Respon Imun Terhadap Bakteri dan Jamur PDF
Document Details
Uploaded by VigilantArtInformel
Universitas Kristen Duta Wacana
Suryani Hutomo
Tags
Summary
Dokumen ini membahas respon imun terhadap bakteri dan jamur. Lebih spesifik lagi, dijelaskan tentang jenis-jenis bakteri (ekstraseluler dan intraseluler), fungi, dan bagaimana sistem kekebalan tubuh merespon serangan mikroorganisme tersebut. Diuraikan juga tentang mekanisme pertahanan tubuh terhadap infeksi mikroba.
Full Transcript
Respon Imun Tubuh Terhadap Bakteri dan Jamur Suryani Hutomo MM, Dr drg MDSc Mikroorganisme patogen Ada 5 katagori mikroorganisme pathogen : 1. Bakteri ekstraseluler 2. Bakteri intraseluler 3. Fungi 4. Virus 5. Protozoa dan parasit multiseluler Gambaran umum respon imun...
Respon Imun Tubuh Terhadap Bakteri dan Jamur Suryani Hutomo MM, Dr drg MDSc Mikroorganisme patogen Ada 5 katagori mikroorganisme pathogen : 1. Bakteri ekstraseluler 2. Bakteri intraseluler 3. Fungi 4. Virus 5. Protozoa dan parasit multiseluler Gambaran umum respon imun terhadap mikroba Meskipun respon imun tubuh terhadap mikroba ada berbagai macam dan bervariasi, tetapi secara umum ada beberapa hal penting tentang imunitas terhadap mikroba Pertahanan terhadap mikroba melalui sistem efektor pada innate immunity dan adaptive immunity Sistem innate immunity merupakan pertahanan awal, adaptive immunity akan meneruskan dan lebih kuat Beberapa mikroba patogen sudah berevolusi sehingga resisten terhadap innate immunity, sehingga proteksi mikroba ini melalui adaptive immunity Sistem imun merespons dengan cara yang berbeda dan khas terhadap berbagai jenis mikroba dan secara efektif memerangi agen infeksi ini - Setiap mikroba sangat berbeda dalam pola invasi host dan kolonisasinya, sehingga cara eliminasinya membutuhkan sistem efektor yang bervariasi - Sistem adaptive immunity memungkinkan host Secara optimal merespon Pada berbagai infeksi, kerusakan jaringan dan keparahan penyakit lebih disebabkan oleh respon host terhadap mikroba dan produknya daripada oleh mikroba itu sendiri Imunitas, seperti sitem pertahanan tubuh yang lain, penting untuk pertahanan tubuh terhadap infeksi mikroba Berpotensi pula sebagai penyebab injury pada host Skema perbedaan komponen dinding sel bakteri Imunitas terhadap bakteri extraseluler Bakteri extraseluler bereplikasi di luar sel host (sirkulasi, traktus digestivus, connective tissue, etc) Banyak spesies yg pathogen Menyebabkan infeksi melalui 2 cara : 1. bakteri menginduksi inflamasi --- kerusakan jaringan pd sisi infeksi (Pyogenic cocci menyebabkan infeksi suppuratif pd manusia) 2. Bakteri memproduksi toksin yg pathologis - endotoksin : komponen dinding sel pada gram (–) disebut LPS - eksotoxin : disekresi secara aktif oleh bakteri Skema proses kerusakan sel oleh toksin bakteri LPS dari bakteri Gram – merupakan aktivator utama makrofag Berbagai eksotoksin bersifat toksik terhadap sel dan membunuh sel melalui mekanisme biokimia Eksotoksin yang lain menstimulasi produksi sitokin sehingga menyebabkan penyakit Innate immunity terhadap bakteri extraseluler Aktivasi sistem komplemen - peptidoglican pada dinding sel bakteri mengaktivasi alternative pathway - LPS jg mengaktivasi alternative pathway bila tidak ada antibodi - hasil pengaktifan komplemen adalah opsonisasi dan peningkatan phagositosis - Aktivasi phagositosis mensekresi sitokin akan menginduksi aktivasi lekosit pd sisi infeksi - injuri jaringan normal pada sisi infeksi adalah efek patologis pada inflamasi - sitokin juga menginduksi manifestasi sistemik pd infeksi termasuk demam Adaptive immunity terhadap bakteri extraseluler Humoral immunity merupakan komponen utama Respon antibodi akan langsung pada dinding sel bakteri Mengaktifkan komplemen melalui classical pathway Septic shock - Merupakan konsekuensi infeksi bakteri gram positif dan negatif - Karakteristiknya : kolaps pd sistem sirkulasi dan diseminasi koagulasi intravaskular - Pd fase awal disebabkan oleh cytokine yg diproduksi makrophag krn aktivasi LPS - TNF adalah cytokine utama mediator septic shock - IFN γ dan IL-12 juga