SEJARAH WAJIB Kelas XI Semester I PDF
Document Details
Bilal H.A
Tags
Summary
This document provides information about historical events including colonialism, imperialism, trade routes, and the Silk Road. It details important figures and geographical locations from this period.
Full Transcript
SEJARAH WAJIB Penjelajahan Samudera Membeli rempah-rempah Jalur Sutra adalah rute perdagangan yang dimulai pada masa pemerintahan Monopoli perdagangan Dinasti Han. Istilah Jalur Sutra atau Si...
SEJARAH WAJIB Penjelajahan Samudera Membeli rempah-rempah Jalur Sutra adalah rute perdagangan yang dimulai pada masa pemerintahan Monopoli perdagangan Dinasti Han. Istilah Jalur Sutra atau Silk rempah-rempah Road diperkenalkan oleh Ferdinand von Richthofen. Jalur Sutra adalah rute perdagangan darat yang menghubungkan kawasan Kolonialisme & Timur dan Barat. Imperialisme Perdagangan telah dikenal luas di Nusantara, sejalan dengan munculnya tradisi pelayaran yang dibawa oleh nenek moyang bangsa Indonesia. Barang-barang Pada abad ke-16, penemuan yang diperjualbelikan kompas, pemetaan, dan layar lateen mempermudah penjelajahan dengan melawan angin laut. Selain itu, pernyataan Kopernikus bahwa bumi bulat juga Nikolaus Kopernikus mendorong 1 penjelajahan Tembikar & Gerabah Nekara samudera. Gold (Kekayaan) bertujuan untuk mencari logam mulia, sumber daya alam, & rempah- rempah Glory (Kejayaan) bertujuan untuk menguasai suatu wilayah/negara baru Kejatuhan Konstantinopel terjadi pada 29 Mei 1453, setelah pengepungan selama 53 Gospel bertujuan hari yang dipimpin oleh Sultan Mehmed II untuk menyebarkan dari Kekaisaran Ottoman. agama katolik atau Ditambah lagi, pedagang akan nasrani mendapatkan pajak yang cukup tinggi, sehingga banyak pedagang tidak mau berdagang lagi di Konstantinopel. Maka, para pedagang mencari rute alternatif untuk mencari rempah-rempah Kolonialisme, atau colonia (latin) memiliki arti tanah permukiman atau jajahan. Ekspedisi pertama Kolonialisme adalah usaha untuk kali Bangsa Portugis memperluas, mengembangkan, & dilaksanakan oleh menguasai suatu daerah yang berada di Dom Henry pada luar lokasi/wilayah sang negara penjajah tahun 1415 ke Pelabuhan Ceuta Kolonialisme memiliki 2 bentuk, yaitu koloni (Maroko) di bagian eksploitasi & koloni penduduk Dom Henry Utara Afrika. Imperialisme, atau imperium (latin) PORTUGAL SPANYOL memiliki arti yakni kekuasaan tertinggi Imperialisme adalah usaha untuk mengambil alih kontrol/kendali suatu pemerintahan negara lain Ceuta Imperialisme memiliki 3 bentuk yakni imperialisme politik, ekonomi, & militer MAROKO Di lokasi tersebut, Henry memperoleh informasi mengenai daerah penghasil Merkantilisme adalah suatu paham yang rempah-rempah. menjelaskan bahwa kesejahteraan suatu negara ditentukan dari banyaknya kekayaan atau aset yang dimiliki suatu negara. Pada 1488 Bartlomeu Diaz melakukan Merkantilisme juga dapat diartikan perjalan menuju India dengan menyusuri apabila suatu negara kaya ditentukan pesisir barat benua Afrika sampai ke dari besarnya volume perdagangan global Tanjung Harapan (Afrika Selatan) suatu negara PETA RUTE BARTOLOMEUS DIAZ PETA RUTE CHRISTOPHER COLUMBUS Ekspedisi pertama dilakukan oleh Christopher Columbus pada 1492 untuk menemukan rute laut ke India, namun ia mendarat di Bahama, benua Amerika, setelah menempuh jalur Christopher Columbus barat. PETA RUTE VASCO DE GAMA Pada 1497 ekspedisi Portugis dilanjutkan oleh Vasco de Gama yang berhasil sampai ke India Kemudian, penjelajahan samudera ke arah barat dilanjutkan oleh Fernando de Magelhaens pada tahun 1519, mengikuti jejak Pada tahun 1500 Colombus. Ia ekspedisi dilanjutkan melintasi ujung oleh Pedro Alvares Amerika Selatan, namun berubah menyusuri haluan karena cuaca Samudera Pasifik, yang buruk dan tidak hingga ke Filipina. sengaja menemukan Saat di Filipina, ia wilayah Amerika Fernando de Magellan dibunuh oleh para Pedro Alvarez Cabral bagian selatan. penduduk lokal WILAYAH PENJELAJAHAN WILAYAH PENJELAJAHAN SPANYOL SPANYOL PORTUGIS EROPA ASIA AMTARA INDIA Kep. Bahama Tanj.Verde AFRIKA Calicut Filipina Maluku AMSEL AUSTRALIA Tanj.Harapan Perjanjian Tordesillas Perjanjian Saragosa Selat Magellan Rute Penjelajahan Spanyol Rute Penjelajahan Portugis Ekspedisi Spanyol memicu konflik dengan Portugis. Sebagai solusi untuk mengatur rute pelayaran di samudera, Spanyol dan Setelah berhasil menaklukkan Kesultanan Portugis mencapai kesepakatan yang Malaka pada tahun 1512, Alfonso de dikenal sebagai Perjanjian Tordesillas pada Albuquerque mengarahkan dua anak 7 Juni 1494 buahnya untuk melakukan ekspedisi lebih jauh ke timur menuju Ternate. Dalam perjanjian ini, disepakati bahwa rute perjalanan laut akan dibagi menjadi dua berdasarkan posisi garis meridian 1550 Km Tanjung Verde. Rute untuk Saat Elcano tiba di Ternate, ia berhadapan Spanyol akan menuju ke arah barat, dengan pasukan Portugis yang sudah lebih sementara rute untuk Portugis akan dulu berada di sana. Hal ini membuat mengarah ke timur dari Tanjung Verde. Portugis menganggap bahwa Spanyol telah melanggar Perjanjian Tordesillas. Pertemuan antara Portugis dan Spanyol di titik yang sama, meskipun melalui rute penjelajahan yang berbeda, membuka wawasan bagi bangsa Eropa bahwa bumi memang memiliki bentuk bulat. Alfonso de’Albuquerque Juan Sebastian El Cano Isi perjanjian ini membagi dunia di luar Eropa menjadi dua daerah kekuasaan Tiba di Malaka Seorang Penjelajah untuk Spanyol dan Portugis, dengan pada tahun 1511 & Spanyol, Tiba di penetapan garis Saragosa yang dibatasi berhasil Maluku pada tahun oleh meridian Jailolo di Irian (Papua) menaklukan 1521 dari Kesultanan Malaka Kepulauan Filipina SPANYOL SPANYOL Seseorang bernama Jan Huygen van Linschoten membuat catatan- PORTUGIS catatan perjalanan Portugis ke dalam suatu karya yang menjadi PORTUGIS inspirasi Belanda untuk mencari rempah-rempah Portugis, wilayahnya membentang dari Brasil ke arah timur hingga Kepulauan Maluku. Portugis akan menguasai seluruh benua dan lautan di Asia serta pulau-pulau yang telah mereka temukan. Dibanding dengan Bangsa Spanyol dan Wilayahnya meliputi Meksiko di sebelah Portugis, Belanda lebih mendukung untuk barat hingga Kepulauan Filipina. Spanyol penjelajahan ke arah timur dunia. Karena juga akan memperoleh wilayah di