Pewarnaan dan Morfologi Mikroorganisme PDF
Document Details

Uploaded by EliteLouisville
Sepuluh Nopember Institute of Technology (ITS)
2025
Tags
Summary
Dokumen ini membahas pewarnaan dan morfologi mikroorganisme. Tujuannya adalah untuk memahami perbedaan antara bakteri, kapang, dan ragi, serta dasar kimiawi dan teori pewarnaan. Dijelaskan juga tahapan dan cara pewarnaan bakteri, serta perbedaan bakteri gram positif dan negatif.
Full Transcript
PEWARNAAN DAN MORFOLOGI MIKROORGANISME By Asisten Mikrobiologi 2025 Pendahuluan Mengamati sel bakteri hidup dan mikroorganisme lain sulit karena ukurannya kecil dan transparan. Untuk mengatasi ini, digunakan mikroskop dan metode pewarnaan. Zat pewarna mengikat komponen sel s...
PEWARNAAN DAN MORFOLOGI MIKROORGANISME By Asisten Mikrobiologi 2025 Pendahuluan Mengamati sel bakteri hidup dan mikroorganisme lain sulit karena ukurannya kecil dan transparan. Untuk mengatasi ini, digunakan mikroskop dan metode pewarnaan. Zat pewarna mengikat komponen sel seperti protein atau asam nukleat berdasarkan muatan listrik kromogennya. Kromogen bermuatan positif (misalnya metilen blue) membentuk garam basa, sedangkan kromogen bermuatan negatif (misalnya nigrosin) membentuk garam asam. Tujuan 1. Mengetahui perbedaan bakteri, kapang, dan ragi (yeast). 2. Mengetahui dasar kimiawi dan teori pewarnaan. 3. Mengetahui tahapan dan cara pewarnaan bakteri. 4. Mengetahui perbedaan bakteri gram positif dan negatif. Teknik Pewarnaan Pewarnaan Sederhana Pewarnaan Bertingkat (menggunakan satu jenis (menggunakan lebih zat pewarna) dari satu zat pewarna) Pewarnaan Sederhana Pewarnaan Langsung (Basa) Pewarnaan sederhana yang menggunakan satu jenis pewarna dan bersifat basa. Termasuk ke dalam pewarna positif sehingga akan berikatan dengan komponen - komponen dinding sel bakteri yang bersifat negatif. Spesimen akan terwarnai Zat warna yang digunakan bermuatan positif, misalnya safranin, methylene blue, atau kristal violet. Pewarnaan Sederhana Pewarnaan Tidak Langsung (Asam) Pewarnaan sederhana yang menggunakan satu jenis pewarna dan bersifat asam. Termasuk ke dalam pewarna negatif sehingga pewarna tidak akan berikatan dengan komponen penyusun dinding sel. Sehingg akan membentuk latar belakang sel yang terwarnai Pewarna yang digunakan untuk pewarnaan negatif bersifat asam, misalnya nigrosine Pewarnaan Bertingkat Pewarnaan Gram Pewarnaan Gram adalah teknik pewarnaan diferensial yang digunakan untuk mengklasifikasikan bakteri berdasarkan struktur dinding selnya. Hasil pewarnaan gram Bakteri Gram positif: Berwarna biru tua atau ungu karena kompleks CV-iodida tahan terhadap dekolorisasi alkohol. Bakteri Gram negatif: Berwarna merah muda karena CV dihilangkan oleh alkohol dan sel bakteri diwarnai dengan safranin. Prosedur Kerja Pewarnaan Alat dan Bahan E. coli Bunsen Bacillus subtilis Aquades Kaca objek dan Safranin penutup Methylene Blue Bak pewarnaan Kristal violet Mikroskop Iodin Nigrosin / tinta cina Pipet Disposable (6 per angkatan) Lateks Tissue Sprayer Kertas Label Masker Korek api (1 lab 1) Pewarnaan Langsung 1. Teteskan air pada bagian tengah kaca objek yang bersih dan tidak berlemak 2. Dengan menggunakan jarum ose yang telah dipijarkan, diambil sedikit apusan bakteri E. coli kemudian diapus pada kaca objek kurang lebih 1 cm dan biarkan hingga kering. 3. Kemudian difiksasi dengan memanaskan kaca objek secara perlahan di atas nyala api. 4. Teteskan methylen blue sebanyak 5 tetes pada kaca objek, biarkan zat pewarna tersebut menutupi seluruh permukaan apusan dan didiamkan selama 1-2 menit. 5. Cuci kelebihan zat pewarna menggunakan akuades pada botol leher angsa 6. Keringkan kaca objek dengan cara diangin-anginkan atau menghilangkan kelebihan airnya menggunakan tissue 7. Amati menggunakan mikroskop pada perbesaran 1000x. Pewarnaan Tidak Langsung 1. Siapkan kaca objek yang bersih dan bebas lemak. 