Sistem Reproduksi 2024 PDF
Document Details
Uploaded by ImpressiveKunzite5875
UPN Veteran Jakarta
2024
Tags
Summary
These lecture notes cover the reproductive system, detailing the processes of meiosis and spermatogenesis. It also includes diagrams and figures, which provides clear visual explanations of the key concepts.
Full Transcript
SISTEM REPRODUKSI MATA KULIAH DASAR BIOMEDIK 1 PERTEMUAN 10 SEMESTER 1 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT PROGRAM SARJANA KRISBANTAS/SISTEM REPRODUKSI/S1...
SISTEM REPRODUKSI MATA KULIAH DASAR BIOMEDIK 1 PERTEMUAN 10 SEMESTER 1 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT PROGRAM SARJANA KRISBANTAS/SISTEM REPRODUKSI/S1 111 INTRODUKSI Sistem reproduksi pria dan wanita pada manusia mempunyai fungsi untuk mempertahankan spesies manusia agar tidak punah dengan cara menghasilkan keturunan. Sistem reproduksi wanita dan pria memproduksi gamet, yaitu sel telur dan sel sperma Melalui sexual intercourse kedua sel tersebut bersatu, terjadi proses fertilisasi. Pada wanita, uterus menyediakan tempat bagi berkembangnya embrio/fetus sampai cukup perkembangannya mencapai kondisi yang matang (aterm) dan dapat hidup di dunia luar. KRISBANTAS/SISTEM REPRODUKSI/S1 2 MEIOSIS Pada proses meiosis, diproduksi gamet, yaitu sel-sel telur atau sel-sel sperma. Pada proses meiosis, satu sel yang berisi 46 khromosom (diploid) akan membelah dua kali menjadi 4 sel, masing-masing terdiri dari 23 khromosom (haploid). Haploid berarti separuh dari diploid pada manusia jumlah khromosom diploidnya adalah 46, sehingga jumlah khromosom haploidnya adalah 23 buah. Walaupun proses meiosis pada pria dan wanita secara prisnsip sama, tapi ada beberapa perbedaan penting yang perlu diketahui. KRISBANTAS/SISTEM REPRODUKSI/S1 3 Spermatogenesis Spermatogenesis adalah proses pembelahan sel secara meiosis. Terjadi di dalam testis, tempat diproduksinya sel sperma. Di dalam testis terdapat tubulus seminiferus yang berisi spermatogenia atau sel-sel calon sperma. Sel-sel spermatogenia mula-mula membelah secara mitosis menghasilkan spermatosit primer. Setiap spermatosit primer ini kemudian mengalami proses meiosis, menghasilkan 2 spermatosit sekunder. Dari setiap spermatosit sekunder dihasilkan 2 sel spermatid (sperma yang belum matur/matang). Dari satu sel spermatosit primer akan dihasilkan 4 sel spermatid. KRISBANTAS/SISTEM REPRODUKSI/S1 4 KRISBANTAS/SISTEM REPRODUKSI/S1 5 KRISBANTAS/SISTEM REPRODUKSI/S1 6 Pembentukan sel-sel gamet ini diatur oleh beberapa hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pitiutary anterior yaitu : FSH (Follicle Stimulating Hormone) LH (Lutenizing Hormone). FSH berfungsi untuk memacu diproduksinya sperma LH memacu testis memproduksi testosteron. Testosteron kemudian memacu pemasakan sel-sel spermatid menjadi spermatozoa (sel sperma yang matur) Produksi sperma dimulai pada masa pubertas (10-14 tahun), jutaan sperma diproduksi oleh testis setiap hari. Semakin tua, produksi sperma semakin menurun, tapi tidak berhenti sama sekali seperti produksi sel telur pada wanita yang menopause. KRISBANTAS/SISTEM REPRODUKSI/S1 7 KRISBANTAS/SISTEM REPRODUKSI/S1 8 Oogenesis Oogenesis adalah proses meiosis yang terjadi di ovarium. Pada proses meiosis ini terbentuk sel-sel telur (ovum). Ovarium terdiri dari folikel-folikel ovarium yang berisi oogonia (calon sel telur). Oogonium mengalami proses mitosis menghasilkan