Laporan Enrichment Program Pengembangan Aplikasi Mobile Merchant BCA Versi iOS PDF
Document Details
Uploaded by AvailableOpal8972
Universitas Bina Nusantara
2024
Kreshna Adhitya Chandra Kesuma
Tags
Related
- Mobile Application Development PDF
- Introduction-to-Mobile-Application-Development-using-Android_final).pptx
- Introduction-to-Mobile-Application-Development-using-Android_final).pptx
- BCA Mad Exam April 2024 PDF
- Mobile Application Development Digital Notes (2022-2023) PDF
- Mobile Application Development Lecture 4+5 PDF
Summary
Laporan Enrichment Program dari Kreshna Adhitya Chandra Kesuma, mahasiswa Universitas Bina Nusantara, tahun 2024, tentang pengembangan aplikasi mobile merchant BCA versi iOS. Laporan ini mendokumentasikan kegiatan-kegiatan dan proyek yang dilakukan selama program ini, termasuk analisis dan kesimpulan.
Full Transcript
Pengembangan Aplikasi Mobile Merchant BCA Versi iOS Laporan Enrichment Program oleh Kreshna Adhitya Chandra Kesuma 2502041016 Computer Science Program Computer Science Study Program School of Computer Science...
Pengembangan Aplikasi Mobile Merchant BCA Versi iOS Laporan Enrichment Program oleh Kreshna Adhitya Chandra Kesuma 2502041016 Computer Science Program Computer Science Study Program School of Computer Science UNIVERSITAS BINA NUSANTARA JAKARTA 2024 Pengembangan Aplikasi Mobile Merchant BCA Versi iOS Laporan Enrichment Program diajukan sebagai salah satu syarat untuk kelulusan matakuliah Enrichment Program oleh Kreshna Adhitya Chandra Kesuma 2502041016 Computer Science Program Computer Science Study Program School of Computer Science UNIVERSITAS BINA NUSANTARA JAKARTA 2024 HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS iii KATA PENGANTAR Puji dan Syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan Rahmat- Nya memungkinkan penyelesaian masa internship pertama dan penyelesaian laporan akhir enrichment program sebagai syarat kelulusan dari Universitas Bina Nusantara. Disampaikan terima kasih kepada pihak yang telah membantu selama proses pengerjaan laporan akhir ini. 1. Ibu Dr. Nelly, S.Kom., M.M., CSCA selaku rektor Universitas Bina Nusantara yang telah mendukung dalam penulisan laporan akhir ini, 2. Bapak Dr. Derwin Suhartono, S.Kom., M.T.I. selaku Head of School of Computer Science Universitas Bina Nusantara yang telah mendukung dalam penulisan laporan akhir ini, 3. Said Achmad, S.Kom., M.Kom. selaku dosen pembimbing laporan akhir yang selalu memberikan arahan, bimbingan, dukungan, dan masukan selama proses OJT dan pengerjaan laporan akhir ini, 4. Seluruh Dosen, Staf, dan Karyawan Universitas Bina Nusantara dan Tim PPTI yang membantu memberikan ilmu yang bermanfaat secara akademis dan non akademis, 5. Bapak Anton Soeprapto selaku kepala biro CTS-F yang telah memberikan kesempatan dan arahan untuk bergabung di biro ini, 6. Ibu Jeanet Felicia selaku mentor dan Ibu Demytha Chrystina selaku Team Leader dari MSV (Merchant Services) serta teman-teman BCA semua yang selalu memberikan bantuan dalam mengurus segala kebutuhan dan keperluan yang diperlukan dan banyak ilmu baru selama masa OJT, serta penyelesaian laporan akhir, 7. Bapak Eka Candra dan Ibu Ni Nengah Yuni Susanti selaku orang tua serta Shinta Ayu Chandra Kemala selaku kakak yang selalu berusaha mendukung, dan mendoakan serta menjadi motivasi utama selama menjalani OJT dan menyelesaikan laporan akhir, 8. Raden Ajeng Marta Malakiana yang selalu menemani, mendukung, dan mendoakan serta selalu membantu proses OJT dan menyelesaikan laporan akhir, 9. Semua pihak terkait yang telah banyak membantu dan mendukung yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Tangerang, 8 Oktober 2024 Penulis iv DAFTAR ISI HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS................................................................................. iii KATA PENGANTAR........................................................................................................................... iv DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... v BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................................................... 1 1.1. Profil PT. Bank Central Asia Tbk. (BCA)......................................................................... 1 1.1.1. Informasi Umum............................................................................................................. 1 1.1.2. Sejarah Perusahaan........................................................................................................ 3 1.2. Posisi dan Peran Mahasiswa............................................................................................... 8 BAB 2 LAPORAN KEGIATAN........................................................................................................ 11 2.1 Proses Bisnis....................................................................................................................... 11 2.2 Kegiatan yang Dilakukan Sesuai Learning Plan............................................................. 12 2.2.1 Project............................................................................................................................. 12 2.2.2 Technical Competency (TC).......................................................................................... 15 2.2.3 Employability and Entrepreneurship Skill (EES)......................................................... 19 2.3 Penuntasan Tugas dan Penanganan Masalah................................................................. 22 BAB 3 KESIMPULAN....................................................................................................................... 24 REFERENSI........................................................................................................................................ 26 LAMPIRAN......................................................................................................................................... 