berkontribusi Bakteri ekstraseluler patogen Imunitas terhadap bakteri intraseluler Karakteristik bakteri intraseluler : kemampuan untuk survive, bahkan bereplikasi di dalam sel2 phagosit Dpt menghindari circulating antibodi Untuk mengeliminasi diperlukan mekanisme cell mediated immunity Innate immunity terhadap bakteri intraseluler Sel-sel fagosit, terutama netrofil dan makrofag biasanya meng-ingest dan menghancurkan bakteri, tetapi bakteri intrasel resisten terhadap degradasi sel-sel fagosit Bakteri intraseluler mengaktifkan NK-cell dengan menginduksi ekspresi NK-cell activating ligand pada permukaan sel yang terinfeksi Atau dengan menstimulasi dendritic cell dan makrofag memproduksi IL-12, sitokin utama pengaktif NK cell NK cell memproduksi IFN-γ yang akan mengaktifkan makrofag dan meningkatkan fagositosis bakteri beserta sel yang ditempatinya Cell mediated imunnity terdiri atas 2 tipe reaksi : 1. Aktivasi makrophag oleh sinyal T cell-derived CD 40L 2. IFN-γ Hasilnya : membunuh mikroba dalam sel phagosit, kmd memusnahkan sel yg terinfeksi (CD⁸⁺ T cell) Kerjasama CD4⁺ dan CD8⁺ dalam membunuh bakteri intrasel Contoh bakteri intraseluler pathogen Immunitas terhadap fungi Infeksi fungi : micosis Menyebabkan morbiditas dan mortalitas Bbrp fungi adalah endemik, krn tumbuh di lingkungan kita, spora masuk ke tubuh melalui inhalasi Infeksi jamur yg lain disebut infeksi oportunistik karena infeksi ini tidak muncul pd individu yg sehat. Imunitas terhadap jamur lebih sedikit diketahui dibandingkan dng bakteri Prinsip pokok pada innate immunity terhadap jamur adalah netrophil dan makrophag Pasien dengan neutropenia adalah susceptible infeksi oportunistik fungi neutrophil adalah fungisidal yg kuat karena menghasilkan ROS dan enzim2 lisosomal Strain yg virulen dari Cryptococcus neoformans menghambat produksi cytokine terutama TNF dan IL-12 yg dihasilkan makrophag dan menstimulasi IL-10 yg menghambat aktivitas makrophag Imunitas berperantaraan sel menjadi imunitas yg utama terhadap infeksi fungi Histoplasma capsulatum (fungi intraseluler yg hidup dalam makrophag) dieliminasi dengan cara yg sama dng bakteri intraseluler CD⁴⁺ dan CD⁸⁺ T cell bersama-sama mengeliminasi sel2 yg terinfeksi yeast dari C. neoformans Fungi pathogen Skema kerusakan sel Apoptosis Kematian sel ---- proses fisiologis pada organisme multiseluler Terutama pada proses embriogenesis dan metamorfosis Programmed cell death Apoptosis ---- Yunani jatuh Istilah apoptosis dipakai untuk menjelaskan proses self destruction sel Merupakan proses aktif Peran penting apoptosis 1. Pertumbuhan organisme multiseluler 2. Regulasi / homeostasis 3. maintenance populasi sel pada jaringan baik pada keadaan fisiologis maupun patologis Apoptosis adalah program yang selektif, untuk menghilangkan sel yang rusak dan/atau tua --- --- berfungsi untuk regenerasi jaringan Perubahan morfologi pada sel yang mengalami apoptosis : - sel mengkerut (shrinkage) - kondensasi kromatin - terbentuk apoptotic body Proses apoptosis fisiologis dalam tubuh terjadi pada : - Proses perkembangan embrionik - Kematian sel-sel imun - Kematian sitotoksik T-cell - Sel-sel epidermis yang tua Nekrosis Nekrosis adalah proses kematian sel yang patologis Nekrosis berbeda dengan apoptosis Pada nekrosis enzim digesti seluler tidak bekerja Produk kematian sel tidak terkontrol sehingga akan tumpah ke daerah ekstraseluler Proses ini memicu inflamasi Schematic representation of a normal, reversible, and irreversible injury (ultrastructural changes) Refferences Abbas, Abdul K, MBBS; Lichtman, Andrew H,MD P Hd. Basic Immunology, function and disorders of the immune system. W.B Saunders co. Philadelphia London New York St Louis Sydney Toronto. 2011 Abbas, Abdul K; Lichtman, Andrew H; Pillai, Shiv. Cellular and Molecular Immunology. Edition 6. Saunders Elsevier Inc. Philadelphia USA. 2010 Elmore S: Apoptosis : A review of programmed cell death. Toxicol Pathol 2007 ; 35(4): 495–516 Porth CM and Matfin G : Pathophysiology. Concepts of Altered Health States. 8th ed. Lippincott Williams & Wilkins. Philadelphia. USA 2009 : 94-111