Kepunahan Massal (Termasuk Reptilia Besar - Dinosaurus) PDF

Summary

Dokumen ini membahas tentang kepunahan massal di bumi, termasuk penyebabnya, seperti pergerakan benua, letusan gunung berapi, meteorit, perubahan iklim, dan kemungkinan campur tangan manusia. Disertakan beberapa contoh kejadian kepunahan massal historis, termasuk dampaknya terhadap berbagai spesies kehidupan. Informasi yang dibahas relevan untuk mata kuliah biologi, khususnya pada tingkat pendidikan perguruan tinggi.

Full Transcript

KEPUNAHAN MASSAL (TERMASUK REPTILIA BESAR - DINOSAURUS) Dalam sejarah muka bumi tercatat 5 kali peristiwa kepunahan besar-besaran masa Kambrian Ordovisian Devonian Permian Kretasea Di antara kelima peristiwa kematian masal, periode Permian merupa...

KEPUNAHAN MASSAL (TERMASUK REPTILIA BESAR - DINOSAURUS) Dalam sejarah muka bumi tercatat 5 kali peristiwa kepunahan besar-besaran masa Kambrian Ordovisian Devonian Permian Kretasea Di antara kelima peristiwa kematian masal, periode Permian merupakan kejadian yang paling buruk yaitu sekitar 75% organisme mengalami punah Pada masa Kretasea sebelum peristiwa kematian massal, jumlah organisme hidup sudah melebihi keadaan sebelum peristiwa kematian Permian Setelah peristiwa kematian Kretasea, maka jumlah organisme masih meningkat lagi sehingga diperkirakan jumlah organisme sudah dua kali lipat daripada keadaan sebelum peristiwa kematian Permian Kepunahan massal. Penyebab kematian massal 1. Teori Pergerakan Benua dan Terbentuknya Pangea 2. Teori Vulkanisme 3. Teori Meteorit atau Supernova 4. Teori Glasiasi 5. Adanya Air Bah 6. Teori Epidemi atau Pandemi 7. Teori Naiknya Suhu Muka Bumi (Greenhouse Effect) 8. Teori Radiasi Ultraviolet dan Lubang Ozon 9. Teori Berkembangnya Mamalia Kecil Setelah Perubahan Temperatur Global 10. Teori Campur Tangannya Manusia 1. Teori Pergerakan Benua dan Terbentuknya Pangea Benua2 bergerak dan menyatu, maka panjang pantai menjadi pendek dibandingkan dengan keadaan apabila bumi terdiri dari banyak benua Akibatnya: sebagian besar organisme laut yang hidup di air dangkal akan punah Konsekuensi lain adalah: satu daratan/benua menyebabkan timbulnya perubahan cuaca yang drastis Contoh: semua daratan di berbagai benua (Afrika, Asia dan Amerika Utara) akan memiliki daerah gurun 2. Teori Vulkanisme Vulkanisme akan menimbulkan perubahan yang besar untuk suatu daerah Letusan suatu gunung berapi dapat berlangsung berbulan-bulan dan akibatnya (paling tidak) mempengaruhi sebagian muka bumi Di Indonesia kita mengenal beberapa kepundan yang sangat besar dan garis tengahnya lebih dari 20 km Misalnya : Danau Toba, Danau Tondano, dan Dieng Diperkirakan bahwa letusan gunung2 tersebut beberapa ratus kali lebih dahsyat daripada letusan Gunung Krakatau (tahun 1883) Letusan gunung Krakatau (1883), menyebabkan banjir besar menimpa Negeri Belanda - berjarak puluhan ribu kilometer Apa yang terjadi bila semua gunung berapi besar seperti gunung Krakatau dan Tambora meletus bersamaan? Akan terjadi kegelapan selama berbulan-bulan Hal ini akan menyebabkan perubahan cuaca yang drastis. Letusan Gunung Galunggung (1982) hampir memusnahkan beberapa spesies hewan di Jawa Di Pangandaran, jumlah banteng tinggal 3 ekor dari sebelumnya 35 ekor Menurut hasil visum, kebanyakan banteng mati karena ada deposit debu vulkanis di paru-paru, dan sejumlah besar abu vulkanis di dalam lambung yang tidak dapat dikeluarkan melalui feces, mungkin karena terlalu berat. 