27 v BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Profil PT. Bank Central Asia Tbk. (BCA) 1.1.1. Informasi Umum PT. Bank Central Asia Tbk, yang dikenal sebagai Bank BCA, merupakan Perusahaan publik yang melakukan kegiatan dalam industri perbankan dan kegiatan ekonomi serta keuangan lainnya. BCA juga adalah salah satu bank swasta terbesar di Indonesia yang di mana sampai saat ini diklasifikasikan sebagai bank buku Kategori IV. Menjadi bank pilihan utama andalan masyrakat yang berperan sebagai pilar penting perekonomian Indonesia merupakan visi Bank BCA, sehingga Bank BCA memiliki misi korporasi membangun institusi yang unggul di bidang penyelesaian pembayaran dan solusi keuangan bagi nasabah bisnis dan perseorangan, memahami beragam kebutuhan nasabah dan memberikan layanan finansial yang tepat demi tercapainya kepuasan optimal bagi nasabah, dan meningkatkan nilai francais dan nilai stakeholder BCA. Gambar 1.1.1.1 Logo PT. Bank Central Asia Tbk. Visi dan misi Perusahaan BCA dapat terwujud dengan adanya penerapan 4 Tata Nilai BCA di dalam diri para karyawan yang bekerja di dalam Perusahaan BCA. Keempat nilai tersebut antara lain Customer Focus (Fokus Pada Nasabah) dimana bentuk kepedulian setiap karyawan yang diikuti dengan usaha memberikan layanan dalam memenuhi harapan dan/atau kebutuhan nasabah secara spesifik secara maksimal, Integrity (Integritas) dimana sikap yang menjunjung tinggi nilai kejujuran dan keterbukaan satu sama lain sebagai karyawan BCA serta diikuti dengan perilaku yang konsisten dan konsekuen pada peran di dalam setiap situasi dan kondisi untuk membangun kepercayaan nasabah, Teamwork (Kerjasama Tim) dimana interaksi dan sinergi yang didasari atas pemahaman diri sendiri dan orang lain untuk mencapai tujuan, visi, dan 1 2 misi perusahaan BCA, lalu yang terakhir adalah Continuous Pursuit of Excellence (Berusaha Mencapai Yang Terbaik) merupakan usaha yang secara berkelanjutan dalam mencapai yang terbaik pada setiap aspek yang dilakukan dengan tujuan memberikan nilai tambah bagi nasabah BCA Dengan slogan (tagline) “Senantiasa di Sisi Anda”, BCA selalu berusaha mengutamakan pelayanan terbaiknya untuk membantu dan menjawab setiap kebutuhan atau keperluan nasabah. BCA tidak hanya memberikan layanan jasa (service) saja sebagai sebuah bank untuk menjaga hubungan perusahaan dengan nasabah tetap terhubung melainkan juga memunculkan banyak sekali inovasi baru dalam bentuk barang atau product yang mendukung dan mengikuti perkembangan informasi dan teknologi di masa sekarang dan masa yang akan datang. Dimana hal ini dilakukan supaya perusahaan dapat memudahkan kebutuhan nasabah dan selalu mengikuti perkembangan zaman karena sebuah perkembangan teknologi dan informasi produk, layanan, dan proses bisnis yang mencakup semua jasa atau produk keuangan, ekonomi, dan perbankan yang disediakan oleh BCA, dapat dipastikan menyentuh sistem yang telah dikelola oleh Grup Strategis Informasi dan Teknologi atau yang lebih dikenal di BCA sebagai Divisi GSIT (IT BCA). Gambar 1.1.1.2 Grup Strategis Informasi dan Teknologi Grup tersebut mengelola semua layanan BCA dalam mengelola informasi dan teknologi yang digunakan dalam menunjang kebutuhan nasabah di era digital seperti m-banking (BCA Mobile & MyBCA), Sakuku, KlikBCA Bisnis, KlikBCA Individu, ATM, fitur – fitur dalam setiap layanan atau aplikasi seperti fitur transfer, top-up electronic wallet, pembayaran virtual account, cek 3 saldo, mutasi rekening, tarik tunai, setor tunai, dan masih banyak lainnya, serta beberapa aplikasi internal BCA untuk setiap divisi di dalam perusahaan BCA ataupun untuk pelayanan di setiap kantor cabang. Hal tersebut diberikan tanggung jawab ke masing – masing divisi dan biro di bawah GSIT. GSIT secara garis besar dibagi menjadi 5 Divisi antara lain Enterprise IT Architecture, Data Management and Service Quality (ADQ), Application Management (APT), IT Infrastructure and Operation (IIO), Digital Innovation Solution (DIS), dan IT Security Group (ISG), dan Modernization (MDZ). Enterprise IT Architecture, Data Management and Service Quality (ADQ) bertanggung jawab terhadap data – data aplikasi dan layanan serta sumber daya manusia IT BCA serta terhadap arsitektur layanan atau aplikasi yang menjaga dan memperbaiki kualitas suatu layanan atau aplikasi perusahaan BCA, Application Management (APT) bertanggung jawab terhadap pengembangan aplikasi atau layanan (DevOps), IT Infrastructure and Operation (IIO) bertanggung jawab terhadap infrastruktur dan sistem operasi yang digunakan terhadap layanan atau aplikasi perusahaan BCA, Digital Innovation Solution (DIS) bertanggung jawab terhadap memberikan inovasi teknologi terbaru yang dapat mengembangkan BCA menjadi lebih baik dan tidak tertinggal karena perkembangan teknologi, IT Security Group (ISG) bertanggung jawab untuk memastikan keamanan jaringan agar bisa terhindar dari segala gangguan cyber atau hacker. Dengan tanggung jawab sesuai dengan divisi masing – masing diharapkan setiap divisi dapat mendukung atau membantu BCA menyediakan layanan terbaik seterusnya untuk para nasabah. 1.1.2. Sejarah Perusahaan Pada tahun 1995 berdiri NV Perseroan Dagang Dan Industrie Semarang Knitting Factory dimana akan menjadi cikal bakal Bank Central Asia (BCA). Kemudian pada tanggal 21 Februari 1957, Sudono Salim mendirikan BCA dan memiliki kantor pusat di Jakarta. Pada tanggal 1 Mei 1975, pengusaha Mochtar Riady bergabung ke BCA dan memperbaiki sistem kerja di bank tersebut dan merapikan dokumen – dokumen, kemudian tanggal 2 September 1975, nama bank diubah menjadi PT Bank Central Asia (BCA). Pada tahun 1977, PT Bank Central Asia melakukan merger (penggabungan) dengan dua bank lainnya, salah satunya adalah Bank Gemari yang dimiliki Yayasan Kesejahteraan 4 Angkatan Bersenjata Republik Indonesia. Dengan merger tersebut, membuat BCA berkembang menjadi Bank Devisa. Gambar 1.1.2.1 PT. Bank Central Asia Tbk. Jaman Dahulu Awal tahun 1980an, BCA mengajukan permohonan kepada Bank Indonesia untuk mengeluarkan dan mengedarkan kartu kredit atas nama BCA yang berlaku atau memiliki standar internasional. Kemudian, BCA menjalin kerjasama dengan MasterCard. BCA juga memperluas jaringan kantor cabang sejalan dengan deregulasi sektor perbankan di Indonesia serta mengembangkan berbagai produk dan layanan maupun pengembangan teknologi informasi dengan menerapkan sistem online untuk jaringan kantor cabang, dan juga meluncurkan Tabungan Hari Depan (Tahapan) BCA. Tahun 1990an BCA mengembangkan alternatif jaringan layanan melalui ATM (Automated Teller Machine) atau dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai Anjungan Tunai Mandiri. Pada tahun 1991, BCA mulai menempatkan 50 unit ATM di berbagai tempat di Jakarta. Pengembangan tersebut dilakukan secara intensif. BCA juga menjalin kerjasama dengan institusi ternama antara lain PT Telkomsel untuk melakukan pembayaran tagihan telepon melalui ATM BCA, selain itu Citibank supaya nasabah BCA pemegang kartu kredit Citibank dapat melakukan pembayaran tagihan melalui ATM BCA. Indonesia