oocyte primer. Oocyte primer kemudian mengalami proses miosis menghasilkan oocyte sekunder dan polar body Oocyte sekunder kemudian mengalami meiosis menjadi 1 sel ovum (mature) dan 1 sel polar body. Polar body mengalami meiosis menjadi 2 sel polar body. KRISBANTAS/SISTEM REPRODUKSI/S1 9 Semua polar body yang dihasilkan oleh oocyte primer kemudian mengalami kerusakan, sehingga dari satu oocyte primer hanya dihasilkan 1 sel telur (ovum yang mature). Produksi dari ovum dimulai pada masa pubertas (10-14 tahun) sampai masa menopause. Pada masa menopause ovarium akan mengalami atrofi dan tidak lagi memberikan respons terhadap hormon yang dihasilkan kelenjar pitiutary. Sepanjang kehidupan seorang wanita, selama 30-40 tahun ia dapat memproduksi ovum yang bersifat siklik. Ovum mature diproduksi hampir setiap 28 hari sekali. KRISBANTAS/SISTEM REPRODUKSI/S1 10 Pembentukan sel-sel telur ini juga dipengaruhi oleh hormon FSH. FSH berfungsi memacu pertumbuhan folikel ovarium dan memacu sel-sel folikel untuk memproduksi estrogen. Hormon estrogen memacu pemasakan sel-sel telur menjadi ovum yang mature. Sel telur dan sel sperma yang masing-masing bersifat haploid (23 khromosom) bila bersatu terjadi proses fertilisasi menghasilkan zygote yang terdiri dari 46 khromosom. KRISBANTAS/SISTEM REPRODUKSI/S1 11 KRISBANTAS/SISTEM REPRODUKSI/S1 12 SISTEM REPRODUKSI PRIA Sistema reproduksi pria terdiri dari : Testes Sistem ductuli terdiri dari ductus-ductus atau saluran Sistem kelenjar/ glandula Sperma diproduksi oleh testes Sperma ditransportasikan melalui sistem ductuli yang terdiri dari : epididymis ductus deferens ductus ejaculatorius urethra. Sedang kelenjar-kelenjar pada sistem reproduksi pria memproduksi cairan yang merupakan bagian dari semen. KRISBANTAS/SISTEM REPRODUKSI/S1 13 KRISBANTAS/SISTEM REPRODUKSI/S1 14 KRISBANTAS/SISTEM REPRODUKSI/S1 15 Semen merupakan cairan yang di ejakulasikan dari urethra ke dunia luar. Kelenjar-kelenjar pada sistem reproduksi pria terdiri dari : vesicula seminalis glandula prostat glandula bulbourethral. Testes. Testes terletak di dalam scrotum yakni kantong yang terdapat diantara kedua paha bagian atas. Temperatur di dalam scrotum lebih kurang 96F, atau lebih rendah sedikit dari temperatur tubuh manusia. Temperatur yang rendah ini dibutuhkan agar sperma dapat hidup. KRISBANTAS/SISTEM REPRODUKSI/S1 16 Pada waktu fetus, testes berada didekat ginjal, menjelang kelahiran testes turun kebawah dan masuk ke dalam scrotum. Cryptorchidism adalah kondisi dimana testis tidak turun kedalam scrotum, kondisi demikian tersebut dapat menyebabkan seseorang menjadi infertil. Ukuran testes lebih-kurang 4 cmx 2.5 cm, terbagi menjadi lobus-lobus. Setiap lobus berisi beberapa tubulus seminiferus. Diantara tubulus seminiferus terdapat sel-sel intertitialis yang menghasilkan testosteron. Hormon yang memacu sel-sel intertitialis untuk menghasilkan testosteron adalah LH. KRISBANTAS/SISTEM REPRODUKSI/S1 17 KRISBANTAS/SISTEM REPRODUKSI/S1 18 Testosteron berfungsi untuk proses maturasi sel-sel sperma dan bertanggung jawab untuk terjadinya tanda-tanda kelamin sekunder pada pria → mulai berkembang pada masa pubertas. Bagian-bagian dari sperma terdiri dari bagian kepala bagian tengah flagellum. Bagian kepala berisi 23 khromosom. pada puncak kepala sperma terdapat acrosome yang berisi enzym penghancur dinding sel telur. pada bagian kepala terdapat juga