3. Teori Meteorit atau Supernova Meteorit berukuran sangat besar yang menabrak bumi akan menyebabkan perubahan iklim global, selain menimbulkan gempa bumi, akan memberikan akibat yang serupa dengan letusan gunung berapi, yang berarti perubahan cuaca. Ledakan Supernova Ledakan Supernova Ledakan supernova (bintang raksasa) di luar angkasa akan menyebarkan debu bintang yang menimbulkan kegelapan Debu bintang dapat pula mempengaruhi magnetik bumi Apabila kutub magnetik bumi berubah, maka akan terjadi gempa bumi, karena poros bumi mengalami perubahan Menurut penelitian, kutub magnetik bumi memang sudah tidak tepat dari yang diperhitungkan dahulu Meteorit atau supernova dapat membawa suatu unsur seperti logam berat (misalnya Iridium) yang beracun bagi kehidupan di muka bumi Penyebab kematian massal. 4. Teori Glasiasi Hujan salju turun selama satu minggu di kota Roma tahun 1987. Kota Roma tidak setiap tahun turun salju. Biasanya hujan salju turun hanya beberapa menit sampai satu jam dan hal itu terjadi hanya sepuluh tahun sekali. Tahun 1987: Salju menumpuk sampai hampir dua meter, lalu lintas terputus, listrik mengalami banyak gangguan Akibatnya, puluhan orang meninggal dunia karena kedinginan dan kelaparan Di masa lalu peristiwa tersebut dapat terjadi lebih parah lagi Bagaimana keadaan di alam terbuka Banyak satwa mati dan tanaman hancur Zaman es menyebabkan cuaca/temperatur bumi menurun secara drastis dan menimbulkan kematian massal bagi organisme yang tidak mampu beradaptasi Suhu bumi turun satu derajat sudah dapat memperluas lingkaran kutub beberapa puluh ribu km 2, dan hal ini akan menyebabkan kematian organisme di sekitar daerah tersebut 5. Adanya Air Bah Air merupakan penyebab kepunahan paling umum dijumpai Hujan yang turun selama empat atau lima hari sudah menimbulkan banjir, tanah longsor dan kerusakan tempat hunian, ladang, dan hewan ternak Akibat hujan beberapa hari permukaan air bisa naik beberapa meter , dan di daerah muara dapat naik sampai belasan meter Akibatnya , banyak ternak yang mati dan tanaman pangan rusak total Apabila hal ini berlangsung beberapa minggu, maka organisme di seluruh daerah banjir akan mati dan hanya meninggalkan pohon-pohon besar saja Sesudah banjir penyakit mewabah, sehingga organisme yang masih hidup ikut mati apabila tidak ditangani segera Air bah atau banjir dapat disebabkan oleh proses glasiasi berakhir Misalnya seluruh dataran Sunda dan dataran Sahul terendam air, meninggalkan daerah dataran tinggi saja dan menjadikan Indonesia berbentuk kepulauan Jumlah organisme yang punah tidak dapat diperkirakan 6. Teori Epidemi atau Pandemi Kematian massal suatu organisme setelah glasiasi atau banjir, selain memunahkan organisme yang terdapat di daerah tersebut, juga akan menimbulkan penyakit lainnya Proses pembusukan terjadi secara besar-besaran dan kuman penyakit berkembang dengan pesat karena sanitasi yang buruk Akibatnya : banyak organisme lain ikut mati karena jumlah mikroba pembusuk meningkat dan menimbulkan infeksi pada organisme yang hidup di sekitarnya 7. Teori Naiknya Suhu Muka Bumi (Greenhouse Effect) Jumlah CO2 di udara meningkat akan menyebabkan temperatur muka bumi naik Hal ini disebabkan oleh CO2 akan membentuk lapisan yang menghambat energi matahari yang sampai ke permukaan bumi tidak bisa dibuang ke angkasa luar Akibatnya: Setiap pemanasan pada siang hari akan tetap tertahan pada malam hari, dan dengan demikian, udara bertambah lama bertambah panas 8. Teori Radiasi Ultraviolet dan Lubang Ozon Lubang ozon menimbulkan mutasi