Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Tidal di Nusa Penida dan Selat Bali PDF

Document Details

FlourishingInsight2372

Uploaded by FlourishingInsight2372

SMPN 8 Denpasar

2024

Puto Pande Neila Arsanti

Tags

tidal energy renewable energy global warming environmental studies

Summary

This essay examines the potential of tidal power generation in Nusa Penida and Bali, Indonesia. It discusses the concept of global warming and the need for sustainable energy solutions, highlighting tidal energy as a potential renewable resource. The author, Puto Pande Neila Arsanti, presents an analysis in the 2024 year for SMPN 8 Denpasar.

Full Transcript

POTENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA TIDAL DI NUSA PENIDA DAN SELAT BALI OLEH: PUTU PANDE NEILA ARSANTI / 0108401544 SMPN 8 DENPASAR KOTA DENPASAR TAHUN 2024...

POTENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA TIDAL DI NUSA PENIDA DAN SELAT BALI OLEH: PUTU PANDE NEILA ARSANTI / 0108401544 SMPN 8 DENPASAR KOTA DENPASAR TAHUN 2024 1 POTENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA TIDAL DI NUSA PENIDA DAN SELAT BALI ABSTRAK Pemanasan Global adalah suatu kondisi dimana terjadinya peningkatan suhu permukaan Bumi. Pemanasan Global sendiri dipicu oleh berbagai factor dan salah satu factor terbesarnya adalah jumlah emesi gas rumah kaca atau emisi karbon yang ada dibumi yang mengakibatkan sinar matahari dapat masuk kebumi dan tidak dipantulkan keluar sehingga menyebapkan peningkatan suhu bumi. Pemanasan Global sebenarnya sudah terjadi jauh lama hanya saja saat ini Pemansan Global jauh meningkat bahkat pertahun 2023 peningkatan suhu menembus rekor 1,2 derajat Celcius dan diprediksi akan meningkat menjadi 1,5 derajat Celcius dalam beberapa decade mendatang jika tidak ditanggapi lebih lanjut. Hal ini sangat lah berbahaya karena bisa mengancam kehidupan dibumi, akan banyak anake heman dan Tumbuhan yang punah karena tidak kuat bertahan, potensi peningkatan tingkat kelaparan dan kekeringan dunia, dan mengancam kesehatan manusia. Dan oleh sebab itu kita harus mencari solusi dalam mengurangi pemanasan global dan karbon. Alah satu solusinya yaitu mengganti sumber daya yang awalnya dari energi tidak terbarukan menjadi energi terbarukan yang ramah lingkungan. 2 1. PENDAHULUAN Pemanasan Global merupakan suatu fenomena dimana terjadi kenaikan rata rata suhu permukaan bumi yang membut permukaannya panas. Mengutup dari Earth Observation dari NASA bahwa sebenarnya Pemanasan Global sendiri memang terjadi secara ilmiah di bumi yang diakibat kan oleh sinar matahari dan aktivitas gunung berapi. Kedua factor tersebut memainkan peran dalam pemanasan global hanya saja kontribusi mereka lebih kecil dari pada manusia saat. Peningkatan Suhu rata rata global mulai terlihat semenjak adanya revolusi Industri sampai per tahun 2023 kenaikan suhu rata rata bumi mencapai 1,5 derajat Celcius. Salah satu faktor yang menyebabkan pemanasan Global oleh manusia yaitu aktivitas manusia yang menghasilakan Emisi Karbon atau lebih sering dikenal dengan zat efek rumah kaca. Karbon Dioksida sendiri merupakan suatu zat alami pada alam yang memang sangat dibutuhkan untuk keberlangsungan kehidupan dibumi misalnya pada tumbuhan yang memerlukan karbon dioxida untuk berfotosintesis. Namun, Karbon dioksida juga dapat mengancam keberlangsungan kehidupan bumi karena merupakan tipe gas rumah kaca yang di mana ia bersifat layaknya kaca