diberikannya biaya fasilitas bagi siapapun Samudera Pasifik. yang akan melakukan ekspedisi. Cornelis de Houtman merupakan penjelajah pertama Belanda Bangsa Eropa yang dikenal melakukan pertama untuk penjelajahan samudera adalah Belanda. sampai ke Penjelajahan yang dilakukan oleh Belanda Nusantara tergolong lebih belakangan dibandingkan dengan Portugis dan Spanyol, yang sudah memiliki wilayah koloni di dunia timur. Terinspirasi oleh kesuksesan yang diraih oleh Portugis dan Spanyol, Belanda pun mulai melakukan ekspedisi ke arah timur. SPANISH- HOLLAND Pasukan Cornelis de Houtman sampai di Banten SICILY Cornelis de Houtman membawa total 249 awak kapal untuk pergi ke Nusantara. Ia bersama awaknya pergi pada tahun 1595 dan berhasil mendarat di Banten. SPANYOL Houtman dan awaknya diterima baik oleh para penguasa lokal namun selalu menimbulkan konflik kepada masyarakat dan penguasa. Belanda pada awalnya merupakan bagian Houtman dan awaknya berlayar jauh ke dari kekuasaan Spanyol-Habsburg. timur hingga Madura, tetapi karena Belanda pada masa itu mayoritas konflik, Houtman kembali ke Belanda dan beragama Kristen Protestan (Calvinist) gugur di tangan laksamana Aceh, dan Spanyol beragama Katolik, sehingga Malahayati. Sisa awak yang selamat terpicu sebuah perang diantara keduanya berjumlah 89 orang. yang berlangsung dari 1560-1648 Malahayati Jan Pieterszoon Coen merupakan seorang menjabat dari tahun laksamana dari 1616-1626, pada masa Aceh yang pemerintahannya. memimpin Pusat kekuasaan atau InongBalee, sebuah administrasi pasukan yang dipindahkan dari dibentuk dari Batavia ke Ambon anggota yang (Maluku) ditinggalkan suaminya ketika Beberapa kebijakan yang dilaksanakan oleh pergi berperang. J.P Coen Suami Malahayati, Malahayati Laksamana Zainal Mengusir Inggris dari Pulan Run (Maluku) Abidin wafat ketika Aceh bertempur Melakukan pembantaian terhadap dengan Portugis. warga Banda Menerapkan kebijakan ekstirpasi VOC dibubarkan pada tanggal 31 Desember 1799. Diakibatkan korupsi yang dilakukan oleh anggota-anggota VOC Jacob Van Neck Jacob Van Heemsckerck Mendarat di Mendarat di Banten & Maluku pada Maluku pada tahun 1558. tahun 1558. Keberhasilan dia Salah satu dari berasal dari 5 ekspedisi yang keuntungan dilepas dagang rempah- pemerintahan rempah yang Belanda untuk dibawa oleh Van melakukan Neck ekspedisi Setelah Verenigde Oostindische Compagnie mengalami kebangkrutan pada 1790-an maka di saat itu juga kekuasaan kongsi dagang tersebut hilang di Nusantara. Di sisi lain, Perang Napoleon di Eropa juga VOC (Vereenigde Oostindische memengaruhi kebijakan politik di Belanda Compagnie) didirikan pada 20 Maret 1602. dan Nusantara yang sudah menjadi Hindia Salah satu tujuan pendirian VOC adalah Belanda. untuk mengurangi persaingan dagang Prancis berhasil menguasai Belanda pada antara kongsi dagang Belanda. VOC 1795 dan menetapkannya sebagai daerah memperoleh hak istimewa yang dikenal otonom, Republik Bataaf. sebagai hak octrooi. Salah satu poin penting dari hak ini adalah bahwa VOC diizinkan untuk memonopoli perdagangan. Pieter Both Adapun pengaruh Revolusi merupakan Gubernur Prancis melahirkan pemikiran Jenderal VOC baru terhadap kehidupan pertama untuk politik di Eropa, yaitu lebih Nusantara dan mementingkan kebebasan menjadikan kota dan kepentingan umum. Jayakarta sebagai Seolah-olah pengaruh pusat kekuasaan & monarki tidak lagi berlaku. administrasi Marie Antoinette Inilah yang disebut dengan Pieter Both Paham Liberalisme. Demi menunjang kekuatan pertahanan, Sistem politik di Hindia Belanda mengadopsi Daendels juga membangun beberapa sistem politik liberal di Eropa infrastruktur seperti, pangkalan angkatan Terjadi perbedaan pendapat antar kaum laut di Ujung Kulon dan Merak, mendirikan konservatif yang masih ingin rumah sakit dan sekolah militer. mempertahankan sistem ekonomi VOC dengan kaum progresif yang fokus kepada humaniterisme. Republik Bataaf adalah pemerintahan Peta Karesidenan Pulau Jawa yang dibentuk pada saat Belanda di bawah Demi kelancaran administrasi di wilayah kuasaan Prancis koloni, Daendels membentuk keresidenan yang di antaranya, Yogyakarta dan Herman W. Daendels Surakarta. Masing masing diangkat pejabat ditunjuk sebagai publiknya. Jenderal Hindia- Belanda. Tugas utama Daendels adalah untuk mempertahankan Pulau Jawa dari serangan Inggris & Memperbaiki kondisi William Daendels tanah jajahan Pada 25 September 1810, Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Herman Willem Daendels, mengeluarkan keputusan untuk pembangunan infrastruktur di Bandung. Sebelumnya, ibu kota Kabupaten Bandung berada di Krapyak atau Dayeuhkolot, di tepi Sungai Citarum. Saat ini, lokasi perintah Daendels kepada Daendels menerapkan kerja wajib untuk Bupati Bandung, Wiranatakusumah II, membangun Posweg yang berawal dari ditandai dengan patok nol kilometer yang Anyer hingga Panarukan. Tujuannya untuk terletak di Jalan Asia Afrika, dekat Alun- menyediakan jalur transportasi untuk Alun Kota Bandung. pengiriman komoditi dagang serta membangun pertahanan di utara Jawa untuk menangkal serangan dari Inggris. Kepemimpinan Daendel di Nusantara berakhir pada Mei 1811. Beberapa pemicu pun menghantui Dandels. Terdapat dua Daendels juga membangun beberapa pemicu, yaitu: benteng, di antaranya Benteng Lodewijk di Surabaya dan Benteng Meester Cornelis di Daendels harus pergi ke Belanda untuk Batavia. Selain itu, ia membentuk pasukan mempimpin pasukan Prancis melawan dari orang lokal seperti contohnya Legiun Kekaisaran Rusia Mangkunegaran. Daendels dianggap mengancam kestabilan politik di Hindia-Belanda sebagai tindak- tanduknya yang mengundang kerugian Belanda. Benteng Lodewijk Benteng Meester Cornelis Legiun Mangkunegaran Raffles berpangkat letnan gubernur yang ditunjuk oleh gubernur jenderal India di Kalikut untuk memimpin Dari yang kita tahu, bahwa kerja rodi yang wilayah dilakukan oleh Daendels merupakan kerja Nusantara yang paksa tanpa rasa kemanusiaan karena merupakan koloni tidak memberi upah bagi pekerja lokal. Tapi, Belanda. bila demikian justru itu bertentangan dengan prinsip Daendels yang mengacu Sama halnya Prancis, Raffles sebagai kepada semangat kesetaraan dari revolusi orang Inggris juga menganut ideologi liberal Prancis. di mana ia menjunjung tinggi