quiz image

Attachment Theory

CleanlyAestheticism avatar
CleanlyAestheticism
·
·
Download

Start Quiz

Study Flashcards

20 Questions

Teori attachment menjelaskan tentang?

Pembentukan dan kualitas ikatan emosional antara anak dan orang tua

Apa yang dimaksud dengan internal working model?

Representasi mental tentang diri sendiri, orang lain, dan hubungan

Tipe attachment apa yang menunjukkan rasa aman, kepercayaan, dan kenyamanan di hadapan attachment figure?

Secure

Apa yang menyebabkan seseorang memiliki tipe attachment disorganized-disoriented?

Pengalaman traumatic

Apa yang dikarakteristik oleh rasa takut ditinggalkan, ketergantungan, dan perasaan yang sangat intens?

Anxious-Preoccupied

Apa yang menyebabkan seseorang memiliki kemampuan regulasi emosional yang seimbang?

Tipe attachment secure

Apa yang diinfluensi oleh pengalaman attachment awal?

Internal working model

Apa yang dikarakteristik oleh rasa takut penolakan, kecemasan, dan penghindaran intimasi?

Fearful-Avoidant

Apa yang dipengaruhi oleh tipe attachment?

Regulasi emosional

Siapa yang mengembangkan teori attachment?

John Bowlby dan Mary Ainsworth

Match the following attachment styles with their characteristic behaviors:

Anxious Attachment = Mengalami kesulitan dengan regulasi emosional dan kepercayaan diri Avoidant Attachment = Menghindari keintiman emosional dan memiliki kesulitan dengan ekspresi emosi Disorganized Attachment = Menunjukkan perilaku yang tidak konsisten dan memiliki kesulitan dengan kepercayaan All of the above = Semua attachment style di atas

Match the following attachment styles with their primary concerns:

Anxious Attachment = Takut ditinggalkan dan khawatir akan kehilangan Avoidant Attachment = Takut kehilangan kesendirian dan ketergantungan Disorganized Attachment = Takut akan trauma dan pengalaman negatif All of the above = Semua kekhawatiran di atas

Match the following attachment styles with their emotional regulation:

Anxious Attachment = Mengalami kesulitan dengan regulasi emosional dan memiliki perasaan yang intens Avoidant Attachment = Mengalami kesulitan dengan ekspresi emosi dan memiliki kesulitan dengan keintiman Disorganized Attachment = Mengalami kesulitan dengan regulasi emosional dan memiliki perasaan yang tidak stabil All of the above = Semua regulasi emosional di atas

Match the following attachment styles with their relationship patterns:

Anxious Attachment = Mengalami kesulitan dengan kepercayaan dan memiliki perilaku yang terlalu dependent Avoidant Attachment = Mengalami kesulitan dengan keintiman dan memiliki perilaku yang terlalu independent Disorganized Attachment = Mengalami kesulitan dengan kepercayaan dan memiliki perilaku yang tidak konsisten All of the above = Semua pola hubungan di atas

Match the following attachment styles with their self-perception:

Anxious Attachment = Memiliki self-perception yang negatif dan kurang percaya diri Avoidant Attachment = Memiliki self-perception yang positif dan independen Disorganized Attachment = Memiliki self-perception yang tidak stabil dan kurang percaya diri All of the above = Semua self-perception di atas

Match the following attachment styles with their emotional expression:

Anxious Attachment = Mengalami kesulitan dengan ekspresi emosi dan memiliki perasaan yang intens Avoidant Attachment = Mengalami kesulitan dengan ekspresi emosi dan memiliki perilaku yang terlalu independent Disorganized Attachment = Mengalami kesulitan dengan ekspresi emosi dan memiliki perasaan yang tidak stabil All of the above = Semua ekspresi emosi di atas

Match the following attachment styles with their trust issues:

Anxious Attachment = Mengalami kesulitan dengan kepercayaan dan memiliki rasa takut ditinggalkan Avoidant Attachment = Mengalami kesulitan dengan kepercayaan dan memiliki rasa takut kehilangan kesendirian Disorganized Attachment = Mengalami kesulitan dengan kepercayaan dan memiliki rasa takut akan trauma All of the above = Semua kepercayaan di atas

Match the following attachment styles with their intimacy issues:

