Document Details

SafeChupacabra6430

Uploaded by SafeChupacabra6430

Universitas Bengkulu

Tags

muscle performance physical fitness exercise physiology anatomy

Summary

This document is a set of notes on physical exercises, specifically muscle performance tests like sit-ups, push-ups, and vertical jumps. It also discusses the physiology and function of various muscles involved in these exercises.

Full Transcript

Catatan Ajiw Praktikumfisik * Jenis Praktikum - Praktikum pengutran Beban Maksimum I...

Catatan Ajiw Praktikumfisik * Jenis Praktikum - Praktikum pengutran Beban Maksimum I pada lergan. - Muscular performance test : Sit up test push up test ban Vertical , , 1) Karton. 60x30 cm dgn gambar jump. busus derajat 2). Beban (Dumbell) berbagai Ukuran Pengukuran Beban Maksimult yang dapat berat - ditation oleh otot bisep/lengan pada berbagai sudut sendi. * Tujuan Praktikum Menilai dan Menganalisa Kemampuan - fungsi otot dengan Menggunakan beberapa test Kemampuan otot - Mengetahui dan Menguji Konsep bahwa per bedaan/peruibation sudut sendi berpengaruh Zerhadap panjang otot dan berat beban Maksimum Yang Mampu Citahan * Princip Kerja. - Manilai dan Mengevalclasi Kekvatan, Kemanquan dan Ketahanan otot Menetaphan berat beban Yang dapat - ditahan oleh lengan pada berbagai sudut fleksi sendi situ. * Alat Yang dibutuhkan praktikum performance test : - 1) Matras /Kasur. 4) Alat tulis 2). Timer/stop watch 5) Timbangan. Meteran dinding BB 3) ILS CLILOUN PENFONM1 * Sit Up Test ① Sit-up normal (Sit-up Anatomil > - otot yang digunakan : Pectoralis Major , M. Serratus , M. Latissimus dorsi , M. Abdominus Tectus , M. External Oblique.. 2 Sit-up Twisted ~ - Otot Yang digunakan M teries Major deltoideus Vastus lateralis , gastio- > M M : Mn. -.... , Chemius Caput Medial M pectoralis Major M. External ,. , M infispinatus M terres Minor M Latissimus Dorsi Oblique ,. ,. ,. , M. Digitorum longu M Tibialis anterior ,. C : M. pectoralis Major , M. Easternal Oblique M Latissitus ,. Doisi , 17. terres major , M. terres Minor M deltoid ,.. * Push-up Test > - otot young digunakan : - M. pectoralis - M Deltoideus. - M. Corachobrachial - m. Abdomina - M Tricep Brachii. - m Serratus anterior. * Vertical jump > - Otot Yang digunakan : otot dan Kaki paha - PengUKLNan angKort Bjelyoull > - Otot yang digunakan : - M. flexor - M. Extensor - 17. Bisep - M. Bisep Brachii - M. Brachialis - M. Brachioradialis - M. Deltoid + anterior part M Triceps -. KATA PENGANTAR Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari fungsi tubuh yang normal. Fisiologi menjadi dasar pengetahuan untuk mengetahui kelainan-kelainan tubuh (patologi) dan juga untuk memahami kemampuan tubuh dalam kebugaran fisik. Perkembangan ilmu pengetahuan yang pesat, termasuk fisiologi menyebabkan mahasiswa juga harus memahami lebih banyak lagi mengenai konsep-konsep atau teori-teori yang menjelaskan mengenai fungsi tubuh manusia. Praktikum adalah suatu cara untuk mahasiswa dapat lebih memahami apa yang didapatkan dari teori. Dalam praktikum mahasiswa melakukan suatu rangkaian latihan-latihan praktis untuk lebih memahami isi dan tujuan perkuliahan yang diberikan pada kuliah-kuliah fisiologi. Dengan praktikum juga mahasiswa diharapkan dapat bekerja sama dengan temantemannya