kebebasan, kesetaraan dan supremasi hukum. Gubernur Jenderal di Tanjung Harapan, Setelah sebulumnya, VOC serta Afrika Selatan pemerintah Hindia Belanda atas Prancis yang pernah memerlakukan kerja paksa serta mengalami pemaksaan terhadap penanaman komoditi kekalahan dari utama yang laku di pasar internasional, Inggris. Kemudian Raffles kemudian menghilangkan hal diangkat menjadi tersebut. Gubernur Jenderal untuk Hindia-Belanda menggantikan Raffles juga menghapus sistem pajak Jan Willem Janssens Daendels. kolektif menjadi individu yang mengurangi beban masyarakat lokal. Kepemimpinan Janssens berlangsung singkat diakibatkan kedatangan armada Inggris yang berhasil menguasai wilayah penting Hindia Belanda. Untuk kedua Sebagai tambahan, Raffles juga kalinya, Janssens harus takluk di bawah mengurangi beban kepada masyarakat bayang-bayang Inggris. setempat terkait pajak bumi serta kewajiban penyerahan hasil bumi yang sebelumnya diterapkan oleh pemerintah Hindia-Belanda. Raffles kemudian memperkenalkan sistem sewa tanah (landrent) yang diukur berdasarkan kondisi lahan. Raffles mengangkat pemimpin daerah menjadi bupati yang statusnya sebagai pejabat pemerintah di mana sistem turun temurun dihilangkan. Melalui Perjanjian (Kapitulasi) Tuntang, Inggris resmi menguasai Hindia-Belanda, Tentara yang sebelumnya milik Belanda Masa pemerintahan Raffles berakhir menjadi milik Inggris, & Orang-orang setelah dilakukannya Konvensi London pada Belanda dapat dipekerjakan oleh Inggris. tahun 1814 mengenai pengembalian Hindia Kekuasaan Inggris di Hindia Belanda di Belanda Inggris ke tangan Belanda ketuai oleh Thomas Stamford Raffles Pada tahun 1819 - 1826 ditunjuk Van der Capellen sebagai gubernur jenderal yang kemudian memulai eksploitasi sumber daya alam di Hindia Candi Borobudur, Magelang Belanda guna Raffles mencari kebenaran mengenai memperbaiki kondisi adanya Candi Borobudur di daerah Jawa ekonomi Belanda pasca Tengah Perang dengan Van Der Capellen Napoleon dan Raffles menemukan Kemerdekaan Belgia tanaman berbau bangkai di Bengkulu. Karena penemuan tanaman ini pertama Van der Capellen kemudian memberlakukan bagi Inggris, maka kebijakan ekonomi liberal, yakni membuat mereka menamainya keleluasaan para penguasa dari barat sebaga Rafflesia untuk membuka perkebunan dan pertanian. Rafflesia Arnoldii Arnoldii Pemerintah Hindia Belanda menginginkan suatu hubungan yang baik dengan daerah jajahannya sesuai dengan prinsip liberal. Namun, harus terbentur oleh pemenuhan kebutuhan untuk memperbaiki ekonomi negara sehingga yang terjadi adalah eksploitasi Candi Prambanan, Yogyakarta Raffles mencari kebenaran mengenai adanya Candi Prambanan di daerah Untuk menutupi Yogyakarta hutang Verenigde Raffles menulis Oostindische sebuah buku yang Compagnie berjudul History of beberapa Java yang berisi hutang Belanda tentang pengalaman sebagai akibat yang didapat olehnya pendudukan selama menjelajah Prancis dan Jawa. Bukunya serangkaian hingga kini masih The History of Java perang Belanda beredar bebas. lainnya, Kerajaan Belanda mengirim J. van Masa kepemimpinan Raffles di Den Bosch ke Nusantara berakhir dengan J. Van Den Bosch Hindia Belanda. ditandai kemenangan atas koalisi negara Eropa yang J. van Den Bosch memiliki tugas untuk mengalahkan Napoleon pada mengeruk potensi sumber daya alam di 1813 di Leipzig, Jerman. Hindia Belanda untuk menghasilkan Pertempuran yang keuntungan sebanyak-banyaknya guna memengaruhi kekalahan memperbaiki perekonomian Kerajaan Prancis lainnya juga adalah Belanda Pertempuran Waterloo, Belgia. Masyarakat Jawa yang tidak memiliki tanah diwajibkan untuk bekerja di tanah- tanah pertanian dan pabrik pengelohan J. van Den Bosch menghapus kebijakan hasil tani milik pemerintah Hindia Belanda Inggris sebelumnya, yaitu sistem sewa selama 66 hari. tanah dan menggantikannya dengan sistem Cultuurstelsel atau yang disebut sebagai J. van Den Bosch mengatur masa menanam Sistem Tanam Paksa tanaman komoditi utama dengan membatasinya hingga kurang dari tiga Sistem tanam paksa bulan atau tidak melebihi masa tanam padi. terinspirasi dari Preangertelsel yang Selama gagal panen disebabkan oleh alam, diterapkan di daerah masyarakat Jawa tidak akan dibebankan Jawa Barat “hukuman kolonial”. sebelumnya oleh Gubernur Jenderal VOC, yaitu Hendrick Zwaardecroon di Hendrick Zwaardeckon tahun 1720 - 1725. Tebu Kebijakan Tanam Paksa oleh J. van Den Kopi Bosch berdampak pada penderitaan masyarakat di Nusantara. Akibat kebijakan pemerintah Belanda, beberapa tempat mengalami insiden kelaparan seperti di Demak (1848) dan Grobogan (1849). Tembakau Kapas Masyarakat Nusantara dipaksa menempuh jalan yang jauh dari desa untuk bekerja di lahan pertanian dan pabrik-pabrik di bawah pemerintahan Hindia Belanda dengan beban kerja serta upah dan pajak yang tidak setimpal. Kayu Manis Teh Kerajaan Belanda beserta golongan kapitalis pemilik usaha di Hindia Belanda Komiditi utama yang ditetapkan oleh J. van mengalami keuntungan ekonomi secara Den Bosch merupakan komoditi yang signifikan memiliki permintaan besar di negeri Eropa. Secara perlahan namun pasti kebijakan Di antara 1831-1871, Pemerintah Hindia Tanam Paksa diterapkan selama 1830 Belanda bahkan mengalami surplus uang hingga 1835 dan dapat diterapkan kas yang bahkan mampu menyetorkan menjelang 1840. sebanyak 823 juta gulden Perusahaan di bawah pemerintahan Belanda, Nederlndsche Handels Maatsappij menjadi kunci dalam kegiatan ekonomi yang Di tiap desa di Jawa wajib menyisihkan 20% menuai banyak keuntungan. tanahnya untuk ditanami komoditas utama dan hasilnya harus dijual kepada Pendapatan Kerajaan Belanda dari Hindia pemerintah Hindia Belanda dengan harga Belanda bahkan menopang 72% penerimaan yang telah ditetapkan. Tanah ini tidak uang kas kerajaan di tahun 1860. dikenai pajak. Meskipun peraturan ini memberi kelonggaran dalam pertanian, kenyataannya kaum pribumi dirugikan. Koeli Ordonantie 1881 menyebabkan eksploitasi Para kaum liberal di Belanda memenuhi manusia, terutama akibat lemahnya parlemen kerajaan. Liberalis ini kemudian pengawasan pemerintah Hindia Belanda menindaklanjuti kebijakan tanam paksa terhadap pekerja pribumi. yang menyengsarakan kehidupan masyarakat Hindia Belanda. Pada 1854 sistem tanam paksa resmi diganti oleh Peraturan