Anxious Attachment = Mengalami kesulitan dengan keintiman dan memiliki perilaku yang terlalu dependent Avoidant Attachment = Mengalami kesulitan dengan keintiman dan memiliki perilaku yang terlalu independent Disorganized Attachment = Mengalami kesulitan dengan keintiman dan memiliki perilaku yang tidak konsisten All of the above = Semua keintiman di atas

Match the following attachment styles with their emotional dysregulation:

Anxious Attachment = Mengalami kesulitan dengan regulasi emosional dan memiliki perasaan yang intens Avoidant Attachment = Mengalami kesulitan dengan regulasi emosional dan memiliki perilaku yang terlalu independent Disorganized Attachment = Mengalami kesulitan dengan regulasi emosional dan memiliki perasaan yang tidak stabil All of the above = Semua regulasi emosional di atas

Match the following attachment styles with their relationship outcomes:

Anxious Attachment = Mengalami kesulitan dengan kepercayaan dan memiliki perilaku yang terlalu dependent Avoidant Attachment = Mengalami kesulitan dengan keintiman dan memiliki perilaku yang terlalu independent Disorganized Attachment = Mengalami kesulitan dengan kepercayaan dan memiliki perilaku yang tidak konsisten All of the above = Semua hasil hubungan di atas

Study Notes

Attachment Theory

Attachment theory, developed by John Bowlby and Mary Ainsworth, explains the formation and quality of emotional bonds between individuals, particularly between children and their caregivers.

Key Components

  • Attachment: A deep, enduring emotional bond between two individuals.
  • Internal Working Model: Mental representations of oneself, others, and relationships, shaped by early attachment experiences.
  • Attachment Figures: Caregivers who provide comfort, security, and protection.

Types of Attachment

  • Secure Attachment: Characterized by a sense of safety, trust, and comfort in the presence of the attachment figure.
  • Anxious-Ambivalent Attachment: Marked by anxiety, clinginess, and uncertainty in the presence of the attachment figure.
  • Avoidant Attachment: Characterized by independence, self-reliance, and emotional distance from the attachment figure.
  • Disorganized-Disoriented Attachment: A mix of anxious and avoidant behaviors, often resulting from traumatic experiences.

Attachment Styles in Adulthood

  • Secure: Healthy, intimate relationships, emotional regulation, and effective communication.
  • Anxious-Preoccupied: Fear of abandonment, clinginess, and intense emotional highs and lows.
  • Dismissive-Avoidant: Emotional distance, avoidance of intimacy, and focus on independence.
  • Fearful-Avoidant: Fear of rejection, anxiety, and avoidance of intimacy.

Influence on Development and Relationships

  • Early Attachment Experiences: Shape internal working models, influencing future relationships and emotional regulation.
  • Emotional Regulation: Secure attachment promotes healthy emotional regulation, while insecure attachment styles can lead to difficulties in managing emotions.
  • Social and Emotional Development: Attachment style influences social skills, empathy, and emotional intelligence.

Applications and Implications

  • Parenting: Understanding attachment theory can inform effective parenting strategies, promoting healthy attachment and emotional development.
  • Mental Health: Insecure attachment styles can contribute to mental health issues, such as anxiety and depression.
  • Therapy: Attachment-based interventions can help individuals develop more secure attachment styles and improve relationships.

Teori Apeksi

  • Teori apeksi dikembangkan oleh John Bowlby dan Mary Ainsworth untuk menjelaskan pembentukan dan kualitas ikatan emosional antara individu, terutama antara anak dan pengasuhnya.

Komponen Kunci

  • Apeksi: Ikatan emosional yang dalam dan langgeng antara dua individu.
  • Model Kerja Internal: Representasi mental tentang diri sendiri, orang lain, dan hubungan, yang dibentuk oleh pengalaman apeksi awal.
  • Figur Apeksi: Pengasuh yang menyediakan kenyamanan, keamanan, dan perlindungan.

Jenis Apeksi

  • Apeksi Aman: Ditandai dengan perasaan aman, kepercayaan, dan kenyamanan di hadapan figur apeksi.
  • Apeksi Cemas-Ambivalen: Ditandai dengan kecemasan, ketergantungan, dan ketidakpastian di hadapan figur apeksi.
  • Apeksi Menghindar: Ditandai dengan kemandirian, kemampuan diri, dan jarak emosional dari figur apeksi.
  • Apeksi Tak Terorganisir: Campuran dari perilaku cemas dan menghindar, seringkali hasil dari pengalaman traumatik.