secara disiplin, meninjau secara kritis masalah-masalah yang dihadapi dan belajar bertukar pikiran dengan teman atau asisten yang akan menuntun mahasiswa dalam berdiskusi untuk memecahkan persoalan. Keterbatasan sarana dan prasarana mengharuskan penyesuaian dalam pemilihan topik- topik praktikum, sehingga hanya sebagian kecil topik yang dapat dipraktikumkan jika dibandingkan dengan luasnya pengetahuan tentang fisiologi. Penuntun praktikum fisiologi ini dibuat agar dapat membantu mahasiswa menjalankan praktikum fisiologi dengan baik. Penyusun DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi Praktikum I Muscle Performance Test Praktikum II Pengukuran Beban Maksimum yang Dapat Dipertahankan oleh Otot Biseps pada Berbagai Sudut Sendi PRAKTIKUM I MUSCLE PERFORMANCE TEST Untuk mengukur kebugaran jasmani Pendahuluan Otot merupakan salah satu jenis sel yang memiliki kemampuan kontraksi. Walaupun berbagai sel organisme multiseluler pun memiliki kemampuan kontraksi namun kemampuan kontraksi tersebut terbatas. Kemampuan kontraksi dari otot rangka inilah rangka inilah yang yang kemudian dimanfaatkan oleh organisme termasuk manusia untuk melakukan gerak. 1 Otot sendiri merupakan spesialis kontraksi pada tubuh. Otot rangka melekat pada tulang yang dilekatinya sehingga memungkinkan tubuh melakukan aktivitas motorik.2 Secara umum, mekanisme kontraksi otot dapat terjadi akibat adanya aktivitas dari filament aktin dan myosin. Dalam melakukan kontraksi otot harus didahului oleh suatu potensial aksi. Sinyal ini akan merambat sepanjang jaras saraf dan akan sampai pada otot melalui neuralmuscular junction, adanya stimulus ini akan memicu pelepasan neurotransmitter berupa asetilkolin. Asetilkolin ini akan menyebab menyebabkan terbukanya terbukanya pompa ion natrium natrium kalium yang menyebabkan natrium dapat berdifusi kedalam sel otot, dan dilanjutkan menenyebabkan natrium dapat berdifusi kedalam sel otot, dan dilanjutkan dengan peristiwa pelepasan potensial aksi ke tubulus T. Adanya pelepasan ini akan mencetuskan pelepasan simpanan Ca 2+ dari kantung lateral reticulum sarkoplasma dan kemudian Ca2+ akan berikatan dengan troponin. Ikatan Troponin-Tropomiosin akan bergeser kearah lateral dan terjadilah pembukaan jembatan silang aktin. Terjadinya pengikatan jembatan silang ini menyebabkan penekukan jembatan silang yang akhirnya menghasilkan suatu gerakan seperti mengayun yang menarik filament tipis kearah dalam, inilah yang menyebabkan dapat terjadinya kontraksi otot.1 Penilaian kinerja otot dimaksudkan untuk menentukan tingkat kebugaran seseorang. Penilaian ini juga dapat mengidentifikasikan area kekuatan dan kelemahan dari seseorang sehingga ia dapat merencanakan latihan fisik yang cocok untuknya. Dalam usaha untuk menambah kekuatan otot, dapat dilakukan latihan yang rutin. Latihan tersebut bertujuan untuk mempertahankan daya ledak otot, mengurangi kelelahan, dan membentuk adaptasi otot. Latihan beban meliputi beberapa macam jenis alat dan cara yaitu: barbell, mesin pembakar kalori atau dapat juga dengan sit up dan push up.2 Praktikum fisiologi kali ini, jenis tes yang dilakukan yaitu Muscular Performance Test. Terdapat beberapa jenis gerakan yang dilakukan pada muscular performance test yaitu Push up Test, Sit up Test, dan Vertical Jump Test. Muscular performance test dilakukan untuk mengetahui kekuatan mengetahui kekuatan otot otot pada pada seseorang. TUJUAN a. Menilai dan menganalisa kemampuan fungsi otot dengan menggunakan beebrapa test kemampuan otot b. Mengetahui dan menguji konsep bahwa perbedaan atau perubahan sudut sendi berpengaruh terhafap panjang otot dan berat beban maksimum yang mampu ditahan. 