Pemerintah. Pada 1899, Conrad Theodore van Deventer menyatakan di majalah De Kapitalisme di Hindia Belanda ditandai Gids bahwa keuntungan dengan diberlakukannya Undang-Undang Hindia Belanda Agraria yang mengatur hak pengusaha merupakan Hutang dalam menyewa tanah (selama 75 tahun) Kehormatan sejak serta penjaminan hak-hak tanah terhadap diberlakukannya pribumi sesuai dengan hukum adat yang Comptabiliteits Wet berlaku. (1867), yang memisahkan keuangan dan perlu mengembalikan 187 C.T Van Deventer gulden. Dipengaruhi oleh Revolusi Industri & pada Pieter Broosshooft yang tahun 1850, Partai Liberal di Belanda pada tahun 1883 - 1884 memenangkan pemilu menulis Oost Indische Spiegel (Cermin Hindia Timur) yang menyindir pemerintah Belanda yang tidak peduli dengan wabah kolera yang banyak menimbulkan Pieter Broosshooft korban jiwa. Politik Etis merupakan politik balas budi Belanda memberikan keleluasaan pada yang diterapkan pemerintah Belanda yang pemilik usaha untuk mengembangkan berasal dari gagasan Theodore van usahanya di Hindia Belanda. Undang- Deventer. Undang Agraria dan Undang-Undang Gula Theodore van Deventer 1870 berhasil menarik minat pengusaha pernah membuat asing untuk menanamkan modalnya di karangan yang terkenal Hindia Belanda dalam majalah De Gids Perkebunan di Nusantara dibuka oleh asing, pada tahun 1899, di antaranya perkebunan karet di berjudul Een Eereschuld. Palembang dan Sumatra Timur serta perkebunan teh di Jawa Barat dan Tulisannya berisi mengenai kritik terhadap Sumatra. Belanda yang sudah menjadi negara makmur dan aman karena adanya dana yang mengalir dari tanah jajahan di Asia Tenggara. Jadi sudah sepantasnya Belanda membalas hutang budi tersebut. Gagasannya kemudian menjadi inti dari kebijakan Politik Etis yang berisi beberapa Eksploitasi Eksploitasi hal penting seperti Irigasi, Migrasi, & Agraria Manusia Edukasi Tujuan program irigasi ialah mengairi Program edukasi ditujukan untuk sawah penduduk pribumi. Pemerintah meningkatkan pendidikan masyarakat Hindia Belanda membangun beberapa pribumi. Pemerintah Belanda membangun fasilitas, seperti waduk dan jalur dan membuka sekolah desa dengan masa transportasi untuk mengangkut hasil tani. belajar tiga tahun, serta sekolah rakyat Kenyataannya, program ini tidak dilakukan dengan masa belajar lima tahun. Walau untuk sawah rakyat, melainkan untuk begitu, ternyata hanya kaum laki-laki saja mengairi tanah perkebunan tebu dan yang boleh mengenyam pendidikan, tembakau milik pemodal asing. sementara perempuan belajar di rumah. Perpindahan penduduk yang bertujuan untuk pemerataan penduduk, di mana masyarakat Pulau Jawa dipindah ke luar Jawa. Lewat program ini, Pemerintah Edukasi Irigasi Hindia Belanda banyak mendirikan pemukiman baru di Sumatra sebagai tempat tinggal masyarakat. Dalam praktiknya, perpindahan penduduk ini semata-mata hanya untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di perkebunan besar serta usaha pertambangan di Migrasi Sumatra dan tempat lainnya. Di bawah kepemimpinan Raden Patah, Patih Unus melancarkan serangan ke Portugis di Malaka pada 1513 menggunakan 100 kapal dan 5.000 pasukan dari Jawa serta tambahan dari Palembang. Namun Patih Unus serangan ini masih belum membuahkan hasil bahkan hingga 1521 Kesultanan Demak Kesultanan Demak yang terletak di Demak, Pada 1527, pasukan Jawa Tengah (sekarang) memahami bahwa Demak, Cirebon, dan penaklulan wilayah Malaka oleh Portugis Banten berangkat merupakan ancaman nyata akan keutuhan membendung Portugis di negaranya. Sunda Kelapa. Pada 22 Juni 1527, Fatahillah Portugis yang ingin melebarkan daerah merebutnya dan kekuasaanya kemudian pergi ke Pelabuhan mengganti namanya Sunda Kelapa. Di sana Portugis hendak izin menjadi Jayakarta, untuk mendirikan loji namun kemudian menandai akhir mendapatkan pertentangan dari Fatahillah perlawanan Demak. Kesultanan Demak. Alfonso Albarquerque kemudian mencoba kontak perdagangan dengan Kesultanan Ternate karena wilayah tersebut terdapat Setelah Portugis sumber rempah yang berlimpah menguasai wilayah Malaka, Kesultanan Aceh Darussalam merasa mendapatkan ancaman. Namun perasaan itu juga sama-sama Kesultanan Aceh dimiliki oleh Portugis Pada 1523 Portugis melakukan serangan Namun, dalam prosesnya, muncul terhadap Kesultanan Aceh tetapi dapat perbedaan mencolok antara Portugis dan dipatahkan. Portugis juga melakukan Kesultanan Malaka yang memicu konflik. beberapa tindakan untuk melumpuhkan Faktor-faktor pemicu termasuk : Aceh, salah satunya menangkap kapal- Monopoli Perdagangan oleh Portugis kapal dari Kesultanan Aceh Darussalam. Konflik Keagamaan Pada 1568, pasukan Campur tangan Portugis Kesultanan Aceh Darussalam menyerang Portugis di Malaka. Namun, serangan ini gagal lantaran kekutan militer Portugis lebih Pembunuhan Sultan Khairun tangguh. Setahun kemudian, gantian Sultan Iskandar Muda Portugis menyerang Aceh namun dapat digagalkan pasukan Kesultanan Ternate Aceh. dibawah kepemimpinan Sultan Baabullah berhasil Sultan Iskandar Muda, pada tahun 1629, memukul mundur pasukan memimpin Kesultanan Aceh Darussalam Portugis ke Pulau Timor menyerang Portugis di Malaka dengan 800 prajurit. Serangan ini cukup berdampak Sultan Baabulah meskipun Portugis belum sepenuhnya terdesak. Sultan juga melaksanakan blokade perdagangan untuk melemahkan kekuatan Portugis di Malaka dengan menghalangi pengiriman barang ke Eropa. Kesultanan Tidore dengan Kesultanan Pertikaian antara Kesultanan Aceh Ternate memiliki persaingan hegemoni di Darussalam dengan Portugis sebetulnya kawasan Maluku. Ketika Ternate melakukan tidak menghasilkan pihak pemenang. mitra dengan Portugis, ketegangan antara Kekuasaan Portugis di Nusantara sendiri kedua belah pihak semakin tinggi memudar seiring dengan hadirnya Verenidge Oostindische Compagnie Spanyol tiba di Maluku dan diterima baik di Kesultanan Tidore oleh Portugis di bawah kekuasaan Alfonso de Sultan Al Mansur yang Albuquerque, mencoba untuk menjelajahi kemudian menjalin Indonesia bagian Timur mitra. Faktor pemicu lainnya adalah ketika Portugis menenggelamkan kapal jung dari Tidore yang tengah mengangkut barang dagangan. Posisi strategis Makassar memperkuat hubungannya dengan Belanda, namun dengan adanya kebijakan monopoli VOC hubungannya memudar Kebijakan Makassar membantu