Farmakologi Hormon Kelamin dan Obat Kontrasepsi PDF
Document Details
Uploaded by Deleted User
Tags
Summary
This document provides a comprehensive overview of the pharmacology of sex hormones and contraceptive drugs. It details the functions, effects, and synthesis of hormones like estrogen, progesteron and androgen. The document also explores different types of contraceptive pills and their mechanisms of action.
Full Transcript
# Hormon Kelamin Hormon kelamin dihasilkan oleh kelenjar kelamin (ovarium dan testis) di bawah pengaruh gonadotropin, yang berfungsi menentukan ciri-ciri kelamin primer dan sekunder. Androgen adalah hormon pria, sedangkan estrogen dan progesteron adalah hormon wanita. Semua hormon kelamin memiliki...
# Hormon Kelamin Hormon kelamin dihasilkan oleh kelenjar kelamin (ovarium dan testis) di bawah pengaruh gonadotropin, yang berfungsi menentukan ciri-ciri kelamin primer dan sekunder. Androgen adalah hormon pria, sedangkan estrogen dan progesteron adalah hormon wanita. Semua hormon kelamin memiliki sifat-sifat yang sama, misalnya: 1. Retensi air dan garam. 2. Berdaya anabolik, androgen lebih kuat daripada estrogen. 3. Mengakibatkan penutupan epifisis (ujung tulang pipa) setelah pertumbuhan pada masa pubertas. Berikut ini merupakan zat-zat yang termasuk dalam hormon kelamin. 1. Zat-zat androgen (androgen berasal dari bahasa latin "yun" atau "andros", berarti "pria") Testosteron adalah zat androgen utama yang disintesis dalam testis, ovarium, dan anak ginjal. Sel-sel Leydig (sel interstisium) dari testis distimulasi oleh LH untuk menghasilkan testosteron sebanyak 2,5-11 mg sehari, sedangkan ovarium dan anak ginjal membentuk hanya 0,5-2 mg sehari. Sintesis testosteron diregulasi oleh FSH dan LH dari hipofisis, yang menstimulasi pertumbuhan testis dan pembentukan sel mani (spermatogenesis). 2. Zat-zat estrogen Di bawah pengaruh FSH dan hipofisis, ovarium membentuk hormon estrogen dan progesteron, yang berperan bagi ciri-ciri kelamin primer dan sekunder wanita. Estrogen bekerja terhadap mukosa uterus pada dua pekan pertama dari siklus haid, dan berfungsi menampung telur yang sudah dibuahi. Progesteron bersama estrogen berperan penting pada masaknya folikel dan pelepasan sel telur (ovulasi). Ovulasi ini terjadi beberapa hari setelah LH mencapai puncaknya. Sisa folikel berkembang lagi menjadi badan kuning (korpus luteum) yang segera membentuk progesteron. - Gambar 1.18 Sistem Reproduksi Wanita. - Tuba Fallopi - Endometrium - Rahim - Ovarium - Serviks - Kanker serviks (leher rahim) - Vagina Kedua hormon wanita ini memegang peranan penting pada pembuahan dan transpor sel telur melalui tuba Fallopi ke rahim dan proses bersarangnya sel telur tersebut dalam endometrium (implantasi dan nidasi). Estradiol (E2), estron (E1), dan estriol (E3) merupakan estrogen alamiah. Di antara ketiganya, estradiol memiliki daya estrogen paling kuat. Estrogen terutama dihasilkan oleh ovarium sebanyak 2-25 mcg pada pekan pertama dan 25-100 mcg pada pertengahan siklus haid. Dalam jumlah sedikit, estrogen juga dibentuk oleh folikel dan korpus luteum, testis, dan anak ginjal. Kerja fisiologis hormon estrogen: a. Efek feminisasi (androgen berasal dari bahasa latin "femina" yang berarti "wanita") - Menimbulkan ciri-ciri kelamin primer dan sekunder wanita. b. Proliferasi rahim dan endometrium. c. Menstruasi - Jika kadar estrogen menurun setelah fase proliferasi dan sekresi, endometrium akan meluruh dan terjadi perdarahan (menstruasi). d. Laktasi - Estrogen membantu prolaktin yang menstimulasi keluarnya air susu. e. Efek antiovulasi - Estrogen dan progesteron yang melebihi kadar tertentu dapat menekan ovulasi berdasarkan efek umpan balik negatif. f. Efek anabol, yang lebih lemah daripada androgen. g. Efek atas kolesterol - Meningkatkan kadar HDL dan sedikit menurunkan kadar LDL (kebalikan efek androgen). h. Retensi garam dan air. i. Menghambat kehilangan massa tulang. Penggunaan hormon estrogen: a. Terapi substitusi sebagai suplesi hormon jika produksi alamiah tidak mencukupi kebutuhan. Contohnya, pada hipogonadisme dan setelah pengangkatan ovarium, serta pada keluhan serius selama klimakterium yang tidak dapat diatasi dengan obat biasa. b. Antiovulasi (pil antihamil), bersama progestagen. c. Menekan laktasi, tetapi sekarang sudah digantikan oleh bromokriptin. d. Menghambat pertumbuhan pada anak-anak perempuan sekitar 12 tahun yang tumbuh terlalu pesat sehingga dikhawatirkan akan bertambah tinggi. e. Osteoporosis pascamenopause. f. Kanker prostat. g. Atrofi dan kolpitis (radang mukosa vagina) yang terjadi setelah menopause, dapat diobati dengan krim vaginal yang mengandung dienestrol atau estriol. **Zat-zat tersendiri estrogen:** a. Estradiol - Merupakan estrogen alamiah terkuat, digunakan pada terapi substitusi pada klimakterium, menopause, dan kanker prostat. Pemberian per oral memiliki bioavailabilitas yang rendah sehingga diberikan per injeksi sebagai esternya dalam pelarut lemak. b. Etinilestradiol - Turunan semisintetis yang berdaya larut sangat kuat dan dapat diberikan per oral, serta merupakan komponen banyak pil antihamil. c. Mestranol - Hormon ini baru aktif setelah di dalam hati diubah menjadi etinilestradiol. Hormon ini juga digunakan dalam pil antihamil. d. Dietilstilbestrol - Aktif per oral dengan kerja panjang, tetapi karena bersifat karsinogenik zat ini tidak lagi digunakan. **Spesialite Estrogen** | No. | Nama Generik | Nama Dagang | Sediaan | Produsen | |---|---|---|---|---| | 1 | Estradiol | PROGYNOVA 28 | Tablet 1 mg; 2 mg | Schering | | 2 | Etinilestradiol | LYNORAL | Tablet 0,05 mg | Organon | **4. Zat-zat progestagen** Progesteron adalah hormon wanita lainnya yang dibentuk oleh badan kuning (korpus luteum), plasenta (dimulai pada bulan ketiga kehamilan), testis, dan korteks anak ginjal di bawah pengaruh FSH atau LH dari hipofisis. Hormon ini menginduksi endometrium dari fase proliferasi karena pengaruh estrogen ke fase sekresi zat-zat gizi sehingga telur yang telah dibuahi dapat bersarang dan berkembang menjadi janin (implantasi). Selanjutnya, hormon ini juga berfungsi menjaga kehamilan dari keguguran. Oleh sebab itu, setelah korpus luteum menghentikan produksinya sekitar bulan keempat kehamilan, plasenta mulai membentuk progesteron dalam jumlah besar. Zat-zat progestagen atau progestativa adalah steroid sintetis dengan kerja progesteron, tetapi spektrum kerjanya dapat berbeda banyak. Semua berkhasiat prosestagen, tetapi tidak semuanya bersifat gestagen (memelihara kehamilan). **Khasiat farmakologi progestagen:** a. Efek progestagen, mempersiapkan rahim untuk implantasi telur dengan jalan menginduksi fase sekresi endometrium. b. Efek gestagen, memelihara kehamilan. Sifat ini membuat gestagen dapat digunakan untuk menghindari abortus. c. Antiovulasi, sifat ini membuat gestagen banyak digunakan sebagai pil antihamil. d. Efek androgen. e. Efek estrogen. f. Efek termogen, yakni meningkatkan suhu badan. **Penggunaan progestagen:** a. Prevensi