Dasar Inflamasi PDF
Document Details
Uploaded by VigilantArtInformel
Universitas Kristen Duta Wacana
dr.Galuh Widowati M.Biomed
Tags
Summary
Dokumen ini membahas dasar-dasar inflamasi, termasuk definisi inflamasi, mekanisme pertahanan tubuh, macam mediator, serta tahapan-tahapan inflamasi akut. Informasi dilengkapi dengan skema, gambar, dan contoh.
Full Transcript
Dasar dr.Galuh Widowati M.Biomed DEFINISI respon jaringan vaskular terhadap infeksi dan kerusakan jaringan yang menyebabkan sel dan molekul pertahanan tubuh berpindah dari sirkulasi ke jaringan yang membutuhkan untuk mengeliminasi agen penyebab (Robbin & Cotr...
Dasar dr.Galuh Widowati M.Biomed DEFINISI respon jaringan vaskular terhadap infeksi dan kerusakan jaringan yang menyebabkan sel dan molekul pertahanan tubuh berpindah dari sirkulasi ke jaringan yang membutuhkan untuk mengeliminasi agen penyebab (Robbin & Cotran, 2020) mekanisme pertahanan tubuh yang di desain untuk mengeliminasi mikroba tau iritan sehingga mampu melindungi jaringan dari kerusakan serta memicu terjadinya perbaikan jaringan yang rusak (Calhelha et.al., 2023) Komponen : respon vaskular & respon selular keduanya diaktifkan oleh mediator pro inflamasi Mediator Pro Inflamasi zat yang dapat menginisiasi dan meregulasi reaksi inflamasi inflamasi akut : vasoactive amines, produk lipid (prostaglandin, leukotrien), sitokin, produk aktivasi komplemen bersifat : only when and where it is needed masa hidup singkat satu mediator dapat memicu pelepasan mediator lain Skema Inflamasi Secara Umum 5R Recognition of the offending agent(s) Recruitment of leukocytes Removal of the agent(s) Regulation of the response Resolution / repair INFLAMASI AKUT INFLAMASI AKUT tahapan : mediator pro inflamasi menginduksi vasodilatasi aliran darah naik : kalor (panas), rubor (merah) kontraksi endothel --> kebocoran cairan dan protein plasma ( diinduksi oleh histamin, bradykinin, leukotrien ) --> tumor (bengkak), dolor (nyeri), functio lesa (fungsi terganggu) stasis aliran darah perpindahan leukosit ke tempat kerusakan INFLAMASI AKUT : pergerakan leukosit tahapan : margination : leukosit menepi dan mulai mendekat ke endothel pembuluh darah rolling : leukosit menggelinding di sepanjang endothel lalu berhenti di tempat yang memberikan sinyal kerusakan jaringan adhesi : leukosit menempel dan “merangkak” di sepanjang endothel migrasi / diapedesis : leukosit berpindah dari pembuluh darah ke jaringan kemotaksis : perpindahan sel menggunakan prinsip perbedaan gradien konsentrasi chemoattractants ( konsentrasi rendah ke tinggi ) leukosit mengeliminasi agen penyebab INFLAMASI AKUT : leukocyte-mediated tissue injury leukosit tidak bisa membedakan mana sel host dan mana sel offender produk dari leukosit : oksidan ( ROS, NO ) dan enzim lisosomal INFLAMASI AKUT : pola morfologi inflamasi serosa : eksudasi cairan minim sel ke dalam ruangan yang muncul karena kerusakan jaringan atau ke cavitas tubuh. inflamasi fibrinosa : kebocoran vaskular besar sehingga fibrinogen keluar dari pembuluh darah inflamasi purulen / abses : inflamasi menyebabkan produksi nanah / pus ( gabungan antara neutrofil yang mati, debris sel nekrotik, dan cairan edema ), biasanya ada infeksi bakteri ulkus : “lubang” pada permukaan organ atau jaringan yang disebabkan oleh pengelupasan jaringan nekrosis