Gaya Apeksi pada Masa Dewasa

  • Aman: Hubungan intim yang sehat, regulasi emosi, dan komunikasi efektif.
  • Cemas-Preokupasi: Ketakutan ditinggalkan, ketergantungan, dan emosi yang intens.
  • Menghindar-Penghindar: Jarak emosional, penghindaran intimasi, dan fokus pada kemandirian.
  • Takut-Menghindar: Ketakutan ditolak, kecemasan, dan penghindaran intimasi.

Pengaruh pada Perkembangan dan Hubungan

  • Pengalaman Apeksi Awal: Membentuk model kerja internal, mempengaruhi hubungan masa depan dan regulasi emosi.
  • Regulasi Emosi: Apeksi aman mempromosikan regulasi emosi yang sehat, sedangkan gaya apeksi tidak aman dapat menyebabkan kesulitan dalam mengatur emosi.
  • Perkembangan Sosial dan Emosional: Gaya apeksi mempengaruhi keterampilan sosial, empati, dan inteligensi emosional.

Aplikasi dan Implikasi

  • Orangtua: Memahami teori apeksi dapat membantu strategi orangtua yang efektif, mempromosikan apeksi yang sehat dan perkembangan emosional.
  • Kesehatan Mental: Gaya apeksi tidak aman dapat menyebabkan masalah kesehatan mental, seperti kecemasan dan depresi.
  • Terapi: Intervensi berbasis apeksi dapat membantu individu mengembangkan gaya apeksi yang lebih aman dan memperbaiki hubungan.

Teori Attachment

Ikhtisar

  • Teori attachment menjelaskan bahwa kualitas attachment antara bayi dan pengasuh utama mempengaruhi perkembangan gaya attachment di masa dewasa.

Gaya Attachment

  • Terdapat tiga gaya attachment utama: Anxious, Avoidant, dan Disorganized.

Anxious Attachment

  • Karakteristik:
    • Kecemasan dan ketidakamanan dalam hubungan
    • Takut ditolak dan ditinggalkan
    • Perilaku yang terlalu bergantung atau menggantungkan
    • Kesulitan dalam mempercayai orang lain
    • Kesulitan dalam mengatur emosi
    • Kesulitan dalam intimitas emosi
  • Individu dengan anxious attachment mungkin:
    • Terlalu sensitif terhadap perilaku pasangan
    • Mengalami emosi yang sangat tinggi dan rendah
    • Kesulitan dalam mengatur emosi dan self-soothing

Avoidant Attachment

  • Karakteristik:
    • Jarak emosi dan menghindari dalam hubungan
    • Kesulitan dalam intimitas emosi
    • Takut akan ketergantungan emosi atau keintiman
    • Tendensi untuk menekan emosi
    • Mungkin terlihat sebagai orang yang dingin atau jauh
  • Individu dengan avoidant attachment mungkin:
    • Kesulitan dalam mengungkapkan emosi
    • Struggle dalam membentuk dan mempertahankan hubungan yang dekat
    • Memprioritaskan kemandirian dan kesadaran diri

Disorganized Attachment

  • Karakteristik:
    • Perilaku yang tidak konsisten atau tidak dapat diprediksi dalam hubungan
    • Kesulitan dalam mengatur emosi
    • Mungkin menampilkan perilaku anxious atau avoidant
    • Riwayat trauma atau gangguan attachment
    • Mungkin kesulitan dalam kepercayaan dan intimitas
  • Individu dengan disorganized attachment mungkin:
    • Mengalami dysregulasi emosi dan perubahan mood yang tidak stabil
    • Struggle dalam membentuk dan mempertahankan hubungan
    • Kesulitan dalam kepercayaan dan intimitas emosi

Quiz ini membahas teori attachment yang dikembangkan oleh John Bowlby dan Mary Ainsworth, menjelaskan pembentukan dan kualitas ikatan emosional antara individu, terutama antara anak-anak dan pengasuh mereka.

Make Your Own Quizzes and Flashcards

Convert your notes into interactive study material.

Get started for free

More Quizzes Like This

Use Quizgecko on...
Browser
Browser