nukleus. KRISBANTAS/SISTEM REPRODUKSI/S1 19 Bagian tengah sperma berisi mitochondria yang memproduksi ATP yang berguna sebagai sumber energi bagi sperma. Flagellum berfungsi untuk motilitas, sehingga sperma dapat bergerak. untuk pergerakannya flagellum membutuhkan ATP sebagai energi. Perjalanan sperma : mulai dari tubulus seminiferus → rete testis → epididymis → ductus deferens → ductus ejaculatorius → urethra → dunia luar. KRISBANTAS/SISTEM REPRODUKSI/S1 20 KRISBANTAS/SISTEM REPRODUKSI/S1 21 Epididymis → epididymides (plural) Merupakan tubulus dengan panjang lebih-kurang 6 meter berbentuk coil terletak pada permukaan posterior dari masing-masing testes. Di dalam epididymis sperma menjadi mature secara sempurna, dan flagella mulai berfungsi. Kontraksi otot polos pada epididymis mendorong sperma masuk ke dalam ductus deferens. KRISBANTAS/SISTEM REPRODUKSI/S1 22 Ductus deferens Disebut juga vas deferens, ia berjalan mulai dari epididymis pada scrotum masuk ke dalam abdomen melalui canalis inguinalis. Canalis inguinalis adalah lobang pada dinding abdomen yang terletak pada daerah inguinal kanan dan kiri tempat masuknya spermatic cord. Spermatic cord merupakan lapisan jaringan ikat yang membungkus organ-organ yang terdiri dari : ductus deferens, pembuluh darah testicular dan saraf. KRISBANTAS/SISTEM REPRODUKSI/S1 23 Oleh karena canalis inguinalis merupakan lobang pada dinding muskuler abdomen, maka area tersebut merupakan titik yang lemah locus minoris resistensi pada daerah inguinal. area ini merupakan area yang paling sering untuk terjadinya hernia. Setelah masuk ke dalam cavum abdominalis, ductus deferens naik kearah atas melewati puncak vesica urinaria kemudian turun lagi kebawah bergabung dengan ductus ejaculatorius. Pada saat ejakulasi otot polos ductus deferens ikut berkontraksi. KRISBANTAS/SISTEM REPRODUKSI/S1 24 Ductus ejaculatorius. Masing-masing ductus ejaculatorius menerima : sperma dari masing-masing ductus deferens sekresi dari masing-masing vesicula seminalis. Kedua ductus ejacullatorius kemudian bergabung menjadi satu dengan urethra. Vesicula seminalis Sepasang vesicula seminalis terdapat pada bagian posterior dari vesica urinaria Sekresinya berisi fruktosa dan alkalin. Fruktosa berfungsi sebagai sumber energi untuk motilitas sperma Alkalin berfungsi untuk memperkuat motilitas. Kedua ductus dari vesicula seminalis bergabung dengan kedua ductus deferens membentuk ductus ejaculatorius. KRISBANTAS/SISTEM REPRODUKSI/S1 25 Glandula prostat. Terletak tepat di bawah vesica urinaria Membungkus urethra ditempat urethra keluar dari vesica urinaria. Glamdula prostat mensekresi alkalin yang berfungsi untuk mempertahankan motilitas sperma. Otot polos glandula prostat ini berkontraksi pada waktu ejakulasi membantu mendorong semen keluar dari urethra. Glandula bulbourethral Disebut juga glandula Cowperi Letaknya dibawah glandula prostat. Kelenjar ini bermuara pada urethra. Sekersinya bersifat alkalis, untuk melindungi /membasahi urethra sesaat sebelum ejakulasi KRISBANTAS/SISTEM REPRODUKSI/S1 26 Bila diperhatikan semua sekresi dari kelenjar pada sistema reproduksi pria berisi alkalin Hal ini penting oleh karena rongga vagina wanita berifat asam (oleh karena adanya flora normal yang tinggal disana). Alkalin membantu menetralisir keasaman pH vagina, sehingga sperma tetap dapat hidup dan motil. KRISBANTAS/SISTEM REPRODUKSI/S1 27 KRISBANTAS/SISTEM REPRODUKSI/S1 