yang menjebak panas sehingga panas tersebut tidak bisa dikeluarkan. Kadar normal karbon dioksida di atmosfer berkisaran 350 ppm sementara per 8 November 2024 kadar karbon dioksida di atmosfer mencapai 423.61 ppm dan jumlah ini jelas sudah diatas normal dan jika dibiarkan suhu permukaan bumi juga akan ikut meningkat dan dapat mengakibatkan berbagai bencana seperti kekeringan, kelaparan, bahkan kepunahan massal. Saat ini seluruh negara didunia sudah berbondong bondong mencari cara untuk mengurangi emisi karbon. Sederet solusi sudah diterapkan di berbagai negara di dunia salah satunya memanfaatkan sumber energi terbarukan salah satunya sumber energi Tidal. Energi tidal adalah Energi yang berasal dari energi ombak dan pasang surut. Di Bali sendiri berpotensi dalam pemanfaatan Energi Tidal terutama pada Selat Bali dan 3 Nusa Penida yang memiliki potensi dalam pemanfaatan sumber energi tidal. Berikut akan dibahas bagaimana cara manfaatkan potensi tenaga tidal di Nusa Penida dan Selat Bali. 2. Pembahasan Energi Tidal sendiri merupakan energi yang bersumber dari gelombang air laut. Sumber Energi Tidal menjadi alternatif daripada bahan bakar fosil karena terbukti ramah lingkungan dan tidak seperti energi ramah lingkungan lainya seperti matahari dan angin. Tidal selalu tersedia di segala situasi dan biasanya jarang dipengaruhi oleh cuaca. 2.1 Tipe- Tipe Pembangkit Listrik Tenaga Tidal Pembangkit listrik tenaga tidal ada 2 jenis yaitu Tidal Brridge dan Tidal stream generator. 1) Tidal Stream generator Tidal stream generator merupakan bentuk pemanfaatan tidal dengan memanfaatkan energi kinetik dari arus pasang surut untuk menghasilkan listrik, mirip dengan prinsip turbin angin yang digerakkan oleh angin. Turbin ditempatkan di dasar laut di area dengan arus pasang surut yang kuat. Saat arus laut mengalir melewati turbin, baling-baling turbin berputar dan menghasilkan energi yang kemudian diubah menjadi listrik. 2) Tidal Barrage Tidal barrage adalah struktur seperti bendungan yang dibangun di mulut sungai atau teluk. Cara kerjanya adalah dengan memanfaatkan perbedaan tinggi air antara pasang naik dan surut untuk menghasilkan listrik. Saat air laut pasang, air masuk dan disimpan di belakang bendungan. Ketika air laut mulai surut, pintu bendungan dibuka untuk melepaskan air, yang kemudian mengalir 4 melalui turbin. Aliran air ini menggerakkan turbin, yang menghasilkan energi listrik. 2.2 Belajar dari Pengalaman Penerapannya Tidal Pemanfaatan Energi Tidal sudah diterapkan di berbagai negara di dunia. Misalnya pada negara Kanada terutama pada kawasan Bay of Fundy yang memiliki potensi besar untuk pembangkit listrik tenaga tidal. Salah satu fasilitas penting adalah Annapolis Tidal Power Station di Nova Scotia. Mereka menggunakan turbin Straflo besar dan telah beroperasi sejak 1984. Turbin ini berfungsi layaknya turbin angin yang berada di dasar laut, dan dikatakan bahwa sumber tidal dapat menghasilkan listrik yang lebih konsisten dan ramah lingkungan dibandingkan dari fosil. Listrik yang berasal dari Tidal ini juga mampu menjangkau wilayah- wilayah terpencil dan mengurangi ketergantungan pada sumber energi konvensional. Selain mengurangi emisi gas rumah kaca (GHG), pembangkit listrik tidal di Kanada menyediakan listrik dengan jangkauan yang berkelanjutan, terutama bagi daerah pesisir yang sulit dijangkau dan memiliki biaya energi tinggi, penggunaan energi tidal di daerah terpencil dan wilayah