mengalami krisis moneter di tahun 1998, menyebabkan BCA mengalami bank rush, maka dari itu BCA menjadi Bank Take Over (BTO) dan disertakan dalam program rekapitalisasi dan restrukturisasi yang dilaksanakan oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Proses tersebut selesai di tahun 1999, dimana 5 Pemerintah Indonesia melalui BPPN menguasai 92,8% saham BCA sebagai hasil pertukaran dengan Bantuan Likuiditas Bank Indonesia. Dalam proses rekapitalisasi tersebut, kredit pihak terkait dipertukarkan dengan Obligasi Pemerintah. Pada tahun 2000, BPPN melakukan divestasi 22,5% dari seluruh saham BCA melalui Penawaran Saham Publik Perdana (IPO), sehingga kepemilikan BPPN berkurang menjadi 70,3%. Selanjutnya di 2001, Penawaran Publik Kedua (Secondary Public Offering) 10% dari total saham BCA. Kepemilikan BPPN atas BCA berkurang menjadi 60,3%. Kemudian di tahun 2002, FarIndo Investment (Mauritius) Limited mengambil alih 51% total saham BCA melalui proses tender strategic private placement. Selanjutnya tahun 2004, BPPN melakukan divestasi atas 1,4% saham BCA kepada investor domestik melalui penawaran terbatas. Dan tahun 2005, Pemerintah Indonesia melalui PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) melakukan divestasi seluruh sisa kepemilikan saham BCA sebesar 5,02%. Selama periode 2000 an sampai 2005 an BCA mengembangkan bisnisnya dengan memperkuat dan mengembangkan produk dan layanan, terutama perbankan elektronik dengan memperkenalkan Debit BCA, Tunai BCA, internet banking KlikBCA, mobile banking m-BCA, EDCBIZZ, dan lain–lain. BCA juga pada periode tersebut mendirikan fasilitas Disaster Recovery Center di Singapura, dan juga meningkatkan kompetensi di bidang penyaluran kredit, termasuk melalui ekspansi ke bidang pembiayaan mobil melalui entitas anaknya, BCA Finance. Untuk periode selanjutnya pada tahun 2007an BCA menjadi pelopor dalam menawarkan produk kredit kepemilikan rumah dengan suku bunga tetap. BCA meluncurkan kartu prabayar, Flazz Card serta mulai menawarkan layanan Weekend Banking untuk terus membangun keunggulan di bidang perbankan transaksi. Tahun 2008 – 2009 an, BCA secara proaktif mengelola penyaluran kredit dan posisi likuiditas di tengah gejolak krisis global, sekaligus tetap memperkuat kompetensi utama sebagai bank transaksi. BCA juga menyelesaikan pembangunan mirroring sistem teknologi informasi untuk memperkuat kelangsungan usaha dan minimalisasi risiko operasional perbankan. Dan juga BCA membuka layanan Solitaire untuk nasabah high net- worth individual. 6 Tahun 2010an – 2013an, BCA memasuki lini bisnis baru yaitu perbankan Syariah, pembiayaan sepeda motor, asuransi umum dan sekuritas. Di tahun 2013, BCA menambah kepemilikan efektif dari 25% menjadi 100% pada perusahaan asuransi umum, PT Asuransi Umum BCA (BCA Insurance). BCA juga memperkuat bisnis perbankan transaksi melalui pengembangan produk dan layanan yang inovatif, antara lain aplikasi mobile banking untuk smartphone terkini, layanan penyelesaian pembayaran melalui e-commerce, dan mengembangkan konsep baru Electronic Banking Center yang melengkapi ATM Center dengan tambahan fitur – fitur yang didukung teknologi terkini. BCA juga menyelesaikan pembangunan Disaster Recovery Center (DRC) di Surabaya yang berfungsi sebagai backup data center yang terintegrasi dengan dua mirroring data center dimana DRC baru ini menggantikan DRC sebelumnya yang berada di Singapura. Kemudian di tahun 2014 hingga 2016 BCA mengembangkan suatu layanan perbankan digital ‘MyBCA’ yang dapat digunakan secara mandiri (self service), melanjutkan pengembangan jaringan ATM berbasis Cash Recycling Machine, dan meluncurkan produk Sakuku (electronic wallet berbasis aplikasi). Selain itu juga menyempurnakan layanan cash management BCA melalui internet banking platform yaitu ‘KlikBCA Integrated Business Solution’ dimana fitur – fitur di dalamnya dapat digunakan oleh nasabah pebisnis. Di Januari 2014, BCA menyelesaikan pembelian saham PT Central Santosa Finance (CS Finance) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pembiayaan sepeda motor sehingga kepemilikan saham BCA terhadap CS Finance meningkat dari 25% menjadi 70% dan mendapat izin untuk memberikan layanan asuransi jiwa melalui PT Asuransi Jiwa BCA (BCA Life). Pada Juli 2016 sampai Maret 2017, BCA berpartisipasi dalam mensukseskan program tax amnesty dengan menjalankan perannya sebagai bank persepsi dari bank gateway. Selanjutnya tahun 2017 an hingga 2018an BCA menjalin kolaborasi dengan perusahaan – perusahaan fintech atau e- commerce melalui API (Application Programming Interface) dimana akan memfasilitasi konektivitas antara sistem perusahaan – perusahaan tersebut dengan sistem perbankan transaksi BCA, cashless payment settlement, dan berbagai metode pembayaran transaksi secara online terus dibangun melalui aplikasi BCA Mobile dan Sakuku. BCA juga meluncurkan fitur – fitur peer to 7 peer transfer berbasis teknologi QR code di tahun 2018. BCA juga meluncurkan layanan OneKlik, suatu fitur pembayaran pada online merchant yang mengutamakan kecepatan dan kenyamanan transaksi. Masih pada periode 2017an hingga 2018an BCA juga mengembangkan VIRA suatu virtual assistant yang dapat diakses melalui berbagai aplikasi chat. Dan juga meningkatkan penyertaan pada entitas anak CS Finance, BCA Sekuritas dan BCA Life untuk memperkokoh integrasi dan meningkatkan kerja sama bisnis entitas – entitas anak tersebut dengan BCA. Pada bulan Oktober 2019, BCA menyelesaikan akuisisi PT Bank Royal Indonesia dengan kepemilikan efektif (langsung maupun tidak langsung) sebesar 100%. Pasca akuisisi, model bisnis Bank Royal akan difokuskan sebagai bank digital untuk bersinergi dengan jaringan perbankan digital BCA. BCA menandatangani Perjanjian Jual Beli Bersyarat untuk pengambilalihan 100% saham PT Bank Rabobank International Indonesia, dengan persyaratan mendapat persetujuan dari regulator dan para pemegang saham. BCA melakukan penambahan modal pada BCA Syariah dan CCV untuk mendukung pertumbuhan bisnis dari masing-masing entitas anak. BCA meluncurkan serangkaian inovasi layanan digital di tahun 2019, termasuk BCA Keyboard (untuk akses langsung ke layanan transaksi perbankan di berbagai online chat platform), Pembukaan rekening melalui BCA Mobile dan WELMA (sebuah mobile apps untuk layanan wealth management) BCA mengembangkan konsep future branch model dengan memanfaatkan beragam perangkat teknologi digital. Melalui konsep ini akan semakin memperkuat customer experience dan meningkatkan efisiensi operasional. Setelah itu, BCA terus berkembang hingga saat ini. 8 1.2. Posisi dan Peran Mahasiswa Berikut merupakan struktur organisasi keseluruhan dari BCA: Gambar 1.2.1 Struktur Organisasi PT. Bank Central Asia Tbk. Selama masa Enrichment Program, mendapatkan kesempatan untuk melaksanakan On Job Training atau biasa disebut dengan istilah magang. Pada saat magang, mendapatkan perusahaan BCA sebagai tempat magang yang ditempatkan pada Strategic Information Technology Group (GSIT). Gambar 1.2.2 Struktur Organisasi Grup Strategis Informasi dan Teknologi Pada Grup ini, tergabung ke dalam Divisi Application Management (APT). 