menyebabkan penurunan reabsorbsi obat sehingga meningkatkan ekskresi obat, terlihat pada forced diuresis.
  • Ekskresi melalui ginjal akan berkurang apabila terjadi gangguan fungsi ginjal.

Ekskresi Obat melalui Empedu

  • Transporter membran P-gp dan MRP terdapat di membran kanalikulus sel hati dan mensekresi aktif obat-obat dan metabolit ke dalam empedu dengan selektivitas yang berbeda.
  • MRP berperan untuk anion organik dan konjugat (glukuronat dan konjugat lain).
  • P-gp berperan untuk kation organik, steroid, kolesterol, dan garam empedu.
  • P-gp dan MRP juga terdapat di membran sel usus, sehingga sekresi langsung obat dari darah ke lumen usus juga terjadi.
  • Obat dan metabolit yang larut lemak dapat direabsorbsi kembali ke dalam tubuh dari lumen usus.
  • Metabolit dalam bentuk glukuronat dapat dipecah dulu oleh enzim glukuronidase yang dihasilkan oleh flora usus menjadi bentuk obat awalnya (parent compound).
  • Pada kasus keracunan merkuri, dapat diberikan resin secara oral yang akan berikatan dengan dymethil merkuri dan dieksresikan melalui empedu, untuk mencegah reabsorbsi dan toksisitas.
  • Siklus enterohepatik dapat memperpanjang efek suatu obat, misalnya ezetimibe.

Ekskresi melalui Paru

  • Ekskresi melalui paru terutama untuk eliminasi gas anestetik umum.
  • Beberapa faktor yang mempengaruhi eliminasi gas anestetik:
    • Sifat fisikokimia zat
    • Pulmonary ventilation
    • Pulmonary blood flow
    • Kelarutan dalam jaringan dan darah.

Ekskresi Obat dalam ASI

  • Ekskresi obat dalam ASI jumlahnya sedikit.
  • Dapat menimbulkan efek samping pada bayi yang menyusu.
  • ASI lebih asam daripada plasma, sehingga lebih banyak obat basa yang terdapat dalam ASI.
  • Beberapa obat yang dapat menimbulkan efek yang tidak diinginkan pada bayi yang menyusui: salisilat (dosis tinggi), antikoagulan (phenindione), sulfonamid, alkaloid ergot, etanol, urea.

Ekskresi Obat dalam Saliva

  • Kadar obat dalam saliva sama dengan kadar obat dalam plasma, sehingga saliva dapat digunakan untuk mengukur kadar obat jika sulit memperoleh darah.

Waktu Paruh (T1/2)

  • Waktu paruh (t₁/₂) adalah rentang waktu di mana kadar obat dalam plasma menurun sampai separuhnya.
  • Waktu paruh (t₁/₂) merupakan parameter farmakokinetik.
  • t₁/₂ = (0.693 x Vd) / Cl, di mana Vd adalah volume distribusi dan Cl adalah clearance.
  • Waktu paruh (t₁/₂) digunakan untuk mengetahui durasi aksi setelah pemberian dosis tunggal.
  • Setelah pemberian dosis tunggal, panjangnya (t₁/₂) sama dengan panjangnya konsentrasi dalam plasma yang masih ada dalam effective range.
  • Waktu paruh (t₁/₂) digunakan untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan untuk mencapai steady state dan frekuensi pemberian obat.

Kondisi yang Menurunkan t₁/₂

  • Peningkatan aliran darah renal atau hepatik.
  • Penurunan ikatan dengan protein (protein binding).
  • Peningkatan metabolisme obat, misalnya interaksi obat yang meningkatkan metabolisme obat.

Kondisi yang Meningkatkan t₁/₂

  • Penurunan aliran darah renal atau hepatik, misalnya pasien syok kardiogenik, gagal jantung, atau perdarahan.
  • Berkurangnya kemampuan untuk mengekstraksi molekul obat dari plasma, misalnya gangguan ginjal.
  • Berkurangnya metabolisme obat, misalnya gangguan hepar atau interaksi obat yang menghambat metabolisme.

Pengaturan Dosis pada Pasien dengan Gangguan Ginjal

  • Perlu penyesuaian dosis obat.
  • Gangguan ginjal menyebabkan penurunan GFR, selanjutnya menurunkan ekskresi obat melalui ginjal, sehingga meningkatkan risiko overdose.
  • Akibatnya, dosis/frekuensi pemberian obat perlu diturunkan.
  • Jika pasien menjalani hemodialisis (HD), perlu diperhatikan apakah obat tercuci atau tidak; jika ya, maka perlu penambahan dosis obat.

Studying That Suits You

Use AI to generate personalized quizzes and flashcards to suit your learning preferences.

Quiz Team

Related Documents

More Like This

Drug excretion
20 questions

Drug excretion

SustainableSnake avatar
SustainableSnake
CT ADME - Excretion
20 questions

CT ADME - Excretion

StatelyFlugelhorn2985 avatar
StatelyFlugelhorn2985
Use Quizgecko on...
Browser
Browser