pada organisme Sinar ultraviolet mampu menembus sel dan memotong-motong DNA menyebabkan organisme mengalami mutasi merugikan sehingga punah Lubang ozon menyebabkan suhu muka bumi akan naik dan banyak organisme punah akibat suhu muka bumi naik 9. Teori Berkembangnya Mamalia Kecil Setelah Perubahan Temperatur Global Mamalia kecil diperkirakan mulai berkembang di muka bumi tidak lama setelah kemunculan Reptilia Sebelumnya, perkembangan mamalia tertekan karena bersaing dengan Dinosaurus Pada waktu terjadi perubahan suhu muka bumi: Mamalia tidak banyak terpengaruh Sebagian besar Dinosaurus punah 10. Teori Campur Tangan Manusia Berlaku untuk : buaya, penyu, dan kura-kura besar Penyebabnya : "over harvesting" dan "over exploiting" untuk kesenangan atau ketamakan sekelompok orang dan rasa sekuriti kelompok yang lain Mengapa naik/turunnya temperatur muka bumi berpengaruh pada kepunahan reptilia, terutama Dinosaurus? a. Kebanyakan Reptilia tidak mengerami telurnya, tetapi menguburnya di dalam tanah b. Kebanyakan Reptilia mempunyai determinasi seks yang bergantung kepada temperatur Suhu lingkungan akan menentukan jenis kelamin organisme yang akan menetas dari telur c. Mengapa keberadaan Mamalia menjadi ancaman bagi Reptilia? Ketika temperatur bumi turun, maka Reptilia memerlukan waktu yang lebih lama untuk aktif, sedangkan Mamalia tidak demikian Diperkirakan sifat homoioterm merupakan kunci keberhasilan Mamalia Kemampuan termoregulasi membuat Mamalia tidak terpengaruh kenaikan suhu bumi sebesar pengaruh yang terjadi pada organisme poikiloterm d. Kalau temperatur bumi naik Reptilia harus bersembunyi Jika tidak reptilia dapat menjadi hiperaktif dan memerlukan banyak energi Akibatnya ketersediaan mangsa menjadi masalah pokok Reptilia tidak mempunyai kemampuan termoregulasi Mamalia memang ikut menderita pada zaman glasiasi, tetapi dapat mengatur suhu tubuhnya secara lebih mudah, sehingga tidak perlu menjadi hiperaktif e. Pada masa kepunahan Sebagian besar organisme punah = sebagian besar mangsa juga punah Reptilia berukuran besar lebih sulit mencari mangsa, tetapi tidak demikian bagi Reptilia kecil dan Mamalia Mereka bersaing, tetapi Mamalia dapat aktif siang atau malam, sedangkan Reptilia lebih terbatas jam operasinya, karena perlu penyesuaian diri terhadap lingkungan yang lebih lambat dibandingkan Mamalia Mamalia kecil yang lebih gesit mempunyai kemampuan menyembunyikan diri dari Reptilia berukuran besar f. Telur Reptilia merupakan mangsa bagi Reptilia lain dan Mamalia kecil, sedangkan Mamalia tidak mempunyai telur yang dapat di mangsa organisme lain g. Mamalia menjaga anaknya, sedangkan kebanyakan Reptilia tidak h. Konsekuensi determinasi seks yang bergantung suhu lingkungan Determinasi seks pada Reptilia bergantung suhu lingkungan Strategi reproduksi reptilia: perkembangan embrio ditentukan oleh sinar matahari (suhu muka bumi dipengaruhi sinar matahari) Suhu muka bumi naik atau turun tidak ada masalah Perubahan suhu akan mengakibatkan salah satu jenis kelamin saja yang timbul, jantan atau betina Apabila semua telur yang menetas menghasilkan salah satu jenis kelamin saja, maka regenerasi untuk menghasilkan generasi yang berikutnya tidak ada Dalam satu atau dua siklus reproduksi, maka spesies tersebut dapat hilang dari muka bumi alias punah Beberapa perkecualian mungkin saja terjadi Jumlah Genera Beberapa Kelompok Organisme di suatu Habitat Sebelum (Kretasea) dan Sesudah (Paleosen) Kepunahan Massal.

Use Quizgecko on...
Browser
Browser