9 Gambar 1.2.3 Struktur Organisasi Application Management Group Untuk lebih spesifik, di Divisi ini tergabung di subdiv Customer Touch Point Solution Application (CTS). Dalam subdiv ini, termasuk ke dalam bagian dari Biro Customer Touch Point Solution Application F (CTS F). Biro ini biasa disebut Merchant Solution and E-Commerce (MSE) karna mengurus hal seputar merchant.. Gambar 1.2.4 Struktur Organisasi Merchant Solution and E-Commerce Jauh lebih spesifik, merupakan bagian dari tim Merchant Services (MSV). Gambar 1.2.5 Struktur Organisasi Struktur Organisasi Merchant Services 10 Diberikan tugas untuk menghandle Front-End iOS dari aplikasi Merchant BCA. Tim Front-End iOS memiliki tugas untuk menangani aplikasi merchant dari sisi User Interface (UI) dan juga dari sisi User Experience (UX). Pada bagian ini, diberikan tanggung jawab untuk membuat semua jenis tampilan dari aplikasi Merchant BCA, membuat class-class yang dibutuhkan sesuai dengan standar dan ketentuan yang sudah ditentukan oleh Perusahaan BCA. Juga akan mengikuti Daily Meeting bersama tim MSV untuk memberi tahu progress yang telah dikerjakan pada hari tersebut. Terdapat juga Weekly Meeting dengan tim MSV untuk melaporkan progress selama satu minggu ke belakang dan merencanakan apa yang akan dilakukan selama satu minggu ke depan. Terdapat Key Performance Indicator (KPI) juga yang dibahas pada Weekly Meeting tersebut. Terdapat pula Biweekly Meeting yang dilakukan oleh satu Biro CTS F, yang membahas apa yang sudah dikerjakan selama dua minggu ke belakang dan yang akan dikerjakan selama dua minggu ke depan, serta terdapat sharing knowledge mengenai teknikal ataupun non-teknikal. Dalam hal pekerjaan, terdapat dua meeting yang pasti akan dihadiri, yang pertama adalah Ignite Meeting yaitu meeting dengan Kepala Biro dan para leader (leader MSV, MCI, MXE, SQI) pada hari ketiga requirement atau 4 hari kerja sebelum tahap Development yang membahas mengenai project apa yang akan dikerjakan, apa saja perubahan yang akan terjadi, dan apa saja yang akan terkena impact dari project tersebut. Meeting yang kedua adalah One Day Requirement (ODR), bersama dengan Product Owner (DPD), Business Analyst (CPS), User Acceptance Tester (KLA), dan Developer (GSIT) membahas mengenai requirement project tersebut secara keseluruhan serta skenario yang akan dilakukan dalam proses testing. Terdapat pula sesi sharing knowledge dan diskusi antar anggota tim, agar seluruh anggota tim bisa menjadi lebih baik, salah satunya adalah dengan cara ikut serta dalam Community of Practice (COP). Selain itu, sering kali ada sesi mentoring, sharing, dan diskusi dengan mentor atau anggota tim lainnya secara fleksibel. Untuk self- exploration, diberikanlah akun Udemy Business untuk menambah wawasan dan mendukung pekerjaan yang akan dilakukan. BAB 2 LAPORAN KEGIATAN 2.1 Proses Bisnis Secara umum, kelangsungan kegiatan bisnis di BCA terbagi ke 2 tempat, yaitu kantor pusat dan kantor cabang. Kantor cabang berperan dalam kegiatan bisnis yang lebih spesifik dan operasional, seperti menyediakan layanan transaksi, melakukan pengumpulan data, menyelesaikan pembayaran, dan melakukan penyaluran kredit komersial. Kantor pusat memiliki peran untuk mendukung kantor cabang. Kegiatan bisnis yang terdapat di kantor pusat meliputi perbendaharaan/treasury, hukum, IT, logistik, audit, SDM, dan juga mendukung dan mengembangkan produk dan layanan yang ada di cabang. Kantor pusat juga memiliki peran untuk menyalurkan pinjaman ke korporasi-korporasi. Kolaborasi antar kantor cabang dan kantor pusat lah yang membentuk alur bisnis di BCA. Pada proses bisnis Bank BCA, Biro CTS F mempunyai peran dalam mengurus segala urusan dalam bidang proses integrasi untuk kegiatan transaksi dan non transaksi pada aplikasi yang berada di naungan CTS F. Pada Biro CTS F, terdapat tim MSV yang mana fungsi dan tugas utamanya adalah mengurus dan bertanggung jawab atas aplikasi yang hubungannya langsung di rasakan oleh user (nasabah pemilik merchant, finance merchant, dan kasir merchant). Contoh dari aplikasi yang berada dalam tim MSV ini adalah aplikasi Merchant BCA yang berbasis mobile (Android dan iOS) dan Quick Response Merchant Services (QRMS) yang berbasis website. CTS F menggunakan Cara Kerja Baru yang biasa disebut dengan CKB atau new way. Dalam sistem kerja ini, diawali dengan melakukan sharing concept meeting yang dihadiri oleh Chapter Leader serta para Team Leader (CPS, KLA, GSIT) dengan Product Owner (DPD) untuk membahas konsep project yang akan dikerjakan serta mendiskusikan semua pertimbangan yang terkena impact dari masing-masing tim selama satu hari penuh. Dilanjutkan dengan proses penyusunan requirement oleh tim Business Analyst (CPS) selama lima hari kerja. Di tengah-tengah proses penyusunan requirement atau pada hari ke 3, dilakukan ignite meeting. Setelah requirement jadi, tim Business Analyst (CPS) akan mempresentasikan kepada tim scrum mengenai requirement (dari tampilan hingga service yang akan digunakan) pada ODR meeting. Tim User Acceptance Tester (KLA) juga akan mempresentasikan mengenai skenario 11 testing yang akan dijalankan. Setelah itu, Developer (GSIT) akan mulai memasuki tahap development selama 10 hari kerja. Saat masa development telah habis, developer akan mendeliver aplikasi ke tim KLA dalam bentuk.apk. Tim KLA akan melakukan testing terhadap project tersebut selama 10 hari kerja. Dalam proses UAT, developer akan melakukan support UAT yaitu melakukan perbaikan atau bug fix apabila tim KLA menemukan bug pada project tersebut. Bug tersebut akan dimasukan ke dalam satu sheets yang bernama buglist. Sheets tersebut yang menjadi report terhadap bug serta progress terhadap penanganan bug tersebut. Setelah aplikasi dinyatakan aman dari bug atau semua bug telah dihandle, maka project tersebut akan masuk ke tahap implementasi yaitu melakukan deploy aplikasi tersebut. Gambar 2.1.1 Alur