rakyat Maluku melawan VOC dan mempererat hubungan antar kedua kesultanan Perang diawali dengan perlucutan dan perampasan terhadap armada VOC di Maluku oleh pasukan Hassanudin Kemudian terjadi perang yang dikenal Tindakan ini menghasilkan suatu perang sebagai Perang TernatePortugis melawan yang disebut Perang Makassar (1666-1669) Tidore-Spanyol. Dalam perang itu, VOC bersekutu dengan Bone yang menjadi seteru Gowa yang bernama Arung Palaka. Kalah persenjataan, Gowa dapat dikalahkan dan Sultan Hassanudin tunduk pada Perjanjian Bongaya (1667) yang berisi Gowa mengakui monopoli VOC Pedagang Barat (kec.VOC) harus meninggalkan wilayah Gowa Perang kemudian terhenti ketika Portugis- Gowa diwajibkan membayar rugi Spanyol menyepakati Perjanjian Saragossa sebesar 250.000 ringgit dan Spanyol tidak lagi bermitra dengan Kesultanan Tidore. VOC membangun Benteng di Makassar Gowa harus mengakui Kesultanan Bone Mataram mengizinkan VOC mendirikan benteng (loji) sebagai kantor perwakilan dagang di daerah Jepara. Namun Sultan Agung menyadari bahwa kehadiran Belanda dapat mengancam pemerintahannya. Mempersatukan seluruh Jawa di bawah Mataram Mengusir VOC dari Pulau Jawa Perlawanan Pattimura menandakan perlawanan pertama setelah Belanda Serangan pertama pada 1628 gagal, berkuasa lagi di Nusantara. serangang ke-2 berlangsung pada Agustus- Oktober tahun 1629 dan mengalami Berkuasanya Belanda kembali (1817) kegagalan lagi. mendapat tantangan keras dari rakyat Maluku. Hal ini disebabkan keresahan yang Kegagalan ini diakibatkan oleh dibuat oleh VOC di Maluku sebelumnya. kekurangannya senjata, makanan, & wabah antara lain menyediakan bahan-bahan penyakit yang menyerang pasukannya untuk perbaikan kapal & wajib militer Ia kemudian mengubah namanya Di bawah pimpinan menjadi Ngabdul Thomas Matulessy Kamid dan mengganti (Pattimura) rakyat pakaiannya menjadi Maluku bangkit serba putih layaknya mengangkat senjata Nabi Muhammad Perlawanan pertama SAW. Diponegoro dilakukan dengan pun mendapatkan Pangeran Diponegoro pembakaran kapal- banyak pendukung Thomas Matulessy (Pattimura) kapal milik Belanda Pasukan Pattimura selanjutnya mengepung dan menduduki Benteng Duurstede di Pulau Semakin kuatnya campur tangan Belanda Sapana. dalam urusan internal kerajaan. Terutama pada saat zaman kepemerintahan Daendels Raja-raja Jawa diperlakukan seperti Vassal (bawahan) Praktik Korupsi & persekongkolan meningkat di lingkungan internal kerajaan, yang merusak ketahanan & kestabilan kerajaan Para Bangsawan membutuhkan uang dan Benteng Duurstede menyewakan tanahnya kepada pengusaha asing, terutama Eropa (Belanda). Para Setelah Belanda pengusaha ini tidak menghargai rakyat mendapatkan pedesaan & adat istiadat mereka. Mereka bantuan dari sering melakukan tindakan asusila, mabuk- Batavia, dalam mabukan, & menanam ladang Opium. Opium perlawanan pada masa itu menjadi komoditi utama Pattimura di Belanda antaranya Kapitan Paulus Tiahahu & Christina Martha Tiahahu pun ikut Belanda membangun jalan baru dekat Christina Martha Tiahahu berjuang Tegalrejo (tempat tinggal Diponegoro) dan memasang patok-patok kayu untuk Pada November 1817, pasukan Pattimura menandakan jalan tersebut. semakin terdesak. Pattimura berhasil ditangkap oleh Belanda dan dijatuhi Patok-patok kayu tersebut melewati Hukuman Mati di Bentang Nieuw Victoria di makam leluhur Pangeran Diponegoro. Ambon Tindakan Belanda ini membuatnya terhina. Ia kemudian mengobarkan perlawanan di Tegalrejo Ia berhasil mengumupulkan pasukan, termasuknya para bangsawan. Diponegoro membangun pertahanan di Bukit Selarong Pangeran Diponegoro dilaporkan rajin bersemedi, mempelajari kitab-kitab & karya sastra agama Islam. Dia pun menjadi akrab dengan dunia pesantren dan menjauhi lingkungan kerajaan yang menurutnya tidak etis Ia menjalin hubungan dengan kaum bangsawan Jawa, komunitas agama, & Semenjak sistem sewa tanah dihapus, warga desa bangsawan diwajibkan mengembalikan uang muka yang telah dibayarkan. Ini Ia mengalami pengalaman relijius unik, yakni membuat para bangsawan berdiri di bermimpi Ratu Adil memerintahkannya belakang Diponegoro untuk melawan untuk merebut kembali tanah Jawa Belanda Belanda berkepentingan menguasai pertambangan timah di Bangka & Belitung Pada masa pemerintahan Sultan Peta Persebaran Perang Muhammad Badaruddin II, resistensi memuncak menjadi perlawanan yang besar Perlawanan Diponegoro meluas di Ketika Belanda takluk pada Inggris dan beberapa daerah di Jawa Tengah (Yogya, Kapitulasi Tuntang dibuat, banyak pasukan Surakarta, Banyumas, Kedu, Pekalongan, Belanda yang masih bertahan di Semarang, Rembang, & bahkan Jawa Timur) Palembang. Ditambah lagi, Inggris pada waktu yang sama sedang fokus di Pulau Jawa Badaruddin memanfaatkan situasi tersebut, ia diam-diam menyerang garnisum Belanda di Palembang. Bentengstelsel Badaruddin juga menantang kehadiran Belanda mendatangkan pasukan dari luar Sultan Badaruddin II Inggris Jawa, seperti Sulawesi, Sumatera, & Kalimantan. Di setiap daerah yang diduduki, Inggris belanda membangun benteng pertahanan menyerang Palembang pada Strategi tersebut dikenal Bentengstelsel. tahun 1812, Diantara benteng-benteng tersebut menjarah isi dibangun jalan penghubung serta pasukan istana & melantik gerak cepat untuk memutus garis komando adik Badaruddin serta ruang gerak pasukan Diponegoro menjadi Sultan (Ahmad Sistem bentengstelsel mempersempit Sultan Ahmad Najamuddin Najamuddin) ruang gerak Diponegoro. Belanda kemudian menekan Diponegoro untuk menyerah. Badaruddin berhasil lolos. Pada tahun 1813 Belanda membuat sayembara untuk ia menyerah. Sikapnya yang tunduk kepada siapapun yang membunuh Diponegoro, akan Inggirs membuatnya kembali menjadi mendapatkan 20.000 ringgit Sultan. Belum sebulan menduduki tahta, ia Akhirnya, Belanda berpura-pura mengajak harus mundur dikarenakan Thomas S. Diponegoro dan mengajakanya untuk Raffles & mengangkat Najamuddin kembali berunding. Namun Diponegoro ditangkap menjadi Sultan dan diusir ke Manado. Ia meninggal di sana pada tahun 1855 Belanda mengirimkan ekspedisi pertama ke Palembang. Belanda mengasingkan Najamuddin ke Batavia. Belanda kembali Posisi mengirimkan ekspedisi kedua (1819) strategis Palembang Di luar dugaan, Ekspedisi ini dikalahkan oleh yang Badaruddin. Belanda membalas (1821) menghubun dengan 4.000 tentara. Belanda berhasil, & gkan mengasingkan Badaruddin ke Ternate. antara Anak Sulung Najamuddin diangkat menjadi wilayah Sultan, & Belanda mencoba menghapus kekuasaan Palembang, namun mereka tidak terima Belanda di dan menyerang garnisum Belanda. Mereka Jawa, berhasil di pukul mundur. Mereka diasingkan Sumatra. ke Banda & Ambon Perang Padri terjadi di Sumatra Barat, Gerakan Padri dimulai oleh tiga ulama khususnya di wilayah Kerajaan Pagaruyung, Minangkabau yang baru pulang dari dan disebabkan oleh konflik antara kaum Mekkah pada 1803–1804, terinspirasi oleh adat (bangsawan dan masyarakat adat Wahabbi. Dipimpin oleh Haji Miskin, Haji yang memegang teguh tradisi leluhur) dan Sumanik, dan Haji Plobang, gerakan ini kaum Padri (ulama dan umat Islam yang didukung oleh kelompok Harimau Nan ingin menerapkan syariat Islam di Salapan yang dipimpin Tuanku Nan Renceh. Minangkabau). Konflik ini berlanjut hingga kedua pihak akhirnya bersatu melawan penjajahan Belanda. Haji Miskin Haji Sumanik Tuanku Nan Renceh Perang Padri dimulai pada 1803, dipimpin Tuanku Imam Bonjol. Kaum Padri menghancurkan Istana Pagaruyung pada 1815, memaksa Sultan Arifin Perang antara ulama dan golongan adat di melarikan diri. Dakwah Minangkabau dipengaruhi oleh konteks mereka hingga Tapanuli sosial dan sejarah kawasan tersebut. Islam terhenti akibat Belanda mulai masuk Minangkabau pada abad ke-16, Tuanku Imam Bonjol tiba di Padang pada namun adat istiadat tetap dominan dalam 1819. kehidupan masyarakat. Sistem tiga raja (alam, adat, dan ibadat) mencerminkan pembagian wewenang: raja dunia, hukum adat, dan agama Islam. Pada 1821, Sultan Arifin meminta bantuan Kerajaan Minangkabau Belanda melawan kaum Padri, yang yang diperkuat oleh kemudian menghadapi dua musuh: kaum kedudukan Raja Adat dan Belanda. Belanda setuju dengan Adityawarman, syarat Minangkabau diserahkan kepada awalnya bergantung mereka. Perang berlangsung sengit (1821– pada emas, beralih ke 1838), dengan kaum Padri memberi perdagangan kopi, perlawanan hebat, termasuk kemenangan garam, gambir, dan di Lintau (1823). tekstil pada 1780-an di Pada 1825, Sultan Arifin wafat, dan wilayah Islam seperti Belanda menandatangani Perjanjian Agam dan Limapuluh Masang dengan kaum Padri, karena fokus Kota, yang menjalin pada Perang Diponegoro di Jawa (1825– hubungan dagang 1830) dan konflik di Eropa, termasuk perang dengan Inggris dan Raja Adityawarman dengan Belgia. Amerika. Pada akhir abad ke-18, muncul gerakan pembaruan Islam yang dipimpin oleh ulama dari Pada 1824, kaum Padri dan kaum Pidir (Aceh), berupaya Adat berdamai melalui Piagam menegakkan syariat Islam Bukit Marapalam, menetapkan yang murni untuk melindungi "adat basandi syarak, syarak masyarakat dari ketidakadilan basandi kitabullah." Namun, dan ancaman ekonomi. Belanda menghadapi perlawanan Gerakan ini berkembang pesat gabungan mereka dengan pada 1803–1804, menjadi strategi memotong jalur ekonomi dasar konflik yang memicu Minangkabau dan membangun Perang Padri. benteng seperti Fort de Kock. Setelah pertempuran sengit, Belanda berhasil merebut Banda Aceh pada April 1874. Meski demikian, perjuangan rakyat Aceh terus berlanjut di hutan dan pedalaman, dengan Sultan Mahmud Syah II dan Sultan Mahmud Syah II Pada 1833, Belanda mengeluarkan Plakat pemimpin lainnya Panjang untuk meredam perlawanan, tetapi memimpin perlawanan. gagal. Serangan besar-besaran ke Bonjol (1833–1835) menghadapi perlawanan sengit, termasuk taktik gerilya Padri yang memperlambat operasi militer. Meski jalan Perang Sabil, melibatkan hampir seluruh menuju Bonjol mulai terbuka, perlawanan elemen masyarakat menggunakan taktik kaum Padri tetap berlanjut. gerilya di pedalaman. Tokoh-tokoh utama termasuk Sultan Mahmud Syah II, Sultan Daud Syah II, Panglima Polim, Teuku Umar, Cut Nyak Dien, Teungku Cik di Tiro, dan Cut Benteng Bonjol berhasil ditahan kaum Padri Meutia. Kaum agamawan berperan dalam hingga 1837 meski diserang terus-menerus. menyemangati rakyat Aceh untuk berjihad Pada 17 Agustus 1837, benteng jatuh, tetapi melawan penjajah. Tuanku Imam Bonjol melarikan diri. Ia akhirnya ditipu oleh Belanda, ditangkap di Palupuh, dan diasingkan ke Manado hingga wafat pada 1864. Perlawanan Padri terus berlanjut hingga 1845, dipimpin tokoh seperti Tuanku Tambusai, sebelum Belanda sepenuhnya menaklukkan Minangkabau. Setelah itu, Belanda memonopoli kopi dan memulai Sultan Daud Syah II Panglima Polim Teuku Umar eksplorasi batu bara di Sawahlunto pada 1889. Perang Aceh dipicu oleh ambisi Belanda untuk memperluas wilayah kekuasaannya di Sumatra, setelah sebelumnya menguasai Cut Nyak Dien Teuku Cik di Tiro Cut Meutia Sumatra Barat dan Palembang. Belanda berencana menjadikan Aceh sebagai koloni, mengingat Aceh kaya akan sumber daya. Faktor khusus yang memicu perang adalah Pada awal abad ke-20, perlawanan Aceh Traktat Sumatra 1871, yang memberi melemah akibat kekejaman Belanda dan Belanda hak untuk mempengaruhi Aceh. pemecahan semangat rakyat. Pada 1904, Menyikapi ini, Aceh, sebagai kerajaan Sultan Daud Syah II menyerahkan merdeka, menolak penjajahan, dan Belanda pemerintahan kepada Belanda, mengakhiri pun mengirim pasukan untuk menyerang ibu perang 30 tahun. Belanda kemudian kota Aceh, yang mengarah pada pecahnya menerapkan pemerintahan kolonial dan Perang Aceh. menguasai ekonomi, termasuk eksplorasi minyak di Aceh. Penyerangan pertama Belanda ke Aceh terjadi pada Maret 1873, dipimpin oleh Jenderal Kohler, namun pasukan Aceh Perang Tapanuli (1870-1907) dipicu oleh berhasil mengalahkan mereka dan ketidakpuasan Raja Sisingamangaraja XII menewaskan Kohler. Belanda mundur, terhadap pengurangan wilayah tetapi kembali menyerang pada November kekuasaannya oleh Belanda. 