BAB IV: Bandar Udara & Jenisnya

BAB IV: Bandar Udara

• ICAO bertugas menciptakan standarisasi dan pengawasan navigasi penerbangan internasional serta standarisasi dan kualifikasi bandar udara komersial.
• Bandar udara harus memiliki landasan pacu (runway), menara pengontrol lalu lintas udara (air traffic control), dan gedung terminal (terminal building).
• Terdapat sekitar 40.000 bandar udara yang terdaftar di ICAO.

Jenis Bandar Udara

• Berdasarkan manfaatnya, terdapat enam jenis bandar udara:
  • Bandar udara khusus militer: Tertutup untuk penerbangan sipil dan kadang merupakan pangkalan rahasia, contohnya Pangkalan Udara Iswahyudi (Madiun) atau digunakan untuk kepentingan militer dan komersial seperti Bandar Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta.
  • Bandar udara pesawat ringan: Landasan dari tanah liat berumput atau batu karang, contohnya Pangkalan Udara Margahayu (Bandung).
  • Bandar udara di tepi perairan: Digunakan untuk pesawat yang bisa mendarat/lepas landas di air.
  • Bandar udara helikopter: Khusus untuk helikopter, contohnya Pangkalan Udara Atang Sanjaya (Bogor).
  • Bandar udara domestik: Digunakan untuk penerbangan domestik, contohnya Bandar Udara Padang Kemiling (Bengkulu).
  • Bandar udara domestik dan internasional: Untuk penerbangan domestik dan internasional, seperti Bandar Udara Ngurah Rai (Denpasar).

Landasan Pacu (Runway)

• Landasan pacu (runway) adalah lintasan untuk pesawat tinggal landas (take off) dan mendarat (landing).
• Landasan pacu memiliki ukuran panjang, lebar, dan ketebalan tertentu.
• Landasan pacu dilengkapi dengan rambu penerbangan sesuai standar teknis ICAO.
• Standar kualifikasi bandar udara ditentukan oleh:
  • Panjang landasan pacu.
  • Lebar landasan pacu.
  • Ketebalan landasan pacu.
  • Kelengkapan sarana dan prasarana.

Menara Pengawas Udara (Air Traffic Control)

• Menara pengawas lalu lintas udara (ATC) mengatur, memandu, dan mengawasi lalu lintas pesawat di wilayah udara dalam radius pengawasan.
• Petugas ATC berkomunikasi langsung dengan pilot pesawat.
• Komunikasi dapat dipantau oleh Flight Operation/Dispatch Office dan airlines terkait.
• Tujuan ATC adalah demi keselamatan penerbangan.
• ATC dilengkapi dengan sarana pendaratan otomatis seperti ILS (Instrument Landing System).

Gedung Terminal (Terminal Building)

• Gedung terminal adalah tempat penumpang memulai dan mengakhiri perjalanan udara.
• Fasilitas yang harus ada di gedung terminal bandar udara internasional:
  • Loket penerangan.
  • Terminal keberangkatan dan kedatangan.
  • Papan petunjuk/TV monitor informasi penerbangan.
  • Ruang tunggu penumpang dan ruang tunggu VIP.
  • Restoran, kios cendera mata, kantor pos, telepon/telegram, dan toilet umum.

Area Terminal

• Gedung terminal dibagi menjadi tiga area:
  • Public Area: Area yang bisa diakses masyarakat umum.
  • Restricted Public Area: Area yang bisa diakses umum secara terbatas.
  • Non-Public Area: Area yang tidak bisa diakses umum, kecuali penumpang yang akan boarding atau penumpang tiba yang akan mengambil bagasi dan menyelesaikan dokumen.

Terminal Keberangkatan

• Di terminal keberangkatan terdapat:
  • Counter airlines (check-in counter).
  • Counter imigrasi (untuk penerbangan internasional).
  • Counter pemeriksaan bagasi oleh Bea & Cukai (dengan sinar X untuk security check).

Terminal Kedatangan

• Di terminal kedatangan tersedia:
  • Counter imigrasi (untuk penumpang dari luar negeri).
  • Counter pemeriksaan bagasi oleh Bea & Cukai.
  • Baggage Claim Area (tempat pengambilan bagasi).

Instansi Bertugas di Bandar Udara

• Instansi yang bertugas:
  • Airport Authority: Mengawasi keamanan bandar udara secara umum.
  • Imigrasi: Mengawasi lalu lintas penumpang dari/ke luar negeri.
  • Bea dan Cukai: Mengawasi keluar masuk barang dari/ke luar negeri, penumpang harus mengisi CD (custom declaration form).
  • Karantina: Mengawasi kesehatan penumpang dari suatu negara.

Keamanan dan Pengamanan Bandar Udara (Airport Security)

• Fasilitas keamanan bandara digunakan untuk pemeriksaan penumpang dan barang bawaan (cabin, bagasi, cargo) tanpa membuka kemasan.
• Pemeriksaan fisik dilakukan jika ada indikasi barang berbahaya.
• Peralatan yang digunakan:
  • X-Ray: Mendeteksi barang berbahaya tanpa membuka kemasan. Peralatan X-Ray diklasifikasikan yaitu : X-Ray Cabin, X-Ray Baggage dan X-Ray Cargo.
  • Walk-Through Metal Detector: Mendeteksi barang bawaan metal.
  • Hand-Held Metal Detector: Mendeteksi letak barang bawaan metal.
  • CCTV (Closed Circuit Television): Memantau situasi di terminal.
  • Explosive Detection System: Mendeteksi bahan peledak.