Kerja Biro CTS F 2.2 Kegiatan yang Dilakukan Sesuai Learning Plan 2.2.1 Project Selama melaksanakan OJT, aplikasi yang dikelola adalah aplikasi mobile yang bernama Merchant BCA. Merchant BCA merupakan aplikasi yang dipakai oleh calon merchant dan merchant BCA untuk mengakses layanan merchant BCA. Aplikasi ini dikembangkan menggunakan Bahasa pemrograman Swift dengan XCode sebagai IDE yang dipakai. Selama masa OJT ini, diberikan job description sebagai berikut: o Mempelajari bahasa pemrograman Swift menggunakan framework UIKit, o Mengikuti alur dan sistem kerja dari BCA khususnya Biro CTS F, o Mengikuti meeting dan sharing knowledge yang diberikan oleh mentor dan/atau anggota tim yang lainnya, dan o Ikut serta dalam pengembangan aplikasi mobile Merchant BCA versi iOS Sampai dengan laporan akhir ini ditulis, keenam job description yang diberikan berhasil dicapai. Selama masa OJT kedua, beberapa pengembangan 12 diri telah dilakukan melalui pembelajaran online platform dan sharing knowledge. Berikut penjelasan dari setiap bulannya: a) Bulan I (Mei 2024) Di bulan Mei ini, melakukan eksplorasi untuk satu flow lengkap fitur tambah mesin dan tutup toko pada aplikasi Merchant BCA di platform iOS. Eksplorasi yang dilakukan, mulai dari tampilan yang akan dibuat, service yang digunakan, API mana yang akan di hit dari front-end, hingga mencari tahu fitur apa saja yang akan terkena dampak dari pembuatan fitur baru ini. Masalah yang dihadapi pada minggu ini adalah karena baru awal pengenalan terhadap bahasa pemrograman baru yaitu Swift, maka proses eksplorasi memakan waktu yang cukup lama untuk kedua fitur. Namun, dengan bantuan mentor, proses pengenalan dan eksplorasi bisa menjadi lebih cepat. b) Bulan II (Juni 2024) Pada bulan Juni, melakukan eksplorasi merchant info iOS dengan progress 100%. Melakukan juga Ignite Meeting dengan kepala biro dan leader-leader tim di Biro CTS F. Dilanjutkan dengan melakukan persiapan untuk meeting ODR (One Day Requirement) project Merchant Info Slice 1. Lalu, melakukan meeting ODR (One Day Requirement) pada project Merchant Info Cycle 1 dengan tim scrum untuk membahas seluruh requirement dan skenario testing yang akan digunakan. Satu hari kerja setelah meeting tersebut, mulai memasuki tahap development dan melakukan development hingga selesai. Di tengah proses development, diberikan tugas tambahan yaitu melakukan eksplorasi Coachmark untuk project yang akan dikerjakan pada cycle selanjutnya sebagai gambaran. Setelah itu, melakukan juga ignite meeting dengan kepala biro dan leader- leader tim di Biro CTS F untuk membahas Project Merchant Info Cycle 2 dan Tambah Mesin. Dilanjutkan melakukan persiapan UAT project merchant info cycle 1 yaitu build.ipa yang akan dipake untuk UAT (User Acceptance Test). Saat memasuki tahap UAT, developer akan stand by untuk melakukan support UAT project merchant info cycle 1. Pada bulan ini, juga dilakukan Meeting ODR (One Day Requirement) pada project merchant info 13 cycle 2 dengan tim scrum untuk membahas seluruh requirement dan skenario testing. c) Bulan III (Juli 2024) Pada bulan Juli ini, melanjutkan Support UAT Project Merchant Info Cycle 1 hingga selesai. Kegiatan ini dilakukan pararel dengan Development Project Merchant Info Cycle 2 hingga selesai. Pada bulan ini, dilaksanakan juga Ignite Meeting dengan Kabiro dan leader-leader tim di Biro CTS F Project Tambah Mesin. Seperti pada alurnya, selanjutnya dilanjutkan dengan melakukan meeting ODR (One Day Requirement) pada project Tambah Mesin dengan tim scrum untuk membahas seluruh requirement dan skenario testing. Kemudian melakukan Support UAT Project Tambah Mesin, namun dari tim KLA memerlukan tambahan 1 hari kerja dalam proses UAT di bulan ini. Pararel dengan melakukan Development Project Tutup Toko hingga selesai. d) Bulan IV (Agustus 2024) Pada bulan Agustus ini, menyelesaikan tambahan hari support UAT yang tidak selesai bulan lalu. Tambahan 2 hari kerja di bulan ini untuk menyelesaikan proses UAT. Lalu, pararel dengan melakukan Support Regresi TTV + Tambah Mesin + Drop Rate + Onelink hingga selesai. Di saat yang bersamaan, melakukan juga Support UAT Project Tambah Mesin Cycle 3 dan tutup toko. Tim KLA tidak dapat menyelesaikan proses UAT kembali dalam 10 hari kerja, yang membuat memerlukan tambahan 2 hari kerja di bulan ini. Di Tengah-tengah proses support, melakukan juga Ignite Meeting dengan Kabiro dan leader-leader tim di Biro CTS F Project Enhancement UI/UX yang besoknya dilanjutkan dengan melakukan meeting ODR (One Day Requirement) project Enhancement UI/UX dengan tim scrum untuk membahas seluruh requirement dan skenario testing. Pararel dengan support-support, melakukan juga Development Project Enhancement UI/UX Cycle 1 hingga selesai. Pada bulan ini, tepatnya tanggal 19 Agustus 2024, melakukan implementasi Staging Project TTV + Tambah Mesin + Drop Rate part 1 + Onelink. e) Bulan V (September 2024) Pada bulan September ini, melakukan Support Regresi Multisettlement + Tambah Mesin + Tutup Toko hingga selesai. Pararel dengan melakukan 14 Support UAT Project Enhancement UI/UX Cycle 1 hingga selesai juga. Di tengah-tengah kesibukan support UAT dan Regresi, melakukan juga Implementasi Staging Project Multi Settlement + Tambah Mesin + Tutup Toko. Setelah semua kegiatan tadi beres, pada bulan ini mendapat arahan untuk melakukan eksplorasi project selanjutnya yaitu Merchant Care Financial. f) Bulan VI (Oktober 2024) Pada bulan Oktober ini, sampai dengan laporan akhir ini ditulis, masih eksplorasi project selanjutnya yaitu merchant care financial. Pada tanggal 8 Oktober 2024 telah dilakukan meeting ODR (One Day Requirement) pada project Merchant Care Financial dengan tim scrum untuk membahas seluruh requirement dan skenario testing. Pada tanggal 9 Oktober 2024 akan dimulai Day 1 Development project Merchant Care Financial. 