28 Urethra dan Penis Urethra merupakan ductus yang terakhir dilalui sperma sebelum ia keluar dari tubuh pria. Urethra sebagian besar dibungkus oleh penis. Penis merupakan organ genitalia externa. Bagian distalnya disebut glans penis yang disebelah luarnya dibungkus oleh preputium. Di dalam penis terdapat tiga buah masa jaringan cavernosa yang bersifat erektil; masing-masing berisi jaringan otot polos dan jaringan ikat yang kaya akan pembuluh-pembuluh darah. KRISBANTAS/SISTEM REPRODUKSI/S1 29 Bila darah mengalir kedalam jaringan pembuluh darah dalam jumlah yang minimal, penis akan flaccid (layu). Pada waktu terjadi stimulasi sexual, arteri pada penis mengalami dilatasi, pembuluh darah dan sinusoid diisi oleh darah sehingga penis mengalami ereksi. Dilatasi arteria pada penis dipengaruhi oleh saraf para simpatis. Pada waktu ereksi penis mampu untuk melakukan penetrasi pada vagina wanita. Kulminasi dari stimulasi sexual adalah peristiwa ejakulasi. Pada saat ejakulasi terjadi kontraksi pada semua sistem ductuli dan kelenjar prostat. KRISBANTAS/SISTEM REPRODUKSI/S1 30 KRISBANTAS/SISTEM REPRODUKSI/S1 31 KRISBANTAS/SISTEM REPRODUKSI/S1 32 Semen Semen terdiri dari sperma dan sekresi dari : vesicula seminalis glandula prostat glandula bulbourethralis. Pada waktu ejakulasi rata-rata 2-4 cc semen dikeluarkan, setiap 1 cc semen berisi 100 juta sperma, pH dari semen 7.4. KRISBANTAS/SISTEM REPRODUKSI/S1 33 SISTEM REPRODUKSI WANITA Sistem reproduksi wanita terdiri dari : Sepasang ovarium Sepasang tuba falopian Sebuah uterus Sebuah vagina Struktur genitalia externa Sel-sel telur (ova) diproduksi di ovariun dan melalui tuba falopian sampai di uterus Uterus merupakan tempat untuk tumbuhnya embrio KRISBANTAS/SISTEM REPRODUKSI/S1 34 KRISBANTAS/SISTEM REPRODUKSI/S1 35 KRISBANTAS/SISTEM REPRODUKSI/S1 36 Ovarium Terdapat sepasang ovarium, berbentuk oval Terletak disebelah kanan dan kiri dari uterus Berada dalam cavum pelvis Ligamentum ovarii terbentang dari sisi medial dari masing-masing ovarium ke dinding uterus, dan ligamentum lainnya yang lebih besar merupakan lipatan dari peritoneum yang menutup ovarium, → sehingga ovarium tetap berada ditempatnya Didalam ovarium terdapat ratusan ribu follikel primer yang telah ada sejak seorang wanita dilahirkan Sepanjang wanita mampu hamil hanya 300-400 dari follikel primer tadi akan memproduksi ovum yang masak KRISBANTAS/SISTEM REPRODUKSI/S1 37 Setiap follikel primer ovarium berisi oocyte yaitu calon sel telur. Disekitar sel oocyte terdapat sel-sel follikel yang mensekresi estrogen Pemasakan suatu follikel membutuhkan FSH dan estrogen Follikel ovarium yang masak disebut dengan follikel de Graaf Lutenizing hormon (LH) menyebabkan terjadinya porses ovulasi yaitu peristiwa pecahnya follikel ovarii yang masak → lepasnya ovum (sel telur) KRISBANTAS/SISTEM REPRODUKSI/S1 38 KRISBANTAS/SISTEM REPRODUKSI/S1 39 Setelah follikel de Graaf pecah → follikel-follikel yang lain mengalami kemunduran disebut follikel atretic Dibawah pengaruh LH, follikel yang pecah tadi menjadi corpus luteum dan mulai mensekresi progesteron Tuba Fallopian Terdapat dua bua tuba fallopian, disebut juga tuba uterina atau oviduct Masing-masing panjangnya lebih kurang 10 cm. Ujung lateral dari tuba uterina membungkus ovarium mempunyai fimbriae, yaitu tonjolan-tonjolan yang berbentuk seperti jari-jari tangan yang menyebabkan mengalirnya cairan disekitar ovraium