abortus yang mengancam (mencegah keguguran akibat kurang sekresi progesteron). b. Mencegah kehamilan pada pil KB. c. Gangguan haid akibat defisiensi progesteron dan pada sindrom prahaid (premenstrual syndrome, PMS). d. Terapi subtitusi pada keadaan klimakterium dan menopause. e. Endometriosis dan kemadulan yang diakibatkan oleh endometriosis. f. Kanker endometrium dan mammae yang karena penyebarannya luas tidak dapat dibedah. **Zat-zat tersendiri progestagen:** **a. Derivat progesteron** - Progesteron - Progesteron diperoleh dari ovarium hewan ternak atau hasil sintesis. Absorpsinya di usus cukup baik, tetapi karena bioavailabilitasnya tidak baik maka diberikan secara injeksi. - Hidroksiprogesteron - Hidroksiprogesteron diperoleh secara sintetis, memiliki efek androgen tanpa efek estrogen. Derivat ini banyak digunakan dalam pil suntik antihamil. **b. Derivat testosteron** - Etisteron - Etisteron terutama digunakan pada gangguan hati. - Noretisteron - Noretisteron memiliki efek androgen dan efek estrogen lemah. Derivat ini banyak digunakan pada pil antihamil, juga untuk menunda haid. - Levonorgestrel - Levonorgestrel memiliki efek progesteron yang kuat dan kerja yang panjang, berdaya nadrogen lemah, bersifat antiestrogen. Derivat ini banyak digunakan dalam pil kombinasi antihamil. - Linesterol - Linesterol tidak berdaya gestagen, tetapi bersifat antigonadotropik yang baik, serta tidak berdaya androgen. Derivat ini banyak digunakan dalam pil antihamil. - Dilestrenol - Dilestrenol memiliki daya gestagen yang kuat sehingga digunakan terutama untuk mencegah keguguran. **Spesialite Progestagen** | No. | Nama Generik | Nama Dagang | Sediaan | Produsen | |---|---|---|---|---| | 1 | Noretisteron | PRIMOLUT N | Tablet 5 mg | Schering | | 2 | Progesteron | PROGESTIN | Injeksi | Organon | | | | CRINONE | Aplikator vagina 8% | DKSH/Serono | ## OBAT-OBAT KONTRASEPSI Dengan bertambahnya jumlah penduduk dunia dan terbatasnya pangan, banyak negara menyadari pentingnya pembatasan kelahiran, terutama negara berkembang seperti Indonesia yang tengah berupaya menumpas kemiskinan dan keterbelakangan sehingga pembatasan kelahiran merupakan suatu keharusan. Cara-cara yang dilakukan untuk mencapai misi tersebut adalah dengan program Keluarga Berencana (KB), yang bertujuan: 1. Mencegah mortalitas ibu dan anak dengan menghindari kehamilan risiko tinggi. 2. Mengurangi angka kesakitan. 3. Menghindari kelahiran yang tidak diinginkan. 4. Mengatur jarak kehamilan. 5. Menentukan jumlah anak dalam keluarga. **Pembatasan kelahiran dengan pencegahan kehamilan dilakukan menggunakan beberapa cara, antara lain:** **1. Cara tradisional** - Alat mekanis berupa kondom, baik untuk pria maupun wanita (pessarium). - Sediaan spermisida (zat yang dapat mematikan sperma). Spermisida yang umum digunakan di antaranya non-oksinol dan tablet busa fenil merkuri asetat (jarang digunakan lagi). - Tisu vagina (tisu yang diimpregnasi dengan alkil fenoksipolietoksietanol). - Sterilisasi, baik pada wanita (tubektomi) maupun pria (vasektomi), yaitu penutupan jalan sel telur dan sperma. **2. Cara modern** - Alat kontrasepsi dalam rahim (intrauterine device, IUD), merupakan alat plastik dengan panjang beberapa cm, berbentuk spiral atau huruf T, yang dimasukkan ke dalam rahim melalui vagina dengan alat khusus. - Pil perintang ovulasi. - Pil antihamil pria. - Gambar 1.19 Perbedaan Kondom Wanita dan Kondom Pria. - Kondom Wanita - Kondom Pria - Gambar 1.20 IUD dan Pemasangannya dalam Rahim - IUD Tembaga - IUD LNg - Tali - IUD ## PIL PERINTANG Ovulasi Pil antihamil pertama kali diperkenalkan di Puerto Rico pada tahun 1955 oleh dr. Pincus. Pil ini terdiri dari estrogen dan progestagen yang diminum secara siklik. Pada tahun-tahun berikutnya, banyak kombinasi lain yang dikembangkan dan dipasarkan. ## Mekanisme Kerja Semua pil antihamil hanya dimaksudkan untuk merintangi pelepasan sel telur (ovulasi) sehingga dapat mencegah kehamilan. Cara kerja obat antihamil: 1. Perintang ovulasi. Estrogen dan progesteron dalam dosis yang sesuai mampu menekan sekresi gonadotropin dari hipofisis sehingga proses pematangan sel telur terhambat. 2. Pengentalan lendir serviks. Umumnya, serviks tertutup lendir yang selama masa subur menjadi encer sehingga memudahkan masuknya sel sperma ke dalam uterus. Progesteron akan memengaruhi tingkat pengentalan lendir sehingga sel sperma tidak mampu menembusnya. Pil mini dan pil suntik yang mengandung progesteron tanpa estrogen bekerja menurut prinsip ini. 3. Perintangan pertumbuhan endometrium. Estrogen dan progestagen dapat memengaruhi endometrium hanya untuk sedikit berkembang dan berproliferasi, tidak mengalami fase sekresi dan justru menyusut sehingga implantasi sel telur tidak terjadi. ## Jenis Pil dan Penggunaannya Dewasa ini, beberapa macam pil antihamil dikenal, yaitu: 1. **Pil kombinasi** - Pil kombinasi berisi estrogen dan progesteron. Pil ini mulai ditelan pada haid hari pertama atau kelima, selama 20-21 hari, dilanjutkan dengan pil kosong (plasebo atau memory pills) sebagai masa istirahat 7 hari. Pada waktu istirahat inilah umumnya terjadi perdarahan yang mirip haid biasa. Keamanannya hampir sempurna (99,9% berhasil) jika tidak lupa mengonsumsinya setiap hari. Berikut ini adalah beberapa bentuk pil kombinasi: - Pil monofasis (MICROGYNON, MARVELON, GYNERA, YASMIN), mengandung kedua hormon dalam dosis tetap. - Pil bifasis (BINORDIOL), terdiri dari dua jenis tablet dengan susunan hormon berlainan. - Pil trifasis (TRINORDIOL, TRIQUILAR), terdiri dari tiga jenis tablet dengan perbandingan antarhormon yang berbeda-beda. 2. **Pil mini** - Pil mini mengandung dosis kecil progesteron saja, yaitu linestrenol 500 mcg (EXLUTON) atau desogestrel 75 mcg (CERAZETTE). Pil ini mulai ditelan pada hari haid pertama secara terus-menerus tanpa istirahat. 3. **Pil suntik (DEPO-PROVERA)** - Pil ini sebenarnya bukan pil, tetapi injeksi yang hanya mengandung progestagen kerja panjang, yaitu medroksiprogesteron. Jenis ini diberikan tiga bulan sekali, per injeksi intramuskular. 4. **Pil implantasi (NORPLANT, IMPLANON)** - Pil ini terdiri dari batang-batang kecil dengan dengan kandungan hanya progestagen (bersama polimer) sebagai pembantu, yang dimasukkan ke bawah kulit dengan alat khusus (trocar). 5. **Pil jerawat (DIANE)** - Pil ini merupakan pil kombinasi yang mengandung progestagen siproteron dengan efek antiandrogen sehingga efektif pada wanita dengan jerawat hebat. 6. **Morning-after pill (MAP)** - Pil ini mengandung estrogen dalam dosis tinggi, yaitu etinilestradiol 3-5 mg. Jenis pil ini khusus digunakan setelah persetubuhan "tanpa perlindungan". Pil ini mulai ditelan selambat-lambatnya 24 jam setelah persetubuhan, selama lima hari berturut-turut pada pagi hari. - Pil kombinasi dapat juga digunakan untuk maksud yang sama dengan toleransi yang baik. Pil tersebut mengandung etinilestradiol 100 mcg dan levonorgestrel 500 mcg, yang harus ditelan 2x dengan interval 12 jam. - Gambar 1.21 Jenis-jenis pil antihamil. - Microgynon 10 - Depo-Provera Contraceptive Injection - Ovplanon ## Faktor-Faktor yang Memengaruhi Keamanan Pil 1. Terlupa menelan - Jika terlupa satu pil, dalam waktu tidak lebih dari 12 jam pil itu harus ditelan. Jika lebih dari 12 jam atau terlupa lebih dari dua pil, keamanan pil tidak dapat dipercaya lagi. 2. Gangguan saluran pencernaan - Gangguan saluran pencernaan seperti diare atau muntah akan menyebabkan penyerapan zat aktif pada pil menjadi tidak sempurna. 