2.2.2 Technical Competency (TC) Selama masa OJT, berbagai teknikal kompetensi dikembangkan. Teknikal kompetensi yang diperoleh antara lain: a) Ability in analyzing the user requirements User requirements adalah pernyataan yang mencerminkan apa yang diperlukan oleh pengguna untuk sistem, bagaimana sistem harus beroperasi, atau fitur apa yang harus ada dalam sistem. Pernyataan kebutuhan ini menjadi landasan untuk perancangan dan pengembangan sistem, memastikan bahwa hasil akhir sesuai dengan ekspektasi dan kebutuhan pengguna (I. Sommerville, “Software Engineering (2018) Sommerville, Ian: Software Engineering, Informatik.” Pearson, 2018). User requirements ditulis dengan cara yang dapat dipahami oleh pengguna maupun pengembang. Mereka berperan sebagai penghubung antara kebutuhan klien dan spesifikasi teknis sistem (B. R. Maxim and R. S. Pressman, “Software Engineering: A Practitioner’S Approach,” Britania Raya: McGraw-Hill Education, 2014.). b) Ability in designing solution according to requirement gathering Kemampuan dalam merancang solusi sesuai dengan proses pengumpulan kebutuhan melibatkan penerapan metode yang terstruktur 15 untuk mengevaluasi kebutuhan bisnis atau teknis, mengidentifikasi teknologi yang sesuai, merinci kerangka kerja sistem, dan merencanakan pelaksanaannya. Tujuannya adalah untuk memberikan solusi yang efisien dan produktif yang sejalan dengan tujuan organisasi. Solusi yang dirancang harus konsisten dengan kebutuhan yang telah terkumpul dan harus memenuhi ekspektasi pengguna sambil memberikan nilai tambah bagi perusahaan (B. R. Maxim and R. S. Pressman, “Software Engineering: A Practitioner’S Approach,” Britania Raya: McGraw-Hill Education, 2014.). Dengan demikian, sangatlah penting bagi proses pengembangan aplikasi untuk melakukan perancangan solusi yang baik sehingga tidak menimbulkan kekurangan dalam kejelasan dan spesifikasi kebutuhan user (Lane, O’Raghallaigh, P., & Sammon, D., 2016) c) Developing/coding solution based on application design Kualitas code yang baik merupakan hasil akhir yang diharapkan dari seluruh proses developing. Code yang efektif cenderung lebih simpel, lebih ringkas, mudah dimengerti, dan dapat dikelola dengan mudah, namun tetap mampu memenuhi semua fungsi dan kebutuhan yang krusial bagi pengguna. Keterbacaan code menjadi kunci, terutama dalam konteks maintenance aplikasi. Siapa pun dapat membuat code yang dapat dimengerti oleh komputer, namun programmer yang kompeten harus mampu membuat code yang juga dapat dimengerti oleh rekan-rekan mereka (Becker, P., dkk., 1999). Di samping itu, kemampuan untuk mendeteksi dan mengatasi kesalahan, serta menemukan solusi untuk masalah tersebut, memiliki nilai yang sama pentingnya. Pengalaman yang diperoleh selama pelatihan kerja tentu saja berperan besar dalam meningkatkan keterampilan dalam pengkodean. Teknikal kompetensi yang diperoleh setiap bulan dapat berbeda, karena proyek yang diselesaikan bisa berbeda antar bulan. Namun, bisa juga sama, karena terdapat beberapa fitur yang diselesaikan dalam rentang dua bulan yang berbeda atau lebih. Berikut merupakan perkembangan teknikal kompetensi yang diperoleh setiap bulan: a) Bulan I (Agustus 2023) 16 Pada bulan pertama masa OJT ini, lebih fokus pada pengenalan lingkungan yang ada di biro ITX-A. Technical Competency yang didapatkan adalah ability in analyzing the user requirements dan ability in designing solution according to requirement gathering. Kompetensi dari kedua skill technical tersebut meningkat dengan adanya pemberian tugas untuk eksplorasi bahasa pemrograman Kotlin pada Android Studio, sehingga dapat melatih untuk memahami requirement yang diberikan dan mendesain aplikasi berdasarkan requirement yang ada. Di sisi lain, kemampuan developing/coding solution based on application design juga meningkat karena melakukan development aplikasi chat berdasarkan desain yang sudah dibuat. Selain itu, dengan mendapat full access ke code project Merchant BCA, membuat pemahaman mengenai coding dan bahasa pemrograman Kotlin pada Android Studio meningkat jauh. Tabel 2.2.2.1 Daftar Materi dan Referensi selama Agustus 2023 Materi Referensi Kotlin Kotlin Lang Documentation BCA Udemy Firebase Database Firebase Documentation b) Bulan II (September 2023) Pada bulan kedua OJT ini, terjadi peningkatan kemampuan dari sisi technical competency. Pada ability in analyzing the user requirements dan ability in designing solution according to requirement gathering serta developing/coding solution based on application design meningkat karena diberikan tugas oleh Team Leader untuk melakukan eksplorasi konsep MVP atau Model, View, Presenter dan dari konsep ini diberikan tugas kembali untuk memahami code structurenya dari code project existing. Lalu, diberikan tugas kembali untuk membuat UI sesuai dengan desain yang diberikan oleh tim Markom, kemudian input data yang diberikan user bisa hingga hit API dan datanya disimpan ke dalam repository. Tabel 2.2.2.2 Daftar Materi dan Referensi selama September 2023 Materi Referensi Kotlin Kotlin Lang Documentation 17 BCA Udemy MVP Concept MVP Concept in Kotlin BCA Udemy MVP Concept Git Command BCA Udemy Git Command Rest API BCA Udemy Rest API c) Bulan III (Oktober 2023) Selama OJT di bulan Oktober ini tidak semua aspek technical competency mengalami peningkatan yang sangat pesat. Contohnya ability in analyzing the user requirements dan ability in designing solution according to requirement gathering karena kemampuan yang diperlukan dalam proses pengembangan aplikasi, sudah terlebih dahulu dipelajari dan dieksplorasi secara mendalam di dua bulan pertama, sehingga pada bulan ketiga ini hanya melanjutkan dan menambahkan materi-materi yang sekiranya dibutuhkan dalam pengembangan aplikasi Merchant BCA. Namun, untuk kemampuan developing/coding solution based on application design meningkat cukup drastis, karena pada bulan ini cukup banyak melakukan development menggunakan Android Studio khususnya dalam membuat recycler view, tab layout, animation, dan pagination. Pada bulan ini juga melakukan eksplorasi menggunakan framework flutter. Tabel 2.2.2.3 Daftar Materi dan Referensi selama Oktober 2023 Materi Referensi Recycler View, Tab BCA Udemy Layout, Animation, dan Geeks For Geeks Recycler View Kotlin Pagination Tab Layout Android Developers Documentation Geeks For Geeks Animation Kotlin Flutter BCA Udemy Flutter d) Bulan IV (November 2023) Pada saat OJT di bulan November kemampuan technical developing/coding solution based on application design yang diperoleh tidak terlalu bertambah karena merupakan lanjutan dari bulan-bulan sebelumnya serta project yang dikerjakan masih sama, yaitu aplikasi 18 Merchant BCA pada fitur paging kelola anggota dan melakukan bugfix nomor telepon alternatif yang validasinya tidak sesuai. Namun, pada kemampuan ability in analyzing the user requirements dan ability in designing solution according to requirement gathering cukup meningkat, karena pada bulan ini belajar untuk membaca requirement yang diberikan agar validasi yang terdapat pada aplikasi Merchant BCA bisa sesuai. Sebagai contoh adalah pada saat melakukan bugfix nomor telepon alternatif yang seharusnya tidak boleh sama dengan nomor telepon utama menurut requirement. e) Bulan V (Desember 2023) Sampai dengan laporan akhir ini ditulis, technical competency yang paling berkembang adalah developing/coding solution based on application design karena proses pengembangan aplikasi Merchant BCA pada fitur paging kelola anggota masih berlangsung. Sehingga pengembangan technical competency ini terus berkembang. 