Pelataran Parkir Pesawat Terbang

• Pelataran parkir pesawat (apron): Tempat parkir, mengisi bahan bakar, menurunkan/menaikkan penumpang.
• Pelataran pesawat ada di sisi udara (airport side) dan terhubung ke bangunan terminal serta jalan rayap (taxiway) menuju landasan pacu.

Bandar Udara Komersil

• Sesuai UU no 1 Tahun 2009, bandar udara adalah kawasan di daratan/perairan dengan batas tertentu untuk pesawat mendarat/lepas landas, menaikkan/menurunkan penumpang, bongkar muat barang, dan perpindahan antarmoda transportasi.
• Dilengkapi fasilitas keselamatan, keamanan, pokok, dan penunjang lainnya.
• Di Indonesia, bandara komersial dikelola oleh PT. Angkasa Pura 1 (wilayah timur) dan PT. Angkasa Pura 2 (wilayah barat).
• Bandara Hang Nadim Batam dikelola oleh Badan Pengusahaan (BP) Batam.
• Contoh bandara yang dikelola Angkasa Pura 1: Bandara Achmad Yani (Semarang).
• Contoh bandara yang dikelola Angkasa Pura 2: Bandara Soekarno-Hatta (Jakarta).

Pangkalan Udara

• Pangkalan Udara adalah sebutan untuk bandara yang dikelola TNI.
• Pangkalan udara digunakan untuk kegiatan lepas landas dan pendaratan pesawat udara guna keperluan pertahanan negara.

Fungsi Pangkalan Udara

• Melaksanakan pendidikan elektronika dasar Listrik, avionik elektronika, komunikasi navigasi, radar, avionik, separadas, dan kecabangan perwira.
• Kegiatan intelijen pengamanan, operasi udara, keamanan, dan pertahanan.
• Pembinaan kemampuan operasi udara dan potensi kedirgantaraan.

Daftar Pangkalan Udara di Indonesia (contoh)

• KOOPSAU I:
  • Tipe A: Lanud Halim Perdanakusuma (Jakarta), Lanud Atang Sendjaja (Bogor).
  • Tipe B: Lanud Sultan Iskandar Muda (Banda Aceh), Lanud Medan (Medan).
  • Tipe C: Lanud Maimun Saleh (Sabang), Lanud Tanjung Pinang (Tanjung Pinang).
  • Tipe D: Lanud Astra Kestra (Lampung), Lanud Sugiri Sukani (Cirebon).
• KOOPSAU II:
  • Tipe A: Lanud Hasanuddin (Makassar), Lanud Iswahyudi (Madiun).
  • Tipe B: Lanud Surabaya (Surabaya), Lanud Pattimura (Ambon).
  • Tipe C: Lanud Iskandar (Pangkalan Bun), Lanud Syamsuddin Noor (Banjarmasin).
  • Tipe D: Lanud Morotai (Halmahera Utara), Lanud Dumatubun (Tual).
• KODIKAU: Lanud Adi Sutjipto (Jogjakarta), Lanud Adisumarmo (Solo), Lanud Sulaiman (Bandung).

Perbedaan Bandar Udara dan Pangkalan Udara

• Bandar Udara Komersil:
  • Untuk transportasi udara.
  • Tujuannya adalah keuntungan, menyediakan fasilitas pelayanan cargo, dan akses terbuka untuk semua orang.
  • Biaya operasional dari anggaran internal.
  • Diawasi oleh kementrian transportasi.
• Pangkalan Udara (TNI AU):
  • Untuk pertahanan negara.
  • Tujuannya adalah keamanan wilayah NKRI, tidak menyediakan fasilitas pelayanan penumpang dan cargo, dan akses terbatas.
  • Biaya operasional dari bantuan negara.
  • Diawasi oleh kementrian pertahanan.
• Kebijakan Teknis:
  • Bandar udara dan pangkalan udara digunakan bersama.
  • Koordinasi sipil dan militer dilakukan berdasarkan keseimbangan kepentingan, penetapan batas lingkungan kerja, dan pelayanan keselamatan lalu lintas udara.

Bandar Udara Penghubung

• "Fortress hub" adalah bandar udara dimana satu maskapai penerbangan mendominasi dengan lebih dari 70% penerbangan masuk dan keluar.
• Contoh: US Airways menguasai sebagian besar lalu lintas di Bandar Udara Internasional Charlotte/Douglas pada tahun 2010.
• Oneworld: Bandar Udara Internasional Dallas-Fort Worth (American Airlines), Hong Kong International Airport (Cathay Pacific).
• SkyTeam: Bandar Udara Milan Malpensa (Alitalia), Bandar Udara Amsterdam Schiphol (KLM).
• Star Alliance: Bandar Udara Internasional Charlotte/Douglas (US Airways), Chicago O'Hare International Airport (United Airlines).

Kode dan Nama Bandara

• Tabel kode bandara (IATA) dan nama bandara tersedia. Contoh: Ambon (AMQ) - Pattimura, Jakarta (CGK) - Soekarno-Hatta.