untuk mendorong ovum bergerak kearah tuba fallopian KRISBANTAS/SISTEM REPRODUKSI/S1 40 · Ujung medial tuba uterina bermuara pada uterus Ovum tidak bergerak aktif seperti sperma , struktur dari tuba fallopian sedemikian rupa agar ovum dapat tetap bergerak secara pasif menuju uterus Otot-otot polos yang melapisi tuba fallopian berkontraksi memberikan gelombang peristaltik, membantu mendorong ovum atau zygote kearah uterus Mukosa dari tuba fallopian sangat berlekuk-lekuk dan terdiri dari jaringan epithel bersilia. Gerakan menyapu dari silia-silia tersebut membantu ovum bergerak kearah uterus KRISBANTAS/SISTEM REPRODUKSI/S1 41 Proses fertilisasi biasanya terjadi pada tuba fallopian, bila tidak terjadi proses fertilisasi, ovum akan mati dalam waktu 24-48 jam dan kemudian mengalami disintegrasi, baik didalam tuba maupun didalam uterus Jika terjadi proses fertilisasi ovum menjadi zygote dan kemudian dibawa ke uterus ( labih kurang 4-5 hari lamanya) Kadang-kadang zygote tidak dapat mencapai uterus tapi tetap terus berkembang di luar uterus → disebut kehamilan ektopik. Embrio yang berkembang dapat diimplantasikan di tuba fallopian, di ovarium ataupun di rongga abdomen. KRISBANTAS/SISTEM REPRODUKSI/S1 42 KRISBANTAS/SISTEM REPRODUKSI/S1 43 Uterus Uterus merupakan organ berbentuk seperti buah peer terbalik dengan ukuran lebih kurang 7.5 x 5 cm Terletak superior dari vesica urinaria dan diantara kedua uvarium, berada di dalam cavum pelvis Selama masa kehamilan uterus meningkat ukurunnya dengan pesat, berisi plasenta untuk memberi makan embrio/fetus. Pada akhir kehamilan uterus berkontraksi mendorong bayi keluar darinya KRISBANTAS/SISTEM REPRODUKSI/S1 44 Bagian-bagian dari uterus terdiri dari : Fundus uteri → merupakan bagian superior dari uterus, letaknya superior dari tempat tuba fallopian bermuara pada uterus Corpus uteri → merupakan bagian sentral dari uterus Cervix uteri → merupakan bagian terbawah dari uterus, bermuara pada vagina Lapisan-lapisan dari uterus terdiri dari : Epimetrium Myometrium Endometrium KRISBANTAS/SISTEM REPRODUKSI/S1 45 KRISBANTAS/SISTEM REPRODUKSI/S1 46 Epimetrium Merupakan lapisan terluar dari uterus, terdiri dari jaringan serosa merupakan lipatan dari peritoneum Myometrium Merupakan lapisan bagian tengah terdiri dari otot polos Selama masa kehamilan sel-sel dari otot polos ini sangat meningkat ukurannya untuk dapat mengakomodasi pertumbuhan janin. Pada akhir kehamilan myometrium berkontraksi untuk mendorong bayi keluar Endometrium Merupakan lapisan terdalam dari uterus, terdiri dari dua lapisan yaitu : Lapisan basilaris KRISBANTAS/SISTEM REPRODUKSI/S1 Lapisan fungsionalis 47 Lapisan basilaris Langsung melekat pada myometrium, merupakan lapisan vackuler tetapi sangat tipis dan bersifat permanen Lapisan fungsionalis Lapisan ini bersifat tidak permanen, mengalami proses pelepasan dan regenerasi mengikuti siklus menstruasi. Dibawah pengaruh estrogen dan progesteron dari ovarium, pertumbuhan dari pembuluh-pembuluh darah mempertebal lapisan ini untuk menyiapkan diri sebagai tempat implantasi zigote/embrio. Jika tidak terjadi proses fertilisasi, lapisan fungsionalis ini akan lepas → menstruasi Selama masa kehamilan lapisan endometrium membentuk pars maternalis plasentae KRISBANTAS/SISTEM REPRODUKSI/S1 48 KRISBANTAS/SISTEM REPRODUKSI/S1 49 KRISBANTAS/SISTEM REPRODUKSI/S1 50 Vagina Vagina merupakan tubulus muskuler yang panjangnya lebih