2.2.3 Employability and Entrepreneurship Skill (EES) Selain technical skill yang mendukung di dunia kerja, soft skill juga tidak kalah pentingnya. Dengan adanya kemampuan ini, membuat seseorang mudah bergaul, sehingga mampu meningkatkan komunikasi tim dan juga produktivitas. Beberapa soft skill yang dikembangkan selama masa OJT: a) Digital and Technology Fluency Digital and Technology Fluency adalah keterampilan yang mencakup pemikiran kritis, kesadaran jaringan, dan pembelajaran multifaset bagaimana menangani informasi di dunia digital (Miller, C. & Bartlett, J., 2012). Hal ini memberikan pemahaman mendalam tentang teknologi digital dan dampaknya pada semua keputusan proses bisnis. b) Critical and Creative Thinking Setiap orang harus menggunakan akalnya untuk bertahan hidup. Namun, kualitas pemikiran setiap orang berbeda-beda. Critical and Creative Thinking kualitatif adalah berpikir yang memiliki nilai dan tujuan, sehingga dapat bermanfaat (Paul, R. & Elder, L., 2004). Creative thinking bersifat inventif, imajinatif, dan mendorong munculnya ide ide baru (Bono, 2015). 19 c) Growth Mindset Growth Mindset adalah gagasan bahwa dengan bantuan strategi, antusiasme, dan lingkungan, seseorang selalu dapat meningkatkan kualitasnya sendiri (Dweck, 2016). Orang yang percaya bakatnya dapat dikembangkan melalui kerja keras, strategi, dan masukan dari luar memiliki mindset berkembang. Orang yang percaya bahwa mereka dapat mencapai lebih banyak karena mereka memiliki bakat memiliki sikap. Dengan mindset berkembang, hasil yang lebih baik dapat dicapai melalui kolaborasi dan inovasi antar manusia (Dweck, 2016) Soft skill yang terasah setiap bulan dapat berbeda, karena proyek yang diselesaikan bisa berbeda antar bulan. Namun, bisa juga sama, karena terdapat beberapa fitur yang diselesaikan dalam rentang dua bulan yang berbeda atau lebih. Berikut merupakan perkembangan soft skill yang dimiliki selama OJT: a) Bulan I (Mei 2024) Selama OJT pada bulan Mei ini, soft skill diperoleh melalui kegiatan yang dilakukan selama berada di lingkungan kantor dan juga melalui kegiatan sharing dengan seluruh anggota biro CTS-F adalah beradaptasi di lingkungan baru dan berbaur serta bekerja sama dengan seluruh teman- teman kantor. Hal ini menunjukan bahwa di bulan ini memperoleh soft skill growth mindset. Lalu, dengan diberikan teknologi baru seperti IDE XCode, Bahasa pemrograman Swift, dan sebagainya membuat pada bulan ini juga memperoleh soft skill digital and technology fluency. Diberikan juga tugas latihan yang membuat soft skill critical and creative thinking juga bisa diperoleh. b) Bulan II (Juni 2024) Di bulan Juni ini, soft skill tidak berkembang secepat dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya. Namun, untuk soft skill critical and creative thinking bisa berkembang di bulan ini karena terdapat Sharing Knowledge dari mentor Ibu Jeanet Felicia mengenai struktur code dan masalah yang biasa terjadi pada saat proses development. Lalu, dalam proses development aplikasi juga melatih ketiga soft skill yang disebutkan di atas. 20 c) Bulan III (Juli 2024) Pada bulan Oktober ini, digital and technology fluency, social skill, critical and creative thinking, dan growth mindset diperoleh karena melakukan Ignite Meeting dengan kepala biro dan leader-leader tim di Biro CTS F serta meeting ODR (One Day Requirement) dengan tim scrum untuk membahas seluruh requirement dan skenario testing. Soft skill social skill juga dapat diperoleh dari kegiatan biweekly meeting yang dilaksanakan dua kali setiap bulan yang membuat hubungan antar anggota biro CTS-F menjadi lebih terbentuk dan membuat pemikiran yang lebih terbuka karna menjadi lebih mengetahui satu sama lain. d) Bulan IV (Agustus 2024) Di bulan ini critical and creative thinking sangat amat terlatih karena sedang dalam proses development aplikasi Merchant BCA. Masalah- masalah yang ada bisa dihadapi dengan baik melalui hasil pemikiran kritis dan kreatif sehingga bisa diselesaikan dan program berjalan dengan baik. Ada pula sharing knowledge dari mentor yang membuat skill growth mindset menjadi terlatih, karena materi yang diberikan adalah lingkungan kerja yang baik dan apa yang bisa dilakukan agar performa meningkat. e) Bulan V (September 2024) Di bulan kelima ini, sampai dengan laporan akhir ini ditulis, skill yang sangat terasa perkembangannya adalah critical and creative thinking, karena terdapat problem-problem yang terjadi dalam proses development salah satu fitur di aplikasi Merchant BCA. Namun, karena memiliki growth mindset, maka masalah-masalah tersebut dilalui dengan tenang tanpa terburu-buru, namun tidak memakan waktu proses yang cukup lama. f) Bulan VI (Oktober 2024) Di bulan keenam ini, sampai dengan laporan akhir ini ditulis, skill yang sangat terasa perkembangannya adalah critical and creative thinking, karena terdapat hal baru yang akan dikembangkan kedepannya di fitur terbaru aplikasi Merchant BCA. Namun, karena memiliki growth mindset, maka 21 masalah-masalah tersebut dilalui dengan tenang tanpa terburu-buru, namun tidak memakan waktu proses yang cukup lama. 2.3 Penuntasan Tugas dan Penanganan Masalah Project yang dikerjakan selama hampir 6 bulan masa OJT di biro CTS-F pada tim MSV adalah pengembangan aplikasi mobile Merchant BCA versi iOS. Dalam proses pengembangannya terdapat beberapa masalah yang dialami. Berikut merupakan masalah yang dihadapi selama pengembangan project berlangsung: Bulan Masalah Penanganan Masalah 1 Tahap awal pengenalan terhadap Dengan bantuan mentor, proses bahasa pemrograman baru yaitu Swift, pengenalan dan eksplorasi bisa menjadi maka proses eksplorasi memakan lebih cepat. waktu yang cukup lama untuk kedua fitur. 2 Waktu yang tersedia untuk melakukan Waktu yang relatif lebih singkat tetap eksplorasi terhitung cukup singkat dapat menyelesaikan proses eksplorasi karena terdapat jadwal meeting dan hingga paham, karena sudah mulai persiapan meeting yang padat membuat mempelajari Swift dari bulan pertama. waktu eksplorasi berkurang. Selain itu, Dengan dukungan dan bantuan dari terdapat masalah minor yaitu proses mentor, yang bersedia untuk menjawab eksplorasi harus dilakukan pararel pertanyaan apapun dengan lengkap dan dengan proses development. Lalu, jelas juga membantu mengatasi masalah jadwal yang padat cukup menguras pada bulan ini. Selain itu, penjadwalan pikiran, waktu, dan tenaga. yang jelas dan teratur membuat tidak ada jadwal yang saling mengganggu dan tumpang tindih. 