1873. Belanda menguasai beberapa daerah di Belanda meminta penghapusan hak ini pada Tapanuli Selatan dan menggunakan alasan 1839, namun gagal memenuhi janji melindungi misionaris Protestan Jerman pembayaran sebagai dalih untuk menguasai wilayah tersebut. Pada 1844, raja Buleleng merampas kapal Belanda, yang mengarah pada serangan Raja Sisingamangaraja Belanda pada 1846. XII menentang kehadiran misionaris Kristen yang didukung oleh Belanda di wilayah kekuasaannya, Silindung. Setelah memberi ultimatum Raja Sisimangaraja XII pada para misionaris untuk meninggalkan daerahnya, Nommensen meminta perlindungan Belanda, Peta Kerajaan-Kerajaan Bali yang digunakan sebagai alasan oleh Belanda Pasukan Buleleng mundur ke Jagaraga dan untuk menaklukkan membentuk aliansi dengan kerajaan Bali Misionaris Protestan Tapanuli. lainnya. Meskipun berhasil menyerang pos Belanda, Bali tidak mampu menahan serangan Belanda yang lebih besar pada 1849. Akhirnya, Belanda menguasai Pada Februari 1878, Sisingamangaraja XII Singaraja, Jagaraga, dan kerajaan- menyerang pos Belanda, memicu Perang kerajaan Bali lainnya, dengan raja-raja Bali Tapanuli yang berlangsung hingga 1907. tewas atau ditangkap. Setelah pertempuran panjang, Belanda berhasil mengalahkan Sisingamangaraja XII dan pada 17 Juni 1907, raja gugur, mengakhiri perang tersebut. Tapanuli kemudian menjadi pusat budi daya Perang Banjar (1859-1905) terjadi karena tembakau dan kopi oleh Belanda. campur tangan Belanda dalam urusan internal Kesultanan Banjar, termasuk pengangkatan Tamjidillah sebagai sultan, yang ditentang oleh rakyat yang lebih mendukung Pangeran Hidayatullah. Selain itu, monopoli perdagangan dan pajak yang berat semakin memberatkan rakyat Banjar. Belanda juga berniat menguasai daerah Kalimantan Selatan karena potensi batu bara. Tawan Karang Perang di Bali terjadi pada 1846, 1848, dan Pangeran Antasari Pangeran Tamjidillah 1849, dipicu oleh penolakan raja-raja Bali untuk menghapus hak tawan karang, yaitu Perlawanan dimulai pada 25 April 1859, hak merampas kapal yang terdampar di dipimpin oleh Pangeran Antasari, yang pantai Bali. Belanda meminta hak ini dihapus menyerang pos-pos Belanda dan pada 1839 dengan imbalan uang, namun menewaskan banyak orang Eropa. Perang ditolak, sehingga menimbulkan konflik. berlangsung sengit, dengan rakyat Banjar mendapatkan dukungan dari pemimpin Islam desa. Belanda berhasil mengasingkan Perang di Bali dimulai karena perselisihan Pangeran Hidayatullah dan menghapus mengenai hak tawan karang, yang Kesultanan Banjar pada 1860, namun memungkinkan raja-raja Bali merampas perlawanan terus berlanjut hingga 1905, kapal yang terdampar. berakhir dengan gugurnya Gusti Matsaid. Conrad Theodore van Pada masa pergerakan nasional Indonesia, Deventer penggagas perlawanan dipimpin oleh golongan Politik Etis sebagai terpelajar. Hal ini terjadi karena tanggapannya terhadap pemerintah Belanda menerapkan Kebijakan situasi sosial dan Politik Etis di Hindia Belanda. Golongan ekonomi di Hindia terpelajar ini mulai menumbuhkan rasa Belanda. persatuan, memperbaiki sifat perlawanan. Politik Etis berangkat Dari mereka, muncul tokoh-tokoh dari kritik-kritik yang kooperatif-moderat dan nonkooperatif- dilontarkan oleh orang radikal. Belanda, seperti Pieter Brooshooft (1845-1921) yang melakukan perjalanan berkeliling Pax Neerlandica yang digaungkan oleh pulau Jawa (1887) dan Pemerintah Hindia Belanda juga mendapat temuan menimbulkan dampak bagi kesadaran berupa keadaan C.T. Van Deventer kesatuan dan persatuan masyarakat masyarakat pribumi Indonesia. yang memprihatinkan. Dengan dikuasainya wilayah-wilayah di Nusantara oleh Pemerintahan Hindia Belanda, di saat itu juga masyarakat Nusantara mulai menyadari persamaan Kritik yang dilakukan oleh wartawan satu nasib satu penderitaan. Di saat itu kebangsaan Belanda yang tertuang dalam pula mereka bersatu dalam melakukan buku Oost Indische Spiegel (1883-1884) perlawanan dalam ikatan “nasional”. yang menyindir mengenai wabah kolera Demikianlah istilah kesadaran nasional yang tidak sepenuhnya diperhatikan muncul. pemerintahan Hindia Belanda Desakan dari Conrad Theodore van Deventer kepada Kerajaan Belanda untuk Dengan munculnya semangat persatuan melakukan balas budi kepada masyarakat dalam nasionalisme, beberapa organisasi HindiaBelanda yang telah lama dieksploitasi dibentuk untuk menyalurkan semangat untuk kepentingan Kerajaan Belanda sejak tersebut. Organisasi ini dianggap lebih tahun 1867 efisien dan modern, tidak bergantung pada pemimpin kharismatik. Kaderisasi yang terstruktur memastikan bahwa selama ideologi dan cita-citanya ada, perlawanan Kritik van Deventer yang akan terus berlanjut. sampai ke istana Belanda memicu Ratu Wihelmina untuk memberikan Orasi pada 17 September 1901, melahirkan Ketidakadilan Sosial-Ekonomi kebijakan Politik Etis untuk Hindia-Belanda Ratu Wilhelmina berdasarkan triasnya. Golongan Terpelajar : Menyebarkan ide- ide kesatuan, otonomi, kebebasan, dan demokrasi, yang menjadi pendorong pergerakan. Trias Van Deventer terdiri dari Irigasi, Migrasi, & Edukasi. 3 Program ini bertujuan Kekalahan Barat: Kemenangan Jepang untuk mengganti rugi atau membalas budi- atas Rusia (1904-1905) menggugah kan Indonesia (Penjelasan yang lebih detail semangat nasionalisme dan ada di Bab 1 Kolonialisme & Imperialisme) meruntuhkan mitos superioritas Barat. Penyebaran Paham Barat: Ide-ide liberalisme, demokrasi, dan nasionalisme memberi dasar untuk perjuangan kemerdekaan. dr. Wahidin Sudirohusodo yang memantik mahasiswa STOVIA untuk mendirikan Budi Utomo. Kesadaran Sejarah: Menggali kembali dr. Sutomo sebagai tamatan STOVIA juga kejayaan masa lalu Nusantara ikut andil dalam pembentukan organisasi memotivasi golongan terpelajar untuk Budi Utomo. memperjuangkan kemerdekaan. Goenawan Mangoenkoesoemo dan Soeraji. Raden Ario Tirtokusumo sebagai ketua Budi Utomo pertama yang disepakati dalam Kongres I Budi Utomo (3-5 Oktober 1908). Pada 1907 seorang mahasiswa tamatan (alumni) dari School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (STOVIA) bernamakan Wahidin Sudiro Husodo bersama rekannya, dr. Sutomo mengunjungi para mahasiswa untuk memantik kesadaran untuk menyebarluaskan pendidikan di Indonesia. Wahidin Sudirohusodo dr. Soetomo Goenawan Mangoenkoesoemo Wahidin Sudirohusodo dr. Soetomo Soeraji Gagasan dari Wahidin Sudiro Husodo ini kemudian diterima oleh para mahasiswa di STOVIA dan kemudian setelah melalui proses akhirnya organisasi dengan tujuan menyebarluaskan pendidikan itu berdiri pada 20 Mei 1908 dengan nama Budi Utomo di Batavia. R.A Tirtokusumo Pada 3 - 5 Oktober 1908 organisasi ini menyelenggarakan kongresnya yang Tujuan didirikannya Budi Utomo, yaitu : pertama di Yogyakarta. Dalam kongres ini diputuskan, bahwa : Menyebarkan Pengajaran Penyusunan pengurus