kurang 10 cm, memanjang dari cervix uteri ke orificium vaginae pada (dasar pelvis) Terletak di posterior dari urethra dan anteroior dari rectum Muara vagina ditutup sebagian oleh membran tipis yang disebut dengan hymen dapat ruptur pada saat sexual intercourse yang pertama, atau oleh karena pemakaian tampon selama periode menstruasi Fungsi dari vagina adalah : menerima sperma dari penis selama sexual intercourse menerima darah menstrusai dan mengeluarkannya sebagai jalan keluar bagi bayi dalam proses persalinan KRISBANTAS/SISTEM REPRODUKSI/S1 51 Mukosa vagina relatif resisten terhadap bakteri pathogen. Flora (bakteri) normal dari vagina menjadikan pH vagina menjadi asam, berguna untuk membantu menghalangi pertumbuhan bakteri pathogen Genitalia Externa Organ genitalia externa pada wanita disebut juga dengan vulva, termasuk didalamnya adalah : clitoris labia mayora labia minora kelenjar bartholini · KRISBANTAS/SISTEM REPRODUKSI/S1 52 Clitoris merupakan suatu massa jaringan kecil yang bersifat erektil. Fungsi satu-satunya dari clitoris adalah sebagai reseptor sensasi, yaitu memberikan respons terhadap rangsangan sexual sinus-sinus vaskuler pada clitoris menjadi penuh oleh darah → aliran darah meningkat Mons pubis adalah dataran yang berisis lemak terdapat diatas symphysis pubis, ditutup oleh kulit yang ditumbuhi oleh rambut pubis Posterior dari mons pubis terdapat sepasang lipatan kulit yaitu labia mayora (lateral) dan labia minora (medial) KRISBANTAS/SISTEM REPRODUKSI/S1 53 Area diantara labia manora ini disebut vestibula yang terdapat muara orificium urethrae dan orificium vaginae Labia berfungsi untuk menutup kedua orificium tersebut Kelenjar Bartholini disebut juga dengan kelenjar vestibular terdapat didalam vestibula duktusnya masing-masing bermuara pada mukosa dari orificium vaginae. sekresi dari kelenjar ini membuat mukosa vagina tetap basah dan melicinkan vagina selama sexual intercourse KRISBANTAS/SISTEM REPRODUKSI/S1 54 KRISBANTAS/SISTEM REPRODUKSI/S1 55 Siklus Menstruasi Terjadinya siklus menstruasi merupakan hasil kerjasama dari aktivitas hormon-hormon ovarium dan kelenjar pituitari anterior perubahan-perubahan pada ovarium dan uterus akibat aktivitas hormon Hormon-hormon ovarium yang terlibat adalah FSH dan LH diproduksi oleh kelenjar pituitari anterior Estrogen diproduksi oleh follikel ovarium Progesteron diproduksi oleh corpus luteum KRISBANTAS/SISTEM REPRODUKSI/S1 56 KRISBANTAS/SISTEM REPRODUKSI/S1 57 Fluktuasi dari hormon-hormon tersebut mempengaruhi terjadinya perubahan-perubahan pada lapisan endometrium selama berlangsungnya satu siklus menstruasi Rata-rata satu siklus menstruasi lamanya adalah 28 hari Satu siklus menstruasi dapat dibagi menjadi 3 fase, sesuai dengan perubahan-perubahan pada lapisan endometrium : Fase menstrual Fase follikular Fase luteal KRISBANTAS/SISTEM REPRODUKSI/S1 58 Fase menstrual Peristiwa lepasnya lapisan fungsional endometrium dinamakan menstruasi Walaupun sesungguhnya pada saat lepasnya lapisan tersebut merupakan akhir dari satu siklus menstruasi, tapi onset dari menstruasi sendiri merupakan tanda yang mudah untuk digunakan sebagai petunjuk, sehingga sering digunakan sebagai point permulaan dari suatu siklus mens Rata-rata menstruasi berlangsung selama tiga sampai enam hari Pada menstruasi sekresi dari FSH meningkat, dan beberapa dari follikel ovarium mulai berkembang lagi KRISBANTAS/SISTEM