3 Pada saat development tambah mesin, Masalah yang pertama dapat diatasi terdapat masalah kecil karena fitur dengan membuat fitur tersebut scrollable yang dikembangkan kurang berjalan pada device kecil. Untuk masalah sesuai semestinya pada iPhone yang selanjutnya, dapat diatasi dengan memiliki layar lebih kecil (iPhone SE, membatasi hal yang bisa dilakukan oleh iPhone 7, iPhone 8). Lalu, terdapat bug user yang berpotensi untuk menyebabkan yang membuat aplikasinya menjadi out of index sehingga aplikasi crash saat 22 crash pada saat sedang melakukan digunakan. Lalu untuk masalah yang pengajuan. Namun, kondisi ini hanya terakhir, karena mendapat bantuan dari terjadi di satu OS yang itu iOS 17. Team Leader dan mentor serta kerja sama Masalah jadwal cukup padat seperti tim yang sangat baik, semuanya dapat bulan lalu juga kembali dirasakan di berjalan sesuai target tanpa melewati bulan ini. deadline yang ada. 4 Waktu implementasi staging yang Masalah ini dapat diatasi dengan cukup lama yaitu hingga jam 02.00. diberikannya kompensasi untuk Work From Home di hari berikutnya, sehingga tidak kurang istirahat untuk hari berikutnya. 5 UAT Enhancement UI/UX sempat Tim Business Analyst mendapatkan waktu dihentikan di hari ke-4 karena terdapat tambahan untuk melakukan pengecekan beberapa perbedaan antara requirement ulang agar requirement bisa lebih sesuai dengan kondisi existing dengan yang diharapkan. 6 Terdapat hal-hal baru yang belum Melakukan mentoring dan bertanya pernah dilakukan sebelumnya dalam kepada mentor serta Team Leader. proses pengembangan fitur baru. 23 BAB 3 KESIMPULAN Selama menjalani kegiatan On Job Training dari bulan Mei hingga laporan akhir ini ditulis, hal yang dirasakan adalah sangat dilibatkan dan terlibat aktif dalam proses pengerjaan Project Merchant BCA ini, khususnya dalam bidang Front-End. Kemudian, selalu dilibatkan dalam setiap meeting, baik dengan tim, urusan, bahkan hingga meeting dengan scrum team. Selain itu, juga dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan mengenai desain yang akan diterapkan di aplikasi Merchant BCA. Ikut berperan dalam proses implementasi ke aplikasi Merchant BCA dari tampilan yang diberikan dalam bentuk prototype. Walaupun, sempat mengalami beberapa kendala dalam proses pembelajaran di masa On Job Training kedua ini, namun selalu dibantu oleh mentor dan team leader serta dibantu pula oleh rekan-rekan senior lainnya yang berada di tim, sehingga dapat menyelesaikan permasalahannya dan tidak kesulitan atau merasa sendirian dalam masa On Job Training ini. Juga mendapatkan banyak pengetahuan baru dari sharing knowledge yang dilakukan oleh tim ataupun mentoring personal dari mentor dan leader team, cara berkomunikasi yang baik dan saling menghargai antar sesama anggota tim, cara mempresentasikann suatu hasil ide atau kerja yang dapat dan mudah dipahami, serta masukan yang sangat membangun diri agar dapat mengurangi rasa tidak percaya diri. Selain itu, pelatihan yang dilakukan oleh mentor dan team leader melatih untuk selalu meningkatkan value diri. Didapatkannya banyak hal baru melalui program On Job Training kedua ini dengan mengalami peningkatan soft skill maupun hard skill dan mulai bisa beradaptasi dengan lingkungan kerjanya. Semakin mengasah dan memperdalam kemampuan analisa, penyelesaian masalah, cara berkomunikasi, belajar untuk berpikir kritis dan maju ke depan, serta lebih baik dalam me-menage waktu dalam pekerjaan, kuliah, dan juga kepentingan pribadi. Rasa Syukur juga dirasakan setelah ditempatkan di biro CTS F yang lingkungan kerjanya sangat tinggi kekeluargaannya, supportif, harmonis, serta bisa diajak serius dan bercanda. Hal itu membuat semakin bersemangat untuk berkarya di biro CTS F khususnya tim MSV untuk mendukung dan mengembangkan aplikasi Merchant BCA 24 agar bisa menjadi aplikasi yang jauh lebih baik lagi dan digunakan dengan mudah oleh banyak user dan nasabah. Terdapat nilai-nilai kehidupan yang diperoleh lewat kegiatan On Job Training kedua ini dalam segi pekerjaan maupun lingkungan yang membuat pemikiran semakin terbuka dalam dunia kerja khususnya dalam proses pemrogramman atau pembuatan aplikasi mobile iOS yang mana pada saat ini penggunaan aplikasi iOS sangat banyak digunakan oleh orang-orang, sehingga hal ini akan membuat aplikasi Merchant BCA akan lebih mudah dijangkau dan digunakan oleh banyak orang 25 REFERENSI Akbar, R. E. H. A. N., Haris, M., & Naeem, M. (2008). Requirement gathering and tracking process for distributed agile based development. 8th Conference on Recent Advances in Computer Engineering, (pp. 429-436). Rhodes, Greece. Becker, P., Fowler, M., Beck, K., Brant, JBrant, J., Opdyke, W., & Roberts, D. (1999). Refactoring: improving the design of existing code. Addison-Wesley Professional. Bono, E. d. (2015). The Mechanism of Mind: Understand how your mind works to maximise memory and creative potential. Random House. London: Vermilion. Courage, Catherine, & Baxter , K. (2005). Understanding your users: A practical guide to user requirements methods, tools, and techniques. Gulf Professional Publishing. Gulf Professional. De Baar, D. J., Foley, J. D., & Mullet, K. E. (1992). Coupling application design and user interface design. SIGCHI conference on Human factors in computing systems, (pp. 259- 266). Dweck, C. (2016). What having a ‘growth mindset’ actually means. Harvara Business Review. Lane, S., O’Raghallaigh, P., & Sammon, D. (2016). Requirements gathering: the journey. Journal of Decision systems. 25(sup1), (pp. 302-312). Maguire, M., & Bevan, N. (2002, August). User requirements analysis. In IFIP World Computer Congress. IFIP World Computer Congress, TC 13 (pp. 133-148). Miller, C., & Bartlett, J. (2012). 'Digital fluency': towards young people's critical use of the internet. Journal of Information Literacy,, 6(2), 35-55. Paul, R., & Elder, L. (2004). Critical and creative thinking. Dillon Beach: CA: The Foundation for Critical Thinking. PT. Bank Central Asia. (2024, 5 27). Karir BCA - IT. Retrieved from https://karir.bca.co.id/it/about PT. Bank Central Asia. (2024, 5 27). Tentang BCA. Retrieved from https://www.bca.co.id/id/tentang-bca 26 LAMPIRAN 27