3. Pengaruh obat lain - Beberapa obat dapat mengurangi efektivitas pil dengan jalan induksi enzim sehingga penguraian hormon dari pil dipercepat. Obat-obat tersebut adalah fenobarbital, fenitoin, glutetimida, dan rifampisin. Oleh sebab itu, obat lain sebaiknya diminum pada waktu yang berbeda. ## Penggunaan Lain Selain untuk mencegah kehamilan, pil KB juga digunakan untuk: 1. Gangguan haid - Menormalisasi siklus yang tidak teratur (oligomenore) dan nyeri perut yang menyertainya (dismenore). 2. Menunda haid - Kondisi penundaan haid terkadang diperlukan untuk tujuan khusus (kejuaraan olahraga, ibadah haji, dan lain-lain). Penundaan sebaiknya tidak lebih lama dari 8 hari karena risiko perdarahan-antara akan bertambah besar. Caranya, setelah pil terakhir dari suatu kur habis, jangan beristirahat, tetapi lanjutkan dengan kur baru. Contohnya, jika dikehendaki penundaan haid selama enam hari, setelah itu baru istirahat. ## Efek Samping Pil antihamil dapat menimbulkan efek samping yang bergantung pada dosis komponen, keseimbangan estrogen-progestagen, dan lain-lain. 1. Efek-efek kombinasi yang berkaitan dengan kerja antikonsepsinya adalah perdarahan-antara jika pil pertama diminum pada hari kelima siklus haid, mual, nyeri lepra, serta payudara tegang dan sensitif. Efek samping yang lebih serius adalah meningkatnya tekanan darah, terbentuknya batu empedu. Pigmentasi kulit, dan trombosis. 2. Efek estrogen dapat berupa mual, muntah, mudah tersinggung, retensi air, edema, nyeri payudara, peningkatan tekanan darah, dan melasma. Selain itu, kolesterol HDL meningkat dan LDL menurun. 3. Efek progestagen dapat berupa obstipasi, letih, nyeri kepala, reaksi kulit alergi, melasma, varises, dan kejang tungkai. 4. Efek androgen dapat berupa jerawat, kulit dan rambut berlemak, bertambahnya nafsu makan dan meningkatnya berat badan, penurunan HDL, dan peningkatan LDL. ## Kontraindikasi Pil antihamil tidak boleh diberikan pada: 1. Orang yang memiliki riwayat trombosis, hiperlipidemia, mioma, dan semua kanker yang bersifat estrogen-dependent atau bergantung pada estrogen (kanker endometrium, kanker mammae). 2. Kondisi perdarahan rahim yang tidak terdiagnosis. 3. Pasien hati, migrain hebat, jantung, dan pembuluh. 4. Penggunaannya harus hati-hati pada pasien diabetes dan hipertensi. Pil tidak dianjurkan untuk wanita yang berusia lebih dari 40 tahun, terutama yang merokok dan terlalu gemuk, atau memiliki faktor risiko lain penyakit jantung pembuluh (PJP). 5. Penggunaan pil sebaiknya dihentikan setelah usia 45 tahun karena kemungkinan terjadinya kehamilan kecil sehingga risiko tromboemboli dapat dihindari. ## Spesialite Kontrasepsi | Nama Generik | Nama Dagang | Sediaan | Produsen | |---|---|---|---|---| | Levonorgestrel + etinilestradiol | MICROGYNΟΝ | Per tablet: Levonorgestrel 150 mcg Etinilestradiol 30 mcg | Schering | | Linestrenol | EXLUTON | 0,5 mg/tablet | Organon | | Levonorgestrel | NORPLANT | Implan 36 mg | Leiras Oy | | Etonogestrel | IMPLANON | Implan Limas 68 mg | Organon |