REPRODUKSI/S1 59 Fase follikuler Pada fase ini FSH menstimulasi : pertumbuhan follikel ovarii sekresi estrogen oleh sel-sel follikel ovarii Terjadi peningkatan sekresi LH tapi secara perlahan- perlahan FSH dan estrogen memacu pertumbuhan dan pemasakan ovum, disamping itu estrogen menstimulasi pertumbuhan dari endometrium untuk proses regenerasi dari lapisan fungsionale endometrium Fase ini berakhir dengan ovulasi, saat mana terjadi peningkatan yang tajam dari LH menyebabkan pecahnya follikel de Graaf KRISBANTAS/SISTEM REPRODUKSI/S1 60 Fase lutheal Dibawah pengaruh LH follikel yang pecah tadi menjadi corpus luteum dan mulai mensekresi progesteron Progesteron menstimulasi lebih lanjut pertumbuhan pembuluh-pembuluh darah dari lapisan fungsional endometrium penyimpanan nutrien-nutrien seperti glikogen misalnya Begitu sekresi progesteron meningkat, sekresi LH menurun dan jika ovum tidak dibuahi sekresi progesteron juga akan menurun Tanpa progesteron endometrium tidak dapat dipertahankan dan mulai lepas → peristiwa menstruasi Sekresi FSH mulai meningkat lagi (begitu estrogen dan progesteron menurun) ➔ siklus menstruasi mulai KRISBANTAS/SISTEM REPRODUKSI/S1 61 lagi memasuki fase menstrual Setiap wanita rata-rata mempunyai siklus menstruasi antara 23 – 35 hari. Wanita yang tidak mengalami siklus mens dinamakan dalam kondisi amenorrhea · Kondisi amenorhoe dapat terjadi pada wanita hamil kurang gizi berat stress emosi ataupun adanya kelainan endokrin KRISBANTAS/SISTEM REPRODUKSI/S1 62 KRISBANTAS/SISTEM REPRODUKSI/S1 63 Kelenjar Mammae Kelenjar mammae secara struktural ada kaitannya dengan kulit Secara fungsional berhubungan dengan sistem reproduksi karena kelenjar ini memproduksi ASI yang berfungsi untuk memberi nutrisi pada keturunan Kelenjar mamae dibungkus oleh payudara yang terletak anterior dari m. pectoralis mayor Jaringan kelenjar mammae dikelilingi oleh jaringan lemak Kelenjar alveolar memproduksi ASI setelah masa kehamilan berakhir, ASI kemudian masuk kedalam duktus lactiverus yang berkumpul kearah papilla mammae Kulit disekitar papilla mammae berwarna kehitaman disebut dengan areola mammae KRISBANTAS/SISTEM REPRODUKSI/S1 64 Pembentukan ASI dibawah kontrol dari hormon-hormon. Selama masa kehamilan tingginya kadar estrogen dan progesteron digunakan untuk menyiapkan kelenjar untuk memproduksi ASI Prolactin yang diproduksi oleh kelenjar pituitari anterior menyebabkan sintesa dari ASI setelah masa kehamilan berakhir Penghisapan papilla mammae oleh bayi menstimulasi hypothalamus untuk mengirimkan impuls ke kelenjar pituitari posterior Kelenjar pituitari posterior mensekresi oksitosin yang berfungsi untuk kontraksi lapisan otot duktus kelenjar lactiverus KRISBANTAS/SISTEM REPRODUKSI/S1 65 KRISBANTAS/SISTEM REPRODUKSI/S1 66 KRISBANTAS/SISTEM REPRODUKSI/S1 67 HORMONE EFFECTS ON MAMMARY GLANDS Hormone Secreted by Functions Estrogen Ovary (follicle) Promotes growth of duct system Placenta Progesteron Ovary (corpus luteum) Promotes growth of secretory cells Placenta Prolactin Anterior pituitary Promotes production of milk after birth Oxytocin Posterior piyutary Promotes release of milk KRISBANTAS/SISTEM REPRODUKSI/S1 68 KRISBANTAS/SISTEM REPRODUKSI/S1 69 KRISBANTAS/SISTEM REPRODUKSI/S1 70 MALE HORMONE KRISBANTAS/SISTEM REPRODUKSI/S1 71 REFERENSI Slide Bahan Ajar Dr. dr. Krisnawati Bantas, M.Kes. Fakultas Kesehatan Masyarakat UI KRISBANTAS/SISTEM REPRODUKSI/S1