yang sulit diakses meningkatkan ketahanan energi karena meminimalkan kebutuhan transportasi berbahan bakar fosil. Meskipun tantangan awalnya mencakup biaya tinggi dan ketidakpastian komersial, dukungan riset yang kuat dari institusi seperti University of Victoria dan University of Manitoba membantu Kanada untuk menekan biaya pengembangan dan memastikan performa yang optimal yang juga memungkinkan pemanfaatan energi tidal sebagai solusi listrik yang efisien dan berkelanjutan di wilayah-wilayah maritim Kanada, sekaligus mendukung target penurunan emisi GHG nasional. 2.3 Penelitian Akan Potensi Energi Tidal di Bali 2.3.1 Penelitian di Selat Toyapakeh 5 Pada Selat Toyopakeh Nusa Penida menjadi tempat penelitian mengenai Potensi energi Tidal di Bali. Menurut Kurniawan bahwa riset mengenai pemanfaatan energi tidal di Bali menunjukkan potensi besar dalam mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan memenuhi kebutuhan energi bersih. Salah satu lokasi yang telah diteliti adalah Selat Toyapakeh, yang memiliki arus laut yang stabil dan konsisten. Kondisi itu mendukung penerapan teknologi turbin arus laut untuk menghasilkan listrik berkelanjutan. Turbin yang digunakan dalam simulasi ini adalah jenis Gen5 KHPS, yang diatur untuk memenuhi kebutuhan listrik di kawasan Nusa Penida, Lembongan, dan Ceningan. Rancangan ini bertujuan untuk menekan biaya listrik di kawasan yang selama ini sulit dijangkau listrik PLN dengan stabilitas yang memadai, mengingat permintaan energi yang tinggi di Bali terkait sektor pariwisata Implementasi energi tidal di Bali diperkirakan dapat memberikan manfaat berupa penurunan emisi karbon secara signifikan, stabilitas suplai listrik terutama bagi kawasan yang selama ini bergantung pada bahan bakar fosil, dan penyediaan energi bersih untuk mendukung pariwisata hijau. Dengan perhitungan efisiensi teknologi yang terus ditingkatkan. Energi tidal dapat berkontribusi terhadap target energi terbarukan nasional. Namun, diperlukan kolaborasi lebih lanjut antara sektor publik dan swasta untuk menekan biaya serta meningkatkan ketahanan teknologi ini dalam lingkungan laut yang penuh tantangan. Dari pendapat Dirgantara bahwa tantangan terbesar dalam implementasi energi tidal di Bali adalah tingginya biaya pemasangan dan biaya operasional teknologi turbin bawah air. Selain itu, faktor seperti tingkat korosi yang tinggi dan beban dinamis yang dihadapi turbin dari arus laut tropis dapat mengurangi umur alat serta meningkatkan kebutuhan perawatan. Desain yang kuat dan tahan terhadap fatique diperlukan untuk memastikan keandalan struktural dalam jangka panjang. Penelitian lain menyarankan perlunya dukungan regulasi dan pendanaan, 6 termasuk subsidi atau insentif dari pemerintah, untuk mempercepat adopsi teknologi ini serta mengurangi ketergantungan pada energi konvensional di Bali. 2.3.2 Hasil Penelitian di Selat Bali Penelitian tentang pemanfaatan energi tidal di Selat Bali oleh Rachmat yang bertujuan untuk memahami potensi arus laut di sana sebagai sumber energi terbarukan. Studi ini menunjukkan bahwa Selat Bali, dengan kecepatan arus hingga 3,2 m/s, memiliki potensi besar untuk dikonversi menjadi listrik menggunakan teknologi Horizontal Axis Turbine (HAT). Penelitian ini mengukur kemampuan menghasilkan listrik pada kedalaman air yang berbeda, dengan hasil menunjukkan bahwa turbin seperti Tocardo DD1001HT dapat menghasilkan hingga 42,5 MWh per bulan selama musim pasang purnama dan dengan energi tersebut. Jika menurut perkiraan umum, konsumsi listrik rata-rata rumah tangga di kawasan pedesaan atau pesisir di Indonesia adalah sekitar 150–200 kWh per bulan. Dengan asumsi ini, 42,5 MWh dapat memenuhi sekitar 212 hingga 283 rumah tangga setiap bulannya. Teknologi ini memungkinkan pemanfaatan sumber daya laut secara berkelanjutan untuk mendukung kebutuhan listrik lokal, terutama di wilayah yang sulit dijangkau oleh jaringan listrik konvensional. 