harus Memajukan bidang pertanian, dilakukan dengan perdangangan, & peternakan dipimpin oleh R. A Tirtokusumo yang Memajukan Ilmu Teknik & Industri merupakan mantan bupati Karang R.A Tirtokusumo Anyar Memajukan Ilmu Budaya AD/ART organisasi Budi Utomo perlu disahkan Budi Utomo dikritik karena hanya melibatkan golongan priyai, mendukung Ruang lingkup organisasi hanya sebatas pertahanan Belanda, dan dianggap Jawa dan Madura dibentuk untuk menciptakan keseimbangan politik, dengan hasil yang minim dalam Menetapkan Yogyakarta sebagai pusat mencapai cita-cita nasionalisme. organisasi. Saat Tirto diasingkan, Haji Samanhudi aktif merekrut anggota, sehingga SDI dianggap meresahkan oleh Belanda. Akibat konflik Pada 16 Oktober 1905, Haji Samanhudi, yang dipicu antara pedagang Tiongkok dan seorang pedagang batik dari Surakarta, pribumi, SDI dilarang dan dibubarkan pada mendirikan Sarekat Dagang Islam (SDI) 1912 karena dianggap melanggar sebagai respons terhadap penyimpangan ketertiban umum dalam perdagangan di wilayahnya. Organisasi ini bertujuan untuk memperbaiki kondisi perdagangan dan memberdayakan pedagang Islam. Haji Samanhudi mendirikan Sarekat Dagang Islam (SDI) untuk menentang kebijakan Belanda yang menguntungkan pedagang asing, serta membantu pedagang kongres SDI (Solo 1912) pribumi Muslim, terutama batik, Sarekat Dagang Islam agar bisa Setelah SDI dibubarkan pada 1912, HOS bersaing. Tjokroaminoto mengusulkan penghapusan kata "dagang" dari nama organisasi untuk mengubah kesan dan memindahkan basis ke Surabaya. Pada 10 September 1912, organisasi ini resmi berganti nama menjadi Sarekat Dagang Islam (SDI) berkembang Sarekat Islam. pesat setelah didirikan di Batavia pada 1909 oleh Tirto Adhi Surjo, dengan cabang- cabang di Purwokerto, Madiun, dan Surabaya. Hal ini menunjukkan semakin Sarekat Islam yang merupakan meluasnya semangat nasionalisme di perpanjangan dari Sarekat Dagang Islam kalangan pedagang pribumi, khususnya kemudian memiliki tujuan yang lebih luas, yang beragama Islam. yaitu; Dibentuknya Sarekat Dagang Islam tidak Memajukan Perdagangan lepas dari tujuannya yang ingin memperkuat para pedagang pribumi Islam dalam satu perhimpunan untuk dapat Membantu segi permodalan untuk bersaing dengan pedagang asing, seperti setiap anggotanya dari India dan Tiongkok Memajukan kepentingan rohani Memajukan Agama Islam Tirto Adhi Soerjo, adalah salah satu Kongres Sarekat Islam dari tokoh SDI,dia di Surabaya pada 1913 pun dibuang ke menghasilkan Ternate oleh keputusan bahwa Belanda karena Sarekat Islam bukan aktivitas partai politik, tidak propagandanya, dibentuk untuk tetapi jumlah melawan pemerintahan anggota SDI justru Hindia Belanda, dan terus meningkat menunjuk HOS hingga 300.000- Tjokroaminoto sebagai HOS Tjokroaminoto 350.000 orang. ketuanya. Tirto Adhi Soerjo Dipimpin oleh HOS Tjokroaminoto yang Sarekat Islam berkembang pesat di masih teguh dalam ideologi Islam, bersifat berbagai kota, seperti Cirebon, Solo, dan kooperatif dengan pemerintah Hindia Semarang, hingga membentuk Sentral Belanda yang mendukung Indie Weerbaar Sarekat Islam pada 1915. serta memiliki semangat nasionalisme Pada Kongres Nasional Pertama di Bandung, 17–24 Juni 1916, dengan 80 cabang lokal dan 360.000 anggota, organisasi ini mulai menggunakan istilah Dipimpin oleh Semaoen dan Darsono yang "nasional," menandakan pergeseran ke arah berhaluan komunis, bersifat nonkooperatif perjuangan politik. dengan pemerintahan Hindia Belanda dan selalu mengkritisi kebijakan Sarekat Islam “Semakin lama, semakin tambah kesadaran orang, baikpun di itu sendiri. Nederland maupun di Hindia, bahwa “Pemerintahan sendiri” adalah perlu. Lebih lama lebih dirasakan, bahwa tidak patut lagi Hindia diperintah oleh Nederland, seperti tuan tanah mengurus persil-persilnya. Tidak patut lagi untuk memandang Hindia sebagai sapi perasan, yang hanya mendapat makan karena susunya; tidak pantas lagi untuk memandang negeri ini sebagai tempat untuk didatangi dengan maksud mencari untung, dan sekarang juga sudah tidak patut lagi, bahwa Pada 1920, Semaoen dan Darsono penduduknya, terutama putera-buminya, tidak punya hak untuk ikut mendirikan Perserikatan Komunis Hindia bicara dalam urusan pemerintahan, yang mengatur nasibnya” “Kita menyadari dan mengerti benar, bahwa mengadakan pemerintahan setelah dikeluarkan dari Sarekat Islam. sendiri, adalah satu hal yang sangat sulit, dan bagi kita hal itu laksana Keanggotaan organisasi ini berkembang suatu mimpi. Akan tetapi bukan impian dalam waktu tidur, tapi harapan yang tertentu, yang dapat dilaksanakan JIKA KITA BERUSAHA pesat, terutama setelah pecahnya DENGAN SEGALA KEKUATAN YANG ADA PADA KITA, dan dengan Perserikatan Pergerakan Kaum Buruh pada memakai segala daya upaya melalui jalan yang benar dan menurut hukum”. “Di bawah Pemerintahan yang tiranik dan dholim, hak-hak dan 1923. Pada 1924, Perserikatan Komunis kebebasan itu dicapai dengan REVOLUSI, sedang dari suatu Hindia berganti nama menjadi Partai pemerintahan yang bijaksana dengan EVOLUSI”. Komunis Indonesia (PKI) dan mulai memimpin Sepenggal Pidato HOS Tjokroaminoto berbagai perserikatan buruh. Pada Februari 1923, Sarekat Islam berganti nama menjadi Partai Sarekat Islam. Upaya HOS Tjokroaminoto dan Abdul Muis memperkuat basis dengan menyatukan kaum muslim di luar Jawa terhambat oleh Gubernur Jenderal Hindia larangan pemerintah bagi tokoh-tokoh Belanda, Alexander Sarekat Islam bepergian ke luar pulau. Idenburg, awalnya membatasi Sarekat Islam sebagai organisasi lokal, namun pada Maret 1916 mengakuinya sebagai Pada tahun 1926, Partai Sarekat Islam Alex Willem Frederik Idenburg badan hukum. Setelah menerapkan Politik Hijrah dengan sikap pengakuan ini, Sarekat nonkooperatif terhadap pemerintah Hindia Islam berubah menjadi Belanda. Namun, pada 1929, partai ini partai politik dan masuk berubah nama menjadi Partai Sarekat ke Volksraad pada 1917, Islam Indonesia (PSII), yang kemudian diwakili oleh HOS terpecah menjadi beberapa golongan pada Tjokroaminoto dan Abdul 1930. Muis. Akhirnya, dengan kedatangan imperialisme Abdul Muis Jepang, semua organisasi seperti Sarekat Islam dibubarkan. Meski begitu, tokoh- tokoh Sarekat Islam kemudian bergabung dalam organisasi Islam bentukan Jepang, Di Volksraad, Henk Sneevlit, pemimpin