Balanced Approach in Child Rearing

Pemberian penilaian dan hadiah berpotensi menghambat kreativitas jika diberikan dengan cara yang tidak informatif atau terlalu terkait dengan insentif eksternal. Cara yang lebih baik adalah memberikan penilaian yang informatif dan hadiah yang tidak terlalu eksplisit dihubungkan dengan insentif eksternal.

Cara pemberian batasan tersebut. Jika batasan diberikan dengan cara yang simpatik dan tidak terkesan memberikan batasan, maka motivasi dan kreativitas siswa tidak akan terhambat.

Penilaian 'bagus' atau 'kurang bagus' kurang informatif dan cenderung hanya menilai hasil akhir. Sedangkan penilaian seperti 'rupanya kamu mengalami kesulitan dalam menggambar wajah, tetapi warna-warnanya terlihat bagus' lebih informatif karena menunjukkan aspek-aspek spesifik yang perlu diperbaiki atau dipertahankan. Penilaian yang lebih informatif lebih baik karena memberikan umpan balik yang konstruktif untuk perbaikan.

<p>Cara yang lebih baik adalah memberikan hadiah atau insentif setelah prestasi dicapai, tanpa menyatakan hubungan langsung sebelumnya. Misalnya dengan mengatakan 'Nanti malam kamu boleh memilih makan di restoran mana saja yang kamu suka, karena nilai rapormu bagus' setelah nilai bagus diperoleh, bukan menyatakan 'Jika kamu mendapat nilai A, kamu akan mendapat hadiah'.</p> Signup and view all the answers

<p>Tidak, pembatasan diri atau pengawasan diri yang berlebihan justru dapat menghambat kreativitas dan motivasi siswa. Teks menyatakan bahwa jika siswa merasa diawasi dan dibatasi secara berlebihan, maka motivasi dan kreativitas akan terhambat. Yang diperlukan adalah batasan atau panduan yang diberikan dengan cara yang halus dan simpatik sehingga siswa tidak merasa terbatasi.</p> Signup and view all the answers

<p>Harapan guru terhadap siswa, baik harapan positif maupun negatif, secara tidak sadar dikomunikasikan kepada siswa. Konsep diri dan harapan diri siswa kemudian terbentuk oleh perkataan guru. Siswa cenderung berperilaku sesuai dengan harapan guru terhadap mereka, sehingga harapan guru menjadi ramalan yang memenuhi diri sendiri (self-fulfilling prophecy).</p> Signup and view all the answers

<p>Pemberian otonomi kepada siswa untuk memilih kegiatan yang akan dilakukan mendukung motivasi intrinsik siswa. Motivasi intrinsik merupakan motivasi yang muncul dari dalam diri sendiri, bukan karena faktor eksternal. Ketika siswa diberi kebebasan memilih, mereka akan merasa lebih termotivasi secara intrinsik untuk melakukan kegiatan tersebut. Sebaliknya, pembatasan pilihan oleh guru cenderung menurunkan motivasi intrinsik dan kreativitas siswa.</p> Signup and view all the answers

<p>Dalam studi yang dijelaskan dalam teks, ditemukan bahwa sikap dan harapan guru terhadap siswa sering dipengaruhi oleh pengetahuan mereka tentang IQ siswa. Guru cenderung berharap banyak pada siswa dengan IQ tinggi, sebaliknya guru tidak mengharapkan prestasi tinggi dari siswa dengan IQ rendah. Hal ini dapat menjadi masalah karena harapan rendah guru terhadap siswa dapat menjadi self-fulfilling prophecy, di mana siswa cenderung berperilaku sesuai dengan harapan rendah tersebut.</p> Signup and view all the answers

<p>Dalam contoh yang diberikan dalam teks, penilaian yang lebih informatif seperti 'Lukisanmu bagus dalam hal penggunaan warna, tetapi masih perlu perbaikan dalam hal proporsi objek' lebih baik daripada hanya menyatakan 'bagus' atau 'kurang bagus'. Penilaian yang informatif memberikan umpan balik yang lebih jelas kepada siswa tentang kekuatan dan kelemahan mereka, sehingga mereka dapat belajar dan meningkatkan kinerja mereka di masa mendatang.</p> Signup and view all the answers

<p>Contoh dalam teks menunjukkan bahwa guru tersebut berhasil memperoleh hasil yang baik dari siswa karena memiliki harapan positif terhadap mereka, bukan karena skor IQ yang sebenarnya tidak diketahui. Hal ini menunjukkan pentingnya menghindari bias dan stereotip dalam mengajar, seperti memperlakukan siswa secara berbeda hanya berdasarkan skor IQ atau karakteristik lain. Guru harus memberikan harapan positif dan peluang yang sama kepada semua siswa tanpa membeda-bedakan, agar mereka dapat mengembangkan potensi mereka secara maksimal.</p> Signup and view all the answers