INFLAMASI AKUT : hasil akhir INFLAMASI KRONIK tanda : mononuclear shifting : leukosit digantikan oleh sel - sel mononuklear ( makrofag, limfosit, sel plasma ) kerusakan jaringan yang lebih berat dari inflamasi akut mulai terjadi perbaikan jaringan INFLAMASI KRONIK : aktivasi makrofag tanda : mononuclear shifting : leukosit digantikan oleh sel - sel mononuklear ( makrofag, limfosit, sel plasma ) ⚬ M1 : fagositosis, berkomunikasi dengan sel T, sekresi sitokin pro inflamasi ⚬ M2 : perbaikan jaringan, anti inflamasi kerusakan jaringan yang lebih berat dari inflamasi akut mulai terjadi perbaikan jaringan INFLAMASI KRONIK : sel yang juga dijumpai jenis sel : limfosit eosinofil sel mast neutrofil : kronik eksaserbasi akut / acute on chronic inflammation INFLAMASI KRONIK : radang granulomatosa bentuk inflamasi kronik yang dicirikan oleh adanya makrofag, sel T, dan kadang - kadang nekrosis 2 bentuk makrofag : epiteloid, sel raksasa 2 tipe radang granulomatosa : ⚬ foreign body granulomas : T-cell mediated immune response minimal, sel raksasa tipe benda asing ⚬ immune granulomas : T-cell mediated immune response dominan INFLAMASI KRONIK : hasil akhir PERBAIKAN JARINGAN penyusunan ulang arsitektur dan fungsi jaringan setelah terjadi kerusakan dipengaruhi oleh sel imun 2 tahapan penting : ⚬ regenerasi / proliferasi ⚬ penumpukan jaringan ikat, maturasi, dan remodelling PERBAIKAN JARINGAN PERBAIKAN JARINGAN : regenerasi / proliferasi tahap regenerasi melibatkan proliferasi (pembelahan) sel punca (stem cell) menjadi sel matur sel yang membelah : ⚬ sel yang rusak supaya tersusun seperti semula ⚬ sel endothel pembuluh darah untuk membentuk pembuluh darah baru ( angiogenesis ) ⚬ fibroblast : membentuk jaringan ikat baru dipengaruhi oleh sinyal growth factors dan matriks ekstraseluler hasil akhir : ⚬ jaringan granulasi ( jaringan yang terbentuk dari migrasi dan proliferasi fibroblast, jaringan ikat longgar, pembuluh darah baru, dan makrofag serta sedikit leukosit ) ⚬ deposit matriks ekstraseluler terutama kolagen untuk memperkuat jaringan baru PERBAIKAN JARINGAN : regenerasi berdasarkan kemampuan regenerasi terdapat 3 jenis jaringan : ⚬ jaringan labil : sel sering rusak / hilang sehingga terus digantikan oleh sel punca / sel matur. Jika rusak cepat diperbaiki. Misalnya sel darah, epithel kulit ⚬ jaringan stabil : sel berada pada fase G nol, dapat berproliferasi jika terjadi kerusakan. Misalnya : sel endothel, otot, ginjal, pankreas, fibroblast ⚬ jaringan permanen : sel sudah berdiferensiasi terminal dan non proliferatif. Kemampuan regenerasi < kerusakan. Jika terluka akan digantikan oleh jaringan ikat. Misal neuron, jantung. PERBAIKAN JARINGAN : remodelling terjadi setelah deposisi matriks ekstraseluler kolagen dan beberapa matriks ekstrasel “dirapikan” oleh matriks metalloproteinases (MMPs) ⚬ setelah terjadi keseimbangan dan jaringan tersusun seperti semula, aktivitas MMPs ditekan oleh inhibitornya (tissue spesific inhibitors of metalloproteinases / TIMPs) sel inflamasi kembali “homing”, epithel akan terbentuk sempurna, luka mengecil dan menghilang FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERBAIKAN JARINGAN Infeksi Diabetes Status nutrisi Penggunaan steroid Faktor mekanik Perfusi jaringan yang buruk Benda asing Jenis jaringan Lokasi kerusakan Ukuran kerusakan