2. Teteskan sedikit nigrosin atau tinta cina pada ujung kaca objek. 3. Ambil sedikit biakan E. coli menggunakan jarum ose steril dan campurkan dengan tetesan pewarna. 4. Gunakan kaca objek lain untuk menyebarkan campuran pewarna dan bakteri secara merata dengan sudut 45°, membentuk apusan tipis. 5. Biarkan apusan mengering di udara tanpa pemanasan atau penggunaan kertas tisu. 6. Amati preparat di bawah mikroskop dengan perbesaran 1000x menggunakan minyak imersi Pewarnaan Tidak Langsung Tahapan Pewarnaan Gram Juliana Silva Aaron Loeb 1. Fiksasi: LaboratoryOlesan bakteri dibuat di atas gelas objek dan difiksasi dengan Laboratory panas assistant assistant untuk melekatkan bakteri pada gelas. 2. Pewarnaan Primer: Kristal violet (CV) ditambahkan dan mewarnai seluruh sel bakteri, Claudia Alves baik Gram positif maupun Gram negatif. Alfredo Torres Laboratory Laboratory assistant manager 3. Pencucian: Larutan iodida ditambahkan untuk membentuk kompleks kompleks dengan CV, memperkuat warna pada bakteri Gram positif. 4. Decolorisasi: Alkohol digunakan untuk melarutkan kompleks CV Olivia Wilson dari Estelle Darcy bakteri Gram negatif, sehingga mereka kehilangan warna. Laboratory Laboratory manager manager 5. Pewarnaan counterstain: Safranin ditambahkan untuk mewarnai bakteri. Gram negatif yang telah didekolorisasi dengan warna merah muda. Tahapan Pewarnaan Gram Juliana Silva Aaron Loeb Laboratory Laboratory assistant assistant Claudia Alves Alfredo Torres Laboratory Laboratory assistant manager Estelle Darcy Olivia Wilson Laboratory Laboratory manager manager Pewarnaan Gram 1. Siapkan alat dan bahan kemudian lakukan preparasi seperti prosedur pada pewarnaan sebelumnya dimana pada kaca objek lakukan inokulasi Escherichia coli dan Bacillus subtilis. 2. Teteskan crystal violet sebanyak 1- 2 tetes dan dibiarkan mengering selama 1 - 2 menit kemudian dialiri dengan air. Kemudian dieteskan dengan iodin sebanyak 1 - 2 tetes dan biarkan mengering selama 1 - 2 menit. 3. Teteskan alkohol 96% sebanyak 1 tetes selama 5 detik kemudian dialirkan aquades menggunakan botol leher angsa dan dibiarkan mengering 4. Teteskan safranin pada kaca objek sebanyak 1 - 2 tetes kemudian dibiarkan mengering selama 1 - 2 menit kemudian bilas menggunakan aquades dan dibiarkan mengering. 5. Amati penyerapan warna pada mikroorganisme, morfologi sel, dan jenis mikroorganisme pada hasil yang berada di mikroskop. Pengamatan Morfologi Makroskopis Yang diamati adalah ukuran koloni, warna koloni, bentuk koloni, elevasi koloni, tepi koloni, tekstur koloni dan untuk bakteri di amati apakah terdapat satelit atau tidak. Mikroskopis Yang diamati adalah bentuk sel, ukuran sel, warna sel, dan struktur sel Morfologi Bakteri Bacillus megaterium Morfologi Fungi Morfologi Yeast Link Video Pewarnaan positif https://www.youtube.com/watch?v=8ODeT9DLHKI Pewarnaan negative https://www.youtube.com/watch?v=7xoizj6iqCI Pewarnaan Gram https://www.youtube.com/watch?v=4QlimbyuK0M https://www.youtube.com/watch?v=AZS2wb7pMo4 Pewarnaan tahan asam https://www.youtube.com/watch? v=Dy6dYstZpZY&list=TLPQMTIxMDIwMjA9JduulHcDHA &index=4 Link Video Pengamatan Morfologi https://www.youtube.com/watch?v=8ODeT9DLHKI https://www.youtube.com/watch?v=7xoizj6iqCI https://www.youtube.com/watch?v=4QlimbyuK0M https://www.youtube.com/watch?v=AZS2wb7pMo4 https://www.youtube.com/watch? v=Dy6dYstZpZY&list=TLPQMTIxMDIwMjA9JduulHcDHA &index=4 Pembagian Tugas Pengamatan morfologi koloni (2 orang) Pewarnaan tidak langsung (2 orang) Pewarnaan langsung (2 orang) Pewarnaan gram positif (2 atau 3 orang) Pewarnaan gram negatif (2 atau 3 orang) Presensi Briefing https://its.id/m/PresensiPewarnaandanMorfologi Thank you! Any Question?