3. Kesimpulan Berdasrkan uraian di atas ada potensi Selat Bali dan Nusa Penida memiliki potensi energi tidal dan dapat menghasilkan tenaga listrik yang cukup menjanjikan dan bisa saja berpotensi membantu dalam mengurangi emisi karbon. Meskipun begitu juga terdapat kendala dalam pembangunanya seperti biaya pembangunan seperti yang juga dialami oleh Kanada dan juga biaya perawatan diakibatkan bahan bahan yang dipakai adalah bahan yang mudah berkarat oleh air laut. Oleh sebab itu, diperlukan penelitian lebih lanjut dalam pembuatan dinamo supaya bisa diganti 7 dengan bahan yang tahan lama yang selain dapat membantu dalam mengurangi biaya perawatan juga biaya pembangunan. 8 DAFTAR PUSTAKA Earth Observatory. (n.d.). Global temperatures - World of change. NASA Earth Observatory. Retrieved from https://earthobservatory.nasa.gov/world-of- change/global-temperatures Earth Observatory. (n.d.). Global warming: Feature articles. NASA Earth Observatory. Retrieved from https://earthobservatory.nasa.gov/features/GlobalWarming/page3.php Earth.Org. (n.d.). What is tidal energy? Earth.Org. Retrieved from https://earth.org/what-is-tidal-energy/ Garrett, C., & Cummins, P. (1980). Prospects for Fundy tidal power. Typeset. Retrieved from https://typeset.io/papers/prospects-for-fundy-tidal-power- 3ioy49mcm5 Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC). (2018). Global warming of 1.5°C: An IPCC special report on the impacts of global warming of 1.5°C above pre- industrial levels and related global greenhouse gas emission pathways. Retrieved from https://www.ipcc.ch/sr15/chapter/chapter-1/ Islam, M., & Bhuiyan, M. (2018). Current state-of-the-art in Canadian renewable marine energy. Typeset. Retrieved from https://typeset.io/papers/current-state-of-the- art-in-canadian-renewable-marine-energy-2mo9zla9e1 Maulana, R., & Hafiz, M. (2019). Estimation of sea current energy potential by using marine resources. Typeset. Retrieved from https://typeset.io/papers/estimation-of- sea-current-energy-potential-by-using-1cd3hzmme5 Nakamura, T., & Ozaki, K. (2020). Study of fatigue design on marine current turbine support. Typeset. Retrieved from https://typeset.io/papers/study-of-fatigue-design-on- marine-current-turbine-support-2l02iol0s4 NASA Science. (n.d.). What is climate change? NASA Science: Climate Change and Global Warming. Retrieved from https://science.nasa.gov/climate-change/what-is- climate-change/ 9 Subramaniam, M., & Kolay, S. (2021). Potential study of tidal stream turbine farm at Toyapakeh. Typeset. Retrieved from https://typeset.io/papers/potential-study-of-tidal- stream-turbine-farm-at-toyapakeh-556kgz7x8z Toppr. (n.d.). Tidal energy - Sources of energy. Toppr Guides. Retrieved from https://www.toppr.com/guides/physics/sources-of-energy/tidal-energy/ Wikipedia. (n.d.). Pemanasan global. Wikipedia Bahasa Indonesia. Retrieved from https://id.wikipedia.org/wiki/Pemanasan_global 10

Use Quizgecko on...
Browser
Browser