1. Alat dan bahan a. Matras/Kasur b. Stopwatch c. Meteran dinding d. Alkohol e. Pewarna f. Kapas g. Alat Tulis h. Timbangan berat badan Lakukan sit up dengan langkah yang benar untuk melihat kontraksi pada otot 2. Cara Kerja: Yaitu otot perut, otot tungkai dan otot bahu a) Sit Up 1) Kaki ditahan agar tetap menempel di matras 2) Lutut dibengkokkan membentuk sudut 90o 3) Kedua tangan diletakkan di belakang leher 4) Siku diangkat mencapai atau menyentuh lutut 5) Punggung harus kembali ke matras 6) Gerakan tersebut diulangi hingga satu menit dan dicatat banyaknya sit up untuk setiap probandus. Otot yang terlibat saat twisted sit up yaitu otot serratus anterior, pectoralis mayor, abdominus rectus, latissimus dorsi Gambar 1. Posisi Sit Up 7) Hasil Pengamatan Sit Up: Nama Probandus Muscle Performance Test (Sit Up) Kesimpulan Misal : Badu (19 tahun) 45 Good Nana (19 tahun) 20 Poor Tabel 1. Rekomendasi Nilai Normal Sit-Up dalam 1 Menit 5 ↑ 2 35 S 3 3 3 Lakukan push up dengan langkah yang benar untuk melihat kontraksi pada b) Push Up otot ekstremitas atas dan ukur perbedaan Laki-laki Orang yang sering olahraga gym memiliki kekuatan otot yang jauh lebih besar 1) Siku diluruskan 2) Jari kaki diletakkan di atas matras; pinggul, kaki, punggung diluruskan 3) Kepalan tangan diletakkan di bawah dada kemudian bagian dada dan bagian tubuh atas digenjot naik turun 4) Lakukan push up sampai dirasa tidak mampu lagi melakukannya 5) Jumlah push up yang dapat dilakukan dihitung dan disajikan dalam tabel. Otot yang terlibat saat push up yaitu otot pectoralis, bisep brachii, abdominal muscle, coracobrachialis Gambar 2. Posisi Push Up pada Laki-laki Perempuan: 1) Lutut diletakkan di atas matras 2) Posisi tungkai bawah diangkat kira-kira setinggi 45o dan disilangkan 3) Pinggul dan punggung diluruskan 4) Push up dilakukan dengan posisi bahu sama tingginya dengan siku 5) Lakukan push up sampai dirasa tidak mampu lagi melakukannya 6) Jumlah push up yang dapat dilakukan dihitung dan disajikan dalam tabel Gambar 3. Posisi Push Up pada Perempuan 7) Hasil Pengamatan Push Up: Nama Probandus Muscle Performance Test (Push Up) Kesimpulan Misal : Badu (19 tahun) 33 Average Nana (19 tahun) 27 Good Tabel 2. Rekomendasi Nilai Normal Push-Up & Il 5 5 & 6 9 4 3 I c) Vertical Jump 1. Probandus berdiri pada sisi dinding dengan tumit merapat ke dinding, selanjutnya tangan diangkat hingga ekstensi maksimal di luar jangkauan tangan maksimal probandus tersebut 2. Lompat vertical dengan gerakan yang benar. Lakukan awal lompat 45o lalu lompat setinggu mungkin. 3. Ukur tinggi jangkauan tangan terjauh dan catat 4. Lihat selisih antara jangkauan tangan tertinggi saat berdiri biasa dengan jangkauan terjauh setelah lompatan. Gambar 3. Posisi Vertical-Jump 5. Hasil Pengamatan Vertical Jump: Jangkauan tangan terjauh Jangkauan tangan terjauh Selisih Nama Probandus (berdiri) (lompat) (cm) Misal : Badu (19 tahun) 235 cm 255 cm 20 cm Nana (19 tahun) 195 cm 225 cm 30 cm Praktikum II Pengukuran Beban Maksimum pada Lengan Pada atlet kontraksi otot yang diperhatikan Pendahuluan Jaringan otot memiliki karakteristik berupa kemampuannya untuk berkontraksi. Prinsip dasar terjadinya kontraksi adalah adanya hubungan atau ikatan antara aktin dan myosin melalui pergeseran filamen-filamen tebal dan tipis. Pergeseran selama kontraksi otot terjadi bila kepala myosin berikatan erat dengan aktin.2 Kontraksi dimulai akibat adanya stimulus yang menimbulkan impuls di neuron motori. Neuron motoric akan melepaskan asetilkolin dan menimbulkan potensial generator pada motor end-plate. Apabila stimulus tersebut melampaui ambang batas, maka akan terjadi potensial aksi di serabut otot dan menyebar keseluruh otot tersebut. Adanya potensial aksi ini menimbulkan reticulum endoplasma melepaskan ion kalsium sehingga muatan ion kalsium menjadi lebih tinggi.2 Berdasarkan perubahan Panjang otot selama kontraksi, terdapat dua jenis utama kontraksi yaitu kontraksi isotonic dan kontraksi isometric. Pada kontraksi isotonic, ketegangan otot tetap konstan Ketika Panjang otot berubah. Pada kontraksi isometric, otot akan dicegah memendek sehingga pembentukan ketegangan pada Panjang otot yang konstan. Meskipun demikian, proses mekanisme kontraksi isotonic dan kontraksi isometric adalah sama. 2 Tujuan Praktikum ini bertujuan untuk menguji konsep mengenai perbedaan sudut sendi akan mengubah Panjang otot yang berdampak pada berat maksimum yang mampu ditahan akan bervariasi. Adapun sudut-sudutnya antara lain 20o,45o,60o,90o dan 120o. Otot yang terlibat saat angkat beban yaitu Bisep, deltoid, flexor, extensor, brachialis 1. Alat dan Bahan a. Karton berukuran 60 x 30 cm dengan gambar busur derajat b. Beban (dumbbell) berbagai ukuran berat Barbel: 1 kg, 2 kg, 5 kg, 8 kg 2. Cara kerja: a. Lengan probandus diletakkan di depan karton atau fleksometer dengan lengan atas (bahu hingga siku) mendatar di permukaan alas b. Lengan bawah diangkat hingga siku fleksi setinggi 20o berpatokan pada garis di kertas atau penunjuk fleksometer c. Berat beban yang akan mampu ditahan oleh probandus pada posisi tersebut diperkirakan d. Dumbell yang sesuai beratnya diletakkan pada telapak tangannya. Probandus harus berusaha menahan beban tersebut sesuai posisi/sudut awalnya. e. Jika probandus masih bisa menahan beban, sedikit demi sedikit beban ditambahkan hingga ia tidak dapat lagi menahan beban tersebut. f. Langkah a-d diulangi lagi untuk sudut selanjutnya, serta lengan yang lain. g. Hasil percobaan kemudian dimasukkan ke dalam tabel untuk dilaporkan lebih lanjut. h. Tabel Hasil Pengamatan Dumbell Nama Sudut Rata-rata Jenis Tangan Probandus Kelamin (kg) 20o 45o 60o 90o 120o X L Kanan..kg 8. 8...kg..kg 8..kg 8..kg 8. 8 kg 19 tahun Kiri 8 kg 8 kg 8 kg 8 kg 8 kg 8 kg Y P Kanan..kg 2...kg 2...kg 8..kg 8..kg 8. 5,6 kg 19 tahun Kiri 2 kg 2 kg 8 kg 8 kg 8 kg 5,6 kg dst Pertanyaan Praktikum: PII.1 Pada sudut berapakah otot biseps dapat menahan beban maksimum? 1288 PII.2 Pada sudut fleksi berapakah lengan mendapatkan keuntungan mekanis yang maksimal? Mengapa? 90 Sudut yg digunakan : 20 45060098 · , , 120 45

Use Quizgecko on...
Browser
Browser